❻ KEMERDEKAAN INDONESIA
Bagian 1
Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan dengan
Kekuatan Senjata
Pascakekalahan Jepang dalam perang Asia pada 14 Agustus 1945, Indonesia akan
diserahkan kepada South East Asia Command (SEAC) atau Komando Asia Tenggara yang
dipimpin oleh Laksamana Louis Mountbatten (Inggris).
a. Latar belakang:
Pasukan Sekutu dan NICA mempersenjatai para
tawanan perang yang sudah dibebaskan dan
membentuk Batalion KNIL Medan.
Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh. Hasan, TKR, dan
Sumber: wikimedia.org
Barisan Pemuda Indonesia yang dipimpin Achmad
Thahir.
Seorang penghuni hotel di Jalan Bali, Medan,
menginjak-injak lencana merah putih milik pemuda
Indonesia.
Teuku Moh. Hasan
Pertempuran Medan Area
b. Jalannya pertempuran:
Pada 1 Desember 1945, pasukan Sekutu memasang
papan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi
wilayah Medan).
Pada 10 Desember 1945, pasukan Inggris dan NICA
menyerang Kota Medan. Pemerintah Republik
Sumber: wikimedia.org
Indonesia di Kota Medan mulai terdesak dan terpaksa
pindah ke Pematang Siantar.
Perjuangan terus dilanjutkan dengan membentuk
Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area pada
Agustus 1946.
Teuku Moh. Hasan
Pertempuran Ambarawa
a. Latar belakang:
Pada 20 Oktober 1945, pasukan
Sekutu dipimpin oleh Brigadir
Jenderal Bethell tiba di Semarang
untuk mengurus tawanan perang
Jepang
Pasukan NICA yang membonceng
pasukan Sekutu mempersenjatai
para tawanan perang Jepang.
Pertempuran Ambarawa
b. Jalannya pertempuran:
Pada 26 Oktober 1945, pertempuran terjadi
antara pasukan Sekutu dengan Tentara Keamanan
Rakyat.
Pada 2 November 1945, Presiden Sukarno tiba di
Sumber: wikimedia.org
digantikan Kolonel Sudirman.
TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu.
Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR berhasil
merebut kembali Ambarawa serta mengusir Kolonel Sudirman
a. Latar belakang:
Pada 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat
di Surabaya di bawah pimpinan Brigadir Jenderal
A. W. S. Mallaby dengan tugas utama melepaskan
para tawanan perang Jepang.
Sumber: wikimedia.org
Pasukan Sekutu menyebarkan pamflet yang
meminta agar rakyat Surabaya menyerahkan
senjata yang telah dirampas dari pasukan Jepang.
A. W. S. Mallaby
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu
merebut instansi-instansi penting.
Pada 28 Oktober 1945, para pemuda
melakukan serangan balik dan berhasil
merebut instansi-instansi penting
tersebut.
Pada 30 Oktober 1945, Brigjen A. W. S.
Mallaby yang sedang berpatroli
menggunakan mobil buick tertembak
hingga tewas.
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
rakyat Surabaya menyerah tanpa syarat.
Bung Tomo berpidato dengan semangat
a. Latar belakang:
Pasukan Sekutu dan NICA mengumumkan larangan mengibarkan bendera
merah putih di wilayah Minahasa..
b. Jalannya pertempuran:
Gubernur Sulawesi Selatan memerintahkan dibentuk Perjuangan Pusat
Keselamatan Rakyat (PPKR).
Ia juga memprakarsai penyampaian petisi yang sudah ditandatangani 50
orang berisi pernyataan dukungan rakyat Sulawesi terhadap kemerdekaan
Indonesia.
Pertempuran di Bandung
a. Latar belakang:
Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengin NICA tiba di
Bandung, kemudian menuntut semua senjata yang telah dilucuti itu
diserahkan kepada Sekutu.
b. Jalannya pertempuran:
Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan
di Hotel Homann dan Hotel Preanger. Sekutu mengultimatum agar Bandung
Utara segera dikosongkan dari penduduk Indonesia, termasuk TKR.
Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI
mengeluarkan strategi “bumi hangus”.
Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI,
sementara Kota Bandung masih menjadi lautan api.
Pertempuran Margarana
Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan melalui
Strategi Diplomasi
Perundingan Hooge Veluwe Perjanjian Renville
• Pada 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk Committee of Good Offi ces
for Indonesia (Komite Jasa Baik untuk Indonesia), yang kemudian lebih dikenal sebagai
Komisi Tiga Negara (KTN).
• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Richard C. Kirby, Belgia diwakili
oleh Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham.
• Pihak Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Komisi Tiga Negara juga hadir
sebagai penengah dalam penyelesaian Indonesia dan Belanda
Perjanjian Renville • Perjanjian Renville
menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1) Pihak Indonesia
menyetujui dibentuknya
Negara Indonesia Serikat
pada masa peralihan
sampai pengakuan
kedaulatan.
2) Belanda dapat membentuk
negara-negara federal di
3) Pemerintah Indonesia menarik pasukannya serta daerah-daerah yang
mengosongkan daerah-daerah di belakang garis van didudukinya melalui jajak
Mook dan selanjutnya masuk ke wilayah Indonesia. pendapat terlebih dahulu.
Monumen Serangan Umum 1
Maret 1949 di Yogyakarta, simbol
perjuangan mempertahankan
kedaulatan Republik Indonesia.
Gambar atas: Konferensi Inter Indonesia di
Yogyakarta tahun 1948. Gambar atas: Moh. Hatta
berbincang-bincang dengan Sultan Hamid II dari
Pontianak (mewakili BFO). Di tengah keduanya
adalah wakil Belanda yang berdarah Indonesia,
Abdulkadir Widjojoatmodjo.