Anda di halaman 1dari 23

Risk Management

CONSTRUCTION PROJECT
SMK3
Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi
PP No. 50 Tahun 2012
Permen PU No. 5 Tahun 2014
Definisi
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko dari
pekerjaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman,
efisien dan produktif. PP No. 50 Tahun 2012

bagian dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan


pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian risiko k3
pada setiap pekerjaan konstruksi bidang pekerjaan umum.
Permen PU No. 05 Tahun 2014
didasarkan pada OHSAS 18001.

British Standard for occupational health and


safety management system.

being replaced by ISO 45001.


Tujuan

1. meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang


terencana, terukur dan terintegrasi.
2. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
3. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan
efisien, untuk mendorong produktifitas.
PRINSIP DASAR
1. Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pengendalian Operasional
4. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
5. Tinjauan Ulang Kinerja K3
6. Peningkatan yang berkseinambungan
PRINSIP DASAR
Elemen
5 – 12 – 64 – 122
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
2. Pendokumentasian strategi
3. Peninjauan ulang desain dan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Audit SMK3
12. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan
Kebijakan (Policy)
A. Kepemimpinan dan Komitmen
1. organisasi K3.

2. menyediakan anggaran, SDM dan sarana.

3. penetapan tanggung jawab, wewenang dan


kewajiban.
4. perencanaan K3.

5. melakukan penilaian.
Kebijakan (Policy)
B. Tinjauan awal K3
1. identifikasi kondisi dan sumber bahaya

2. pengetahuan dan peraturan perundangan


K3
3. membandingkan penerapan

4. meninjau sebab akibat

5. efisiensi dan efektifitas sistem


Perencanaan (Planning)
1. Manajemen Resiko
2. Peraturan Perundangan
3. Tujuan dan Sasaran
a. dapat diukur

b. indikator pengukuran

c. sasaran pencapaian

d. jangka waktu pencapaian

4. Indikator Kinerja
5. Perencanaan awal dan perencanaan
kegiatan yang sedang berlangsung
Pengendalian Operasional (Implementation)
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Rancangan Konseptual, meliputi Studi Kelayakan atau Feasibility
Study, Survei dan Investigasi.
2. Detailed Enginering Design (DED)

3. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang atau Jasa

B. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement)


C. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
D. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan.
Dokumen penyelenggaraan SMK3 adalah RK3K
Dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
yang merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu
pekerjaan konstruksi, dalam penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
Bidang PU.
Penerapan SMK3 konstruksi berpedoman kepada potensi bahaya.
Potensi bahaya tinggi (>100 workers and nilai proyek >
100.000.000.000 IDR.Wajib ahli K3.
Potensi bahaya rendah (<100 workers and nilai proyek
< 100.000.000.000 IDR.Wajib petugas K3.
RK3K
A. Kebijakan
pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara.
B. Organisasi K3

Penanggung Jawab K3

Emergency/
Kedaduratan
P3K Kebakaran
RK3K
C. Perencanaan K3
1. menyusun dokumen HIRADC/IBPPR

2. Pemenuhan peraturan dan perundang-undangan

3. Sasaran dan program K3

D. Pengendalian operasional (JSA)

E. Pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3

F. Tinjauan ulang K3
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
OHSAS 18001:2007
JSA (Job Safety Analysis) Defenitions
Suatu analisis bahaya pekerjaan yang berfokus pada tugas pekerjaan dengan
cara mengidentifikasi bahaya sebelum terjadi sebuah incident akibat work
accident.
(OSHA 3071 revised 2002)

Suatu respon terhadap peningkatan cedera atau sakit dengan proses


perencanaan, pengorganisasian tahap pekerjaan dan pencegahan terhadap risk
dari pekerjaan tersebut.
(CCOHS, 2001)

Teknik analisis dengan empat tahap sederhana yang digunakan untuk


mengidentifikasi hazard dari aktivitas pekerjaan seseorang untuk
mengembangkan pengedalian terbaik dalam mengurangi resikonya
Tujuan JSA (Friend and Kohn, 2007)

a. Penelaan risiko pada task-task pada suatu pekerjaan.


b. Menyelidiki segala jenis hazard yang terdapat pada
masing-masing task.
c. Memikirkan cara untuk mencegah terjadi cidera atau
kecelakaan.
d. Membantu pembuatan SOP (Standard Operating
Procedure)
Manfaat JSA (Friend and Kohn, 2007)

a. Meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengidentifikasi resiko-resiko


yang bisa mengurangi kualitas produksi pekerjaan.
b. Mengidentifikasi dan menganalisis bahaya untuk dicegah secara tepat dan
efektif.
c. Membantu pekerja mengenali bahaya dan resiko yang berada di lingkungan
kerjanya.

Basic Method of JSA


a. Observation
b. Discussion
c. Recall and check
Tahapan Pelaksanaan JSA
a. Pemilihan pekerjaan yang akan dianalisis
b. Pembagian kerja berdasarkan proses yang berurutan
c. Menentukan tindakan perbaikan
d. Mengkomunikasikan informasi pada yang lain.
e. Follow up and review JSA
FORM JSA, Example
HIRADC/IBPPR
Let’s see Permen PU No. 05 Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai