Kelompok 4
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PASCASARJANA
BANDUNG
2018
Latar Belakang
Penipisan
Ahli Sosiologi
Sumber Daya
1. Wilson (1984)
“kebutuhan yang berevolusi di antara individu untuk berafiliasi dengan alam berasal
dari ketergantungan fisiologis kita terhadap alam itu sendiri”
2. Schultz (2001)
memberikan definisi keterhubungan yang spesifik dengan alam: 'sejauh mana
seorang individu memasukkan sifat dalam representasi kognitif dirinya sendiri'.
1. Clayton (2003)
Peran lingkungan terdiri dari bagian signifikan dari identitas diri. Peran lingkungan
mencakup beberapa dimensi: afeksi dan perasaanterhadap alam, kepentingan dan
keanggotaan di alam, dan interaksi individu dengan alam.Menurut Clayton, Skala
Identitas Lingkungan (Environemntal Identity Scale, (EID)), berkorelasi positif dengan
sikap ekosentris.
Hinds & Sparks, (2008); Mayer, Frantz, Bruehlman-Senecal, & Dolliver (2009),
telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mendapat skor lebih tinggi pada
pengukuran keterhubungan dengan alam, lebih terikat secara emosional
dengan alam, dan dengan demikian adalah lebih cenderung terlibat dalam
perilaku pro-lingkungan.
Singkatnya, keterhubungan dengan alam telah diakui
sebagai penentu kuat perilaku pro-lingkungan, dan
Perrin dan Benassi (2009)
Howell, Dopko, Passmore,
akibatnya, & Buropeneliti
beberapa (2011); telah menyarankan
menunjukkan bahwa
Mayer et al.strategi
(2009), untuk
Pekerjaan sebelumnya atau meningkatkan
menumbuhkan
keterhubungan dengan
telah menunjukkan bahwa keterhubungan
keterhubungan dengan alam.
alam, sebagai aspek dari
dengan alam dapat memenuhi kebutuhan kita
sikap pribadi,
untuk koneksi sosial dan berkontribusi
mempengaruhi perilaku
terhadap kesejahteraan pribadi.
lingkungan
Strategi untuk meningkatkan keterhubungan dengan alam
Mindfull learning
dapat merubah pola pemikiran yang sudah ada sebelumnya, mempromosi
kan keterbukaan dan pengembangan pola pemikiran baru di mana '' alam
'dan' 'manusia‘
tumpang tindih dan dengan demikian disatukan dalam rangka meningkat
kan keterhubungan dengan alam (Langer, 2000). ; Langer & Piper, 1987).
Tujuan dan Hipotesis Penelitian
• Tujuan
Untuk menilai apakah pembelajaran yang penuh kesadaran
dapat meningkatkan keterkaitan antara manusia dengan alam.
• Hipotesis
Pembelajaran yang penuh kesadaran akan meningkatkan
keterhubungan dengan alam, baik secaraeksplisit maupun implisit.
Bahan dan Metode
PESERTA MATERIAL
Seratus tiga puluh empat siswa Tionghoa berpartisipasi a. Connectedness to Nature Scale
dalam eksperimen dan diberi kompensasi dengan kredit (CNS)
kursus. Ada 48 laki-laki dan 86 perempuan, mulai dari b. Skala Langer Mindfulness (LMS)
17 hingga 27 tahun. c. Dimasukkannya Alam dalam Skala
Diri (INS)
d. Tes Asosiasi Tersirat (IAT)
PROSEDUR
Para peserta secara acak dimasukkan ke dalam dua
kondisi: kelompok mindlessness dan mindfulness. PEMBELAJARAN SADAR
Pertama, semua dinilai oleh skala laporan diri CNS Intervensi kesadaran (Geng et al., 2011)
untuk mengukur baseline peserta; selanjutnya, mereka dirancang untuk menciptakan situasi di
terlibat dengan materi tanpa pikiran atau materi mana peserta dapat menghadiri situasi
mindfulness. Semua peserta kemudian menyelesaikan yang sama dari perspektif yang berbeda
skala LMS, IAT, dan INS. Akhirnya, para peserta diberi untuk mematahkan pola pikir tradisional
ucapan terima kasih dan debriefed. mereka.
Hasil Penelitian