Anda di halaman 1dari 60

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2013/2014
Anggota Kelompok

 Arif Wahyu Hidayat 4210 100 029


 Adin Putra Rachmawan 4210 100 086
 Achwan Satya Kurniawan 4211 100 026
 Andre Soetresno 4211 100 091
 M. Andrianto 4212 105 008
 Dimas Briefka 4212 105 016
OUTLINE
Definisi
Pendahuluan
 Sistem Pemadam Kebakaran

 Untuk Sistem Pemadam Kebakaran Pada Kapal Termasuk

Dalam Salah Satu Bagian yang Diatur SOLAS.

 Dari SOLAS Chapter II-2 Construction – Fire Protection,

Fire Detection, and Fire Extinction.

 SOLAS Chapter II-2 Regulation 10 Mengatur Fire Fighting


Penyebab
 Proses pembakaran adalah proses
kimia yang terjadi antara suatu zat
dengan oksigen sehingga
menghasilkan zat lain dan adanya
proses pelepasan panas.
 Dari segitiga api, kita simpulkan
bahwa jika ingin memadamkan api
dengan cara:
 Menghilangkan oksigen.

 Menghilangkan panas.
Klasifikasi Kebakaran
Klasifikasi Kebakaran
 Klasifikasi kebakaran didasarkan pada zat yang terbakar sehingga dapat
ditentukan metode yang paling baik dalam proses pemadamannya.
Kelas Material Contoh Tempat Terjadi Kebakaran
A Solids Wood, paper, textile, plastic. Accommodation Room, another
regular service room.
B Liquids Liquifying goods, petrol, alcohol, Engine Room, Cargo Room (for
stearine, fat, tar, paint. tanker).
C Electric Arus pendek, travo, dan konsleting Engine control room, wheelhouse

D Metals Magnesium, allumiunium, titanium, Wheelhouse, EngineControl Room.


zirkonium, sodium, potassium.

E Gasses LPG, butane, propane. Engine Room, Cargo Room (for


liquefied gasses carrier).
Klasifikasi Kebakaran
 Sifat- Sifat pada Kelas Benda yang Mudah Terbakar :
Kelas Sifat

• Menghasilkan debu sisa pembakaran.


A
• Dipadamkan dengan menghilangkan oksigen, panas, dan benda yang terbakar.

• Lebih sulit dipadamkan.


B
• Pemadaman menggunakan air akan menambah penyebaran api.

• Lebih sulit dipadamkan.


C
• Air menyebabkan electrical shock, jika sumber listrik diputus masuk kategori A.

• Lebih sulit dipadamkan.


D • Air dan beberapa zat lain bisa menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan
kebakaran semakin membesar.

• Lebih sulit dipadamkan.


E
• Gas yang terbakar bisa menjadi gas beracun
Sistem Pemadam Kebakaran
Pada Kapal
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Fire Main System Terdiri Dari :

 Fire Pump

 Fire Main Line

 Sea Water Hydrant

 Hose and Nozzle

 Emergency Fire Pump

 International Shore Connection


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

 Fire Pump
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Fire Pumps Menurut Solas
Parameter Ketentuan Aturan
Sistem/ Kategori Pompa ballast, bilge, sanitary dan general Chapter II-2Reg. 10.2.2.1
service dapat dikatakan fire pump jika
digunakan secara normal dan tidak
digunakan memompa minyak.

Jumlah • Kapal penumpang: Chapter II-2Reg. 10.2.2.2


a.>= 4000 GT, minimal 3
b.< 4000 GT, minimal 2
• Kapal kargo:
a.>= 1000 GT, minimal2
b.< 1000 GT, minimal 2 (1 dapat dikopel
dengan M/E, 1 harus independen).

