Membangun Sedikit-Demi
Sedikit
Mengubah Pengetahuan
Informasi Menjadi Bukan Barang jadi
Milik Sendiri yang dapat
ditransfer
2
Ciri-Ciri Pembelajaran Konstruktivisme
Pengetahuan
Pengetahuan
Dibangun
Menggalakan tumbuh karena
berdasarkan
pembelajaran Inkuiri adanya perundingan
pengalaman yang
(negosiasi)
ada
Belajar merupakan
Belajar merupakan
penafsiran personal
proses aktif
tentang dunia.
3
Bagaimana orang membangun
pengetahuan ?
4
Ada dua macam Konstruktivisme psikologis yaitu : Jean Piaget
1. Konstruktivisme psikologis personal (Piaget)
2. Konstruktivisme psikologis sosiokultural
(Vygotsky)
Lev Vygotsky
5
Jean Piaget lahir di Neuchâtel, Swiss, 9 Agustus 1896 –
meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss,
yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak
dan teori perkembangan kognitifnya. Menurut Ernst von
Glasersfeld, Jean Piaget adalah juga "perintis besar dalam teori
konstruktivis tentang pengetahuan". Karya Piaget pun banyak
dikutip dalam pembahasan mengenai psikologi kognitif.
Piaget
1896-1980
Konstruktivisme Psikologi
Personal
Skema
Asimilasi (Penggabungan)
Akomodasi
(Pembentukan Skema Baru)
Ekuilibrasi
7
SosioKultural
Zone of Proximal
Development
Vygotsky
1896-1934
Scaffolding
Konstruktivisme Psikologi
Sosiokultural
A. Tataran sosial.
Pada tataran ini pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial di
antara orang-orang yang membentuk lingkungan sosial pembelajar.
Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut
sebagai kategori interpsikologis atau intermental.
B. Tataran psikologis di dalam diri pembelajar.
Pada tataran ini terjadi proses internalisasi, sehingga terbangun konsep
baru. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada tataran ini
disebut sebagai kategori intrapsikologis atau intramental.
9
Konstruktivisme Psikologi
Sosiokultural
Zone of Proximal Development (ZPD).
Rentang Zona ketrampilan yang tidak dapat diraih anak seorang diri.
. Dalam wilayah ini, fungsi-fungsi atau belum tereksplorasi akan
maksimal lewat interaksi dan bimbingan orang dewasa atau
berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten.
10
Konstruktivisme Psikologi
Sosiokultural
C. Scaffolding.
Pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan dari
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar dapat
mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi.
11
Konstruktivisme Psikologi
Sosiokultural
6. Mediasi
Interaksi sosial dapat berlangsung jika dimediasikan dengan alat-alat
psikologis (psychological tools) berupa bahasa, tanda dan lambang atau
semiotika. Vygotsky sangat menekankan fungsi mediasi dari bahasa.
12
Dewey
×Memiliki pandangan bahwa sekolah seharusnya mencerminkan
masyarakat yang lebih besar dan kelas merupakan laboratorium
untuk memecahkan masalah kehidupan nyata.
13
14
Implikasi Konstruktivisme
terhadap Proses Mengajar
1. Mengajar berarti memberi peluang dan fasilitas agar
proses mengkonstruksi pengetahuan bisa terjadi.
Mengajar bukan proses memindahkan pengetahuan dari
guru ke siswa.
2. Guru menjadi mediator dan fasilitator dengan fungsi :
a. Menyediakan pengalaman belajar
b. Menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang
c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan selama
poses siswa belajar.
d. Memberi umpan balik.
15
Implikasi Konstruktivisme
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru.
Mengeksplorasi strategi
pembelajaran
16
Beberapa Strategi Pembelajaran
yang Konstruktivistik
Secara singkat strategi pembelajaran yang konstruktivistik
adalah strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa.
Contoh :
1. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based
Learning)
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching &
Learning = CTL)
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
17
Prinsip-Prinsip Kontruktivisme
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid,
kecuali hanya dengan keaktifan murid itu sendiri untuk
menalar.
3. Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga
selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar
proses kontruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya
sebuah pertanyaan.
7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
8. Menyesuaikan bahan pengajaran untuk menanggapi
anggapan siswa.
18
Tujuan konstruktivisme dalam
pembelajaran
Mengembangkan
Motivasi Belajar
Kemampuan siswa
Mandiri untuk Menemukan
Membantu siswa
mendapatkan konsep
secara utuh
19
20
Kelebihan Konstruktivisme
1. Berfikir :Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencoba idea dan membuat keputusan.
2. Faham :Oleh kerana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka
akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.
3. Ingat :Oleh kerana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama
semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka.
Justeru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
4. Kemahiran sosial : Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan dan guru
dalam membina pengetahuan baru.
21
Kekurangan Konstruktivisme
×Khawatir beda penafsiran
×Siswa membuat pengetahuan dengan ide mereka masing-
masing, oleh karena itu pendapat siswa berbeda dengan
pendapat para ahli.
×Butuh waktu lama
Teori ini menanamkan supaya siswa membangun
pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu
yang lama. Apalagi untuk siswa yang malas
×Diversitas
Kondisi disetiap sekolah pun mempengaruhi keaktifan siswa
dalam membangun pengetahuan yang baru dan keaktifan
siswa.
22
Kendala Penerapan Konstruktivisme
1. Sulit mengubah keyakinan dan kebiasaan guru. Guru selama ini telah
terbiasa tradisional, mengubah kebiasaan ini merupakan suatu hal yang tidak
mudah.
2. Guru kurang tertarik dan mengalami kesulitan mengelola kegiatan
karena dituntut untuk lebih kreatif .
3. Adanya anggapan guru bahwa penggunaan metode atau pendekatan
baru dalam pembelajaran akan menggunakan waktu yang cukup besar. Guru
khawatir target pencapaian kurikulum (TPK) tidak tercapai.
4. Sistem evaluasi yang masih menekankan pada nilai akhir. Padahal yang
terpenting dari suatu pembelajaran adalah proses belajarnya bukan hasil
akhirnya.
23
Kendala Penerapan Konstruktivisme
5. Besarnya beban mengajar guru, latar
6. Siswa terbiasa menunggu informasi dari guru.
7. Adanya budaya negatif di lingkungan siswa. Salah satu contohnya di lingkungan
rumah. Pendapat orang tua selalu dianggap paling benar,.
24
Terima Kasih
25