Anda di halaman 1dari 11

DISPEPSIA

KELOMPOK 3 (FARMASI A 2017)


DISPEPSIA

Suatu sindrom atau kumpulan geja


la/ keluhan Yang muncul dan dapat
menimbulkan ketidaknyamanan pa
da perut bagian atas.
Etiologi Dispepsia

Adanya gangguan atau penyakit Obat-obatan : seperti obat anti i


01 lumen saluran cerna seperti tuka
k gaster/duodenum, gastritis, tum
02 nflamasi non steroid (OAINS), a
spirin beberapa jenis antibiotik,
or, infeksiH elicobacter pylori. digitalis, teofilin

Penyakit pada hepar, pankreas, si Penyakit sistemik seperti : diabe


03 stem bilier : hepatitis, pankreatitis,
kolesistitis kronik.
04 tes mellitus, penyakit tiroid dan
penyakit jantung koroner.
EPIDEMIOLOGI
Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinis yang sering dijumpai dalam praktis sehari-hari.
Gejala dispepsia lebih sering pada perempuan dibanding laki-laki (24,4% : 16,6% ).
Prevalensi gejala dispepsia berdasarkan umur ditemukan meningkat secara signifikan yaitu :
 7,7% pada umur 15-17 tahun
 17,6% pada umur 18-24 tahun
 18,3% pada umur 25-34 tahun
 19,7% pada umur 35-44 tahun
 22,8% pada umur 45-54 tahun
 23,7% pada umur 55-64 tahun
 24,4% pada umur di atas 65 tahun

(Brun & Kuo, 2010).


Patofisologi Dispepsia

1.) Patofisologi dispepsia organik 2.) Patofisiologi dispepsia fungsional


-Dispepsia tukak -Infeksi H. Pylori
-Refluks gastroesofageal -Ketidaknormalan motilitas
-Ulkus peptikum -Gangguan sensori visceral
-Penyakit saluran empedu -Faktor psikososial
-Karsinoma -Gangguan keseimbangan neuroend
-Pankretitis okrin
-Dispepsia pada sindrom malabsor -Gangguan keseimbangan sistem sar
bsi af otonom vegetatif
-Dispepsia akibat obat-obatan -Perubahan dalam sistem imun
-Gangguan metabolisme
Diagnosis dan Treatment Dispepsia

Diagnosis

Pemeriksaan Fi
Anamnesis
sik

Pemeriksaan R Pemeriksaan L
adiologis dan E aboratorium Se
ndoskopi derhana
Terapi
Terapi yang direkomendasikan adalah dengan mengubah gaya hidup.
Gaya hidup yang dianjurkan adalah makan dalam porsi yang wajar, m
enurunkan kelebihan berat badan, berhenti minum alkohol, menguran
gi atau mengganti atau menghentikan konsumsi NSAID, menghindari
makanan atau minuman yang mencetuskan gejala, makan terakhir ma
ksimal 3 jam sebelum tidur, dan meninggikan tempat tidur di bagian ke
pala 10-20cm.
Terapi empiris dispepsia adalah menggunakan PPI dengan dosis p
enuh (eg Omeprazole 20 mg 1x1) selama 2-4 minggu.
Pencegahan
1. Pencegahan Primer (Primary Prevention)
• Modifikasi pola hidup

• Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosialekonoomi dan gizi dan
penyediaan air bersih.

• Khusus untuk bayi, perlu diperhatikan pemberian makanan.

• Mengurangi makan makanan yang pedas, asam dan minuman yang beralkohol, kopi,
serta merokok.
2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)
-Diagnosis Dini (Early Diagnosis)
-Laboratorium
-Radiologis
-Endoskopi
-Ultrasonografi (USG)
-Pengobatan Segera (Prompt Treatment)
Diet
-Perbaikan keadaan umum penderita
-Pemasangan infus
-Penjelasan penyakit kepada penderita

3. Pencegahan Tertier (Tertier Prevention)


-Rehabilitasi Mental
-Rehabilitasi Sosial dan Fisik
Pengobatan

Antasida Content Content AntagonisReseptorH-2


01 02

Content Proton Pump Inhibitor


Antidepresan Content
06 03 (PPI)

Content Content
Antibiotik Prokinetik
05 04
Thank You

Anda mungkin juga menyukai