Anda di halaman 1dari 39

Oleh

MUHLIS MOED

SISTEM PROTEKSI
KEBAKARAN
BIODATA
 Nama : Muhlis Moed, SKM,Cht,CI
 T4 tgl lahir : Ogotua,17 Desember 1964
 Agama : Islam
 Instansi : Safety Barometer Indonesia
 Organisasi : BSB KTI I, TAGANA, PSC 119,
 PPNI dan PMI
 Alamat : BTN Mutiara Permai D1/17
Sungguminasa Gowa Sulsel
 Tlp/ Fax /HP : 0411-8981391 / 081342609393
 E – Mail : unkke_moed@yahoo.com /unkkemoed@gmail.com
Tempat kerja merupakan salah satu lokasi yg rawan
terhadap bahaya kebakaran, maka berdasarkan hal
tersebut pemerintah telah menetapkan peraturan
perundang-undangan utk penanggulangan masalah
kebakaran, seperti yg tertuang dalam UU No.1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 ayat 1 yang
berisi tentang syarat-syarat keselamatan kerja untuk
mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran dan mencegah dan mengurangi
peledakan, dst
Proteksi kebakaran (fire protection) adalah
merupakan aspek paling utama dalam program
perlindungan kebakaran, perencanaan yang baik
dalam aktifitas pencegahan kebakaran akan dapat
menyelamatkan miliaran rupiah dan juga nyawa
manusia akibat kebakaran.
Salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran
pada berbagai industri adalah tindakan tdk aman
atau lingkungan yg kurang baik.
Peristiwa terjadinya kebakaran disebabkan
beberapa faktor :

1. Faktor Manusia
2. Penyalaan sendiri
3. Gerakan alam
INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK

adalah sistem atau rangkaian dalam


kebakaran yang menggunakan detektor
panas, detektor asap, detektor nyala api
dan titik panggil secara manual serta
perlengkapan lainnya.
Sistem proteksi kebakaran ada
3 sistem strategi yaitu :
1. Pasif, yaitu berupa alat, sarana atau metoda
pengendalian penyebaran asap panas dan
gas berbahaya seperti : Detector, Alarm
Kebakaran, springkler, dll
2. Aktif, yaitu berupa alat atau instalasi yg
dipersiapkan utk mendeteksi dan
memadamkan kebakaran seperti sistem
deteksi APAR, hydrant, dll.
3. Fire safety manajemen
Alarm

Memberikan peringatan terhadap bahaya api baik


berupa bunyi / visual secara otomatis

Standar Sistem Alarm :


1. Kontrol unit
2. Mempunyai tenaga listrik utama dan cadangan
3. Alarm detektor api, manual detector springkler
sistem
4. Remote alarm untuk unit kebakaran
Detektor, adalah alat utk mendeteksi kebakaran
secara otomatik , dipasang ditempat yg tepat
sehingga mamiliki jarak jangkau penginderaan yg
efektif sesuai spesifikasinya;
Jenis-jenis detektor yaitu :
1. Detektor panas (tipe suhu tetap dan tipe kenaikan
suhu)
2. Detektor asap (tipe foto elektrik dan ionisasi)
3. Detektor nyala (tipe ultra violet dan imfra merah)

Tombol Manual
Panel Kendali
Signal Alarm
Sistem Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
Keterangan ttg APAR
APAR

Adalah alat pemadam api ringan yang


mudah dibawa serta mudah dilayani
oleh satu orang untuk memadamkan
api pada saat mula terjadinya
kebakaran dan di tempatkan pada
posisi yang mudah dilihat, mudah
dicapai dan diambil serta dilengkapi
dengan tanda pemasangan.
Jenis Pemadam Api Ringan :

a. Jenis Cairan ( air )


b. Jenis busa
c. Jenis tepung kering
d. Jenis Gas ( hydrocarbon berhalogen )
Tanda untuk menyatakan Alat
Pemadam Api Ringan

35
cm

ALAT PEMADAM API 3 cm

7,5
cm

125 cm
Dry Chemical

 Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B


dan C
 Berisi serbuk kimia yang dapat menyerap panas,tidak
menghantarkan listrik,mempunyai daya lekat yang
baik,dan menghalangi terjadinya oksidasi pada bahan
bakar.
 Dapat disimpan selama 2 tahun
 Tidak boleh digunakan dalam ruang sempit dan
tertutup,karena bila terhirup akan mempengaruhi
sistem pernafasan.
 Tindakan pertolongan bila terhirup adalah dengan
meminumkan susu panas pada korban.
Gas CO2

 Dapat digunakan memadamkan api


untuk class A,B dan C
 Berisi gas CO2 bertekanan 1000-1200
psi (± 80 atm)
 Berfungsi mendinginkan dan memutus
hubungan O2 (menyelimuti)
 Dapat disimpan selama 4-5 tahun
 Sangat efektif digunakan pada ruangan
sempit dan tertutup
 Tidak menimbulkan efek samping pada
kesehatan

FOAM ( Busa )

 Dapat digunakan memadamkan api untuk


class A dan B, namun sangat efektif untuk
pemadaman kebakaran class B
 Sangat tidak dianjurkan untuk dipakai
pada pemadaman kebakaran class C
 Berfungsi mendinginkan dan memutus
hubungan (menyelimuti) antara udara dan
minyak
 Dapat disimpan selama maksimal 1 tahun
 Untuk jenis kulit tertentu dapat
menimbulkan efek gatal dan dapat
Gas Hallon ( Cairan mudah menguap )
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class
A,B dan C
• Mengandung gas chlor (COCl2) yang beracun dan
dampak karat pada benda logam yang terkena
cairannya
• Berfungsi mendesak udara dan memutus
hubungan dengan benda dan panas
• Dapat disimpan selama 4-6 tahun
• Umumnya beroperasi secara otomatis dengan
adanya sensor pada tabung pemadam
• Tindakan pertolongan adalah dengan secepatnya
membawa ke rumah sakit dengan fasilitas
pertolongan keracunan gas chlor
Langka-langka penggunaan APAR yang benar
adalah

a. Cabut pen Pengaman


b. Pegang Pengatup dengan seksama
c. Pegang selang pemancar
d. Tekan handle
e. Arahkan Pancaran ke pusat api sampai
api padam.
Jenis media pemadam kebakaran
Klasifi Tipe Basah Tipe Kering
Jenis Bahan
kasi
Clean
Air Busa Powder Gas CO2 Agent
Bahan padat seperti kayu VVV V VV V VVV*)
Klas A
Bahan berharga penting XX XX VV**) VV VVV
Bahan Cair XXX VVV VV V VVV
Klas B
Bahan Gas X X VV V VVV
Klas C Panel Listrik XXX XXX VV VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX khusus X XXX

Keterangan : VVV : sangat efektif


VV : dapat digunakan
V : kurang tepat / tidak dianjurkan
X : tidak tepat
XX : merusak
XXX : berbahaya
*) : tidak efisien
**) : kotor /korosif
PENGGUNAAN APAR
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)
Jarak
terlalu dekat
ikuti arah angin

Melawan arah angin


Sudut + 30O – 60O

Ke lidah api
Sumber dasar api
KOMPETISI REGU DAMKAR
Hydrant, adalah instalasi pemadam
kebakaran yg dipasang permanen berupa
jaringan perpipaan berisi air bertekanan
terus menerus yang siap untuk
memadamkan kebakaran
Komponen Utama terdiri dari :
a. Persediaan air yg cukup
b. Sistem pompa yg andal, umumnya 3 macam :
pompa jockey, pompa utama dan pompa
cadangan
c. Siamese connection atau sambungan utk
mensuplai air dari mobil kebakaran
d. Jaringan pipa yang cukup
e. Slang dan nozle yg cukup melindungi seluruh
bangunan
ss
Hidran
Perlengkapan Hidran Pilar Hidran Nozzle

Hidran digunakan untuk mengatasi


kebakaran besar dengan sistem serupa
keran air dengan tekanan air yang tinggi.
Penggunaan hidran sebagai pemadaman
kebakaran harus memastikan bahwa aliran
listrik dimatikan supaya tidak
membahayakan petugas pemadam.
HYDRANT GEDUNG
HYDRANT LUAR HYDRANT DALAM
Springkler, adalah instalasi
pemadam kebakaran yang dipasang
secara permanen utk melindungi
bangunan dari bahaya kebakaran yg
akan bekerja secara otomatik
memancarkan air, apabila kepala
springkler terkena panas pada
temperatur tertentu
Komponen utama terdiri :

1. Persediaan air
2. Pompa
3. Siamese Connection
4. Jaringan pipa
5. Kepala springkler
Standar ukuran kepala springkler sesuai klasifikasi
hunian
Ringan : 10 mm - 3/8 in
Sedang: 15 mm – ½ in
Berat : 20 mm – 17/32 in

Kode warna dan suhu


Jingga : 53°C Merah : 68°C
Kuning : 79°C Hijau : 93°C
Biru : 141°C Ungu : 182°C
Hitam : 201 – 260°C
Jika anda mendengar bunyi sirine tanda kebakaran atau
teriakan ‘’API……..” dan tanda bahaya lainnya, maka jangan
panik, tetapi ikuti instruksi dibawah ini :
1. Hentikan semua pekerjaan, matikan semua peralatan yang
menggunakan arus listrik, kompor masak atau sumber api
lainnya.
2. Selamatkan barang-barang berharga anda termasuk
dokumen-dokumen penting lainnya, jangan membawa
barang yang berat selama evakuasi.
3. Pada saat anda keluar, tutup pintu kantor dan mess anda
agar asap tidak menyebar “ Tetapi jangan dikunci ” dan
segera tinggalkan, serta cari jalan keluar.
4. Berjalan dengan tenang, jangan berlari dan panik saat
meninggalkan kantor atau mess, jika pandangan terasa
gelap, mendekatlah ke dinding, sambil bergerak maju
mencari jalan keluar yang terdekat.
5. Karyawan yang ditugaskan sebagai Team, Evakuasi jangan
meninggalkan kantor atau mess sebelum memastikan
bahwa tidak seseorang pun tertinggal dikantor, toilet,
gudang dan kamar.
6. Semua karyawan diminta untuk ikut membantu
menanggulangi semua kemungkinan yang dapat
merugikan penghuni mess serta perusahaan.
7. Tetap berkumpul di Evacuation Point (ASSEMBLI POINT)
sampai situasi aman.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai