1.Pendahuluan
Seperti halnya inti atom yang tereksitasi maka
inti yang tereksitasi dapat memancarkan foton.
Inti atom dapat berada pada keadaan tereksitasi
sebagai akibat peluruhan alfa, beta , atau
melalui proses tumbukan dengan zarah lain.
Dalam menuju ke tingkat energi dasarnya, inti
atom melepaskan energi dalam bentuk radiasi
foton sinar gamma.
Energi tiap foton adalah beda energi antara
keadaan awal dan keadaan akhir inti, dikurangi
pula dengan sejumlah koreksi kecil bagi
energi pental inti.
Sinar gamma mempunyai energi yang khas
dengan rentang (0,1 10) MeV , yang
merupakan karakteristik selisih energi antara
keadaan-keadaan inti. Energi ini bersesuaian
dengan panjang gelombang rentang 10 4 fm –
100 fm.
2. Energi Peluruhan Gamma
Energi sinar gamma yang dipancarkan sama
dengan selisih antara tingkat-tingkat energi
dimana inti atom melakukan transisi
E1 = E1 Eo
E2 = E2 E1
E3 = E3 E2
E = E
Perhitungan yang lebih teliti harus melibatkan
adanya pentalan (recoil) inti atom pemancar
seperti gambar dibawah ini.
mi *c2
E P Pi=miv
Momentum Momentum
Gamma Recoil Inti
mic2
Gbr 1. Diagram Energi Gbr 2. Diagram Momentum
mi *c2 = m c 2 + E + ER
Energi yang dilepaskan pada saat terjadi transisi
energi inti digunakan sebagai tenaga sinar
gamma dan tenaga recoil inti pemancar,
sehingga:
E = E + ER
Berdasarkan hukum kekekalan momentum:
0 = P + Pi
atau
E
E R E 1
2
2 mi c
Contoh :
Energi gamma sebesar 2 MeV, terpancar dari
inti atom dengan nomor massa A= 50 , besar
energi recoil inti adalah ..
Penyelesaian
2
E
ER 2
2 mi c
(2 Mev) 2
ER
2 . (50 sma) ( 931 Mev/sma)
E R 40 eV
3. Skema Peluruhan Gamma
198 AU b
1,088 MeV
b
2 3
0,412 MeV
1
0
198 Hg
Gambar diatas memperlihatkan suatu diagram
tingkat energi yang khas dari keadaan eksitasi inti
dan beberapa transisi sinar gamma yang dapat
dipancarkan.
Radioaktivitas Alam
adalah:
1
238
23
x 6,022 x 10 atom x 4,9 x 10 - 18 peluruhan
atom.s
= 12.000 peluruhan /s
N1 1 2
N2 N3
d( N 2 e ) (1 N10e
2 t ( 2 1 ) t
)dt
2t 1 ( 2 1 ) t
N 2e
N
10 e C
2 1
Nilai konstanta C ditentukan dengan syarat
batas :
Saat t = 0, N2 = N20 = 0
2t 1 ( 2 1 ) t
N 2e
N10e C
2 1
2t 1 ( 2 1 ) 0
(0) e
10N e C
2 1
1
0
10 C
N e 0
2 1
1
C
N10
2 1
21 1 1
C N10
2 1 1 2
21 1 1
C N10
2 1 1 2
Digantikan nilai C kembali kepersamaan N3 :
2 1 e t e t
2 1
N3 N10 C
2 1 2 1
21 e t e t
2 1
N3 N10
2 1 2 1
21 1 1
N10
2 1 1 2
2 1 e t e t 1
2 1
1
N3 N10
2 1 2 1 1 2
21 e t e t
2
1 1
1
N3 N10
2 1 2 1 1 2
21 e t
2
1 e t 1 1
N3 N10
2 1 2 2 1 1
21 e t 2
1 e t 1
1
N3 N10
2 1 2 2 1 1
2 1 e t 1 1 e t
2 1
N3 N10
2 1 2 1
Contoh soal
Partikel radioaktif X meluruh menurut persamaan
berikut:
1. U=S4
2. S P = Jumlah proton pada X
3. P 2 = Jumlah proton pada Z
4. T=R2