TPB
17 Goals, 169 Target, 240 Indikator
Goal 1: Penghapusan
Kemiskinan; Goal 7: Energi Bersih & Goal 12: Konsumsi & Produksi
Terjangkau; Berkelanjutan;
Goal 2: Penghapusan
Kelaparan; Goal 8: Pertumbuhan Ekonomi Goal 13: Perubahan Iklim & Goal 16: Perdamaian,
& Pekerjaan Layak; Pengurangan Risiko Bencana; Keadilan & Kelembagaan
Goal 3: Kesehatan dan yg Kokoh,
Kesejahteraan; Goal 9: Infrastruktur Tangguh, Goal 14: Pelestarian &
Industri Inklusif & Inovatif; Pemanfaatan Berkelanjutan Goal 17: Kemitraan untuk
Goal 4: Pendidikan Ekosistem Laut; SemuaTujuan
Berkualitas; Goal 10: Penurunan
Kesenjangan; Goal 15: Pelestarian & Pembangunan
Goal 5: Kesetaraan Gender; Pemanfaatan Berkelanjutan
Goal 11: Kota Inklusif &
Goal 6: Air Bersih dan Berkelanjutan Ekosistem Darat;
Sanitasi;
KONSEP KEGAWADARURATAN
OBSTETRIC
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau
terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang
berbahaya (Dorlan, 2011). Kegawatdaruratan dapat juga
didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya
yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan
jiwa/nyawa (Campbell, 2000).
kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang
mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama
dan sesudah persalinan dan kelahiran.
Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan dalam
kehamilan , persalinan, dan nifas yang mengancam
keselamatan ibu dan bayinya (Chamberlain, Geoffrey, &
Phillip Steer, 1999).
Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang
apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu
dan janinnya.
Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu janin dan
bayi baru lahir (Saifuddin, 2002).
Masalah kedaruratan selama kehamilan dapat disebabkan oleh
komplikasi kehamilan spesifik atau penyakit medis atau bedah
yang timbul secara bersamaan.
Penderita atau pasien gawat darurat adalah pasien yang perlu
pertolongan tepat, cermat, dan cepat untuk mencegah
kematian/kecacatan.
Ukuran keberhasilan dari pertolongan ini adalah waktu
tanggap (respon time) dari penolong