Anda di halaman 1dari 20

Pendekatan integrative

terhadap psikopaologi
Psikologi Abnormal
Kuliah 2

1
Model unidimentional versus multidimentional
unidimentional

• Asal muasal keabnormalan sebagai penyebab tunggal


• Ketidakseimbangan kimiawi atau tumbuh dalam lingkungan keluarga
yang penuh konflik
multidimentional

Sebagai produk dari berbagai macam faktor penyebab yang saling berinteraksi

Pengaruh behavioral : awalnya hanya respon tak terkondisikan, selanjutnya


menjadi ekstrim

Pengaruh biologis: mengalami sinkop vasovagal sbg penyebab pingsan,


detak janting dan tekanan darah turut meningkat, selanjutnya tubunhnya
secara tiba-tiba mengompensasi dg mengurangi resistensi vaskulernya
(detak jantung dan tekanan darah menurun) dan akhirnya pingsan

Pengaruh emotional:biologi dapat mempengaruhi perilaku, tetapi


perilaku,pikiran dan perasaan juga dapat mempengaruhi biologi, perasaan takut
akan mempengaruhi fisiologis (tekanan darah, detak jantung, pernapasan)
lanjutan

• Pengaruh social: factor social dan kultural


memberikan pengarug terhadap biologi dan
perilaku, penolakan dari komunitas, dan terkadang
perhatian social yang berlebihan justru akan
meningkatkan frekuensi dan intensitas gejala
• Pengaruh perkembangan:adanya perubahan dalam
diri dan lingkungan
Kontribusi genetika pada psikopatologi
• Gen : molekul DNA (deoxyribonucleic acid ) yang sangat Panjang ,unit-unitfisik dasar
dari keturunan yang tampak diberbagai lokasi di kromosom
• Molekul DNA memiliki struktur seperti sebuah double helix, bila ada kesalahan di
double helix berarti kiita memiliki gen defektif yang bisa menimbulkan masalah (bias
juga tidak), bila kesalahan pada salah satu gen dominan, efeknya akan cukup terlihat,
gen dominan ini sebuah pasangan gen yang menentukan sifat tertentu, bila kita
memiliki gen dominan dapat diprediksi berapa banyak anak yang akan
mengembangkan sifat ciri atau gangguan tertentu tergantung apakah hanya salah
satu atau kedua orangtua yang membawa gen dominan tersebut
• Diatesis –stress model: hipotesis yang menyatakan bahwa dibutuhkan adanya
kecenderungan yang diwarisi (sebuah kerentanan) dan kondisi-kondisi tertentu yang
menimbulkan stress untuk menimbulkan gangguan
• Reciprocal gen lingkungan model: hipotesis yang menyatakan bahwa orang-;orang
yang memiliki predisposisi genetic untukmengalami gangguan mungkin juga memiliki
kecenderungan genetic untuk menciptakan factor-factor risiko lingkungan yang
meningkatkan kemungkinan timbulnya gangguan
Ilmu saraf dan kontribusinya terhdap psikopatologi
• Central nervous system atau system saraf pusat memproses semua informasi yang diterima
dari organ-organ pengideraan dan bila perlu memberikan reaksi.
• Sum-sum tulang belakang memfasilitasi pengiriman pesan ke otak ataupun dari otak.
• Otak menggunakan rata-rata 140 miliar sel saraf yang disebut neuron untuk mengontrol
setiappikiran dan tindakan
• Neuron berisi central cell body dengan 2 macam cabang, yaitu dendrit dan akson. Dendrit
memiliki banyak reseptor yang menerima pesan dalam bentuk impuls2 kimiawi dalam sel saraf
lainnya, yang kemudian dikonversikan menjadi impuls-impuls listrik. Akson menghantarkan
impuls-impuls ke neuron-neuron lain
• Terdapat celah diantara akson sebuah neuron dengan dendrit dari neuron lain yang disebut
celah sinaptik.
• Yang terjadi di celah sinaptik. Bahan kimia yang dilepaskan dari akson sebuah sel neuron dan
menghantarkan impuls ke reseptor sel saraf lain disebut neurotransmitter. Neurotransmitter
bahan kimia yang menyebrangi celah sinaptik diantara sel-sel saraf untuk mengantarkan
impuls-impuls dari satu neuron ke neuron berikutnya. Kelebihan atau kekurangan
neurotransmitter ini secara relative terlibat dalam beberapa macam gangguan psikologis
• Neurotransmiter utama yang relepan terhadap psikopatologi norepinefrin, serotonin,
dolpamin, gamma aminobutyricacid (GABA)