Kapasitas Pompa utama pada kapal kargo tidak Chapter II-2Reg. 10.2.2.4
kurangdari 4/3 kapasitas pompa bilga.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Fire Pumps Menurut Solas
Parameter Ketentuan Aturan
Perencanaan  Pada kapal penumpang >= 1000 GT, bila Chapter II-2Reg. 10.2.2.1
pengoperasian. terjadi kebakaran disalah satu
kompartemen, semua pompa harus bisa
dijalankan.
 Pada kapal penumpang <1000 GT dan
kapal kargo, apabila saat kebakaran semua
pompa tidak dapat difungsikan, harus
tersedia pompa darurat (emergency fire
pump) yang memiliki jalur suction dan
sumber tenaga terpisah dari pompa utama.

Kapasitas Total  Pada kapal penumpang : tidak boleh Chapter II-2Reg.


kurang dari 2/3 kapasitas pompa bilga. 10.2.2.4.1

 Pada kapal kargo : tidak boleh kurang


dari 4/3 kebutuhan pompa bilga pada
kapal penumpang dengan ukuran sama.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

Fire Mains Line (Pipa Utama)


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Fire Mains (Pipa Utama)
 SOLAS Chapter II-2 Regulation 10.2.1.3
 Diameter pipa utama harus dapat mengalirkan air secara maksimum dengan
dua pompa yang berjalan secara simultan. Terkecuali pada kapal kargo
diameter cukup mengalirkan debit 140m3/jam.
 Pipa Utama Menurut BKI

Parameter Ketentuan Aturan


Material Steel Galvanized Pipe (SGP). Vol V sect. 4

Ketebalan M Vol III Sect. 11 Tabel 11.5


D jika melalui cargo hold
atau FO tank.
Penyambungan Butt-weld. Vol III Sect. 11 Tabel 11.11
Flens. dan 11.12
Jalur Main, seachest ke dek.
Branch, hydrant pada dek.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Perumusan Diameter Pipa Klass BV


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

Sea Water Hydrant


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
Ketentuan Untuk Sea Water Hydrant
Parameter Ketentuan Aturan
Tekanan  Kapal penumpang: Chapter II-2Reg. 10.2.1.6
a. >=4000 GT, 0,40 N/mm2
b. < 4000 GT, 0,30 N/mm2

 Kapal kargo:
a. >= 6000 GT,0,27 N/mm2
= 2,7 bar = 27 mH
b. < 6000 GT, 0,25 N/mm2
= 2,6 bar = 26 mH

Letak Setiap : Chapter II-2Reg.


• 15 m Dalam kamar mesin 10.2.3.1.1.1 - 10.2.3.1.1.3
• 20 m di deck lain dan deck terbuka
• 25 m di deck terbuka, dengan kapal
lebar yang maksimal 30 m
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

Hoses
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Hoses menurut SOLAS
Parameter Ketentuan Aturan
Hoses diruangan dalam (interior) pada kapal Chapter II-2 Reg.
penumpang berjumlah >36 orang harus selalu 10.2.3.1.1
Umum terpasang pada hydrant.

Minimal 10 meter tetapi tidak boleh lebih dari: Chapter II-2 Reg.
a.15 m pada machinery spaces, 10.2.3.1.1
b.20 m pada ruangan lain dan dek terbuka,
Panjang
c.25 meter pada dek terbuka apabila lebar kapal
>30 m.

Pada kapal penumpang :


Minimal satu untuk tiap hydrant. Digunakan hanya
Jumlah
saat terjadi kebakaran, latihan atau survei.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Hoses menurut SOLAS

Parameter Ketentuan Aturan


Pada kapal kargo : Chapter II-2 Reg.
a. >= 1000 GT, harus ada satu tiap 30 meter dan ada 10.2.3.2.3.1 dan
satu cadangan tetapi tidak boleh kurang dari lima 2.3.2.3.2
buah secara keseluruhan. Kapal yang mengangkut
bahan berbahaya harus menambah hoses sebanyak
Jumlah
3 buah.
b. < 1000 GT, dihitung sesuai dengan aturan
2.3.2.3.1 dan tidak boleh kurang dari 3.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

Nozzle
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Nozzle menurut SOLAS

Parameter Ketentuan Aturan


Ukuran standart adalah 12 mm, 16 mm dan 19 mm. Chapter II-2 Reg.
Ukuran yang lebih besar dapat dipergunakan sesuai 10.2.3.3.1
dengan kebijakan yang berwenang.

Ukuran
Pada ruang akomodasi dan service rooms lain, Chapter II-2 Reg.
ukuran nozel maksimal 12 mm. 10.2.3.3.2

Diruang mesin dan bagian luar (eksterior), nozzle Chapter II-2 Reg.
harus bisa menyalurkan air dengan maksimal sesuai 10.2.3.3.3
dengan tekanan yang disyaratkan. Ukuran nozel ini
maksimal 19 mm.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

Emergency Fire Pump


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Emergency Fire Pump menurut SOLAS
Parameter Ketentuan Aturan

Ruangan tempat emergecy fire pump tidak boleh Chapter II-2 Reg.
terhubung secara menerus dengan ruang permesinan 10.2.2.3.2.1
kategori A atau ruang tempat main fire pump
diletakkan. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan
Lokasi dan terpaksa terhubung, sekat kedap yang memisahkan
ruangan harus diinsulasi oleh material tahan api.

Tidak boleh ada akses langsung antara kamar mesin Chapter II-2 Reg.
dengan ruang emergency fire pump. Apabila terpaksa 10.2.2.3.2.2
Akses
ada, pintu harus terbuat dari baja dengan kelas A-60
menuju
atau bisa juga melalui pintu sekat kedap air.
ruang
emergency
fire pump
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Emergency Fire Pump menurut SOLAS

Parameter Ketentuan Aturan

Ventilasi Ventilasi harus diatur dengan baik sehingga dapat Chapter II-2 Reg.
menghalangi kemungkinan masuknya asap dari 10.2.2.3.2.3
kamar mesin.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Emergency Fire Pump BV class

Parameter Ketentuan Aturan

Capacity of the pump


Chapter 4,
The capacity of the pump shall not be less than 40%
Section 13,
of the total capacity of the fire pumps : 10.1.2
 for passenger ships of less than 1000 gross tonnage
Capacity
and for cargo ships of 2000 gross tonnage
and upwards: 25 m3/h, and
 for cargo ships of less than 2000 gross tonnage:
15 m3/h.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Emergency Fire Pump BV class

Parameter Ketentuan Aturan

The sea suction for the pump is to be fitted at a safe depth


below the waterline at any draught under all trim and heeling Chapter 4,
conditions The location of the pump is to be such that it is Section 13,
Sea Suction capable of pumping at any draught under all trim and heeling
conditions. The sea valve is to be capable of being operated 10.1.2
from a position near the pump.

Where it is found necessary to locate the emergency fire


pump sea suction in the space containing the main fire
pumps, the sea valve is to be operable from a readily
accessible position not likely to be affected by a fire in the
space containing the main fire pumps.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Emergency Fire Pump BV class
Parameter Ketentuan Aturan

Any diesel-driven power source for the pump shall be capable of


Chapter 4,
being readily started in its cold condition down to the
Section 13,
temperature of 0°C by hand (manual) cranking. If this is 10.1.2
impracticable, or if lower temperatures are likely to be
encountered, consideration shall be given to the provision and
Diesel maintenance of the heating arrangement acceptable to the

Engines Society so that ready starting will be assured. If hand (manual)


starting is impracticable, the Society may permit other means of
starting. These means shall be such as to enable the diesel-driven
power source to be started at least six times within a period of
30 minutes and at least twice within the first 10 minutes.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Emergency Fire Pump BV class

Parameter Ketentuan Aturan

Any service fuel tank shall contain sufficient fuel to enable the
Chapter 4,
Fuel pump to run on full load for at least 3 hours and sufficient
Section 13,
tank reserves of fuel shall be available outside the machinery space of 10.1.2
category A to enable the pump to be run on full load for an
capacity
additional 15 hours.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Emergency Fire Pump BV class
Parameter Ketentuan Aturan

The emergency fire pump prime mover is to be so arranged that


an immediate start is possible under all prevailing temperature Chapter 4,
conditions. Diesel engines exceeding 15 kW are to be equipped Section 13,
Source of with an approved auxiliary starting device, e.g. Starting battery,
10.1.2
Power independent hydraulic system or independent starting air
system, having a capacity sufficient for at least six starts of the
fire emergency pump. For diesel engines of 15 kW and smaller,
manual means of starting are sufficient.

