Anda di halaman 1dari 45

SEKSI KESGA GIZI MASYARAKAT

DINKES GUNUNGKIDUL
Salah satu masalah kesehatan yang masih dialami dan
mengancam remaja Indonesia adalah Kurang Energi
Kronis atau yang sering kita lihat sebagai remaja dengan
bentuk tubuh kurus. Remaja yang kurus atau kurang energi
kronis bisa disebabkan karena kurang asupan zat gizi, baik
karena alasan ekonomi maupun alasan psikososial seperti
misalnya ingin penampilan langsing seperti selebriti idola atau
takut gemuk dan tidak percaya diri.
LANJUTAN

Remaja mudah dipengaruhi oleh teman sebaya dan media


sosial sehingga rawan terpengaruh oleh perilaku yang tidak
sehat, atau mendapatkan informasi kesehatan dan gizi yang
tidak benar (hoax). Misalnya, mengikuti pola diet selebritis,
mengonsumsi jajanan yang sedang hits namun tidak bergizi,
atau kurang beraktifitas fisik karena terlalu sering bermain
games sehingga malas gerak (mager).
Kondisi remaja KEK meningkatkan risiko berbagai penyakit
infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk di
kesehatan. Padahal KEK sejatinya dapat dicegah dengan
mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Remaja Kurus atau Kurang Energi Kronis (KEK)Remaja yang
kurus atau kurang energi kronis bisa disebabkan karena kurang
asupan zat gizi, baik karena alasan ekonomi maupun alasan
psikososial sepertimisalnya penampilan.Kondisi remaja KEK
meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan
hormonal yang berdampak buruk di kesehatan.KEK sebenarnya
dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi
seimbang
KEK (KURANG ENERGI KRONIS)
23.5
Remaja Kurang Zat Besi (Anemia)Salah satu masalah yang
dihadapi remaja Indonesia adalah masalah gizi
mikronutrien,yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja
perempuan mengalami anemia, yang sebagian besar
diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi).Anemia
di kalangan remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja
laki-laki. Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap
penurunan imunitas, konsentrasi,prestasi belajar, kebugaran
remaja dan produktifitas
Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan
berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu
yang akan hamil danmelahirkan seorang bayi, sehingga
memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur
dan berat bayi lahir rendah (BBLR).Anemia dapat dihindari
dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A,
vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah
(TTD).Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian
TTD bagi wanita usia subur (WUS), termasuk remaja dan ibu
Kegemukan atau Obesitas

Pola makan remaja yang tergambar dari data Global School


Health Survey tahun 2015, antara lain: Tidak selalu sarapan
(65,2%), sebagian besar remaja kurang mengonsumsi serat
sayur buah (93,6%) dan sering mengkonsumsi makanan
berpenyedap (75,7%). Selain itu, remaja juga cenderung
menerapkan polasedentary life, sehingga kurang melakukan
aktifitas fisik (42,5%). Hal-hal ini meningkatkan risiko
seseorang menjadi gemuk, overweight, bahkan obesitas.
Obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti
hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker,
osteoporosis dan lain-lain yangberimplikasi pada penurunan
produktifitas dan usia harapan hidup.Pada prinsipnya,
sebenarnya obesitas remaja dapat dicegah dengan mengatur
pola dan porsi makan dan minum, perbanyak konsumsi buah
dan sayur, banyakmelakukan aktivitas fisik, hindari stres dan
cukup tidur
TUJUAN DAN SASARAN
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
TUJUAN
UNTUK MENYEDIAKAN PEDOMAN MAKAN
DAN BERPERILAKU SEHAT BAGI SELURUH
LAPISAN MASYARAKAT BERDASARKAN
PRINSIP KONSUMSI ANEKARAGAM
PANGAN, AKTIVITAS FISIK, HIDUP BERSIH
DAN MEMPERTAHANKAN BERAT BADAN
NORMAL.
GIZI SEIMBANG

 Susunan pangan sehari-hari yg mengandung zat


gizi dalam jenis & jumlah sesuai dengan kebutuhan
tubuh
Memperhatikan :
 Keanekaragam pangan
 Aktifitas fisik
 Perilaku hidup bersih
 Memantau berat badan secara teratur  BB Normal
Gizi Seimbang = Gizi Baik

Berat normal

Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi

Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi


VISUAL GIZI SEIMBANG
EMPAT PILAR YANG MERUPAKAN PRINSIP GIZI SEIMBANG
1. Mengonsumsi makanan beragam.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI)
untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan.

Apakah mengonsumsi makanan beragam tanpa memperhatikan jumlah


dan proporsinya sudah benar?
TIDAK

Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain


keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi
makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan dilakukan secara teratur.
2. Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh
termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat
gizi utamanya sumber energi dalam tubuh.

3. Membiasakan perilaku hidup bersih


Perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi
Seimbang :
 Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting
yang mempengaruhi status gizi seseorang secara
langsung, terutama anak-anak.
4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB)
normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang
menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat
gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan
yang normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk
Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan
Indeks Masa Tubuh (IMT). Untuk orang dewasa jika IMT
18,5 – 25,0
Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan adalah
perkembangan berat badan sesuai dengan
pertambahan umur. Pemantauannya dilakukan
dengan menggunakan KMS.
PESAN UMUM GIZI 25
SEIMBANG

1 Syukuri dan Nikmati


Anekaragam Makananan

2
Perbanyak Makan Sayuran dan
Cukup Buah-buahan

3
Biasakan Mengonsumsi lauk
pauk Mengandung Protein
Tinggi
3/4/2014
26

4
Biasakan Mengonsumsi
Anekaragam Makanan Pokok

5 Batasi konsumsi Pangan Manis ,


Asin dan Berlemak

6 Biasakan Sarapan

7 Biasakan minum Air Putih yang


Cukup dan Aman
3/4/2014
27

8
Biasakan Membaca Label
pada Kemasan Pangan

9 Cuci tangan pakai sabun


dengan Air Bersih Mengalir

10
Lakukan Aktifitas Fisik yang
Cukup dan Pertahankan berat
Badan Normal

3/4/2014
PESAN GIZI SEIMBANG
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi
dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang
dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan
yang dikonsumsi semakin mudah untuk
memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin
beragam pangan yang dikonsumsi semakin
mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya
yang bermanfaat bagi kesehatan.
2. Makan sayuran dan cukup buah-buahan
Secara umum sayuran dan buah-buahan
merupakan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan.
Sebagian vitamin, mineral yang
terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan
atau penangkal senyawa jahat dalam
tubuh.
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan
pangan sumber protein nabati.
Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani
(daging sapi, daging kambing, daging rusa , daging
ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur
dan susu serta hasil olahnya.
Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati
meliputi kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti
kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah,
kacang merah, kacang hitam, kacang tolo
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam
makanan pokok
Makanan pokok adalah pangan
mengandung karbohidrat yang sering
dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari
budaya makan berbagai etnik di
Indonesia sejak lama.
Contoh pangan karbohidrat : beras,
. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan
5

berlemak
Konsumsi gula tidak lebih dari 50 g (4
sendok makan),
Konsumsi natrium tidak lebih dari 2000
mg (1 sendok teh)
Lemak/minyak total tidak lebih dari 67 g
(5 sendok makan) per orang
Batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh
Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 50
gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau
5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5
sendok makan minyak). Untuk memudahkan, rumusannya adalah
G4 G1 L5.
6. Biasakan Sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan
minum yang dilakukan antara bangun
pagi sampai jam 9 untuk memenuhi
sebagian kebutuhan gizi harian (15-30%
kebutuhan gizi) dalam rangka
mewujudkan hidup sehat, aktif, dan
produktif
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
 Air merupakan zat gizi makro esensial
 Sekitar 2/3 berat tubuh kita adalah air
 Air
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal
 Bagi tubuh, air berfungsi sebagai pengatur proses
biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk atau
komponen sel dan organ, media tranportasi zat gizi dan
pembuangan sisa metabolisme, pelumas sendi dan
bantalan organ
 Sekitar 78% berat otak adalah air.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa
kurang air tubuh pada anak sekolah
menimbeulkan rasa lelah  menurunkan
atensi atau konsentrasi belajar.
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
 Label adalah keterangan tentang isi, jenis, komposisi
zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting
lain yang dicantumkan pada kemasan (Depkes,
1995).
 Semua keterangan yang rinci pada label makanan
yang dikemas sangat membantu konsumen untuk
mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam
makanan tersebut. Selain itu dapat memperkirakan
bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen yang
berisiko tinggi karena punya penyakit tertentu.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir

 Tanggal 15 Oktober adalah Hari Cuci Tangan Sedunia Pakai Sabun yang
dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan angka
kematian anak usia di bawah lima tahun serta mencegah penyebaran
penyakit.
 Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun
cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal.
 Kapan saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara
lain:
1) Sebelum dan sesudah memegang makanan
2) Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak
3) Sebelum memberikan air susu ibu
4) Sesudah memegang binatang
5) Sesudah berkebun
Cara Cuci Tangan 5 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan
Benar
1) Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir
2) Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela
jari-jari
3) Bersihkan bagian bawah kuku-kuku
4) Bilas dengan air bersih mengalir
5) Keringkan tangan dengan handuk/tissu atau
keringkan dengan udara/dianginkan
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan berat badan normal
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh
yang meningkatkan pengeluaran
tenaga/energi dan pembakaran energi.
Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila
seseorang melakukan latihan fisik atau olah
raga selama 30 menit setiap hari atau
minimal 3-5 hari dalam seminggu.
Pesan Gizi Seimbang untuk Anak
usia 6 – 9 tahun
1. Biasakan makan 3 kali sehari
(pagi,siang dan malam) bersama
Keluarga
2. Biasakan mengonsumsi ikan dan
sumber protein lainnya
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan
cukup buah - buahan
Pesan Gizi Seimbang untuk Anak usia 6 – 9 tahun

4. Biasakan membawa bekal makanan dan air


putih dari rumah
5. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji,
jajanan dan makanan selingan yang manis,
asin dan berlemak.
6. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya
dua kali sehari setelah makan pagi dan
sebelum tidur
7. Hindari merokok
Pesan Gizi Seimbang untuk remaja usia 10 – 19 tahun (pra
pubertas dan pubertas)

1. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi,siang


dan malam) bersama Keluarga
2. Biasakan mengonsumsi ikan dan
sumber protein lainnya
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan
cukup buah – buahan
Pesan Gizi Seimbang untuk remaja usia 10 – 19 tahun (pra
pubertas dan pubertas)

4. Biasakan membawa bekal makanan dan air


putih dari rumah
5. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji,
jajanan dan makanan selingan yang manis,
asin dan berlemak. Biasakan menyikat gigi
sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah
makan pagi dan sebelum tidur
6. Hindari merokok

Anda mungkin juga menyukai