20 AGUSTUS 2019
I. Identitas Pasien
No. MR : 220594
Tanggal masuk : 24/07/2019
Nama : An. R
Umur : 8 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 4 dari 4 saudara
Agama : Islam
Alamat : lubuk dalam
KELUHAN UTAMA
Alloanamnesis (ibu)
KU :
Kaki kanan dan kiri tidak dapat digerakkan dan
lemas sejak 3 hari yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien R usia 8 tahun datang ke poli dengan keluhan
kaki kanan dan kirinya lemah (+) sejak 1 bulan ini,
lemah tambah memperberat pada kaki kanan dan
kiri tiba-tiba sejak 2 hari belakangan ini. Ibu os
mengatakan bahwa kakaknya umur 16 tahun juga
mengeluhkan hal yang sama sejak 2 bulan sampai
sekarang dan kakinya tidak bisa digerakkan.
Waktu bayi pasien belum ada tanda-tanda kakinya
lemah seperti ini. Ketika dilakukan pemeriksaan
refleks fisiologis bahwa ditemukan refleks patella
dn refleks archiles menurun.Pasien tidak ada
demam (-), batuk (-) dan tidak ada mencret.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Kakak pasien umur 16 tahun mengeluhkan hal
yang sama dengan pasien sejak 2 bulan –
sekarang.
RIWAYAT LINGKUNGAN
• Pasien tinggal di lingkungan yang
tidak padat penduduk
• Sumber air minum : air gallon
• MCK : Didalam rumah
• Pekarangan : bersih
• Sampah : di bakar
Kulit
Ekstremitas
Inferior : akral hangat, edema (-), CRT <2’’ , kaki kanan dan kiri lemah .
DIAGNOSIS KERJA
Distrofi muskular duchenne
DIAGNOSIS BANDING
Distrofi Otot Becker, Distrofi Otot Landouzy-Dejerine,
Miopati mitokondrial.
RESUME
An. Z, umur 2 bulan datang ke poli spesialis Anak RSUD tengku rafian dengan keluhan :
Demam terus-menerus,
tidak menggigil
Poli
Spesialis
1 hari SMRS anak
5 hari
Pilek 5 hari SMRS pasien terlihat
SMRS sesak dan
napasnya
berbunyi
PF : tampak sakit sedang, batuk, suara serak, RR : 70x/i, T : 36,50C, retraksi sela iga (+), sekret hidung
(-), stridor inspirasi (+).
RENCANA TINDAKAN
Monitor ttv
Fisioterapi
TATALAKSANA
Definisi
Suatu penyakit otot herediter yang disebabkan oleh
mutasi genetik pada gen dystropin yang diturunkan
secara x-linked resesif mengakibatkan kemerosotan
dan hilangnya kekuatan otot secara progresif.
Miopati mitokondrial
PENATALAKSAAN
Teori
DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala dimulai pada usia
Kasus 5 tahun atau ketika awal
masih kanak-kanak.
Anamnesis Gejala utama dari
Usia 8 tahun Duchenne distrofi otot,
gangguan neuromuskuler
Kaki kanan dan kaki
progresif, adalah
kiri lemah sejak 1 kelemahan otot yang
bulan yang lalu. berhubungan dengan
Susah dalam berdiri pengecilan otot dengan
dan berjalan otot menjadi yang
pertama terkena dampak.
Dimana terdapat
manifestasi klinis
bahwasannya pasien
susah bediri dan berjalan.
Pemeriksaan fisik Teori
Typically these children have a barking cough, hoarse cry, but no stridor at rest. Children
with mild croup may have stridor when upset or crying (i.e., agitated) and either none, or
Children with moderate croup have stridor at rest, at least mild retractions, and may have
Children with severe croup have significant stridor at rest, although stridor may decrease
with worsening upper airway obstruction and decreased air entry. Retractions are severe
(including drawing in of the sternum) and the child may appear anxious, agitated, or
fatigued. Prompt recognition and treatment of children with severe croup are paramount.
TATALAKSANA
INPATIENT CROUP CARE GUIDELINE
Pada pasien :
Persistent Resipratory distress (sesak/tachypnea, retraksi,
gelisah)
Membutuhkan epinefrin berulang
Intake terganggu
Severity moderate
However, no study to date directly compares the efficacy of oral versus
parenteral corticosteroids.
Pada kasus
Deksametason 2 mg (bolus)
Dilanjutkan 3x1 mg iv (6 hari)
Nebulizer epinefrin 2cc : 2cc nacl /12 jam
Epinefrin 2cc : fulmicort 1 respule / 6 jam
Epinefrin 2cc : fulmicort 1 respul (KP)
KORTIKOSTEROID INHALASI