Anda di halaman 1dari 9

Bacterial Vaginosis,

Trichomonas
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 11 Maret - 14 April 2019
Vaginosis Bakterial
• Wanita dng vaginosis bakterial dpt tanpa • Sekret yg berwarna kekuningan atau hijau
gejala atau punya bau vagina khas spt bau purulent erat hub nya dng trikomoniasis atau
ikan, terutama waktu berhub seks servisitis, tetapi tdk dng vaginosis bacterial
• Etiologi  Gardnerella vaginalis • Tidak ditemukan adanya inflamasi pd vagina &
• Bau disebabkan adanya amin yg meguap bila vulva
cairan vagina menjadi basa • Vaginosis bakterial dpt timbul bersama infeksi
• Cairan seminal yg basa menimbulkan traktus genital bawah spt trikomoniasis &
terlepasnya amin d perlekatannya pd protein servisitis shg menimbulkan gejala genital yg
& amin yg terlepas menimbulkan bau khas tdk spesifik
• Pd pemeriksaan terdapat sekret homogeny,
tipis, cair
• Sekret vaginosis bakterial warnanya putih
abu2

Infeksi Menular Seksual. FKUI. 2009.


Vaginosis Bakterial
• Peningkatan konsentrasi bakteri intravaginal,
bersama dng pergeseral flora normal ke virulen yg
> banyak  predisposisi komplikasi obstetrik &
ginekologik tertentu, spt
• Korioamnionitis
• Infeksi cairan amnion
• Infeksi pd masa nifas
• Penyakit radang panggu
• Kelahiran prematur
• His prematur
• Diagnosis :
• Sniffing tes  (+)
• Sediaan basah dan pewarnaan gram:

Ilmu penyakit kulit dan kelamin. FKUI. 2015.


Kriteria Diagnosis
• Kriteria Amsel, berdasarkan 3 dari 4 temuan berikut : Kriteria Nugent berdasarkan skor hasil pewarnaan
• Duh vagina bewarna putih keabu-abuan, homogen, gram:
melekat di vulva dan vagina Normal (0-3)
• Terdapat clue-cells pada duh vagina (>20% total epitel Intermediet (4-6)
vagina yg tampak pada pemeriksaan sediaan basah pada
perbesaran 100x) Vaginosis Bakterial (7-10)
• Tes amin/sniff test (+)
• pH > 4,5
• Gambaran pewarnaan gram berdasarkan kriteria
Spiegel dkk, sebagai berikut :
• Diagnosis BV di tegakkan  ditemukan campuran jenis
bakteria termasuk morfotipe Gradnerella dgn
batang/kokus gram positif/negative atau keduanya.
Terutama dalam jumlah besar, selain itu dengan
morfotipe Lactobacillus dalam jml sedikit atau tidak ada
diantara flora vagina dan tanpa adanya bentuk-bentuk
jamur
• Normal  ditemukan adanya morfotipe Lactobacillus di
antara flora normal dengan atau tanpa morfotipe
Gradnerella dan tidak ditemukan bentuk jamur
• Intermediet  diantara kriteria tidak normal dan tidak
konsisten dengan BV
Trikomoniasis
• Etiologi  Trichomonas vaginalis
• T. vaginalis mampu menimbulkan peradangan pd dinding
saluran urogenital dng cara invasi sampai mencapai
jaringan epitel & sub-epitel
• Masa tunas  4 hari sampai 3 mgg
• Pd perempuan parast ini menimbulkan radang berat pd
epitel skuamosa  sekresi yg banyak & mukopurulen
• Pd kasus lanjut : terdapat bg jaringan granulasi yg jelas
• Nekrosis dpt ditemukan di lapisan subepitel yg menjalar
sampai di permukaan epitel
• Dlm vagina & uretra parasite hidup dr sisa2 sel, kuman2,
& benda lain yg terdapat dlm sekret
• Patogenesis infeksi ini pd laki2 masih belum jelas
• Diagnosis :

Pedoman Nasional penanganan Infeksi Menular Seksual, 2011.


Ilmu penyakit kulit dan kelamin. FKUI. 2015.
Trikomoniasis Bakterial Vaginosis
Etiologi Tricomonas vaginalis Gradnerella vaginalis, Mobiluncus spp

Patofisiologi T. Vaginalis invasi jaringan epitel sampai Perubagan ekosistem vagina  ↓ Lactobacillus spp.  ↑
subepitel  radang berat pada epitel Gradnerella vaginalis, Mobiluncus spp
skuamosa dan ektoserviks  sekresi
banyak dan mukopurulen

Gejala Klinis • Duh seropurulent-mukopurulen berbau • Duh tubuh vagina berwarna abu-abu homogen,
tidak enak (malodor) dan berbusa viskositas rendah atau normal
• Strawberry appereance (+) • Duh vagina berbau amis saat berhubungan seksual
• pH 5-7,5 • pH 4,5-5,5
• Tidak ditemukan tanda peradangann dan gambaran
serviksnya normal
Duh tubuh vagina
dengan pendekatan
sindrom

Pedoman Nasional penanganan


Infeksi Menular Seksual, 2011.
Duh tubuh vagina
dengan pemeriksaan
inspekulo & mikroskop

Pedoman Nasional penanganan


Infeksi Menular Seksual, 2011.
Pedoman Nasional penanganan Infeksi Menular Seksual, 2011.

Anda mungkin juga menyukai