I. PERMASALAHAN
1. Pesawat angkat dan angkut pada saat ini banyak
dipakai di tempat-tempat kerja.
2. Konstruksi
. Gambar design
. Detail sambungan
. Perhitungan kekuatan ( ASME, JIS, DIN )
-
3. Peralatan pengaman
. Tidak lengkap
. Tidak sesuai dengan standar
. Tidak berfungsi
. Kurangnya ketrampilan ;
- Tdk mampu memperkirakan berat
beban.
- Pengangkatan beban tidak sentris
- Komunikasi terganggu.
- Mengangkat beban tanpa tagline
- Pengikatan salah.
- Tidak mematuhi Per.UU
Faktor peralatan ; -
. Sling tidak dirawat
. Kelayakan pengikatan tdk memenuhi
standar.
. Steel wire rope (SWR) cacat.
Faktor lain ;
. Sling putus tiba-tiba
. Sambaran petir
. Sabotase
. Force major
Faktor peralatan ; -
. Sling tidak dirawat
. Kelayakan pengikatan tdk memenuhi
standar.
. Steel wire rope (SWR) cacat.
Faktor lain ;
. Sling putus tiba-tiba
. Sambaran petir
. Sabotase
. Force major
-
6. Kelalaian operator
. Kurangnya pendidikan/ketrampilan
. Ceroboh/lalai.
F. PERSYARATAN K3 PAA
1. Konstruksi
seperti apa ?
3. Kualifikasi operator =
Terlatih / SIO ?
G. TATA CARA PEMERIKSAAN
OLEH PENGAWAS SPESIALIS
1. Riksa-Uji tahap Fabrikasi ;
a. Verifikasi dokumen
b. Pemeriksaan material.
c. Pemeriksaan visual dari awal hingga
selesai
d. Pengujian.
e. Pembuatan data teknik dan laporan
f. pengawasan pembuatan.
-
2. Tahap perakitan/pemasangan
a. Verifikasi dokumen.
b. Pemeriksaan unit komponen/
bahan baku.
c. Pemeriksaan visual menyeluruh
pada awal,sedang, akhir.
d. Pengujiam-pengujian.
e. Pembuaan laporan riksa-uji pertama.
-
3. Tahap pemakaian ( riksa pertama/
berkala.
a. Riksa isi Buku Pengesahan pemakaian.
b. Pemeriksaan visual.
c. Pengujian-pengujian.
d. Pembuatan laporan
e. Pencatatan pd lembar pengesahan
pemakaian.
-
4. Pemeriksaan khusus
( Reparasi/modifikasi )
a. Pemeriksaan visual PAA.
b. Pemeriksaan visual material pe-
ngganti.
c. Pemeriksaan pada saat & akhir
repair/modifikasi
d. Pengujian-pengujian
e. Pentatan pada Buku Pengesahan.
f. Pembuatan Laporan hasil riksa/uji.
H. TATA LAKSANA TEKNIS
1. Prosedur untuk memperoleh Pengesah
pemakaian ;
a. Pemilik/pemakai mengajukan berkas
permohonan ke Disnaker.
b. Pengawas spesialis PAA menerima
SPT dari Kadisnaker.
c. Verifikasi dokumen
d. Pelaksanaan riksa-uji.
e. Pembuatan laporan riksa-uji
f. Penerbitan Pengesahan Pemakaian
2. Proses dan pencatatan di Disnaker;
- nomor
a. Setiap laporan diberi
( catat dalam buku register).
b. Lembar permohonan, pengesahan
dan laporan riks-uji mengggunakan form
tertentu.
c. Lmbar pengesahan diparap Pengawas
spesialis dan atasan , kemudian Tanda
tangan Kadisaker.
c. Setiap pengesahan diberi nomor
sesuai ketentuan ( catat dlm buku register ).
d. Asli dari pengesahan dikirim kre
pemilik/pemakai, pertinggal untuk
disnaker setempat dan pemerintah.
3. Lisensi K3 -
Lisensi merupakan bukti bahwa operator
telah memenuhi syarat pengetahuan teknis
dan persyaratan kesehatan.
Prosedurnya ;
. Operator mengikuti pelatihan
. Lulus evaluasi
(Perhatikan SE.Dirjen BInwasnaker
No.01/DJPKK/VI/2009.
TERIMA KASIH.---
K3 PESAWAT TENAGA DAN
PRODUKSI
LATAR BELAKANG
1. Pemakaian Pesawat Tenaga demiki-
an banyak di dipakai di tempat-tempat
kerja.
