Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI PADA NEONATUS

KELOMPOK :
AI SITI KANKAN
ISMI ALFIYATUN N
MIRA ALLAWIYAH
RESTU ELSAN
RIMA DELIANA
SHNTA SALSABILA
TIARA INDAH PERMATA P
INFEKSI PADA NEONATUS

Menurut DEPKES RI angka kematian infeksi neonatorum cukup tinggi 13-


50% dari angka kematian bayi baru lahir. Masalah yang sering timbul
sebagai komplikasi infeksi neonatorum adalah meningitis, kejang, hipotermi,
hiperbilirubinemia, gangguan nafas, dan minum.(Depkes, 2007).

Infeksi pada neonatus merupakan sebab yang penting terhadap


terjadinya morbiditas dan mortalitas selama periode ini. Lebih kurang 2%
janin dapat terinfeksi in utero dan 10% bayi baru lahir terinfeksi selama
persalinan atau dalam bulan pertama kehidupan. Lesi radang ditemukan
pada sekitar 25% otopsi bayi baru lahir, lesi-lest tersebut frekwnsinya
menduduki tempat kedua sesudah penyakit membrane hialin.
Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonatus yang terjadi pada masa
neonatal, intranatal dan postnatal.Inkfesi Neonatorum atau Infeksi adalah
infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulan
pertama kehidupan.yang menyebar ke seluruh tubuh bayi baru lahir.Infeksi
adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-
gejala infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan
syok septik. Infeksi merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang
menyebar melalui darah dan jaringan lain. Infeksi terjadi pada kurang dari
1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab dari 30% kematian pada
bayi baru lahir.
PEMBAGIAN INFEKSI
o Inkfesi Dini
a. Terjadi 7 hari pertama kehidupan
b. Karakteristik : sumber organisme pada saluran genital ibu dan atau
cairan amnion, biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi.

o Inkfesi lanjutan/nosocomial
Yaitu terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari
lingkungan pasca lahir.
Karakteristik : Didapat dari kontak langsung atau tak langsung dengan
organisme yang ditemukan dari lingkungan tempat perawatan bayi, sering
mengalami komplikasi.
Menurut Blane (1961) infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara :
1. Infeksi antenatal
Kuman mencapai janin melalui peredaran darah ibu ke plasenta.
2. Infeksi intranatal
Infeksi terjadi pada masa persalinan. Infeksi ini sering terjadi ketika
mikroorganisme masuk dari vagina, lalu naik dan kemudian masuk ke dalam
rongga amnion, biasanya setelah selaput ketuban pecah. Ketuban yang
pecah lebih dari 12 jam akan menjadi penyebab timbulnya plasentitis dan
amnionitis.
3. bayi lahir Infeksi postnatal
Infeksi pada periode ini dapat terjadi setelah lengkap, nyamisal melalui
kontaminasi langsung dengan alat-alat yang tidak steril, tindakan
yangtidak antiseptik atau dapat juga terjadi akibat infeksi silang, misalnya
pada neonatus neonatorum, omfalitis dan lain-lain.
TANDA DAN GEJALA

 Umum : panas, hipotermi, tampak tidak sehat, malas minum, letargi,


sklerema.
 Saluran cerna : distensi abdomen, anoreksia, muntah, diare, hepatomegali
 Saluran napas : apnea, dispnea, takipnea, retraksi, napas cuping hidung,
merintih,
sianosis. sianosis, kulit marmorata, kulit lembab, hipotensi,
takikardi, bradikardia.
 Sistem kardiovaskuler : pucat,
 Sistem saraf pusat : irritabilitas, tremor, kejang, hiporefleksi, malas minum,
pernapasan
tidak teratur, ubun-ubun menonjol,high-pitched cry
 Hematologi : ikterus,splenomegali, pucat, petekie, purpura, pendarahan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi kemungkinan infeksi secara umum berasal
dari tiga kelompok, yaitu :
1. Faktor Maternal
 Status sosial-ekonomi ibu, ras, dan latar belakang.
 Status paritas (wanita multipara atau gravida lebih dari 3) dan umur ibu
(kurang dari 20 tahun atua lebih dari 30 tahun.
 Kurangnya perawatan prenatal
 Ketuban pecah dini (KPD)
 Prosedur selama persalinan
2. Faktor Neonatatal
 Prematurius ( berat badan bayi kurang dari 1500 gram), merupakan faktor
resiko utama untuk infeksi neonatal.
 Laki-laki dan kehamilan kembar.
3. Faktor Lingkungan
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

1. Sepsis Neonatorum
Sepsis neonatorum adalah penyebab kematian utama pada
neonates.Tanpa pengobatan yang memadai, gangguan ini dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
a. Pada masa antenatal
Perawatn antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala,
imunisai, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu,asupan
gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat
menurunkan kesehatan ibu dan janin, rujukan segera ketempat pelayanan
yang memadai bila diperlukan.
b. Pada masa intranatal
Perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptic, dalam arti
persalinan diperlukan sebagai tindakan operasi.Tindakan intervensi pada
ibu dan bayi seminimal mungkin dilakukan (bila bemar-benar diperlukan).
c. Sesudah masa postnatal
Perawatan sesudah pesalinan meliputi menerapkan rawat gabung bila bayi
normal, pemberian ASI secepatnya, mengupayakan lingkungan dan peralatan
tetap bersih, setiap bayi menggunakan peralatan sendiri.
2. Infeksi Tali Pusat
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi tali pusat pada bayi
baru lahir adalah sebagai berikut :
a. Faktor kuman
Staphylococcus aereus ada dimana-mana dan didapat pada masa awal
kehidupan hampir semua bayi, saat lahir atau selama masa perawatan.
b. Proses.persalinan
Persalinan yang tidak sehat atau yang dibantu oleh tenaga non medis.
c. Faktor tradisi
Untuk perawatan tali pusat juga tidak lepas dari masih adanya
tradisi yang berlaku di sebagian masyarakat misalnya dengan memberikan
berbagai ramuan-ramuan atau serbuk-serbuk yang dipercaya bisa membantu
mempercepat kering dan lepasnya potongan tali pusat.
Penanganan Infeksi tali pusat atau meluas
 Ambil sampel darah dan kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur
dan sensitivitas.
 Beri kloksasilin per oral sesuai selama 5 hari.
 Jika terdapat pustula atau lekuk kulit
 Cari tanda-tanda sepsis.
 Lakukan perawatan umum seperti dijelaskan untuk tali pusat local atau
terbatas.
3. Tetanus Neonatorum
 Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada
neonates (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium
tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin yang menyerang sistem saraf
pusat.
ASUHAN NEONATUS DAN PENCEGAHAN INFEKSI

 Berikan perawatan rutin bayi baru lahir :


1. Setelah enam jam pertama kehidupan atau setelah suhu tubuh bayi stabil,
gunakan kain katun yang direndam dalam air hangat untuk membersihkan
darah dan cairan tubuh lain ( misal: dari kelahiran ) dari kulit bayi,
kemudian keringkan kulit. Tunda memandikan bayi kecil ( kurang dari 2,5 kg
pada saat lahir atau sebelum usia gestasi 37 minggu ) sampai minimal hari
kedua kehidupan.
2. Bersihkan bokong dan area perineum bayi setiap kali mengganti popok
bayi, atau sesering yang dibutuhan dengan menggunakan kapas yang
direndam dalam air hangat bersabun, kemudian keringkan area tersebut
secara cermat.
3. Pastikan bahwa ibu mengetahui peraturan posisi penempatan yang benar
untuk meyusui untuk mencegah mastitis dan kerusakan puting.
PERAWATAN UMUM

 Gunakan sarung tangan dan celemek sewaktu memegang BBL sampai


dengan memandikan bayi minimal 6 jam, tidak perlu memakai masker atau
gaun penutup dalam perawatan BBL
 Bersihkam darah dan cairan bayi dengan menggunakan kapas yang
direndam dalam air hangat kemudian keringkan
 Bersihkan bokong dan sekitar anus bayi setiap selesai mengganti popok
atau setiap diperlukan dengan menggunakan kapas yang direndam air
hangat atau air sabun lali keringkan dengan hati-hati
 Gunakan sarung tangan sewaktu merawat tali pusat.
HUKUM DAN PERUNDANG UNDANGAN

Konsep dasar pencegahan infeksi diatur dalam


Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no. 27
tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Infeksi di
Fasilitas Kesehatan. Adapun Undang Undangnya
diantaranya :
 Undang Undang no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

 Undang Undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit
 Undang Undang no 36 tentang Tenaga Kesehatan

 Undang Undang no 38 tahun 2014 tentang


Keperawatan.
KESIMPULAN

Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui


darah dan jaringan lain. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru
lahir tetapi merupakan penyebab darI 30% kematian pada bayi baru lahir.
Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat
badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih sering menyerang bayi laki-
laki.
Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam
setelah bayi lahir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah
lahir.Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan
disebabkan oleh infeksi nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai