Anda di halaman 1dari 14

ANGINA PEKTORIS

Oleh:
Sisti Anindita ( 1032161019 )
Yola Yunita ( 1032161020 )
Definisi
Angina Pektoris adalah rasa tidak enak
di dada dimana akan terasa seperti
serangan sakit dada yang khas, yaitu:
seperti ditekan, atau terasa berat di
dada yang seringkali menjalar ke
lengan sebelah kiri yang timbul pada
waktu aktifitas dan segera hilang bila
aktifitas berhenti.
Angina Pektoris pada umumnya
dapat dibedakan menjadi 3 tipe:

1. Classical effort angina ( Angina klasik )


2. Variant Angina ( Angina Printzmetal )
3. Unstable Angina ( Angina tidak stabil )
Etiologi
 Penurunan suplai darah miokard

 Peningkatan tekanan ekstravaskuler

 Penurunan kapasitas darah yang


membawa oksigen

 Anomali kongenital pada arteri koroner.


MANISFESTASI KLINIS
 Nyeri dada
 Nafas pendek
 Pucat
 Keringat dingin
 Pusing
Penatalaksanaan
 Primer:
• Airway
1) Lidah jatuh kebelakang
2) Benda asing/ darah pada rongga mulut
3) Adanya sekret
• Breathing
1) pasien sesak nafas dan cepat letih
2) Pernafasan Kusmaul
• Circulation
1) TD meningkat
2) Nadi kuat
3) Akral dingin
4) Pucat
• Disability : pemeriksaan neurologis
 Sekunder
Pemeriksaan sekunder dilakukan setelah memberikan
pertolongan atau penenganan pada pemeriksaan primer.
• Pemeriksaan sekunder meliputi :
1. AMPLE : alergi, medication, past illness, last meal,
event
2. Pemeriksaan Head to toe
Kasus
• Tn. F Usia 50 tahun mengeluh nyeri pada dada kiri seperti
ditusuk munculnya kadang-kadang khususnya pada saat
bermain tenis lapangan, Tn. F memiliki riwayat penyakit
Hipertensi, Merokok sejak usia 25 tahun sekitar 2
batang/hari. TD = 150/90 mmHg, N = 90 x/m RR = 15
x/m, S: 36.3. Kesadaran: Compos Mentis, Gcs: 15.
Anamnesa
 Identitas pasien
 keluhan utama : Nyeri (Letak, Kualitas sakit dada,
Hubungan dengan aktivitas, Lamanya serangan sakit
dada), perasaan lelah, keringat dingin, sesak napas
 Head to toe
 Airway, Breathing, Circulation dan Disability.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d. Iskemia miokardium
• Tujuan: Nyeri berkurang, Pasien tidak cemas dan merasa
nyaman.
• Kriteria Hasil: Nyeri terkontrol, tidak cemas, merasa
nyaman, TD normal, Nadi Normal
Intervensi:

• Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, dan kualitas nyeri
• Observasi reaksi non-verbal dari ketidaknyamanan dan rasa
cemas
• Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien sebelumnya.
• Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan.
• Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri..
• Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
• Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.
• Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian
analgetik tidak berhasil.
• Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
• Monitor TTV sebelum dan sesudah tindakan mengontrol nyeri
2. Intoleran aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan
• Tujuan: Pasien dapat beraktifitas dengan tanpa adanya
gangguan iskemik
• Kriteria Hasil: Pasien dapat beraktifitas dengan tanpa
adanya gangguan iskemik, TTV Normal, pasien tidak
mengalami kelelahan
Intervensi:

• Anjurkan istirahat diantara aktifitas.


• Batasi aktivitas berlebihan
• Menilai tekanan darah sebelum, selama, dan sesudah
aktifitas.
• Menilai Nadi sebelum, selama, dan sesudah aktifitas.
• Anjurkan olahraga rutin seperti joging

Anda mungkin juga menyukai