4. Mesin produksi
a. Mesin pak, bungkus.
b. Mesin jahit, rajut,pintal, tenun.
c. Mesin pres/pon.
d. Dapur tinggi, dapur baja.
SUMBER POTENSI BAHAYA PADA
PESAWAT TENAGA & PRODUKSI
Potensi penyebab kecelakaan
1. Penggunaan bahan yang salah
2. Design tdk memenuhi standar
3. Peralatan/perl. Tdk memenuhi syarat
4. Pemeriksaan yg tdk lengkap.
5. Pemeliharaan yg tdk optimal
6. Kelalaian operator
-
PERSYARATAN K3 PESAWAT TENAGA
DAN PRODUKSI
1. Persyaratan pengaman
a. Memenuhi kebutuhan perlind.
b. Mencegah pendekatan wilayah
berbahaya.
c. Tdk menganggu keamanan dan
ketenangan operator.
d. Tdk mengganggu jalannya produksi.
e. Dpt dipergunakan secara otomatis.
-
f. Sesuai untuk pekerjaan dan mesin.
g. Tidak mengganggu maintanence
h. Tahan lama
i. Tahan api, tahan korosi
j. Tanpa pinggiran yang tajam.
k. Dll.
-
TATA CARA RIKSA-UJI
1. Tahap pembuatan ( fabrikasi ).
a. Verifikikasi dokumen
b. Pemeriksaan bhan yg akandigunakan.
c. Pemeriksaan pada awal/dalam/akhir
pembuatan.
d. Pengujian
e. Pembvuatan data teknik pembuatan
dan laporan teknok pembuatan
(form btk.54,55 ).
-
2. Tahap perakitan/pemasangan
a. Verifikasi dokumen
b. Pemeriksaan unit komponen/
bahan baku.
c. Pemeriksaan teknis pd saat pera-
kitan.
d. Pengujian
e. Pembuatan laporan riksa-uji pertama.
-
3. Tahap pemakaian ( riksa berkala /
khusus.
a. Pemeriksaan dokumen
b. Pemeriksaan visual
c. Pengujian-pengujian
d. Pembuatan laporan pemeriksaan
e. Pencatatan pada lembar riksa Buku
pengesahan pemakaian.
-
4. Tahap Reparasi/modifikasi
a. Pemeriksa catatan –catatan pada
Pengesahan pemakaian.
b. Pemeriksaan visual.
c. Verifikasi dokumen yg dipersyarat-
kan.
d. Pemeriksan dan pengujian
e. Pencatatan pada lembar riksa dlm
Buku pengesahan pemakaian.
-
TATA LAKSANA
1. Setiap laporan riksa-uji dicatat dlm
buku register.
TERIMA KASIH.-
PENGAWASAN NORMA K3 BEJANA
TEKAN
LATAR BELAKANG
Pada saat ini Bejana Tekan banyak dipakai di
tempat-tempat kerja.
Disamping besar manfaatnya untuk
kemajuan juga mengandung potensi bahaya
peledakan yang dapat membayakan
keselamatan bangunan dan jiwa.
Pengertian
D. SUMBER BAHAYA
1. Bahaya kebakaran
2. Bahaya keracunan /iritasi
3. Bahaya terhadap pernapasan.
4. Bahaya terhadap peledakan.
5. Bahaya thd cairan sangat dingin.
E. BOTOL BAJA ATAU TABUNG GAS
JENIS PERLENGKAPAN/PENGAMAN...?
TERIMA KASIH.-
K3 PESAWAT UAP
• LATAR BELAKANG PENGAWASAN K3 PESAWAT
UAP
Penemuan pesawat uap,mengawali revolusi
industri.
Pada umumnya dipakai pada pabrik pulp,
pabrik gula, Migas, pabrik ban, pabrik
makanan minuman, pabrik minyak makan,
pabrik kosmetik, pabrik makanan/minuman,
hotel,rumah sakit, dll.
-
Mengandung potensi bahaya tinggi pada
pemakaiannya.
---
Kaitannya dengan kualifikasi operator
Boiler.
-
Menurut letak fluida ;
3. Bejana Uap
4. Penguap
5. SYARAT-SYARAT SAFETY
PADA PEMAKAIAN PESAWAT UAP
A. Syarat teknis
1. Jenis dan kondisi material memenuhi standar,
serta bentuk drum, pron dsb.
TERIMA KASIH.-