For the operation of the emergency fire pump, fuel is Chapter 4,

Time to to be available from outside the main machinery Section 13,


Operation space for at least 18h operation. 10.1.2
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Emergency Fire Pump BV class

Parameter Ketentuan Aturan

When the emergency fire pump is electrically driven, the power


is to be supplied by a source other than that supplying the main Chapter 4,
Location
fire pumps and to be located outside the engine room, and Section 13,
Source of
separated from it by an A class division, and the relevant
Power 10.1.2
electrical cables are not to pass through the compartment
containing the main fire pump.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

Fire Main System

International Shore Connection


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

International Shore
Connection
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

International Shore Connection

Dalam SOLAS ChapterII-2 Regulation 10.


2.1.7.1 :
 Kapal berukuran <=500 GT harus memiliki minimal satu international shore
connection
2.1.7.2:
 Harus adanya fasilitas yang memungkinkan dilakukannya penyambungan
international shore connection dari sisi S/B dan P/S kapal.

 Lokasi ISC di Deck Terbuka dan pada sisi S/B dan P/S kapal.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Lokal Fire Fighting System


 Fixed fire fighting pada kapal diantaranya :

Sistem Penempatan
Sprinkle Seluruh Ruang Akomodasi

E/R, separator, ruang boiler


Foam

E/R, ECR,Wheelhouse
CO2

E/R
High pressure water mist

 Penggunaan Halon 1211, 1301, 2402 dan perfluorocarbon dilarang.


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Lokal Fire Fighting System

From S/C

Sprinkler system.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Lokal Fire Fighting System

CO2 total
flooding system
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Lokal Fire Fighting System

Konsentrasi
CO2
terhadap
kesehatan
manusia.
Peletakan Fire extinguisher
 Pada kapal terdapat dua jenis fire extinguisher
1. Fixed fire extinguisher
2. Portable fire extinguisher

Dimana Fixed fire extinguisher, adalah sistem pemadam kebakaran dimana


tidak bisa dibawa kemana-mana,

Sedangkan untuk portable fire extinguisher , yaitu alat pemadam (APAR)


yang dapat dibawa kemana-mana atau portbale.

Karena tingkat mobilitasnya sudah berbeda maka kedua jenis alat


pemadam kebakaran tersebut pada kapal terdapat rule tentang area
peletakannya
Peletakan Fire extinguisher

 C02 System
 Diletakkan di area kamar mesin, boiler dan ruang
pompa

GL 2002 chapter G 1.1


GL 2002 chapter G 1.1.3

GL 2002 chapter G 1.1.4


Fixed fire extinguisher
 Foam
 Biasa diletakkan di kamar mesin,deck, separator,
ruang boiler dan juga di kargo area.

GL 2002 chapter J 1.2


Fixed fire extinguisher
 Sprinkler
 Untuk sprinkler , diletakkan di seluruh ruang
akomodasi. Biasanya sprinkler dilegkapi dengan
detector baik berupa smoke detector ataupun heat
detector.

GL 2002 chapter J 1.2


GL 2002 chapter J 1.7.2

GL 2002 chapter J 1.7.3

GL 2002 chapter J 1.7.5


Portable Fire Extinguisher

 Portable Fire Fighting. Dry Powder Extinguisher


ditempatkan diakomodasi dan ditempat- tempat lain
yang mudah diakses.

Dry powder extinguisher ukuran 20 kg harus ada:


 DiEngineRoom.

 Dekat manifold dikapal tanker saat bongkar muat.


