Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 6

Vyola Chania Arefti (164310602)


Widya Herfina (164310603)
Wira Yuana Oktavia (164310604)
Wulan Oktaviani (164310605)
Yani Yulasri (164310606)
Yulfa Henim Rumita (164310607)

Dosen Pembiming : Dr.Yuliva,S.SiT,M.kes


Jenis - Jenis Penelitian

Pada studi observasional peneliti melakukan pengamatan atau pengukuran


menurut keadaan alamiah tanpa melakukan manipulasi atau intervensi.

Dalam studi eksperimental, peneliti menentukan melalui proses terkontrol


paparan untuk setiap individu (uji klinis) atau komunitas (uji coba
komunitas), dan kemudian melacak individu atau komunitas dari waktu ke
waktu untuk mendeteksi efek dari paparan.
Misalnya, dalam uji klinis vaksin baru, peneliti dapat secara acak
menugaskan beberapa peserta untuk menerima vaksin baru, sementara yang
lain menerima suntikan plasebo.
Penelitian deskriptif umumnya dilakukan untuk menggambarkan status
kesehatan masyarakat pada suatu saat.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian deskriptif biasanya meliputi
angka kejadian penyakit pada suatu populasi, penyebaran dan
frekuensi penyakit, morbiditas, dan mortalitas dalam suatu populasi
Contoh penelitian deskriptif: survei mortalitas dan morbiditas,
gambaran pelaksanaaan pencegahan infeksi di puskesmas.
Penelitian deskriptif dapat memberikan beberapa manfaat
yaitu :
1) Memberikan masukan kepada para pemberi pelayanan
kesehatan, perencana kesehatan, administrator
kesehatan tentang pengalokasian sumberdaya dalam
rangka perencanaan kesehatan yang lebih efisien di
masa mendatang,
2) Memberikan petunjuk awal untuk merumuskan
hipotesis bahwa suatu variabel adalah faktor risiko
penyakit. Hipotesis tersebut kelak akan diuji lebih
lanjut pada studi analitik.
Case report (laporan kasus) merupakan studi kasus yang bertujuan
mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan
prognosiskasus. Menggambarkan pengalaman satu kasus baru
yang menarik
Contoh: laporan William Heberden tahun 1772 mengenai sakit
dada yang akhirnya membuahkan penyakit angina pectoris
Laporan serial kasus laki-laki homoseksual yang menderita
pneumonia pada tahun 1980-1981 membuahkan penemuan
penyakit AIDS
 Kelemahan laporan studi kasus adalah tidak
memiliki kontrol.
Jadi umumnya studi kasus hanya memberikan
petunjuk mengenai kemungkinan (misal efek
obat atau komplikasi yang timbul).

Jadi sebaiknya laporan studi kasus diikuti


dengan studi eksperimental.
Case Series merupakan sebuah kelompok atau serangkaian laporan
kasus yang melibatkan pasien yang diberi perlakuan sama. Laporan dari
serangkaian kasus biasanya mengandung informasi rinci tentang
masing-masing pasien.

Termasuk informasi demografis (misalnya, usia, jenis kelamin, asal


etnis) dan informasi diagnosis, pengobatan, respon terhadap
pengobatan, dan tindak lanjut setelah pengobatan.
Kegunaan Penelitian Case Series

a) Sebagai petunjuk pertama dalam mengidentifikasi suatu penyakit


baru.

b) Untuk memformulasikan suatu hipotesa atau dugaan.

Kelemahan Penelitian Case Series

a. Studi ini tidak dapat digunakan untuk mengetes hipotesa karena


tidak ada kelompok pembanding.

b. Ada Case Series terdiri lebih dari satu kasus akan tetapi tidak ada
kelompok pembanding sehingga tidak dapat untuk mengetes suatu
hubungan asosiasi yang valid secara statistik.
Penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian
ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi
keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan
hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan
dalam koefisien korelasi.
Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel
yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode
eksperimental atau tak dapat dimanipulasi.
 Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang
diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode
eksperimental atau tak dapat dimanipulasi.

 Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan


saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

 Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling


hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan
tersebut.

 Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan


variabel bebas.
Penelitian Analitik

Fitur utama dari epidemiologi analitik adalah kelompok


pembanding.
Epidemiologi analitik berkaitan dengan pencarian sebab dan
akibat, atau mengapa dan bagaimana. Ahli epidemiologi
menggunakan epidemiologi analitik untuk mengukur
hubungan antara paparan dan hasil dan untuk menguji
hipotesis tentang hubungan sebab akibat.
Dalam studi kohort, peneliti mengamati daripada
menentukan status paparan peserta. Setelah periode
waktu tertentu, peneliti membandingkan tingkat penyakit
pada kelompok yang terpajan dengan tingkat penyakit
pada kelompok yang tidak terpajan.
Kelompok yang tidak terpajan berfungsi sebagai
kelompok pembanding, yang memberikan perkiraan
jumlah awal atau jumlah yang diharapkan dari kejadian
penyakit di masyarakat. Jika tingkat penyakit secara
substansial berbeda pada kelompok yang terpapar
dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar,
paparan dikatakan berhubungan dengan penyakit.
Dalam sebuah studi kasus-kontrol, peneliti
memulai dengan mendaftarkan sekelompok
orang dengan penyakit (di CDC orang-orang
seperti itu disebut pasien kasus daripada kasus,
karena kasus merujuk pada terjadinya penyakit,
bukan orang). Sebagai kelompok pembanding,
peneliti kemudian mendaftarkan sekelompok
orang tanpa penyakit (kontrol).
Dalam jenis penelitian observasional ketiga ini, sampel
orang dari suatu populasi terdaftar dan paparannya
serta hasil kesehatan diukur secara bersamaan. Studi
cross-sectional cenderung menilai keberadaan
(prevalensi) dari hasil kesehatan pada titik waktu tanpa
memperhatikan durasi.

Contoh dalam studi cross-sectional diabetes,


beberapa pendaftar dengan diabetes mungkin telah
hidup dengan diabetes mereka selama bertahun-tahun,
sementara yang lain mungkin baru saja didiagnosis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai