Anda di halaman 1dari 17

Extra

Piramidal
KELOMPOK 3

1. Sekar Arum Ambarsari (P27226017039)


2. Alfanisa Herdiana Agustin (P27226018001)
3. Firsta Syifa Hammi Naisan (P27226018019)
4. Marpiriani Rika Darma (P27226018028)
5. Miskiah Lainun Labibah (P27226018030)

2
EXTRAPIRAMIDAL
Sistem extrapiramidal adalah suatu sitem dengan
fungsional yang terdiri dari inti-inti, lintasan-lintasan
dan lintasan subkortikospinal. Sitem extrapyramidal
terdiri atas bagian-bagian yang terletak jauh satu dengan
yang lain.
Fungsi susunan extrapiramidal mengadakan persiapan bagi
setiap gerakan volunteer. Persiapan itu berupa pembagian
tonus kepada otot-otot skeletal baik yang akan melakukan
gerakan maupun yang memelihara sikap yang sesuai dengan
gerakan yang akan diwujudkan.
3
Extra Piramidal
Lintasan 3

4
PENGERTIAN


Lintasan ekstramidal ketiga ini adalah suatu lintasan
lingkaran yang melalui nucleus caudatus dan putamen.
Impuls ekstrapiramidalis yang telah melalui lintasan
lingkaran ini dan kemudian dan kemudian ke area 4 dan 6
merupakan impuls penekan terhadap korteks motorik
piramidalis dan ekstrapiramidalis. Bila lingkaran ini
terputus di nucleus caudatus atau putamen maka impuls
penekan ini tidaklah akan melaksanakan tugasnya dengan
baik. Gejala yang akan tampak adalah gerakan spontan
yang tidak terkendalikan (gerakan involunter) yang
dikenal sebagai gerakan khoreo-atetosis. (Chussid, 1964 ;
Mardjono, 1997 ; Ngoerah, 1991)
5
FUNGSI

1. Regulasi dan integrasi gerakan sekutu


atau pengurus komponen tonik dan
gerakan volunter
2. Mengintegrasikan aktivitas cerebellum
dalam perencanaan untuk mencetuskan
impuls motorik involunter dan volunter

6
GANGGUAN

7
LESI PADA
NUKLEUS
KHOREA ATHETOSIS
CAUDATUS DAN
GLOBUS PALIDU

8
KHOREA

◍ Suatu gerakan involunter yang tidak teratur


dan tidak bertujuan. Khorea (tarian) sesuatu
arus sinambung yang terdiri dari gerakan
gerakan gerakanyang berbeda beda, gerakan yang
menyentak, tidak teratur, kuat, rapat, tanpa
tujuan, dan berlansung pada anggota badan
disertai kedutan (twitchings) tidak sadarpada
muka.gerakan gerakan ini tampak pada segmen
distal anggota badan. Otot dalam keadaan
hipotonus. (Chusid, 1983 ; greenstein, 2002 )

9
Macam-macam Khorea

Khorea Khorea Sydenham Khorea Gravidarum


Huntington/mayor Disebabkan gangguan Terjadi saat
Diwariskan secara imunologik sehubungn kehamilan pada
autosomal dominan dengn dengan infeksi trimester 2, bisa
oncet pada “midde lifa” Streptokokus atau demam karena reactivasi
dan menyebabkan kematian rematik. K.Cydenham. Terbatas
dalam 10-12 tahun. Gangguan : pada fasial atau kadang
juga generalized.
Gangguan : gerak involunter cepat
Demensia, khoreo-atetonis dan tidak teratur arahnya
pada kedua sisi pada lengan dan tangan,
ekstremitas, hipotone. hipotoni, ref. patella
(gerakan pendular)

10
11
Khorea Sydenham

12
ATHETOSIS

◍ merupakan gerak involunter yang lambat, tidak teratur, melirik


liuk, domain mengenai bagan distal ekstremital atas, walaupun
otot otot proksimal bahu,tungkai bawah badan dan badan dapat
pula terkena. Athetosis yang mengenai daerah wajah memberikan
mimik yang aneh serta gerakan abnormal pada lidah. Tonus otot
pada athetosis sangat meningkat. Gerak involunter ini
tamoaknya merupakan hasil hasil kontraksi simultanotot-otot
antagonis. Athetosis sering dihubungkan dengan cereberal palsy
dimana hasil ganglia basalis, khusunya striatum mengalami
kerusakan. (Mendoza, 2008; Ngoerah, 1991)

13
HAND POSITION ATHETOSIS

14
LESI PADA
NUKLEUS LUYSI
(Nukleus
Subtalamikus)

BALISMUS

15
BALISMUS

◍ Balismus adalah gerak involunter yang tiba tiba, gerakan


seperti melempar atau menghempaskan ekstremitas.
Walaupun dapat mengenai kedua sisi tubuh, namun lebih
sering terjadi pada satu sisi (hemabilismus) balismus
sering dihubngkan dengan kerusakan yang terjadi di
nukleus subtalamikus. terjadi Karenalesi yang mengenai
nukleus subtalamikus. Lesi tersebut memotong jalur tidak
langsung dan menyebabkan aktivitas jalur langsung tidak
ada yang menghambat.

16
👍
Thanks!
Any questions?

17

Anda mungkin juga menyukai