Anda di halaman 1dari 28

SAHAM & PENILAIANNYA

KELOMPOK 1 :

Ario Tabah Hakiki


Lusi Noviana
Mia Agustina
Miftahussaadah
Sabih Fikri
Sulistio Ifan Ramadhan

Manajemen-2H
PENGERTIAN SAHAM
 Saham merupakan surat berharga yang diterbitkan
emiten yang menyatakan bahwa pemilik saham
mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset
perusahaan.

 Imbalan yang bisa diterima investor saham:


1. Hak kepemilikan
2. Dividen
3. Capital gain
HAK-HAK INVESTOR SAHAM
 Hak (istimewa) yang dimiliki investor saham:

1. Hak kepemilikan (control of the firm)


Tercermin dalam voting right yang dimiliki
investor. Makin besar kepemilikan, makin besar
hak pemegang saham untuk mengontrol
perusahaan.

2. Preemptive right
Hak investor saham untuk didahulukan dalam
pembelian ‘saham baru’ yang diterbitkan oleh
perusahaan.
KARAKTERISTIK SAHAM BIASA

 Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba


 Mermiliki hak suara dalam RUPS. Pemegang saham biasa
dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses
pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan
kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi perusahaan.
 Memiliki hak terakhir dalam hal perusahaan dilikuidasi
 Memiliki tanggungjawab terbatas sebesar saham yang dimiliki
 Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya
KARAKTERISTIK SAHAM PREFEREN

 Memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen dan


pembayaran deviden dalam jumlah tetap yang lebih tinggi
daripada deviden saham biasa
 Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nominal
sahamnya setelah pembayaran kepada kreditor dalam hal
likuidasi
 Memiliki hak utama di atas pemegang saham biasa dalam
hal likuidasi
TUJUAN PENILAIAN SAHAM

 Saham merupakan aset finansial yang dapat


dijadikan investasi.
 Penilaian saham dilakukan untuk
menentukan apakah saham yang akan
dibeli atau dijual akan memberikan tingkat
return yang sesuai dengan return yang
diharapkan.
 Nilai saham dibedakan menjadi: nilai buku,
nilai pasar dan nilai intrinsik
Nilai buku (book value)
 Nilai buku per lembar saham adalah nilai aset bersih (net
assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar
saham.
 Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan.

Total Ekuitas
Nilai buku 
Jumlah saham biasa yg beredar
Nilai pasar (market value)
 Harga saham di bursa saham pada saat
tertentu.
 Ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di
pasar bursa
Nilai Intrinsik Saham

 Nilai sebenarnya/seharusnya dari suatu


saham.
 Calon investor menghitung nilai intrinsik
saham untuk memutuskan strategi
investasinya.
 Jika nilai pasar > nilai intrinsik
 overvalued  jual
 Jika nilai pasar < nilai intrinsik
 undervalued  beli
PENENTUAN NILAI INTRINSIK SAHAM

 Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat


dari harga saham di pasar), nilai intrinsik
suatu saham hanya bisa diperkirakan
dengan pendekatan tertentu.
 Pendekatan berbasis analisis fundamental
yang bisa dilakukan adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present
value)
2. Pendekatan Price Earning Ratio
3. Pendekatan lainnya
PENDEKATAN NILAI SEKARANG
 Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai
saham dilakukan dengan menghitung nilai
sekarang (present value) semua aliran kas
saham yang diharapkan di masa datang
dengan tingkat diskonto sebesar tingkat
return yang disyaratkan investor.
 Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian
saham dengan pendekatan nilai sekarang
adalah earning perusahaan, atau berupa
earning yang dibagikan dalam bentuk
dividen.
MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)

MDD merupakan model untuk


mengestimasi harga saham dengan
mendiskontokan semua aliran dividen
yang akan diterima di masa datang.
Penilaian Saham Preferen
 Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap
jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
 Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh
tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu
perpetuitas.

PV = D
k
PV = Nilai saham preferen
D = dividen tahunan per lembar saham preferen
k = tingkat return/pengembalian yang disyaratkan pada
saham preferen

13
Penilaian Saham Preferen
Contoh:
Microsoft mempunyai saham preferen dengan tingkat
deviden yang dibayarkan sebesar Rp 1.500,00 tiap tahun.
Tingkat pengembalian yang diinginkan investor adalah 14%.
Berapa nilai saham preferen tersebut?

Jawab:
PV = D = 1.500 = Rp 10.714,29
K 0,14

14
Penilaian Saham Biasa

Perhitungan nilai saham biasa dengan


deviden sebagai dasarnya dilakukan dengan
asumsi bahwa para investor bersedia
membayar suatu saham di masa mendatang
dengan harga jual dan deviden di masa yang
akan datang.

15
Penilaian Saham Biasa
Dividend Discount Model
Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa
nilai saham sama dengan present value dari semua dividen
yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.

D1 D2 Dn  Pn
PV    ... 
(1  k ) (1  k )
1 2
(1  k ) n

16
Penilaian Saham Biasa

Contoh:
Diramalkan bahwa PT. ABC akan membayar dividen sebesar Rp 300, Rp 324,
dan Rp 350 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada akhir tahun ke tiga, PT. ABC
menjual saham dengan harga Rp 9.448. Berapakah harga saham tersebut
apabila diketahui return yang diharapkan adalah 12%?

