Anda di halaman 1dari 22

Tugas Kelompok

Statistika Pendidikan
Dosen : Dr. YULIANA BR PURBA

KELOMPOK 9
Fitriana Uciatun
Andini Rasman Ari Yunita Ningsih
NIM : 530010527 NIM : 530011378 NIM : 530010645
NIM : 530010494
Kelompok Modul 7
Penelitian dan
Pengembangan (R&D)
MODUL : Metode Penelitian Pendidikan (MPDR 5103)
Dosen : Dr. Tambaten Yuliana Br Purba

Fitriana Uciatun
NIM : 530011378 NIM : 530010645
PETA KONSEP TEORI
BELAJAR

Behavioral Cognitive & Social


Learning Theories Learning Theory
(Gage & Berliner) (Albert Bandura)

Classical Connectionisme Operant


Conditioning / Associates Conditioning
(Ivan Pavlov) (Thorndike) (B.F. Skinner)
Pengertian Belajar
 Margareth E. Gredler  Nana Sudjana
“Learning : The Process (es) by which “ Pembelajaran adalah proses
humans acquired the range and variety belajar mengajar yang merupakan
of skills, knowledge & attitude that set interaksi siswa dgn lingkungan
the species apart from others” belajar yang dirancang sedemikian
rupa utk mencapai tujuan
 Henry L. Roediger pembelajaran yakni kemampuan
“Learning is a relatively permanent yang diharapkan dimiliki siswa
change in behavior or knowledge that setelah menyelesaikan pengalaman
accurs as a result of experience” belajarnya”

1. Adanya perubahan dalam perilaku, keterampilan,


pengetahuan, sikap kemampuan bereaksi (sosialisasi)
2. Perubahan yang terjadi relatif bersifat tetap
3. Perubahan tersebut bukan karena kematangan dan kondisi sesaat
4. Perubahan terjadi akibat latihan yg diperkuat & atau pengalaman
BIOGRAPHY
= ALBERT BANDURA =
• Nama : Albert Bandura
• Isteri : Virginia Varns
• Lahir : Mundare, 4 Desember 1925
• Tahun 1949 mendapat pendidikan di British University Colombia
dgn jurusan psikologi
• Tahun 1951 mendapat gelar M. Psi dan setahun kemudian
menyelesaikan program doktor (Ph.D) dalam bidang psikologi
klinik di University of Iowa
Tahun 1953 bekerja di Stanford
University
Tahun 1964 beliau dilantik sebagai
Professor.
Tahun 1974 menjadi Ketua American
Psychological Association
Tahun 1980 menerima anugerah
American Psychological Association
untuk Distinguished Scientific
Contribution
DEFINISI
SOCIAL LEARNING THEORY (BANDURA,1977)
• Teori belajar sosial menjelaskan manusia belajar dengan
mengobservasi orang lain/mempelajari sesuatu dengan
cara meniru perilaku orang lain. “Kita belajar dari
contoh, kita belajar mengamati orang lain”
• Contoh : jika ingin bisa menari- mengikuti gerakan tari
orang yang jago menari (les tari)
• Social Learning Theory “penyempurna” teori
classical dan operan conditioning.
• Social Learning Theory=Observational Learning.

ANAK BELAJAR DENGAN MENIRU LINGKUNGAN


Perkembangan Social Learning Theory
COGNITIVE SOCIAL LEARNING THEORY
(Teori Belajar Kognitif Sosial)
Penyempurnaan teori belajar sosial selain pengaruh
Lingkungan, menambahkan aspek Perilaku (Behavioral)
dan Kognitif.- belajar perilaku berarti Lingkungan
menyebabkan seseorang berperilaku tertentu belajar kognitif
berarti bahwa faktor psikologis (berpikir) punya andil dalam
mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku dalam
memilah/memilih perilaku +/- atau yang mau dipelajari.
Albert Bandura

MODEL
TEORI BELAJAR KOGNITIF SOSIAL
KONSEP-KONSEP DASAR
Social Learning Theory (Bandura)

• Cara kita memahami suatu hal menggunakan social


learning theory :
Harapan
Belajar Observational
Kapabilitas Behavioral
Self – Efficacy / Efikasi Diri
Self – Regulartory / Regulasi Diri
Determinisme Resiprokal
Reinforcement
DETERMINES HUMAN BEHAVIOURS
( faktor yang menentukan perilaku manusia)

Harapan ; berarti pengetahuan seseorang harus mampu mewujudkan apa


yang ia inginkan dari lingkungan, dan kepercayaannya terhadap sesuatu
harus sesuai dengan kepercayaan lingkungan.

Belajar Observational, mencari tau kebenaran seorang individu


mendasari pengetahuannya dengan mengobservasi orang lain di dalam
lingkungannya

Kapabilitas behavioral, kesadaran atas perilaku


Ketika seseorang mendapat respon negatif, dia akan tau bahwa
perilakunya tidak baik.
Di sinilah kapasitas behavioral bermain.
Self efficacy (efikasi diri) adalah keyakinan dalam diri seseorang yakin
terhadap pengetahuannya dan ia akan bertindak berdasarkan
pengetahuannya

Self regulatory (regulasi diri) adalah kemampuan seseorang dalam


mengukur dan mengevaluasi pencapaiannya.

 Determinisme resiprokal adalah orang saling meniru perilaku saat mereka


berinteraksi. Ketika seseorang berada di satu lingkungan, dia akan
beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
Tindakan manusia merupakan hasil interaksi 3 variable (kognitif,
perilaku dan lingkungan ) yang saling mempengaruhi

Reinforcement; respon dari orang lain yang dapat


memperkuat/melemahkan suatu perilaku.
ALBERT BANDURA
(BOBO DOLL EXPERIMENT)

Eksperimen yang terkenal dari Bandura adalah Eksperimen


Bobo Doll, yang menunjukan anak meniru secara persis perilaku
Agresif dari orang dewasa sekitarnya
EXPERIMENT BANDURA
Bobo Doll Experiment
MODELLING/PENIRUAN
Proses meniru model dan menghasilkan tingkah laku
hampir menyerupai tingkah laku model tersebut.
3 Model yang ditiru dalam Social Leraning Theory yaitu:
1. Model Langsung (dekat dengan peniru/nyata dan langsung meniru)
2. Model Instruksi verbal (seseorang menyebutkan perilaku dan ciri-cirinya
secara detail)
3. Model Simbolik (karakter nyata/fiktif yang menampakkan perilaku melalui
media; berupa buku, video atau film)
Individu yang ditiru
mempunyai pengaruh merubah tingkah laku yang meniru.
Contohnya: Orang tua, keluarga, guru, teman, artis, pemimpin,dll.
Bentuk bentuk peniruan (modelling)
• Peniruan secara langsung
• Peniruan tidak secara langsung
• Peniruan gabungan
• Peniruan sesaat
• Peniruan berkelanjutan
Children see…… , children do.
Be a good role model everyone!
4 Tahap Proses mediasi dalam Social
Learning Theory
(Unsur – unsur utama dalam peniruan)
• Bagaimana anak belajar melalui modeling
•Proses Attention ( perhatian )
•Proses Retention ( pengingat )
•Reproduction ( pengulangan )
•Motivation ( motivasi )
Children see…Children learn.
IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN DI SD
Guru / pendidik harus mengerti materi apa yang hendak diajarkan serta respon apa yang diharapkan dan
kapan harus memberikan reward (hadiah) atau hukuman (punishment) dalam memperbaiki respon yang
salah.
Materi pembelajaran yang diberikan kepada anak / peserta didik harus ada nilai kebermanfaatannya
untuk kehidupan anak kelak.
Proses pembelajaran harus bertahap dari yang sederhana sampai ke yang kompleks
Situasi belajar harus dibuat menyenangkan
Penggunaan metode pembelajaran harus tepat dan beragam
Menerapkan disiplin diri anak dalam kelas
Adanya penguatan (Reinforcement) berupa reward ( hadiah) ataupun hukuman ( punishment)
Gunakan bantuan-bantuan pembelajaran yang menarik ( alat peraga)
Buat aturan kelas yang jelas dan siswa dapat mengerti dan paham akan aturan tersebut dan harus
disepakati bersama di dalam kelas.
Berikan waktu yang cukup kepada anak dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
Kenali dan beri penguatan tingkah laku positif pada tugas-tugas yang telah anak kerjakan
Gunakan bermacam-macam tipe penguatan pada anak, bisa melalui pendekatan yang dilakukan oleh
guru, misalnya : pujian, senyuman, perhatian atau dengan memberikan benda-benda (alat tulia) /
makanan kecil sebagai hadiah
Pemberian hukuman harus konsisten
• Mendekor/menghias/menseting ruang kelas
• Selalu mendorong siswa untuk bekerja dalam kelompok terutama
untuk tugas-tugas yang sulit
• Menyambut anak dengan gembira dan senyuman
• Jelaskan prilaku yang diinginkan pada awal pembelajaran
• Pastikan setiap siswa mendapat penguatan untuk setiap prilaku
yang diinginkan
• Pastikan siswa paham konsekuensi dari prilaku yang tidak
diinginkan
• Gunakan beberapa penguatan : pujian senyuman perhatian dan
juga bisa pemberian benda yang nyata ; makanan kecil, permen,
atau alat tulis atau pun memberikan kesempatan yang cukup bagi
anak untuk istirahat atau bermain dengan teman.
• Sekali-kali boleh membuat kejutan di kelas
• Gunakan hukuman yang positif sebagai pilihan yang terakhir
KESIMPULAN
• Teori pembelajaran sosial memberi
tumpuan kepada hubungan antara
manusia, tingkah laku dan lingkungan
sekitar.
• Tentu saja ada kelemahan dalam proses
penerimaan informasi yang tidak melihat
aspek positif dan negatifnya.
• Jika manusia belajar dan membentuk
tingkah lakunya hanya dengan meniru,
pastinya terdapat sebagian individu juga,
akan meniru tingkah laku yang negatif.
• Oleh karena itu orang tua, guru atau
terapis perlu menyediakan lingkungan yang
nyaman dan kondusif agar anak-anak dapat
meniru atau mencontoh tingkah laku yang
baik.
KEY WORDS / GAGASAN UTAMA
BEHAVIORAL AND SOCIAL LEARNING THEORIES
No Jenis Teori Gagasan Kunci / Utama Implikasi terhadap Pembelajaran di SD

1 Behavioral Theories  Perubahan tingkah laku  Guru / pendidik harus mengerti materi apa yang hendak
Oleh : Gage dan Berliner sebagai hasil dari diajarkan serta respon apa yang diharapkan dan kapan
pengalaman atau belajar. harus memberikan reward (hadiah) atau hukuman
(punishment) dalam memperbaiki respon yang salah.
Pengkondisian Klasik o Asosiasi antara stimulus yang
(Classical Conditioning) menimbulkan respon
 Materi pembelajaran yang diberikan kepada anak /
Oleh : Ivan Pavlov tertentu peserta didik harus ada nilai kebermanfaatannya untuk
Teori Koneksionisme / Asosiasi  Belajar merupakan peristiwa kehidupan anak kelak.
Oleh : Thorndike terbentuknya asosiasi-  Proses pembelajaran harus bertahap dari yang sederhana
asosiasi antara peristiwa- sampai ke yang kompleks
peristiwa yang disebut  Situasi belajar harus dibuat menyenangkan
stimulus ( S ) dengan respon  Penggunaan metode pembelajaran harus tepat dan
(R) beragam
 Adanya “trial and error”dan
 Menerapkan disiplin diri anak dalam kelas
“selecting and connecting
learning”
 Adanya penguatan (Reinforcement) berupa reward (
Pengkondisian / Pembiasaan  Konsekuensi perilaku akan hadiah) ataupun hukuman ( punishment)
perilaku respon menghasilkan perubahan  Gunakan bantuan-bantuan pembelajaran yang menarik (
(Operant Conditioning) perilaku tersebut. alat peraga)
 Adanya Penghargaan  Buat aturan kelas yang jelas dan siswa dapat mengerti dan
(Reinforcement) berupa paham akan aturan tersebut dan harus disepakati bersama
hadiah ( reward) dan di dalam kelas.
hukuman (punishment)  Berikan waktu yang cukup kepada anak dalam
2 Social Learning Theory  Perilaku manusia dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
Oleh : Albert Bandura konteks interaksi tingkah
laku terdapat timbal balik
 Kenali dan beri penguatan tingkah laku positif pada tugas-
yang berkesinambungan tugas yang telah anak kerjakan
antara kognitif, perilaku dan  Gunakan bermacam-macam tipe penguatan pada anak,
pengaruh lingkungan bisa melalui pendekatan yang dilakukan oleh guru,
 Proses kognitif sebagai misalnya : pujian, senyuman, perhatian atau dengan
mediator / penghubung memberikan benda-benda (alat tulis) / makanan kecil
antara lingkungan dan sebagai hadiah
perilaku  Pemberian hukuman harus konsisten
 Hukumlah pada tingkah laku anak bukan “personal” nya.
DAFTAR PUSTAKA
https://psikologihore.com/teori-albert-bandura-social-learning/
https://ikhlasia.wordpress.com/materi-kuliah/teori-albert-bandura/
https://www.kompasiana.com/jokowinarto/teori-belajar-sosial-albert-
bandura_550094558133119a17fa79fd
https://www.academia.edu/28114739/TEORI_PEMBELAJARAN_SOSIAL_
ALBERT_BANDURA
https://www.slideshare.net/InggridMatahelumual/teori-kognitif-sosial-albert-bandura
https://psikologihore.com/teori-albert-bandura-social-learning/
_

Anda mungkin juga menyukai