Anda di halaman 1dari 9

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBD
LOGO
ANGGOTA :
• Achman Syaifudin Dwi Prasetyo
•Adhita Ayu Qurotuhaini
• Atika
• Elsa Amalia Nur Safitri
• Fatihatun Nikma
• Mita Lailia
• M. Rifki Kuscahyono
• Ilham Ahmad Setiaji

PENGERTIAN

 APBD dapat diartikan sebagai suatu daftar sistematis tentang pendapatan


dan pengeluaran pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun
pemerintah kabupaten atau kota selama periode tertentu (biasanya satu
tahun).

 APBD menurut UU nomor 33 tahun 2004 adalah rencana keuangan


tahunan pemerintah daerah daerah yang dibahas dan disetujui oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan
dengan peraturan daerah.

 APBD menurut UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara,


bahwa APBD merupakan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun
dengan peraturan daerah.
FUNGSI & TUJUAN

Tujuan : Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan bagi


pemerintah daerah dalam melaksanakan proses pembangunan di
daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Fungsi Alokasi Pemerintah daerah

Distribusi
Pemerintah pusat
Stabilisasi
SUMBER PENERIMAAN
DAERAH
1. Pendapatan asli daerah, meliputi :
- pajak daerah
- retribusi daerah
- hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
- pendapatan asli daerah yang sah
2. Jenis pajak daerah dan retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf (a) dan (b) dirinci menurut objek pendapatan sesuai
dengan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
- bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
daerah/BUMD
- bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau
kelompok usaha masyarakat.
3. Jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana dimaksud
ayat (1) huruf (d), disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah
yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dirinci menurut objek
pendapatan, diantaranya :
- hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan secara tunai
atau angsuran/cicilan
- jasa giro
- pendapatan bunga
- penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah
4. Penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan dan atau pengadaan barang atau jasa oleh daerah.
5. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing.
6. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,
pendapatan denda pajak pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil
eksekusi atas jaminan.
7. Pendapatan dari pengembalian.
8. Fasilitas sosial dan fasilitas umum.
9. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
10. Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
JENIS-JENIS BELANJA DAERAH

a. Klasifikasi belanja menurut urusan wajib


- pendidikan
- kesehatan
- pekerjaan umum
- penataan ruang
- perencanaan pembangunan
- perhubungan
- lingkungan hidup
- pertanahan
- kependudukan dan catatan sipil
- pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
- keluarga berencana dan keluarga sejahtera
- DLL
b. Klasifikasi belanja menurut urusan pilihan
- kelautan dan perikanan
- kehutanan
- industri
- pariwisata
- pertanian
- energi dan sumber daya mineral
- transmigrasi
- perdagangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai