Anda di halaman 1dari 43

Gender

dalam Kesehatan
Reproduksi
HASIL BELAJAR REKAYA
TURUN TEMURUN SOSIAL

TINGKAHLAKU DISYAHKAN NILAI


LAKI-LAKI DAN & BUDAYA
PEREMPUAN BEDA : MENETAP NORMA
PERAN, TUGAS &
TANGGUNGJAWAB

DISKRIMINATIF :

• STRECTIPI
• SUBORDINASI
• MARGINALISASI
• BEBAN GANDA
• KEKERASAN

•MASALAH
•KONFLIK
KESENJANGAN •DAMPAK
NEGATIF

PERLU
PUG
PERUBAHAN KKG

ANALISIS STRATEGI
KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI

 Kesehatan Reproduksi  Kondisi kes yg


sempurna dr fisik, mental & keadaan sosial
(tidak hanya bebas dr penyakit atau
kelemahan/kecacatan) yg berhubungan dgn
sistem reproduksi & fungsi serta prosesnya.

 Kesehatan Seksual  Hak seseorang utk


memiliki kehidupan seks yang aman dan
memuaskan (setara, bertanggungjawab dan
saling menghargai) termasuk menghindari
penyakit IMS & HIV/AIDS dgn tujuan utk
mengokohkan kehidupan & hub. personal
 Hak-hak Reproduksi termasuk hak-hak dasar dari
setiap pasangan dan individu utk menentukan secara
bebas dan bertanggungjawab jumlah, jarak dan waktu
melahirkan serta utk memperoleh informasi & cara
mencapainya. Termasuk utk mengambil keputusan
reproduksi yg bebas dari diskriminasi, pemaksaan dan
kekerasan

 Hak-hak Seksual mencakup HAM dari perempuan utk


memperoleh kontrol & penentuan secara bebas &
bertanggungjawab thdp hal-hal yg berhub. dgn
seksualitas yg bebas dr pemaksaan, diskriminasi &
kekerasan
 Kurun Reproduksi Sehat  Kurun waktu yg sehat
bagi seorang ibu untuk hamil &
melahirkan yi pd usia 20 – 30 tahun

 Sasaran  Setiap individu laki-laki & perempuan


mulai dr janin dlm kandungan sd Lansia

 Tujuan KR  Me derajat KR laki-laki & perempuan


serta mempersiapkan kehidupan berke-
luarga dlm mendukung pe kualitas
generasi mendatang  Menerapkan 12
hak-hak reproduksi
DUA BELAS HAK-HAK REPRODUKSI
 Mendpt informasi & pendidikan kesehatan reproduksi
 Mendapat pelayanan & perlindungan Kespro
 Memperoleh kebebasan berpikir & membuat
keputusan ttg KR
 Memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak
 Hidup & terbebas dr risiko kematian krn kehamilan,
kelahiran, dan gender
 Kebebasan & keamanan dlm pelayanan KR
 Bebas dr penganiayaan & perlakuan buruk ttg KR
 Mendapatkan manfaat dr kemajuan ilmu penget. KR
 Kerahasiaan pribadi dlm menjalankan kehidp. reprod.
 Membangun dan merencanakan keluarga
TRIAD KRR
3 hal pokok yang berkaitan sebab-akibat:

SEKSUALITAS

NAPZA
IMS & HIV/AIDS
1. Seksualitas

 Emosi dan sikap berkaitan dengan perilaku dan


orientasi seksual (Modul KRR)

 Konsep konstruksi sosial terhadap nilai,


orientasi dan perilaku yang berkaitan dengan
seks (Julfita Raharjo)
Seksualitas berasal dari kata seks, yang
memiliki beberapa arti:
a. Jenis kelamin: biologis yang membedakan
laki-laki-perempuan.

b. Reproduksi seksual: bagian tubuh tertentu


dari laki-laki maupun perempuan yang
dapat melahirkan bayi: organ
reproduksi.
c. Organ reproduksi: bagian dalam dan luar;
perempuan a.l vagina, rahim, laki-laki:
testis, penis.

d. Rangsangan atau gairah seksual:


disebabkan perasaan tertarik yang sangat
kuat pada seseorang shg terasa ada
getaran “aneh” yang muncul.
e. Hubungan seks: penetrasi
f. Orientasi seksual: kecenderungan seseorang
mencari pasangan seksualnya berdasar jenis
kelamin:
 heteroseksual

 homoseksual

 biseksual
SEKSUALITAS (lanjutan)

Laki-laki
Perempuan  Penis
 Ovarium: indung telur  Glans:kepala penis
 Fimbrae:di ujung tuba  Uretra (saluran kencing)
 Tuba falopi: saluran telur  Saluran sperma
 uterus (rahim)  Epidymis: tempat sperma
 Cervix (leher rahim)  Testis: penghasil sperma
 Vagina (liang kemaluan)  Scrotum
 Mulut vagina;  kelenjar prostat,
penghubung rahim dg.  kandung kencing
Bagian luar vagina
PUBERTAS
Masa seseorang alami perubahan struktur tubuh:
kematangan organ-organ reproduksi primer
(produksi sperma, sel telur) juga sekunder
(kumis, rambut kemaluan, payudara,
dll):perubahan kerja hormon.

 Perempuan: 11-12 th
 Laki-laki 13-14 th
MIMPI BASAH

 Sperma keluar saat tidur


 Terjadi saat mimpi tentang seks
 Salah satu cara tubuh laki-laki berejakulasi
 Normal untuk setiap laki-laki
 Terjadi periodik berkisar setiap 2-3 minggu
 Jarang terjadi pada laki-laki menikah
KEPERAWANAN
 Selaput hymen pada mulut rahim:pori-pori
 Robek bila:
- alat kelamin laki-laki masuk
- kecelakaan atau olahraga berat
(jatuh dari kuda, sepeda): jarang
terjadi
- luka penetrasi pada mulut vagina
MENSTRUASI

 Proses perubahan lapisan dalam rahim yang banyak


mengandung pembuluh darah melalui vagina.
 Berakhir (menopause): 40-50 tahun, Indonesia rata-rata
di atas 50 tahun.
 penebalan pada dinding rahim sbg.persiapan kehamilan:
tidak terjadi pembuahan: keluar
 Mulai umur 9 th (paling lambat 16 th)
 Lama setiap siklus 4-5 hari
Konsekuensi hubungan seks pra nikah
 Kehamilan tidak diinginkan (KTD), terjadi karena ketidak
tahuan, perkosaan, tidak pakai alkon, kegagalan KB

pendarahan
komplikasi
kehamilan bermasalah
keguguran
Gender - KRR

Penyebab: 1.PERKAW. KKG


MUDA Potensi
•SOSBUD Pendidikan
•ORTU Sosialisasi
•UU PERKW 2. HAMIL Lk-Pr
REMAJA
•Remaja
•Ortu
•Sekolah/Pem/
LSOM
PUP
Penyebab- kesenjangan gender-upaya –KKG
dalam IMS

•Isteri disa KKG :


lahkan
•Dominasi suami •Sakit pd. Hub.
•Pengetahuan Panggul- Harmo
S-I ttg kespro mandul
rendah nis lk-
pr
Abstinence
Be Faithfull
Condom
Drugs Pemb.han
Equipment- keluarga
Penget.
Penyebab-Kesenjangan-Upaya-KKG dalam
Pengendalian HIV/AIDS

•Kesempatan
peremp.
mendapat •Akses info pr
informasi < Laki-laki
terbatas
•Isteri dianggap
KKG
•Pengetahuan
Kespro ter penular
batas kpd suami
•Anggapan lk dan bayi
tdk dpt disa A- B- C- D- E
lahkan + pe Pemb.han
nget. keluarga
Kesenjangan gender, dilihat dari:
1. akses informasi
 sebesar 59%, sedangkan laki-laki 73%
 perempuan pernah kawin yang mengetahui cara pencegahan
HIV/AIDS 34%, perempuan pernah kawin yang pernah
mendengar tentang HIV/AIDS laki-laki 54%.
 sedangkan diskusi tentang cara pencegahan HIV/AIDS di
antara perempuan pernah kawin dengan suami atau
sebaliknya masih sangat rendah yaitu sebesar 16,4% dan
14,8%.
2. Isteri dianggap penular kpd suami dan bayi.
GENDER DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN
PASCA REPRODUKSI