Jawab:

300 324 350  9.448


PV   
(1  0.12) (1  0.12)
1 2
(1  0.12)3
PV  Rp 7.500
Jadi, harga saham tersebut adalah Rp 7.500,00

17
Penilaian Saham Biasa
 Ada tiga model pertumbuhan dividen
(asumsi bahwa jika saham dimiliki
selamanya) yang biasanya dipakai sebagai
model penilaian saham berbasis MDD:
1. Model pertumbuhan nol (zero growth
model)
2. Model pertumbuhan konstan (constant
growth model)
3. Model pertumbuhan tidak konstan (non
constant growth model)
PENILAIAN SAHAM BIASA
Model pertumbuhan nol (zero growth model)
Model ini berasumsi bahwa deviden yang dibayarkan
perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan (tetap dari
waktu ke waktu); deviden akan dipertahankan pada tingkatnya yang
sekarang untuk seterusnya.

D
PV 
k
PENILAIAN SAHAM
Model pertumbuhan nol (zero growth model)
Contoh:
Sebuah saham diperkirakan membayarkan dividen tiap
tahun sebesar Rp 500,00, tingkat pengembalian yang
disyaratkan adalah 20%. Hitung nilai intrinsik saham
tersebut!

Jawab:

D Rp 500
PV    Rp 2.500
k 0,2
Penilaian Saham Biasa
Pertumbuhan Dividen Secara Konstan (Constant
Growth Model)  disebut juga Gordon Model (sesuai
dengan nama penemunya Myron J. Gordon)
◦ Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan
perusahaan
◦ Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu
tingkat tertentu yang konstan selama waktu tak terbatas.
◦ Model ini cocok untuk perusahaan mature (dalam tahap
dewasa) dengan pertumbuhan yang stabil.

21
Penilaian Saham Biasa
 Persamaan Model petumbuhan konstan (model Gordon) bisa dituliskan sebagai
berikut:

D0 (1  g) D0 (1  g) 2 D0 (1  g) 3 D0 (1  g) 
PV     ....... 
(1  k) (1  k) 2
(1  k) 3
(1  k)

D 0 (1  g) D1
PV  
(k - g) (k - g)
Do = Deviden per lembar sebelum tumbuh
g = tingkat pertumbuhan deviden
k = tingkat pengembalian yang disyaratkan
PENILAIAN SAHAM
Model pertumbuhan constant (constant growth
model)
Contoh:
Sebuah saham membayarkan dividen Rp 500,00 dan
diperkirakan deviden akan tumbuh 5% per tahun sampai
tak terhingga. Jika tingkat pengembalian yang
disyaratkan investor 20%, hitung nilai intrinsik saham
tersebut!
Jawab:
D 0 (1  g) 500(1,05)
PV    Rp 3.500
(k s  g) (0,2 - 0,05)
PENILAIAN SAHAM BIASA

Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak


Konstan (Nonconstant Growth Rate
Model)

 Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai


karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal, sehingga
bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
 Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan hanya
membayarkan dividen pada tingkat yang lebih rendah tapi konstan hingga
waktu tak terbatas.

24
PENILAIAN SAHAM BIASA

Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak


Konstan (Nonconstant Growth Rate
Model)

Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:


1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian:
(a) bagian awal yang meliputi aliran dividen yang fantastis
(b) aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian awal).
3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode
pertumbuhan konstan.
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian
perhitungan aliran dividen
25
PENILAIAN SAHAM BIASA

Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan


(Nonconstant Growth Rate Model)
Contoh:
PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi.
Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT. ABC
mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga bisa
membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun.
Setelah tahun ke-3 dan seterusnya perusahaan memutuskan untuk
membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun selamanya.
Dividen awal (D0) sebesar Rp 1.000,00 dan tingkat return yang
disyaratkan investor diketahui 15%.
Hitung nilai intrinsik saham PT. ABC!
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak
Konstan (Nonconstant Growth Rate Model)

0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10%n

A B
D0= Rp 1.000 D1= Rp 1.200 D2= Rp 1.440 D3= Rp 1.728 D4= Rp 1.900,8

Rp 1.043,48 k D4 1.900,8
P3  
1.088,85 k (k - g c ) (0,15 - 0,10)
1.136,19 k = Rp 38.016
24.996,14 k

PV = Rp. 28.264,66
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak
Konstan (Nonconstant Growth Rate Model)

0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10%n

A B

PV = 1.000(1,2) + 1.000(1,2)2 + 1.000(1,2)3 + 1 1.900,8


(1,15) (1,15)2 (1,15)3 (1,15)3 (0,15-0,1)

= 1.043,48 + 1.088,85 + 1.136,19 + (0,6575 x 38.016)


= 3.268,52 + 24.996,14
PV = 28.264,66

Jadi, nilai intrinsik saham tersebut adalah Rp 28.264,66

Anda mungkin juga menyukai