Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Balanced

Scorecard
pada
organisasi
Kelompok 11
:
Sulasmiati S.Pd
Tupardi S.Pd
Pengertian balance scorecard
 Balanced scorecard diciptakan oleh Robert S.
Kaplan, seorang profesor dari Harvard Business
School dan David P. Norton dari kantor akuntan
publik KPMG. Kedua orang tersebut adalah dari
U.S.A (Mulyadi, 2007). Berdasarkan susunan kata
dari balanced scorecard, Balanced berarti
seimbang. Dengan demikian, balanced
scorecard adalah suatu konsep manajemen
yang menekankan pada pengukuran keuangan
dan non keuangan berdasarkan visi dan misi
suatu perusahaan. Adanya balanced
scorecard, dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dalam suatu perusahaan atau bisnis.
 Balance scorecard merupakan suatu sistem
manajemen, pengukuran dan pengendalian
secara cepat, tepat dan komprehensif dapat
memberikan pemahaman kepada manajer
tentang kinerja bisnis. Pengkuran kinerja
tersebut memandang unit bisnis dari empat
perspektif, yaitu perspektif keuangan,
pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan,
serta proses pembelajaran dan pertumbuhan
melalui mekanisme sebab akibat, prespektif
keuangan menjadi tolak ukur utama yang
dijelaskan oleh tolak ukur operasional pada
tiga prespektif lainnya sebagai driver.
Diagram hubungan 4 perpektif
Konsepsi Balanced Scorecard
 Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan
perkembangan implementasi konsep tersebut. Kartu skor
adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil
kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh peronil di
masa depan. Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan
personil di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja
sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk
melakukan evaluasi atas kinerja personil yang bersangkutan.
Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek:
keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern. Oleh sebab itu personil harus
mempertimbangkan keseimbangan antara pencapaian
kinerja keuangan dan non keuangan, antara kinerja jangka
pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja yang
bersifat intern dan yang bersifat ekstern jika kartu skor
personil digunakan untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan.
lanjutan
 Kata berimbang dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa kinerja personil diukur
secara berimbang dari dua aspek: keuangan
dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern. Oleh sebab itu
personil harus mempertimbangkan
keseimbangan antara pencapaian kinerja
keuangan dan non keuangan, antara kinerja
jangka pendek dan jangka panjang, serta
antara kinerja yang bersifat intern dan yang
bersifat ekstern jika kartu skor personil digunakan
untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan.
Balanced scorecard memperkenalkan empat proses
manajemen yang baru, yang terbagi dan terkombinasi
antara tujuan strategi jangka panjang dengan
peristiwa-peristiwa jangka pendek. Keempat proses
tersebut adalah:

 Menterjemahkan visi, misi dan strategi


perusahaan.
 Komunikasi dan Hubungan.
 Rencana Bisnis
 Umpan Balik dan Pembelajaran.
Penggunaan Balance
Scorecard
Balanced scorecard digunakan dalam hampir
keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan
penyusunan rencana pada dasarnya meliputi
enam kegiatan berikut:
 perumusan strategi,
 perencanaan strategis,
 penyusunan program,
 penyusunan anggaran,
 implementasi dan
 pemantauan.
Penerapan Balanced Scored
pada organisasi pemerintahan
 Agar organisasi pemerintah dapat berfokus
pada strategi yang sudah dirumuskan, maka
organisasi pemerintah juga harus
menterjemahkan strategi ke dalam terminologi
operasional, menyelaraskan organisasi
dengan strategi (dan bukan sebaliknya),
memotivasi staf sehingga membuat strategi
merupakan tugas setiap orang,
menggerakkan perubahan melalui
kepemimpinan eksekutif, dan membuat
strategi sebagai suatu proses yang
berkesinambungan.
Perbedaan karakteristik organisasi swasta
dan pemerintah adalah sebagai mana
ditunjukkan dalam tabel berikut.
Perspektif Swasta Pemerintah

Finansial Pemegang saham DPR, pembayar pajak, konstituen

Pelanggan Pelanggan Orang yang menggunakan jasa/pelayanan


publik

Proses Internal Membuat Produk yang Memberikan pelayanan secara kompettif


diunggulkan

Pembelajaran atau karyawan dan direksi Pejabat politik (menteri), Pegawai


pertumbuhan pemerintahan
Penerapan di Berbagai
Organisasi Pemerintahan
 Balanced scorecard sudah diterapkan di
banyak lembaga pemerintah, baik pada
tingkat pusat maupun daerah. Di AS instansi
Federal yang menggunakan balanced
scorecard antara lain adalah Department of
Agriculture, Natural Resource Conservation,
Forrest Service, Department of Commerce, Fish
& Wildlife Service, Bureau of Reclamation,
Environmental Protection Agency, Council on
Environmental Quality.
Penerapan Balanced score
card pada organisasi
pendidikan
Dalam bidang manajemen penyelenggaraan
isntitusi pendidikan, terdapat banyak sumber daya
yang diperlukan, seperti: manusia, fasilitas dan
sarana prasarana, konten dan pengetahuan, hingga
jaringan kemitraan. Tingkat keberhasilan kinerja
dapat dilihat dari empat (4) sektor utama atau yang
kerap dikenal dengan The Balanced
Scorecard, yaitu:
 Aspek Keuangan
 Aspek Pemangku Kepentingan
 Aspek Penyelenggaraan Proses Internal
 Pertumbuhan Institusi secara Keseluruhan
Lanjutan
Penerapan balance scorecard dalam
pendidikan mempunyai empat perspektif:
 perspektif keuangan,
 pelanggan,
 proses,
 Pembelajaran/pertumbuhan.
Kesimpulan
 BSC di satu sisi memecahkan berbagai
hambatan organisasi, namun di sisi lain
hanya menghasilkan kegagalan,
bilamana tidak dilaksanakan dengan
menghilangkan hambatan-hambatan
tesebut. Masih banyak catatan lain yang
perlu jadi acuan di dalam
mengimplementasikan sistem
manajemen kinerja Balanced Scorecard.
Saran
 Dalam penggunaan BSC sebaiknya
dikaitkan dengan teknologi yang sudah
berkembang sehinggga penggunaan
BSC tidaklah Karuan, dan Mempermudah
para pengguna.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai