Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PERSIDANGAN

Latihan Dasar Kepemimpinan


HIMAPIN
10 Maret 2019
BIODATA
NAMA : MUHAMMAD TAUFIQ FAJAR, S.SOS
TTL : SAMARINDA, 9 NOPEMBER 1986
ALAMAT : PERUM BUKIT PINANG BLOK FF NO 07 RT 03
INSTANSI : KELURAHAN PULAU ATAS PEMKOT SAMARINDA
JABATAN : SEKRETARIS LURAH
PENDIDIKAN : SDN O54 SAMARINDA (1998)
SLTPN 1 SAMARINDA (2001)
SMUN 2 SAMARINDA (2004)
S1 PIN UNMUL SAMARINDA (2009)
28/08/2019 http://mail.iskdr@telkom.net 3
PERSIDANGAN

• Adanya permasalahan
LB • Media pengambilan keputusan

• Untuk menghasilkan keputusan dan ketetapan yang bersifat


mengikat
TUJUAN • Menciptakan suasana demokrasi dalam pengambilan keputusan

• Pertemuan formal suatu organisasi untuk membahas masalah


tertentu dengan mekanisme tertentu agar menghasilkan keputusan
DEFINISI sebagai sebuah kebijakan organisasi
APA PERBEDAAN SIDANG, RAPAT,
DISKUSI, SEMINAR,????

SIDANG RAPAT
Outputnya berupa keputusan dan Forum yang bersifat formal bagi
ketetapan yang sifatnya mengikat pengambilan kebijakan organisasi dalam
dan harus dipertanggung-jawabkan bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya
secara konstitusi. tanpa harus didahului oleh konflik.
Ex : MUBES HIMAPIN Ex : Rapat Koordinasi

DISKUSI SEMINAR
Forum resmi yang umumnya membicarakan
Outputnya berupa kesimpulan yang tidak
masalah ilmu dan teknologi, keputusan tidak
mengikat, umumnya bersifat non-formal
mengikat
Ex : Diskusi kelompok/kelas
Ex : Seminar BBM
JENIS PERSIDANGAN

 Sidang Pleno/Paripurna : sidang yang


diikuti oleh seluruh peserta sidang
 Sidang Komisi : sidang yang hanya
diikuti oleh anggota komisi yang diambil
dari peserta sidang pleno
 Sidang Sub Komisi : sidang yang hanya
diikuti oleh anggota sub komisi yang
diambil dari peserta sidang komisi
UNSUR PERSIDANGAN

 Panitia Pengarah (SC)


 Panitia Pelaksana (OC)
 Presidium (Pimpinan) Sidang
 Peserta Sidang
 Palu Sidang
 Draft Materi Sidang
 Ketetapan (Konsideran)
SYARAT PIMPINAN SIDANG
 Memahami dan menguasai materi
 Mempunyai jiwa kepemimpinan
 Mempunyai pengalaman dan siap
berbeda pendapat
 Bijaksana dan bertanggung-jawab
 Disiplin dan sabar
 Cakap mengambil kesimpulan
pembicara dan memotivasi peserta
 Bersikap adil terhadap peserta
ISTILAH DALAM PERSIDANGAN
 Ketukan Palu, merupakan sebuah kode tertentu yang
digunakan oleh pimpinan sidang dalam persidangan
 Skorsing, penghentian sementara persidangan dengan waktu
yang ditentukan (istirahat, deadlock)
 Lobying, proses pembicaraan informal peserta sidang di luar
acara persidangan apabila terjadi deadlock
 Usul, keinginan peserta atau pimpinan sidang selama
persidangan (dapat ditolak)
 Interupsi, menyela/memotong pembicaraan peserta atau
pimpinan sidang (tidak dapat ditolak)
 PK (Peninjauan Kembali), mekanisme yang digunakan
untuk mengulang kembali pembahasan/ putusan yang telah
ditetapkan
TEKNIK KETUKAN PALU
SIDANG
Ketukan 1 x dipakai untuk :
1. Menerima dan menyerahkan palu sidang
2. Mengesahkan keputusan per poin
(keputusan sementara)
3. Menskorsing sidang yang waktunya
tidak lama (1x5 menit)
4. Mencabut skorsing sidang
5. Mencabut/membatalkan ketukan palu
terdahulu yang dianggap keliru
TEKNIK KETUKAN PALU
SIDANG (LANJUTAN)

Ketukan 2 x dipakai untuk :


1. Menskorsing sidang untuk jangka waktu
lama (misal lobying, ishoma, dll)
2. Mencabut skorsing sidang seperti
disebutkan di atas
TEKNIK KETUKAN PALU
SIDANG (LANJUTAN)

Ketukan 3 x dipakai untuk :


1. Membuka dan menutup sidang secara
resmi
2. Menetapkan dan mengesahkan
keputusan final akhir hasil sidang
(konsideran)
TEKNIK KETUKAN PALU
SIDANG (LANJUTAN)

Ketukan tak beraturan dipakai untuk :


1. Memperingatkan kepada seluruh peserta
sidang untuk tenang jika situasi
persidangan sedang gaduh
MACAM-MACAM INTERUPSI
1. Interruption point of order, memberi masukan jika
pembicaraan sudah melebar dari pokok persoalan
2. Interruption point of explanation, menjelaskan
pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap
keliru oleh peserta sidang lain
3. Interruption point of information, menyampaikan
informasi yang penting (misal data atau situasi di luar
persidangan yang mempengaruhi jalannya sidang
4. Interruption point of correction, meluruskan
permasalahan yang sedang dibahas
5. Interruption point of justification, menguatkan pendapat
sebelumnya
6. Interruption point of solution, menyampaikan atau
menawarkan suatu solusi
7. Interruption point of personal, interupsi yg digunakan
jika peserta lain berbicara di luar konteks yang cenderung
menyerang secara pribadi
Ingat !!! Pengambilan keputusan secara
voting merupakan cara terburuk dalam
memecahkan masalah, karena voting
dapat merubah hakekat dari suatu
kebenaran. Tidak absolut yang banyak
adalah benar, dan yang sedikit adalah
salah.....

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


al_asyari86@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai