Anda di halaman 1dari 18

Pasal 23A UUD RI 1945 “ Pajak

dan pungutan lain yang bersifat


memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-
undang.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak dan Retribusi Daerah
adalah UU yang mencabut berlakunya
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
 Pajak adalan iuran wajib yang dibayar
kepada negara dapat dipaksakan berdasarkan
undang-undang tanpa mendapatkan
kontra prestasi timbal balik dan
digunakan untuk pembiayaan pengeluaran
umum negara
 Retribusi adalah pembayaran yang dilakukan
oleh wajib parkir berdasarkan peraturan
daerah atas pelayanan yang diberikan oleh
daerah dan mendapatkan kontra prestasi
timbal balik.
 Prinsipdalam penentuan Pajak dan
retribusi Daerah adalah “ CLOSED LIST”
maksudnya bahwa pajak daerah dan
retribusi daerah hanya dapat dipungut
sesuai yang ditentukan dalam Undang-
Undang, daerah tidak dapat berkreasi
untuk menentukan dan memungut pajak
di luar ketentuan UU Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah..
PAJAK
DAERAH

PAJAK PAJAK
PROVINSI KAB/KOTA
PAJAK PROVINSI
Bea Balik
Nama-
Pajak Kendaraan Bermotor
Kendaraan
bermotor

Pajak Bahan
Bakar Pajak air
Pajak rokok
Kendaraan permukaan
Bermotor
 Pajak Hotel;
 Pajak Restoran;
 Pajak Hiburan;
 Pajak Reklame;
 Pajak Penerangan Jalan;
 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
 Pajak Parkir;
 Pajak Air Tanah;
 Pajak Sarang Burung Walet;
 PBB Perdesaan dan Perkotaan;
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
RETRIBUSI

Retribusi
Retribusi Jasa Retribusi Jasa
Perizinan
Umum Usaha
Tertentu
 Retribusi Pelayanan Kesehatan;
 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan.
 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP
dan Akta Catatan Sipil.
 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat.
 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
Umum
 Retribusi Pelayanan Pasar.
 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.
 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam
Kebakaran.
 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan
Kakus.
 Retribusi Pengolahan Limbah Cair.
 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang.
 Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan
 Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
 Retribusi PasarGrosir dan/atau Pertokoan;
 Retribusi Tempat Pelelangan;
 Retribusi Terminal;
 Retribusi Tempat Khusus Parkir;
 Retribusi Tempat
Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
 Retribusi Rumah Potong Hewan;
 Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;
 Retribusi Tempat Rekareasi dan Olah Raga;
 Retribusi Penyeberangan di Air; dan
 Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah
 Retribusi Izin Mendirikan bangunan;
 Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman
Beralkohol;
 Retribusi Izin Gangguan;
 Retribusi Izin Trayek; dan
 Retribusi Izin Usaha Perikanan.
RETRIBUSI PARKIR
DI TEPI JALAN UMUM

Adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi


jalan umum yang ditentukan oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Adalah pelayanan tempat khusus parkir yang
disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah

Dikecualikan dari obyek retribusi Tempat


Khusus Parkir adalah pelayanan yang
disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
Obyek pajak parkir adalah penyelenggaraan
tempat parkir di luar badan jalan, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usaha
maupun yang disediakan sebagai suatu
usaha, termasuk penyediaan tempat
penitipan kendaraan bermotor.
sofwanfh59@gmail.com
mira_ordinary@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai