Buddhism
Buddhism
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Personel
Thomas Theo Ar 189114031
Antonius Linggar 189114112
Melisa Lusiana 189114113
Angeline Nathalia Hermawan 189114074
Desyani Felisita 189114156
UNSUR - UNSUR
KEPRIBADIAN
Konsep
“Kepribadian”
serupa dengan konsep atta, atau diri (self)
menurut konsep barat
-menurut abhidhama tidak ada diri yang
bersifat kekal atau abadi, yang ada hanyalah
sekumpulan proses impersonal yang timbul
dan menghilang
-Kepribadian terbentuk dari perpaduan antara
proses-proses impersonal.
-Setiap momen yang berturut turut dalam
kesadaran manusia, dibentuk oleh momen
sebelumnya, dan pada gilirannya akan
menentukan momen-momen berikutnya atau
berkesinambungan.
Metoda dasar yang dipakai
untuk meneliti perubahan yang
sangat banyak dalam jiwa
adalah introspeksi,
yakni suatu observasi teliti dan
sistematik yang dilakukan
oleh seseorang terhadap
pengalamannya sendiri.
WANGUN
MATERI
Yang menjadi objek psikologi
Simple PowerPoint Presentation
Abhidhamma
Simple adalah :
PowerPoint Presentation
M AT E R I WA N G U N
Simple-PowerPoint
Penginderaan dari
Presentation panca indera
Simple PowerPoint Presentation
- Pikiran-pikiran yang
dianggap sebagai indera keenam
jiwa adalah :
- bahwa segala apa yang ada atau
yang terjadi pada manusia adalah
sebagai akibat yang dipikirannya,
yakni berdasarkan pikirannya, dan
dibentuk oleh pikirannya juga.
Kepribadian Sehat dan
Gangguan Jiwa
Yang Sehat
dan Yang Tidak
• Kepribadian yang sehat
adalah yang memiliki faktor
jiwa sehat dan tidak
mempunyai faktor jiwa yang
tidak sehat.
• Faktor jiwa tidak sehat dibagi
menjadi 2, yaitu dari kognitif
dan afektif
Faktor Jiwa tidak sehat (Kognitif)
Vicikiccha:
Kebingungan, ketidakmampuan dalam
Ahirika:
Sikap tidak tahu
membuat keputusan yang tepat
Aditthi:
Pandangan salah, pemahaman tidak Anottapa:
tepat karena pengaruh delusi. Karena Tidak berbelaskasih, kejam, sadis.
pandangan atau pemahaan salah,
maka semua yang yang tertuju
menjadi tak menyenangkan.
Moha: Mana:
Delusi, bersifat perseptual, sentral, yakni Egoisme
kegelapan jiwa, penyebab persepsi salah
pada objek kesadaran.
Faktor-faktor Jiwa tidak sehat (Afektif)
• Uddhacca: • Issa:
Keresahan, rasa tidak damai Iri hati, menyebabkan
keterikatan pada objek
• Kukkucca:
Kekhawatiran, yakni dalam • Dosa:
keadaan bingung, linglung, Kemuakan, merupakan sisi
penyesalan. negatifnya dan selalu
Yang berhubungan dengan berhubungan dengan delusi
ketergantungan.
• Thina:
• Lobha: Kontraksi, kejang-keang,
Tamak, rakus, serakah gemetar
• Macchariya: • Middha:
Kikir, pelit Kebekuan, sikap dingin
Faktor Jiwa Sehat (Kognitif)
• Panna: • Cittujjukata:
pemahaman, insight, persepsi yang jelas. Kejujuran, gandengan dari ottappa
(kejujuran)
• Sati:
Sikap penuh perhatian, mindfulness, • Saddha:
pemahama yang jelas dan kontinyu pada Kepercayaan. Kombinasi dari hiri, ottappa,
objek. cittujjukata, dan sadha, bekerjasama untuk
mehasilkan perbuatan kebajikan diukur
• Hiri: dari norma pribadi maupun normal sosial.
Rendah hati, menghambat tidak tahu malu
• Alobha:
• Ottappa: Ketidakterikatan, kebebasan,
Sikap penuh hati-hati dan tanpa kemerdekaan.
penyesalan.
• Adosa:
Ketidakmuakan, kesiapsiagaan untuk menghadapi apapun.
• Tatramajjhata:
Netral, sikap tidak memihak, tidak pilih kasih (adil)
• Passadhi:
Sikap tenang • Maduta:
Luwes, fleksibel
• Ahuta:
Kegembiraan • Kammantaka:
Mampu adaptasi, menyesuaikan diri
• Paqunnata:
Kecakapan (kemampuan)
Contoh Faktor sehat
Karuna: kebaikan hati yang penuh kasih.
Mudita: merasakan ikmat dalam kebahagiaan
orang lain.
Annusaya: Kecenderungan-kecenderungan
laten dari jiwa mengarah ke keadaan-
keadaan jiwa tidak sehat.
3. Tahap Arahat
Tingkat arahat adalah tingkat ideal kepribadian sehat. Sifat-sifat kepribadia
n seorang arahat diubah secara permanen.
NGUENTEN PUNNN!!!
JOURNAL
The Relationship between the Psychology of
Religion and Buddhist Psychology Buddha Philosophy and Western Psychology
Studi tentang aspek psikologis agama, seperti
Kristen dan Budha, dimulai pada akhir abad ke-19; jenis penelitian
Filsuf dan orientalis Alan Watts pernah
ini dikenal sebagai psikologi agama atau psikologi Buddhis, menulis: Jika kita melihat jauh ke dalam cara hidup
tergantung pada area fokus, dan psikologi yang digunakan, yang seperti Buddhisme, kita tidak menemukan filsafat atau
pada waktu itu merupakan metodologi ilmiah baru. Karena agama seperti yang dipahami di Barat. Kami menemukan
penelitian tentang psikologi agama dan psikologi Buddha sesuatu yang hampir menyerupai psikoterapi. Kemiripan
dikembangkan secara terpisah, tidak ada banyak pertukaran utama antara cara hidup Timur ini dan psikoterapi Barat
antara bidang-bidang ini. Jika para peneliti di bidang ini telah
terbiasa dengan tren penelitian di kedua bidang, masing-masing
adalah dalam keprihatinan baik dengan membawa
bidang studi ini mungkin telah berkembang lebih cepat. perubahan kesadaran, perubahan cara kita merasakan
Demikian pula, karena agama Buddha sendiri keberadaan kita sendiri dan hubungan kita dengan
memiliki unsur psikologis, para praktisi dan psikolog Buddha masyarakat manusia dan dunia alami.
mungkin memiliki kesamaan bidang yang akan mendapat manfaat Buddha adalah seorang psikoterapis yang
dari pertukaran gagasan. Oleh karena itu, pertukaran antara unik. Metode terapeutiknya membantu jutaan orang
masyarakat atau kelompok yang mempelajari psikologi agama
dan psikologi Buddhis akan sangat membantu anggota kelompok
selama berabad-abad. Saat ini dunia Barat telah
ini mendapatkan pemahaman yang lebih besar tentang bidang menyadari esensi psikologis agama Buddha. Banyak
fokus mereka sendiri. Pertukaran jenis ini harus terdiri dari sistem Psikoterapi di Barat berasal dari ajaran Buddha.
pertukaran informasi, kolaborasi di simposium, serta berbagi Buddha menunjukkan empati dan penerimaan yang tidak
pengetahuan melalui ensiklopedia, kamus, bibliografi, atau menghakimi kepada semua orang yang datang
ulasan. Selain itu, jenis pertukaran ini akan memungkinkan para kepadanya. Dia membantu orang untuk mendapatkan
peneliti untuk mensistematisasikan atau memvisualisasikan
gambaran penelitian yang komprehensif di setiap domain.
wawasan dan membantu dalam promosi pertumbuhan
Hubungan antara psikologi agama dan psikologi Buddhis adalah sambil menghilangkan emosi yang mengganggu dan
kompleks, dan seperti disebutkan di atas, juga bisa menjadi menyakitkan. Metode terapinya luar biasa dan dapat
subjek kebingungan. Selain itu, Buddhisme dapat dianggap diterapkan setiap saat.
sebagai bentuk alternatif dari analisis psikologis, seperti
psikologi orang pertama, karena Buddhisme memiliki unsur-
unsur psikoterapi yang memungkinkannya memberi kita
ketenangan pikiran.
Thank You
Singkenken, Xie Xie, Matur Nuhun