Digunakan untuk kebakaran pada benda padat, cair dan
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
Portable fire extinguishers
Parameter Ketentuan Aturan

Each powder or carbon dioxide extinguisher shall have a


capacity of at least 5 kg and each foam extinguisher shall have a BV
Quantity of capacity of at least 9 l. The mass of all portable fire Chapter 4,
medium extinguishers shall not exceed 23 kg and they shall have a fire-
Section 13,
extinguishing capability at least equivalent to that of a 9 l fluid
3.2.1
extinguisher.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
Portable fire extinguishers
Parameter Ketentuan Aturan

• in accommodation spaces of cargo ships of 1000 gross tonnage


and upwards: at least five foam extinguishers or equivalent, but
not less than one for each ‘tween-deck. BV
• in accommodation spaces of cargo ships of less than 1000
gross tonnage: at least two foam extinguishers or equivalent, Chapter 4,
but not less than one for each ‘tween-deck.
Section 6,
Arrangement • in the proximity of any electric switchboard or section board
having a power of 20 kW and upwards: at least one CO2 or 2.2.1
of fire powder extinguisher
extinguishers • in any service space where deep fat cooking equipment is
installed: at least one foam extinguisher or
•in the proximity of any paint or flammable product locker: at
least one foam extinguisher or equivalento
• on the navigating bridge: one CO2 extinguisher or
equivalent.equivalent
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal
 Lokal Fire Fighting System
 Portable Fire Fighting.
Dry Powder Extinguisher
ditempatkan diakomodasi
dan ditempat- tempat
lain yang mudah diakses.

 Dry powder extinguisher ukuran 20 kg harus ada:


 DiEngineRoom.
 Dekat manifold dikapal tanker saat bongkar muat.
Digunakan untuk kebakaran pada benda padat, cair dan
gas.
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Lokal Fire Fighting System


 CO2 Portable Extinguisher

 Digunakan pada kebakaran

peralatan listrik switch board

dan kebakaran pada minyak.


Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Lokal Fire Fighting System

 Portable Foam Extinguisher

 Banyak digunakan di Engine Room.

 Saat ini banyak tergantikan

Oleh powder extinguisher.


Contoh Perhitungan
Sistem Pemadam Kebakaran Pada kapal

 Contoh Perhitungan Untuk Fire Fighting :


 MenghitungDiameter Fire Main Pipe

MenghitungKapasitasFire Pump

MenghitungHead Fire Pump

MemilihFire Pump

MenghitungHead Emergency Fire Pump

MemilihEmergency Fire Pump


Thank You...Any Question??
KELOMPOK 6 PIPA 2013/ 2014
 Refrensi
 Van Dokkum, Klaas. 2003. Ship Knowledge A Modern Encyclopedia. ISBN 90-806330-2-X. Enkhuizen:
DOKMAR
 SOLAS Consolidated Edition 2004.
 Rules BKI 2006.
 BV Class
 http://www.shutterstock.com/pic-128500721/stock-photo-fire-hydrant-detail-this-fire-hydrant-is-located-in-
a-ship.html
 http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/16-fire-fighting-appliances-and-preventive-measures-
present-onboard-ship/
 http://www.rigas-dizelis.equip4ship.com/
 http://hrd-autoparts.en.alibaba.com/product/503416788-
212895139/CWY_Marine_Diesel_Emergency_Fire_Pump.html
 http://www.fireprotectionproducts.co.uk/2-0kg-co2-gas-fire-extinguisher
 http://www.diytrade.com/china/pd/7344663/Portable_ABC_Dry_Powder_and_Foam_Fire_Extinguisher.html
 http://kplptanjunguban.wordpress.com/2012/10/12/melihat-kedalam-kapal-vip-milik-kementerian-
perhubungan/
 http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/sprinkler-system-automatic-fire-detection-alarm-and-
extinguishing-system-on-ship/
 http://www.bulkcarrierguide.com/fixed-fire-fighting-systems.html

Anda mungkin juga menyukai