Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

SEORANG PASIEN
IDIOPATIC TROMBOSITOPENIA
PURPURA
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Nn. Sela Kusuma
 Usia : 15 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Driyorejo, Gresik
 Status : Belum Menikah
 Pekerjaan : Pelajar
 No. RM : 990982
 Periksa Poli : 8 Juli 2019

2
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Gusi sering berdarah

 Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSPGD dengan keluhan gusi


sering bengkak dan berdarah sejak ± 1 tahun. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Bengkak dan berdarah muncul secara tiba-tiba. Pasien juga sering mimisan saat
sepulang dari sekolah. Pasien juga mengeluh perut kembung disertai mual. Keluhan
tidak disertai dengan demam, batuk, pilek, pusing, pucat, dan memar . Pasien juga
menyangkal riwayat penggunaan narkotik suntik, alkohol, tidak pernah berhubungan
dengan bahan –bahan kimia berbahaya.

3
 Riwayat Penyakit Dahulu : Sekitar 1 tahun yang lalu bulan mei 2019 pasien
pernah dirawat di dengan diagnosis DHF dan ITP. Pasien rutin berobat dan
kontrol di poli penyakit dalam RSPGD

 Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
yang sama, diabetes(-), asma(-), alergi (-).

 Riwayat Penggunaan Obat : M.Prednisolon

4
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Lemah
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda- Tanda Vital :
◦ Tekanan Darah : 110/70 mmHg
◦ Nadi : 80x/ menit
◦ Pernapasan : 18x/ menit
◦ Suhu : 36,5◦ C
 Berat Badan : 68 kg
 Tinggi Badan : 165 cm
 IMT : 25 normal
5
 Kepala : Anemis (-), ikterus (-), sianosis (-), dyspnoe (-)
 Leher : Massa Tumor (-), Nyeri Tekan (-)
 Thorax :
I : Simetris kiri = kanan,
P : Fremitus Raba Kanan = Kiri
P : Sonor Kanan = Kiri
A : Bunyi Pernapasan = vesicular, Bunyi Tambahan = Rh -/-, wheezing -/-

 Jantung I : Ictus cordis tidak tampak


P : Ictus cordis tidak teraba
P : Pekak, batas jantung normal
A: S1/S2 tunggal reguler gallop (-) murmur (-)

6
 Abdomen : I : Distended, spider nevi (-), Caput medusa (-)
A: Bising Usus (+) dbn
P: Timpani,
P: Soepel, Nyeri Tekan (+) epigastrium

 Extremitas : Akral Hangat di Keempat extremitas, Edema (-)


 Genitalia : Dalam batas normal

7
PEMERIKSAAN PENUNJANG 29/07/2019
 Hb : 12.3 g/dL (12-16)
 Hct : 20,6 % (35-47)
 Leukosit : 8,03 ribu/uL (3,8-0,6)
 Trombosit : 63 ribu/uL (150-40)
 Eritrosit : 2,66 juta/uL (3,6-5,8)
 MCV : 77 fL (80-100)
 MCH : 26 pg (26-34)
 MCHC : 33,6 % (32-36)
 Limfosit : 25,8 % ( 30-45)
 Monosit : 4,7 % ( 2-8)
 Granulosit : 69.5 % ( 50-75)

8
DIAGNOSIS TATALAKSANA
 Idiopatic Trombositopenia
Purpura + Dispepsia  M.Prednisolon 2mg 1-0-0
 Antasida tab 3x1

PROGNOSIS
 Ad Vitam : Dubia ad bonam
 Ad Functionam : Dubia ad bonam
 Ad Sanationam : Dubia ad bonam

9
PEMBAHASAN

10
Definisi
 ITP merupakan kelainan perdarahan (bleeding disorder),
akibat destruksi prematur trombosit yang meningkat
karena autoantibodi yang mengikat antigen trombosit.
Ditandai dengan trombositopenia (trombosit
<150.000/mm3), petechi,purpura, ecchimosis, gambaran
darah tepi yang umumnya normal, dan tidak ditemukan
penyebab trombositopenia yang lainnya.

11
Epidemiologi
 Insiden penyakit simptomatik berkisar 4-8 per 100.000
anak pertahun di dunia.
 Umumnya ditemukan pada anak berusia 2-4 tahun.
 ITP dibagi akut dan kronik, akut biasanya sembuh sendiri
dalam 6 bulan, bila dalam waktu 6 bulan tidak sembuh
maka di diagnosis ITP kronik.