5
Ilmu saraf dan kontribusinya terhdap psikopatologi

6
Struktur otak

7
Lanjutan….
Cerebrum terdiri dari
• Lobus Frontal, yaitu bagian otak besar yang menduduki bagian terdepan dari sturktur otak besar. Lobus
temporal memiliki hubungan dengan perilaku manusia, seperti kemampuan bergerak, kognitif,
perencanaan, penyelesaian masalah, kreativitas, pusat control perasaan, seks, dan kemampuan berbahasa.
• Lobus Parietal, merupakan bagian otak besar yang berada di tengah. Lobus Parietal berhubungan dengan
proses sensorik tubuh berupa tekanan, sentuhan, rabaan, dan lain-lain.
• Lobus Occipital, merupakan bagian otak besar yang berada paling belakang. Bagian otak besar ini memiliki
hubungan dengan penglihatan (visual) manusia, sehingga tubuh mampu membedakan segala hal yang
dilihat oleh mata.
• Lobus temporal, merupakan bagian otak besar yang berada di bagian samping kiri dan kanan otak. Lobus
temporal berhubungan dengan suara (verbal) manusia, sehingga dengan adanya lobus temporal ini,
manusia dapat berbicara serta membedakan berbagai bahasa yang digunakan.
Otak Kecil (Cerebellum) mengontrol kordinasi motorik seperti mengontrol gerakan manusia,
mengontrol gerak koordinasi antar otot, mengatur keseimbangan tubuh, dan mengatur sikap dan posisi
tubuh. Tanpa adanya otak kecil, maka dapat dibayangkan betapa sengsaranya hidup manusia. Gerakan
menjadi tidak terkoordinasi dengan baik, sehingga mengakibatkan seseorang tidak dapat menggunakan otot-
ototnya untuk melakukan aktivitas

8
Lanjutan….
Batang Otak (Brainsteam)
Batang otak mengatur fungsi dasar manusia, seperti
mengatur proses pernapasan, proses denyut jantung, proses
kerja ginjal, tidur dan gerakan-gerakan yang terkordinasi.
Terdiri dari
• Medulla merupakan titik awal dimulainya saraf yang akan
menuju ke tulang belakang sehingga seterusnya akan
dilanjutkan ke seluruh tubuh. Medulla berhubungan dengan
pengontrolan fungsi otomatis organ-organ pada manusia.
• Pons, merupakan bagian batang otak yang terletak di bawah
medulla dan mengatur serta meneruskan segala informasi ke
bagian otak yang lain.

9
Lanjutan….
 Dibagian puncak batang otak terletak thalamus dan hipotalamus yang banyak terlibat dalam
pengaturan perilaku dan emosi
 Diatas thalamus dan hipotalamus sterdapat limbic system,komponen: hippocampus,
cingulated gyrus (korset), septum (partisi), amygdala. Sistem ini membantu mengatur
pengalaman dan ekspresi emosional kita dan sampai tingkat tertentu, mengatur kemampuan
belajar dan mengontrol impuls-impuls. Sistem ini juga terlibat dalam dorongan dasar
seks,agresi, lapar dan haus.

10
Sistem saraf tepi
Dua komponen utama saraf tepi
• Sistem Saraf somatic mengkontrol otot-otot, kerusakan pada daerah ini membuat kesulitan
gerakan yang sesuai dengan kehendak kita, termasuk berbicarah.
• Sistem saraf otonom terdiri dari: system saraf simpatik (menyebarkan energi) dan system saraf
parasimpatik (menyimpan energi/menyeimbangkan system simpatik). Tugas mengatur system
kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), system endokrin (pituitary,adrenal,tiroid dan
gonadal), membantu pencernaan dan pengaturan suhu tubuh
• Masing-masing kelenjar endokrin menghasilkan hormone dan melepaskannya secara langsung
ke aliran darah.
• Adrenalin menghasilkan epinefrin untuk merepon stress dan hormon2 pengatur kadar garam.
Tiroid menghasilkan tiroksin yang memfasilitasi metabolism energi dan pertumbuhan tubuh.
Pituitari sebbagai kelenjar master menghasilkan berbagai macam hormone pengatur. Gonadal
menghasilkan hormone seks seperti testosterone dan esterogen.
• Sistem endokrin berkaitan erat dengaan system kekebalan yang juga terimplikasi dalam
berbagai macam gangguan terutama gangguan fisik yang terkait dengan fisik.

11
lanjutan….
Salah satu hibungan otak yang termplikasi dengan gangguan psikologis melibatkan hipotalamus
dan system endokrin.hipotalamus menghubungkan kelenjar pituatari, yang akan menstimulasi
bagian kortikal kelenjar adrenal yang akan memicu desakan gelombang epinefrin yang akan
memberikan energi, membuat kita dalam keadaan siaga, mempersiapkan tubuh kita
menghadapi ancaman atau tantangan.bagian kortikal dari adrenalin juga menghasilkan hormone
stress yang disebut kortisol. Sistem ini disebut dengan hypothalamic-pituitary-adrenal-cortical
axis yang terimpkikasi dalam beberapa gangguan psikologis.

