OLEH :
Dr. Abdul Gafar Parinduri. SpF.
Mked(For)
. Trauma berarti kekerasan atas jaringan tubuh yang
masih hidup (living tissue). Hasil dari trauma adalah
luka, perdarahan, skar atau hambatan dalam fungsi
organ bahkan kematian.
Definisi Luka
• Secara definisi suatu luka adalah terputusnya
kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera
atau pembedahan.
Definisi Luka Menurut KUHP
• Pembagian derajat perlukaan secara tersirat diatur
dalam KUHP pasal 90, 351 dan 352. Hal ini
disebabkan karena tidak ada peraturan tentang
perlukaan ringan dan sedang, melainkan hanya
mengatur ketentuan tentang penganiayaan dan
penganiayaan ringan yang diasosiasikan sebagai luka
sedang dan luka ringan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
definisi luka menurut KUHP adalah:
• Luka Ringan
Adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit
atau halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencahariannya.
• Luka Sedang
Adalah luka yang mengakibatkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan
atau mata pencahariannya untuk sementara
waktu.
• Luka Berat
Adalah luka yang sebagaimana diuraikan di
dalam pasal 90 KUHP
ANATOMI KULIT
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar
tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh.
Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang
dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter
persegi.
Lapisan-lapisan kulit:
• Epidermis
• Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan
avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng
bertanduk, mengandung sel melanosit,
Langerhans dan merkel.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling
atas sampai yang terdalam) :
Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa
mengelupas dan berganti.
Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat
pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak
tampak pada kulit tipis.
Stratum Granulosum Ditandai oleh 3-5 lapis sel
polygonal gepeng yang intinya ditengah dan
sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang
dinamakan granula keratohialin yang
mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat
sel Langerhans.
Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang
dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut
memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel
dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat
yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum
spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan
stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel
Langerhans.
Derajat empat
Luka bakar sudah sampai pada jaringan ikat atau
lebih dari kulit ari dan kulit jangat sudah terbakar.
•Benda bersuhu rendah
Kekerasan oleh benda (hawa) bersuhu dingin biasanya dialami
oleh bagian tubuh yang terbuka, seperti misalnya tangan, kaki,
telinga dan hidung. Mula-mula pada daerah tersebut terjadi
vasokonstriksi pembuluh darah superficial sehingga terlihat pucat.
Selanjutnya akan terjadi paralise dari vasomotor control yang
mengakibatkan daerah tersebut menjadi kemerahan. Pada
keadaan yang berat dapat terjadi gangren.
Sengatan listrik
Sengatan oleh benda bermuatan listrik dapat menimbulkan luka
bakar sebagai akibat dari berubahnya energi listrik menjadi
panas. Besarnya pengaruh listrik pada jaringan tubuh tersebut
tergantung dari :
Besarnya tegangan (voltase)
Voltage terendah yg dapat menimbulkan kematian
manusia adalah sebesar 50 volt. Kurang lebih 60%
dari semua kematian akibat aliran listrik disebabkan
oleh arus dengan tegangan 115 volt. Kematian akibat arus
tegangan rendah terutama oleh karena terjadinya fibrilasi
ventrikel, sementara itu pada tegangan tinggi disebabkan oleh
karena trauma elektrotermis.
Bentuk luka pada daerah kontak (tempat masuknya arus) berupa
kerusakan lapisan kulit dengan tepi agak menonjol dan di
sekitarnya terdapat daerah pucat, dikelilingi daerah hyperemis.
Sering ditemukan adanya metalisasi. Pada tempat keluarnya
arus dari tubuh juga sering ditemukan luka
Kuatnya arus (amper)
10 mA dapat menimbulkan rasa tidak enak (unpleasant
sensation).
10 – 60 mA dapat menghilangkan kontrol otot-otot
dan dapat menyebabkan asfiksia.
Lebih dari 60 mA dan berlangsung lebih dari 1 detik
dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel.
Arus 60 – 80 mA atau 200 – 250 mA pada DC
adalah berbahaya bagi manusia.
Besarnya tahanan (keadaan kulit kering atau basah)
Tahanan tubuh manusia terhadap arus listrik tergantung dari
banyaknya kandungan air pada jaringan tersebut. Tahanan yg
terbesar yaitu pd kulit tubuh dan akan menurun besarnya pada
tulang, lemak, urat syaraf, otot, darah dan cairan tubuh. Tahanan
kulit + 500 - 10.000 Ohm. Kulit yang kering mempuyai tahanan
antara 2000 - 3000 Ohm, sedangkan kulit yang basah
mempunyai tahanan sekitar 500 Ohm.
Lamanya kontak
Luasnya daerah terkena kontak
Petir
Petir terjadi karena adanya loncatan arus listrik di
awan yang tegangannya dapat mencapai 10 mega
volt dengan kuat arus sekitar 100.000 A ke tanah.
Luka-luka karena sambaran petir pada hakekatnya
merupakan luka-luka gabungan akibat listrik, panas
dan ledakan udara.
Dapat terjadi kematian akibat efek arus listrik yang melumpuhkan
syaraf-syaraf pusat, menyebabkan fibrilasi ventrikel. Kematian
juga dapat terjadi akibat efek ledakan atau efek dari gas panas
yang ditimbulkannya. Pada korban mati sering ditemukan adanya
arborescent mark (percabangan pembuluh darah terlihat seperti
percabangan pohon), metalisasi benda-benda dari logam yang
dipakai. Pakaian korban terbakar atau robek-robek.
Tekanan (barotrauma)
Barotruma adalah kerusakan jaringan akibat perubahan tekanan
barometric yang terjadi pada saat terbang atau menyelam.
Barotrauma dapat terjadi bilamana ruang-ruang berisi gas dalam
tubuh (telinga tengah,paru-paru) menjadi ruang tertutup dengan
menjadi buntunya jaras-jaras ventilasi normal. Penyebab
terjadinya barotrauma adalah penyumbatan pada
tuba eustakius. Jika tuba eustakius mengalami
penyumbatan sebagian maupun penyumbatan total
akibat adanya jaringan parut, infeksi atau alergi,
maka udara tidak akan sampai ke telinga tengah dan terjadilah
perbedaan tekanan. Faktor resiko terjadinya barotrauma adalah:
• Perubahan ketinggian : misalnya penerbangan, menyelam
atau bepergian ke daerah pegunungan.
• Hidung tersumbat akibat alergi, pilek atau infeksi saluran nafas
atas.
maka bagian kartilaginosa diri tuba eustakius akan semakin
menciut. Jika tidak ditambahkan udara melalui tuba eustakius
untuk memulihkan volume telinga tengah, maka struktur-struktur
dalam telinga tengah dan jaringan didekatnya akan rusak dengan
makin bertambahnya perbedaan. Terjadi rangkaian kerusakan
yang dapat dipekirakan dengan berlanjutnya keaadan vakum
relatif dalam rongga telinga tengah. Mula-mula membrana
timpani tertarik kedalam. Retraksi menyebabkan membrana dan
pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil sehingga tampak
gambaran injeksi dan bula hemoragik pada gambaran injeksi dan
bula hemoragik pada gendang telinga tengah juga
mukosa telinga tengah juga akan berdilatasi dan
pecah, menimbulkan hemotapimum. Kadang-
kadang tekanan dapat menyebabkan ruptur
membrana timpani .
Luka Akibat Trauma Mekanik
Luka Akibat Benda Tajam
Ciri-ciri umum :
• Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata dan sudutnya
runcing, Bila ditautkan akan menjadi rapat dan membentuk
garis lurus atau sedikit melengkung, Tebing luka rata, Tidak
terdapat jembatan jaringan, Daerah di sekitar garis batas luka
tidak terdapat memar, Dasar luka berbentuk garis atau titik.
• Jenis :
• Luka Iris atau Luka Sayat, Ciri-ciri :
Dalam luka tidak melebihi panjang luka.
• Luka Tusuk, Ciri-ciri :
• Dalam luka lebih besar daripada panjang luka.
• Luka Bacok, Ciri-ciri :
• Dalam luka hampir sama dengan panjang luka.
Ciri-ciri luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus
pembunuhan, bunuh diri dan kecelakaan
Pembunuhan Bunuh Diri Kecelakaan