Anda di halaman 1dari 33

Tanda-tanda kehamilan

dan prosedur pemeriksaan kehamilan


Pendahuluan
 Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan yang terdiri dari:
1. Ovulasi pelepasan ovum
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4. Terjadi implantasi pada uterus
5. Pembentukan plasenta
 Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
lama kehamilan 280 sampai 300 hari. Kehamilan
dibagi menjadi tiga trimester, yaitu:
1. Trimester pertama terhitung 0 sampai 12 minggu,
2. Trimester dua terhitung 13 sampai 28 minggu,
dan
3. Trimester tiga terhitung 29 minggu sampai 40-42
minggu
Tanda pasti kehamilan
1. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
2. Pada palpasi teraba bagian janin
3. Terasa gerak janin
4. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya
kantong kehamilan, ada gambaran embrio
Tanda tidak pasti kehamilan
5. Rahim membesar
6. Tanda hegar, istmus –segmen bawah rahim
menjadi lembut pada perabaan
3. Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada
serviks, vagina dan vulva
4. Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus
kesalah satu arah sehingga menonjol jelas
kearah pembesaran tersebut.
5. Braxton his, bila uterus dirangsang (distimulasi
dengan diraba) akan mudah berkontraksi
6. Basal metabolism rate (BMR) meningkat
7. Ballotement positif, jika dilakukan pemeriksaan
palpasi diperut ibu dengan cara menggoyang-
goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa
pantulan disisi lain

Gambar. Cara pemeriksaan ballottement. a). dengan cara palpasi ,


8. Tes urine kehamilan (tes HCG) positif, tes urine
dilaksanakan minimal satu minggu setelah
terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini
adalah mengetahui kadar hormone
gonadotropin dalam urine.
Dugaan hamil
1. Amenorea
2. Nausea, anoreksia, emesis dan hipersaliva
3. Pusing
4. Miksi
5. Obstipasi
6. Hiperpigmentasi: striae, cloasma dan linea
nigra
7. Varises
8. Payudara menegang
9. Perubahan perasaan
10.BB bertambah
Diagnosa banding
1. Pseudosiesis (kehamilan palsu)
2. Kistoma ovarii
3. Mioma uteri
4. Amenorea sekunder
5. Kehamilan ektopik
6. Mola hidatidosa
Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Pemeriksaan Diagnostik kehamilan :


1. Hamil atau tidak
2. Primi atau multigravida
3. Tuanya kehamilan
4. Anak hidup atau mati
5. Anak tunggal atau kembar
6. Letak anak
7. Anak intra uterin atau extrauterin
8. Keadaan jalan lahir
9. Keadaan umum penderita
Hamil atau tidak hamil: Amenorea, tanda
gejala hamil, tes urine, USG
Anak intra atau extra: dengan palpasi dan
USG
Keadaan jalan lahir: Periksa dalam, ukur
keadaan panggul dan periksa panggul luar
Keadaan umum: Anamnesa, Pemeriksaan
fisik, Lab.
Primipara : Multipara :
- Buah dada tegang - Lembek, menggantung
- Putting susu runcing - lividae & albicaStrien
- Strie lividae - Putting susu tumpul
- Perineum utuh - Perineum berparut
- Perut tegang & menonjol ke - Perut lembek & tergantung
dpn - Vulva menganga
- Vulva tertutup - Vagina longgar, selaput
- Vagina sempit & teraba lendir licin
rugae - Portio tumpul & terbagi
- Portio runcing, ost ext dlm bibir depan & bibir
tertutup belakang
- Hymen perforatus - Caranculae myrtiformis

Perbedaan primi dan multi


Lamanya amenorhoe TFU
Diameter biparietal pada USG
Mulainya terasa pergerakan anak
Mulai terdengar bunyi jantung anak
Masuk atau tidaknya kepala janin ke
rongga panggul

Tua nya kehamilan


DJJ tdk terdengar
Rahim tdk membsr malah fundus uteri turun
Reaksi biologis mjd (-) stl anak mati kira-kira 10
hari
Ibu tdk merasa lagi pergerakan janin
Pada rontgen terlihat :
- Tanda spalding adalah tulang tengkorak tutup
menutupi, disebabkan isi
tengkorak berkurang krn otak mencair.
- Tulang punggung sangat melengkung
- Adanya gelembung gas dlm janin

Tanda kematian anak dlm rahim :


Perut lbh besar dari pd sesuai tuanya kehamilan
Meraba 3 bag besar atau lebih
Meraba 2 bagian besar berdampingan
Meraba banyak bagian kecil
Mendengar BJA pada 2 tepat dengan sama jelasnya &
dengan perbedaan frekuensi 10 denyut atau lebih dalam
1 menit.
Pemeriksaan elektrokardiografi, ultrasound
Pada hydramnion selalu harus diingat kemungkinan
kehamilan kembar
Pada foto Ro atau ultrasonogram nampak 2 kerangka
janin.

Tanda anak kembar


Situs : letak sumbu panjang anak
terhadap sumbu panjang ibu.
Habitus : letak bagian anak satu terhadap
yg lain.
Positio : letak salah satu bagian anak
yang tertentu terhadap jalan lahir
(kedudukan).
Presentatio : apa yang menjadi bagian yg
terendah.

Letak janin dlm rahim :


Prosedur pengkajian pada ibu hamil

Pendahuluan
 Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan
yang menyertai hamil secara dini. Sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.
 Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan kunjungan antenatal minimal sebanyak 4 kali yaitu
:
a. Kunjungan pertama, dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid ( trimester I)
b. Kunjungan kedua, dilakukan pada trimester II
c. Kunjungan ketiga dan keempat, dilakukan pada trimester III

 Tujuan dari pada kunjungan antenatal adalah:


a. Pengkajian lengkap dan uji skrining yang tepat
b. Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisis, nilai darah serta pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dapat digunakan sebagai standar pembanding sesuai kemajuan kehamilan
c. Mengidentifikasi factor resiko dengan mendapatkan riwayat detil masa lalu dan sekarang
d. Memberi kesempatan pada ibu dan keluarga untuk mengekspresikan dan mendiskusikan adanya
kekhawatiran tentang kehamilan saat ini, proses persalinan serta masa nifas
e. Menganjurkan adanya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam upaya mempertahankan
kesehatan ibu dan pearkembangan kesehatan bayinya
f. Membangun hubungan saling percaya karena nakes dan ibu adalah mitra dalam asuhan
 Pelayanan standar asuhan kehamilan, yaitu
7 T adalah
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Imunisasi TT lengkap
e. Tablet besi (Fe) minimal 90 tablet
selama kehamilan dengan dosis satu
tablet setiap harinya
f. Lakukan Tes penyakit menular seksual
g. Temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan
Prosedur pengkajian pada ibu hamil
Asuhan prenatal adalah suatu perawatan
antepartum yang komprehensif yang
melibatkan pendekatan terpadu perawatan
medis dan dukungan psikososial yang secara
optimal dimulai sebelum konsepsi sampai
periode antepartum.
Anamnesa
a. Tujuan anamnesa adalah untuk mendeteksi
komplikasi-komplikasi dan menyiapkan persalinan
dengan mempelajari keadaan kehamilan ibu
sekarang, kehamilan dan persalinan terdahulu,
kesehatan secara umum dan kondisi sosial
ekonomi.
b. Ada dua jenis anamnesa yaitu: langsung pada ibu
hamil (auto anamnesa) dan pada keluarga/ orang
lain (allo anamnesa). Hal yang perlu diperhatikan
dalam anamnesa yaitu keterampilan dalam
berkomunikasi
Anamnesa pada ibu hamil berisi:
1) Biodata, untuk memberikan gambaran
identitas klien dan keluarga yang berisi
nama ibu/suami, umur, pekerjaan,
agama, suku/bangsa, pendidikan dan
alamat
2) Keluhan utama, untuk memberikan
informasi tentang keluhan yang dirasakan
ibu sekarang serta membantu dalam
pemberian dignosa dan pengobatan
3) Riwayat kesehatan reproduksi, untuk
mengetahui gambaran fungsi alat
reproduksi, yang berisi: menarche, siklus
haid, lamanya, keluhan, volume, dan
konsistensi.
4)Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu, untuk
membantu mengelola asuhan pada kehamilan ini
dengan melihat kehamilan dan persalinan terdahulu,
yang berisi: bulan dan tahun persalinan, berat badan
bayi lahir, jenis kelamin, usia kehamilan saat
persalinan, adanya penyulit kehamilan/persalinan
dan keterangan keadaan ibu dan bayi.
5)Riwayat kehamilan sekarang, untuk membantu
mengelola asuhan pada kehamilan ini, untuk
mengetahui kehamilan ini beresiko atau tidak, yang
berisi: HPHT (untuk mengetahui tanggal persalinan
dengan menggunakan rumus naegle HPHT (+7, -3),
rumus naegle digunakan pada ibu yang haidnya
teratur), TP, kehamilan berapa, priksa hamil
pertama kali dimana, imunisasi TT (Trimester I,II
dan III), keluhan selama hamil (Trimester I,II dan
III), obat yang dikonsumsi selama hamil, gerakan
janin (frekuensi lebih dari 10 kali/24 jam)
6) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu yang lalu dan
sekarang Untuk mengidentifikasi kondisi
kesehatan ibu yang dapat mempengaruhi
kehamilan, yang berisi adnya penyakit
menular (TBC, Hepatitis, PMS dll),
adanya penyakit turunan (DM, jantung,
hipertensi), malaria, campak, hepar,
apakah pernah dirawat di RS, atau pernah
menjalani operasi.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui kesehatan keluarga
yang dapat berpengaruh pada ibu hamil,
yang berisi anggota keluarga mempunyai
penyakit menular, penyakit turunan,
kehamilan kembar, dan alergi.
7) Data psikososial
Mengetahui gambaran latar belakang sosial,
ekonomi, budaya, keadaan rumah tangga,
sistem dukungan terhadap ibu, pengambil
keputusan dalam keluarga sehingga
membantu merencanakan persalinan yang
lebih baik. Berisi: riwayat perkawinan,
respon ibu, suami dan keluarga terhadap
kehamilan ini, hubungan ibu dengan anggota
keluarga suami dan anggota keluarga lain,
kebiasaan hidup (merokok, alcohol dan obat
terlarang), tempat melahirkan dan penolong
yang diinginkan, menjalankan ibadah serta
adat yang dianut setempat yang
berhubungan dengan kehamilan.
8) Pola pemenuhan sehari-hari
Untuk mengetahui pola hidup yang sehat yang
dapat membantu asuhan selama hamil, yang berisi:
a. Makan (frekuensi, jenis makanan, jumlah,
pantangan, makanan kesukaan)
b. Minum (frekuensi, jenis minuman, banyaknya,
minuman kesukaan)
c. Istirahat (malam berapa jam, siang dan keluhan)
d. Personal hygiene (mandi berapa kali, sikat gigi,
ganti baju, ganti pakaian dalam, keramas,
potong kuku)
e. Aktivitas (dirumah, ditempat kerja)
f. Hubungan seksual (frekuensi, keluhan)
2. Pemeriksaan fisik
Tujuan utama dari pemerikasaan fisik adalah
untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi
kehamilan. Pemeriksaan fisik ini termasuk
dalam data objektif, pemeriksan fisik ini
meliputi:
a. Pemeriksaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu berdasarkan:
K/U dan kesadaran, TB, BB (sebelum hamil dan setelah
hamil), LILA dan tanda vital ( TD, N, R dan S).
b. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
 Kulit: bekas luka, kebersihan
 Rambut : warna, kebersihan, mudah rontok/ tidak
 Muka: cloasma, jerawat, sianosis, oedem
 Mata: sclera, konjungtiva, kemampuan penglihatan
 Telinga: kebersihan, kemampuan pendengaran,
pengeluaran telinga
 Hidung: kebersihan, kemampuan penciuman,
pengeluaran hidung
 Mulut: karies, kebersihan mulut dan lidah,
kelembapan bibir, perdarahan gusi.
3) Leher
Pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan jugularis
4) Dada
 Retraksi dada
 Simetris
 Denyut jantung teratur
5) Payudara
 Bentuk: simetris/ tidak
 Hiperpigmentasi aerola
 Kondisi putting susu: masuk kedalam atau tidak, kebersihan
 Teraba massa
 Pengeluaran kolostrum
7) Ekstremitas atas
 Kebersihan tangan dan kuku
 Pucat di ujung jari
 Tremor
 Telapak tangan berkeringat
8)Abdomen
Pembesaran perut: sesuai/ tidak dengan usia
kehamilan, Bekas luka, Linea, Striae
TFU (Mengukur tinggi fundus menurut Mc Donald untuk
menghitung tafsiran berat badan janin (TBJ). Cara
pengukuran tempatkan metline skala 0 diatas simfisis
dan ukur TFU dengan melihat metline dalam cm.
Caranya:
Jika belum masuk PAP (TFU – 12) × 155
Jika sudah masuk PAP (TFU – 11) × 155
Leopold I:
Menentukan bagian janin pada fundus
Teraba bagian besar benda bulat- melenting- mudah
digerakkan maka itu adalah kepala teraba benda bulat-
besar- lunak- tidak melenting dan susah digerakkan
itu adalah bokong janin dan waspada adanya
kehamilan kembar

 Leopold II
 Menentukan punggung janin
 teraba bagian yang rata, ada tahanan= punggung
 teraba bagian yang menonjol, kecil-kecil=
ekstremitas janin
 Leopold III, Menentukan bagian terbawah janin;
Teraba bagian besar—kepala atau bokong, satu atau
lebih
 Leopold IV, Seberapa besar bagian janin (presentasi)
yang sudah masuk panggul
 DJJ (dihitung satu menit penuh)
 Frekuensi/menit, Teratur/ tidak
9)Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul luar
 Distansia spinarum (24-26), jarak antara
kedua spina iliaka anterior superior sinistra
dan dekstra, alat yang digunakan adalah
jangka panggul
 Distansia kristarum (terdapat pada Krista
iliaka 28-30), jarak yang terpanjang antara
dua tempat yang simetris pada Krista iliaka
kanan dan kiri, alat yang digunakan adalah
jangka panggul
 Conjunggata eksterna (18-20 cm), jarak
antara bagian atas simfisis ke prosesus
spinosus lumbal ke 5, alat yang digunakan
adalah jangka panggul
 Lingkar panggul (80-90 cm, dimulai dari tepi
atas simpisisi- SIAS-krista iliaka-lumbal kelima-
SIAS- Krista iliaka, tepi atas simpisis
 Pemeriksaan panggul dalam
 Promontorium teraba atau tidak
 Linea terminate teraba seberapa bagian
 Apakah spina ischiadica menonjol
 Keadaan tulang kelangkang, melengkung atau
merata
 Bagaimana sudut arcus pubis, runcing atau
tajam.
10) Genital
 Luar
 Luka
 Varises
 Cairan yang ada, warna, konsistensi, jumlah dan bau
 Chadwick
 Pembesaran kelenjar bartolini
 Dalam
 Dengan speculum: memeriksa serviks untuk melihat adanya
cairan/ darah, luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau
belum dan memeriksa vagina untuk melihat adanya cairan/
darah dan luka.
 Dengan pemeriksaan bimanual: mencari letak serviks dan
merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan rasa
nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang);
menggunakan dua tangan satu tangan di atas abdomen untuk
palpasi uterus dua jari didalam vagina untuk ukuran, bentuk
dan posisi, adanya massa dan rasa nyeri
 Rektum
 Kebersihan
 Hemorrhoid
11) Ekstremitas bawah
 Varises
 Kebersihan kuku
 Pucat pada ujung jari kaki
 Refleksi patella (kanan dan kiri)

C. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Lab
 Hb
 Golongan darah
 Protein urin
 Glukosa
 leukosit
2. Pemeriksaan USG
3. NST (non-stress test)

Anda mungkin juga menyukai