12
Patogenesis

13
Etiologi

 Kelainan autoimun sehingga penghancuran trombosit dalam


sistem retikuloendotelial meningkat.
 Infeksi virus atau imunisasi yang disebabkan oleh respon
sistem imun yang tidak tepat (inappropriate)

14
Obat yang Diketahui Menyebabkan Trombositopenia
Obat yang menurunkan produksi trombosit
Diuretik thiazide
Alkohl
Estrogen
Kloramfenikol
Radiasi pengionisasi
Obat yang menyebabkan peningkatan destruksi trombosit
Sulfonamid
Kuinidin dan kuinin
Karbamazepin
Asam valproat
Heparin
Digoxin
Obat yang menyebabkan perubahan fungsi trombosit
Aspirin
Dipyridamole

15
GEJALA KLINIS
 Gejala ringan: memar dan petechiae, epistaksis ringan yang
sering, dan sedikit gangguan terhadap fungsi hidup sehari-hari.
 Gejala sedang: lesi kulit dan mukosa yang lebih parah disertai
dengan epistaksis yang lebih mengganggu dan menorrhagia
 Gejala berat: terdapat episode perdarahan (menorrhagia,
epistaksis, dan melena) yang membutuhkan transfusi atau
hospitalisasi, gejala sangat mengganggu kualitas hidup sehari-
hari.

16
Pemeriksaan Fisik
 Peteki yang tidak timbul ketika diraba
 Purpura
 Epistaksis
 Tanda-tanda perdarahan intrakranial, dengan defisit
neurologis
 Splenomegali yang tidak dapat diraba. Prevalensi dari limpa
yang dapat diraba pada penderita ITP sama dengan populasi
yang tidak menderita ITP (sekitar12 % pada anak)

17
18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Huitung jumlah trombosit.
 Pemeriksaan hapusan darah tepi: untuk menyingkirkan
kemungkinan pseudotrombositopenia, inherited giant
platelet syndrome, dan kelainan hematologi lainnya
 Pemeriksaan sumsum tulang dianjurkan pada kasus-
kasus yang tidak khas misalnya pada
◦ Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang tidak umum,
misalnya demam, penurunan berat badan, kelemahan, nyeri
tulang, pembesaran hati dan atau limpa.
◦ Kelainan eritrosit dan leukosit pada pemeriksaan darah tepi

19
Diagnosis banding

 Agronulosit Trombositopenia Purpura


 Anemia Aplastik

20
Penatalaksanaan

Indikasi Rawat Inap


 Jumlah hitung trombosit <20.000/µL
 Perdarahan berat
 Kecurigaan/pasti perdarahan intrakranial
 Umur <3 tahun
Medikamentosa
 Pengobatan dengan kortikosteroid diberikan bila :
◦ Perdarahan mukosa dengan jumlah trombosit <20.000/µL
◦ Perdarahan ringan dengan jumlah trombosit <10.000/µL
 Steroid yang bisa digunakan adalah prednison, dosis 1-2 mg/kgBB/hari, dievaluasi setelah
pengobatan 1-2 minggu. Bila responsif, dosis diturunkan perlahan-lahan sampai kadar
trombosit stabil atau dipertahankan sekitar 30.000-50.000/µL.
 Pengembalian kadar trombosit akan terjadi perlahan-lahandalam waktu 2-4 minggu dan
paling lama 6 bulan.
21
Penatalaksanaan

Pemberian suspensi trombosit dilakukan bila :


 Jumlah trombosit <20.000/µL dengan perdarahan mukosa berulang (epistaksis)
 Perdarahan retina
 Perdarahan berat (epistaksis yang memerlukan tampon, hematuria, perdarahan
organ dalam)
 Jumlah trombosit <50.000/µL
 Kecurigaan/pasti perdarahan intrakranial
 Menjalani operasi, dengan jumlah trombosit <150.000/µL

22
Kesimpulan
 Seorang pasien perempuan, usia 15 tahun, datang dengan keluhan gusi sering bengkak dan
berdarah sejak ± 1 tahun. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Bengkak dan berdarah muncul
secara tiba-tiba. Pasien juga mengeluh terkadang mimisan saat sepulang sekolah. RPD: Sekitar 1
tahun yang lalu bulan mei 2019 pasien pernah dirawat dengan diagnosis DHF dan ITP. Pasien
rutin berobat dan kontrol di poli penyakit dalam RSPGD.

 Pada pemeriksaan fisik gusi tampak bengkak dan nyeri tekan epigastrium,

 Pada pemeriksaan penunjang ditemukan trombositopenia.

 Diagnosis pasien : Idiopatic Trombositopenia Purpura + Dispepsia

23
Terima kasih

24

Anda mungkin juga menyukai