12
neurotransmitter
• Neurotransmitter merupakan bahan kimia yang memiliki lintasan saraf dalam otak yang
disebut sirkuit otak. Pakar ilmu saraf mengidentifjikasi beberap sirkuit yang berperan dalam
bebagai gangguan psikologis. Hampir semua terapi obat bekerja dengan meningkatkan atau
mengurangi arus neurotransmitter tertentu. Beberapa jenis obat menghambat atau
memblokir produksi sebuah neurotransmitter. Obat lainnya meningkatkan produksi substansi
biokimiawi lawannya yang dapat mendeaktifkan neurotransmitter tersebut. obat lainnya tdk
mempengaruhi neuroturansmitter tetapi mencegah neurotransmitter untuk tdk mencapai
neuron berikutnya dengan cara menutup reseptor-reseptor di neuron tersebut
• Reuptake setelah neurotransmitter dilepaskan ke celah sinaptik dengan cepat
neurotransmitter ditarik kembali ke neuron yang melepaskannya.
• Agonis substansi kimiawi yang secara efektif meningkatkkan aktivitas sebuah neurotransmitter
dengan menirukan efek-efeknya
• Antagonis substansi kimiawi yang mengurangi atau memblokir efek-efek neurotransmitter.
• Inverse agonis substansi kimiawi yang menghasilkan efek-efek berlawanan dengan efek-efek
neurotransmitter tertentu.

13
Serotonin
• Sirkuit utama serotonin tersebar dibagian otak-tengah, banyak diantaranya yang berakhir
dalam korteks, sehingga diyakini banyak mempengaruhi perilaku terutama cara kita dalam
memproses informasi.
• Serotonin mengatur perilaku, mood dan proses berpikir kita
• Aktivitas serotonin yang ekstrem rendah behubungan dengan kurangnya hambatan dan
ketidakstabilan,impulsivitas, serta kecenderungan bereaksi berlebihan terhadap situasi
• Aktivitas yg rendah berhubungan dg bunuuh diri,agresi,keinginan impulsive makan yg
berlebihan dan perilaku seksual eksesif

14
GABA
• Mengurangi aktivitas semua sinapsis dan oleh karenanya menghambat berbagai macam
perilaku dan emosi terutama ,kecemasan.

Norepinephrin
• Aktif dalam system saraf pusat maka Sirkuit norepineprin bermula di otak-belakang, daerah
yang mengontrol fungsi-fungsi tubuh seperti pernapasan, detak jantung dan tekanan darah.

Dopamin
• Fungsi umumnya adalah mengaktifkan neurotransmitter lainnya dan memberi bantuan pada
perilaku eksplokratif dan perilaku mencari kesenangan.

• Terimpikasi pada gangguan psikologis seperti skizofrenia

15
16
17
(pertemuan ketiga) Pengukuran,diagnosis,metode penelitian klinis
• Reliabelitas seberapa jauh pengukuran itu konsisten
• Validitas seberapa jauh sebuah Teknik mengukur apa yang dimaksudkan untuk
diukur
• Standarisasi penerapan standar tertentu untuk memastikan konsistensi diantara
pengukuran-pengukuran yang berbeda
• Wawancara klinis untuk memperoleh informsi terkait perilaku,sikap dan emosi
yang terjadi saat itu ataupun masa lampau, serta riwayat kehidupan klien secara
umum dan masalah yang sedang dialaminya.
• Tujuan dari wawancara klinis untyk menentukan pertama kali munculnya
masalah dan mengidentifikasi kejadian-kejadian lain (stress, trauma dan penyakit
fisik),mendapatkan informasi riwayat interpersonal atau social dan keadaan
keluarga
• Pemeriksaan status kejiwaan mencakup 5 kategori:penampilan dan
perilaku,proses berpikir, suasana perasaan dan afek, fungsi intelektual, dan
sensorium

18
(pertemuan ketiga) lanjutan…
• Penampilan dan perilaku mencakup perilaku yang tampak, cara berpakaian,
postur dan ekspresi (menggerak-gerakan anggota badan secara persisten)
• Proses berpikir mencakup kecepatan berbicara, kontinuitas pembicaraan dan isi
pembicaraan (apakah masuk akal atau tidak)
• Suasana perasaan atau afek mencakup keadaan perasaan individu yang dominan
ataupun keadaan perasaan yang menyertai ucapan individu (suasana perasaan
yang gelisah memunculkan afek yang sesuai)
• Fungsi intelektual mencakup tipe kosakata atau penggunaan abstraksi dan
metaphor
• Sensorium mencakup kesadaran tentang keadaan sekitar, yaitu tentang orang
(dirinya sendiri dan terapisnya)

19
(pertemuan ketiga) wawancara semi terstruktur
• Terdiri atas pertanyaan-pertanyaan terstruktur untuk mendapatkan informasi
yang bermanfaat dengan cara yg konsisten
• Kekurangannya klien tidak akan secara spontan menceritakan masalahnya dan
memungkinkan adanya informasi yang bias terlewatkan
Pemeriksaan fisik
• Untuk melihat adanya kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis
• Masalah hipertiroidisme mungkin memunculkan gejala-gejala yang juga muncul pada
gangguan kecemasan.

assesmen behavioural
Mengukur,mengobservasid dan mengevaluasi secara sistematis pikiran, perasaan dan
perilaku klien dalam situasi atau konteks yang berhubungan dengan masalahnya

ABC Observasi
Perilaku muncul karena tidak adanya konsekuensi yang diberikan

20

Anda mungkin juga menyukai