Komisi Kesehatan Reproduksi Nasional:

Masalah Lansia sebagai salah satu bagian dari paket pelayanan


kesehatan reproduksi komprehensif (PKRK)
Jenis Gangguan Kes.Pasca Reproduksi
1.Osteoporosis: masa tulang berkurang akibat proses penuaan:
rapuh-mudah patah.
Perempuan lbh cepat krn menurunnya hormon estrogen.
 Upaya pencegahan:
• jalan cepat di jalan rata 2-5 X/mg (45 mnt)
• makan ikan lebih sering
• minum susu non-lemak
• sulih hormon estrogen
2. Gangguan Fungsi Reproduksi

 Perempuan: Liang kemaluan menjadi kering & sakit bila


bersenggama (dispareuni).

 Laki-laki : Menurunnya gairah seksual, daya sensitivitas thdp


rangsangan, daya orgasme, disfungsi ereksi (impoten) &
pembesaran kelenjar prostat.
Upaya mengatasi

o Perempuan: menerima dgn ikhlas, olahraga teratur, sulih hormon


pengganti estrogen, mknan kaya estrogen, pakai kondom/jelly
saat sanggama

o Laki-laki: menerima dgn ikhlas, olahraga teratur & konsultasi ke


dokter
3. Andropause
 Kumpulan gejala yg meliputi menurunnya kemampuan
fisik, seksual dan psikologis pada laki-laki.
Gejala:
potensi seksual menurun, krg bergairah, tersinggung, konsentrasi
terganggu, mudah letih, lesu, lemah, kaku pd otot, sendi &
tulang, osteoporosis, rambut rontok, kulit kering, penis mengecil,
impoten.
Andropause (lanjutan)

Dampak:
 mudah tersinggung,

 marah-marah karena kecewa,

 terobsesi oleh fantasi seksual (pasangan lebih muda)


 Menopause

Keadaan biologis berakhirnya fungsi reproduksi perempuan


ditandai berhentinya siklus haid (umumnya pada usia 40-
45th)

Gejala:
wajah terasa panas, berkeringat banyak, mudah
tersinggung/ lelah, depresi, jantung berdebar- debar,
sukar tidur, libido menurun, gangguan
berkemih, nyeri saat sanggama, perut kembung,
pusing, kejang, rambut rontok
 Upaya menyikapi krisis menopause & andropause

1. menikmati keg. yg sdh tdk dilakukan/hobi


2. kursus ketrampilan
3. keg. Sosbud,
4. karir baru,
5. meningkatkan kehidupan spiritual
Aspek Gender Dalam Kesehatan Pasca Reproduksi
Lansia seluruhnya, mendapat perhatian yang sama  Kualitas
hidup Lansia tetap terjaga, Yankes yg seimbang kepada lansia
laki-laki dan perempuan

tidak ada kesenjangan gender


ISU-ISU GENDER
DALAM PROGRAM KB DAN KR

 Kesehatan Ibu dan Bayi


 Perempuan kurang mampu memutuskan (kapan hamil
dan dimana melahirkan)
 Sikap & perilaku keluarga mengutamakan laki-laki
 Kedudukan perempuan lemah dlm keluarga dan
masyarakat
 Bumil tetap dituntut kerja keras
 Pantangan-pantangan bagi perempuan melakukan
kegiatan dan makan makanan tertentu yg cukup bergizi.
Lanjutan….

 Keluarga Berencana
 Kesertaan ber-KB prp lebih besar dari laki-laki
 Perempuan krg mampu memutuskan metoda kontrasepsi
 Kontrol laki-laki sangat kuat
 Anggapan KB urusan perempuan
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Ketidakadilan dlm tanggungjawab
 Ketidakadilan dlm hukum
 IMS & HIV/AIDS
 Perempuan dijadikan objek intervensi
 Perempuan dijadikan sumber masalah dlm praktek prostitusi
 Perempuan jadi korban penularan HIV/AID’S
ISU-ISU GENDER
DALAM PROGRAM KS DAN PK
 Aspek kemampuan fisik atau materi, mencakup
aspek ekonomi
 Perempuan hanya diberikan peran dlm pekerjaan
domestik: memasak, mengasuh anak, dll.
 Jabatan kepala keluarga yg mutlak diberikan kpd laki-laki

 Keterbatasan akses perempuan terhadap pengembangan


potensi diri
Lanjutan…

 Aspek kemampuan psikis-mental-spiritual,


mencakup keharmonisan keluarga, penanaman nilai-
nilai moral (agama, pendidikan, sosial budaya)
contoh :
 Pola pengasuhan yg masih membedakan anak laki-laki &
perempuan (laki-laki harus agresif, dll)
 Hubungan interaksi dgn anak yg belum memperhatikan
usia, & masih membedakan anak laki-laki & perempuan.
 Mengasuh anak menjadi tanggung jawab ibu saja
 Laki-laki adalah pengambil keputusan
1. Perencanaan Keluarga
Bersama-sama pasangannya merencanakan
keluarga misalnya dalam hal menentukan
jumlah anak, kapan hamil, metode KB yang
akan dipakai dimana isteri akan melahirkan
dsb.
2. Aktif dalam penggunaan kontrasepsi
• Menjadi peserta KB aktif (Kondom,
Vasektomi)
• Berperan aktif dalam :
 Mengingatkan pasangannya dalam
meminum Pil KB, Kontrol KB, menghitung
waktu subur dan pelayanan ulang
 Membawa pasangannya ke fasilitas
kesehatan bila terjadi efek samping
 Merencanakan ulang metode pengganti
(bila tidak memuaskan)
3. Memperhatikan Kesehatan Ibu Hamil
Laki-laki dapat menjamin bahwa isterinya :
• Mendapatkan pelayanan antenatal dengan baik dan
teratur
• Memperoleh makan bergizi dan cukup istirahat
• Merasa tenang dan bahagia
• Memperoleh persediaan biaya persalinan dan
rujukan ke rumah sakit bila terjadi komplikasi
• Diajak bicara tentang siapa yang akan menolong
persalinan
• Mempelajari gejala komplikasi bersama dirinya dan
sejak awal menyusun rencana tranportasi ke rumah
sakit bila terjadi komplikasi, diantar dan didampingi
sesuai dengan kebutuhan
4. Memastikan persalinan yang tepat oleh
tenaga kesehatan
Suami menjamin bahwa :
• Menolong persalinan adalah bidan atau
dokter
• Menyediakan dana, perlengkapan dan
transportasi yang dibutuhkan
• Mendampingi selama proses persalinan
berlangsung dalam mendukung upaya
rujukan bila diperlukan
5. Membantu setelah bayi lahir
Suami berperan :
• Mendorong isterinya untuk segera
menyusui bayinya
• Menjamin tersedianya makanan bayi
• Membantu pekerjaan rumah tangga yang
cukup berat
• Membantu memelihara bayi
• Segera memilih metoda ber-KB
6. Menjadi seorang ayah yang baik
 Mengasuh dan mendidik anak secara aktif
(belajar, bermain)
 Menjadi model panutan bagi anak yang
telah menginjak usia remaja

7. Mengakhiri tindak kekerasan terhadap


perempuan/isteri :
 Memanfaatkan pengaruhnya yang besar
untuk mengubah norma/perilaku
masyarakat dalam menghapus kekerasan
terhadap perempuan.
8. Membantu pencegahan IMS, HIV/AIDS.

 Hubungan seksual yang aman dan


bertanggungjawab
 Mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan
 Mengubah norma perilaku hubungan
seksual yang tidak bertanggungjawab.
terima kasih …

Anda mungkin juga menyukai