Pembimbing :
dr. Felasufa Noor Sp.B
Disusun Oleh :
dr. R. Theresia Tan
DEFINISI
• Pneumothoraks yg terjadi pada orang sehat tanpa adanya penyakit paru disebut
sebagai pneumothoraks primer. Sedangkan pneumothoraks yg disebabkan oleh
penyakit paru disebut sebagai pneumothoraks sekunder.
EPIDEMIOLOGI
• Di US, insidens pneumotoraks spontan primer pada laki-laki = 7,4 kasus / 100.000
orang /tahunnya sementara pada wanita = 1,2 kasus / 100.000 orang. Sedangkan
insidens pneumotoraks spontan sekunder pada laki-laki = 6,3 kasus / 100.000
orang & wanita 2,0 / 100.000 orang. Pneumotoraks traumatik > sering terjadi
daripada pneumotoraks spontan dengan laju yg semakin meningkat.
Pneumothorak
artifisial
Pneumothorak Pneumotoraks
spontan traumatik
• Pneumothorak artifisial
disengaja u/ tujuan tertentu. Misalnya pada terapi kolaps, sering dilakukan u/ tuberkulosis
paru yg mengalami batuk darah dgn tujuan u/ menghentikan perdarahan
• Pneumothorak spontan
Adalah setiap pneumotoraks yg terjadi tiba-tiba tanpa adanya suatu penyebab (trauma
maupun iatrogenik), dibagi menjadi 2 :
1) Pneumotoraks spontan primer terjadi tanpa ada riwayat paru yang mendasarinya.
PSP terjadi karena robeknya suatu kantong udara dekat pleura viseralis
2) Pneumothoraks spontan sekunder terjadi karena pecahnya bulla viseralis dan sering
karena jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada baik terbuka
maupun tertutup
Pneumotoraks
tertutup (simple
pneumothorax)
Pneumotoraks
Tension
terbuka (open
pneumotoraks
pneumothorax)
• Pneumotoraks tertutup (simple pneumothorax) : suatu pneumotoraks dgn tekanan udara
dalam rongga pleura yg sedikit > tinggi dibandingkan tekanan pleura pada sisi hemitoraks
kontralateral tetapi tekanannya masih lebih rendah dari tekanan atmosfir.
• Paru belum mengalami re-expansi , masih ada rongga pleura
• Pneumotoraks terbuka (open pneumothorax) : terjadi karena luka terbuka pada
dinding dada sehingga pada saat inspirasi udara dapat keluar melalui luka
tersebut. Pada saat inspirasi, mediastinum dalam keadaan normal tetapi pada
saat ekspirasi mediastinum bergeser kearah sisi dinding dada yg terluka
(sucking wound)
• Tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar
Tension pneumotoraks : terjadi karena mekanisme check valve yaitu pada saat
inspirasi udara masuk ke dalam rongga pleura tetapi pada saat ekspirasi udara
dalam rongga pleura tidak dapat keluar.
Semakin lama tekanan udara didalam rongga pleura akan meningkat dan melebihi
tekanan atmosfir.
Udara yg terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering
menimbulkan gagal nafas. Pneumotoraks jenis ini juga sering disebut
pneumotoraks ventil
BERDASARKAN DERAJAT KOLAPSNYA, PNEUMOTHORAKS DIBAGI MENJADI
PNEUMOTHORAKS PNEUMOTHORAKS
TOTALIS PARSIALIS
Sesak napas
Nyeri dada
Batuk-batuk
Denyut jantung
meningkat
Kulit mungkin
tampak sianosis
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
• Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiper ekspansi dinding dada)
Palpasi :
• Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
• Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar
• Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura
tinggi
Auskultasi :
Foto Rontgen
• Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps akan tampak garis
yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang paru yang kolaps tidak membentuk garis, akan
tetapi berbentuk lobuler sesuai dengan lobus paru.
• Paru yang mengalami kolaps hanya tampak seperti massa radio opaque yang berada di
daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. Besar kolaps paru
tidak selalu berkaitan dengan berat ringan sesak napas yang dikeluhkan
• Jantung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat, spatium intercostals melebar,
diafragma mendatar dan tertekan ke bawah. Apabila ada pendorongan jantung atau trakea
ke arah paru yang sehat, kemungkinan besar telah terjadi pneumotoraks ventil dengan
tekanan intra pleura yang tinggi.
Pada pneumotoraks perlu diperhatikan kemungkinan terjadi keadaan sebagai
berikut :
• Pneumomediastinum, terdapat ruang atau celah hitam pada tepi jantung, mulai
dari basis sampai ke apeks. Hal ini terjadi apabila pecahnya fistel mengarah
mendekati hilus, sehingga udara yang dihasilkan akan terjebak di mediastinum.
• Emfisema subkutan, dapat diketahui bila ada rongga hitam dibawah kulit. Hal ini
biasanya merupakan kelanjutan dari pneumomediastinum.
• Bila disertai adanya cairan di dalam rongga pleura, maka akan tampak
permukaan cairan sebagai garis datar di atas diafragma
foto rontgen pneumotoraks (PA), bagian yang ditunjukkan dengan anak panah
merupakan bagian paru yang kolaps
• Analisa Gas Darah
Analisis gas darah arteri dapat memberikan gambaran hipoksemi meskipun pada kebanyakan
pasien sering tidak diperlukan. Pada pasien dengan gagal napas yg berat secara signifikan
meningkatkan mortalitas sebesar 10%
• CT-scan thorax
CT-scan torax lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa vs pneumotoraks,
batas antara udara vs cairan intra dan ekstrapulmoner dan untuk membedakan antara
pneumotoraks spontan primer vs sekunder
KOMPLIKASI
Observasi
dan Tindakan
Pemberian dekompresi
O2
Torakoskopi Torakotomi
PENGOBATAN TAMBAHAN
• Os mengeluh sesak nafas mulai muncul sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Sesak napas disertai dengan nyeri dada kanan. Nyeri dada dirasakan bertambah
berat saat bernapas.
• Pasien juga batuk disertai dahak berwarna putih dan tanpa disertai darah.
Tanda Vital :
Turgor : Normal
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam
MATA
MULUT
THORAX
Inspeksi : Datar, tidak tampak bekas operasi, striae (-), tidak tampak benjolan
Perkusi : Timpani, shifting dullness tidak dilakukan, undulasi (-), traube space sonor
Palpasi :
PUNGGUNG
Tidak dilakukan
GENITALIA
Tidak dilakukan
EKSTREMITAS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DAFTAR ABNORMALITAS
Lemas Pulmo
Sesak napas
Perkusi pulmo anterior : Hipersonor pada
Batuk dahak ICS II-VI kanan
Demam
Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler
Nyeri dada kanan
pada lapang paru kanan, suara napas
Riwayat tb paru 1 th tambahan rhonki (+/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• X-Foto thoraks
PROGNOSIS
• Pada kasus ini ditemukan adanya sesak napas 7 hari lamanya. Adanya batuk-
batuk berdahak tanpa disertai darah 3 bulan,nyeri dada kanan, serta demam 3
hari
• Pneumothoraks spontan sekunder adalah pneumothoraks dengan penyakit paru
yang mendasari seperti asma, TBC, PPOK.
• Pasien adalah seorang pria dengan usia 37 tahun dengan riwayat tuberkulosis
paru 1 th yg lalu.
• Pada inspeksi memang tidak ditemukan adanya kelainan seperti hemithoraks yang
terkena cembung dengan ruang sela iga yang melebar, trakea terdorong ke sisi yang
sehat, namun pada pernapasan dada kanan tertinggal. Hal ini dapat saja terjadi
tergantung dari berat ringannya pneumothorak.
• Pada perkusi terdengar hipersonor pada dada kanan karena menunjukkan bahwa ada
banyak udara pada rongga dada.
• Hal ini mendukung penyebab dari pneumothoraks pada pasien ini adalah
pneumothoraks spontan sekunder karena disebabkan oleh penyakit paru yang
dalam hal ini adalah bronkopneumoni.
• Berdasarkan diagnosis pada pasien ini maka dilakukan tindakan pemasangan
WSD. Tindakan ini bertujuan agar paru cepat mengembang. Pemberian
antibiotik juga diberikan pada pasien ini mengingat tindakan ini beresiko infeksi.