DISUSUN OLEH:
RENATA TELAUMBANUA
A. Defenisi
Anemia aplastik adalah kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel-sel
kematopoetik dan limfopoetik yang mengakibatkan tidak ada atau berkurangnya sel-sel
darah di darah tepi keadaan ini disebut pansitopenia.
B. Epidemiologi
Anemia aplastik merupakan penyakit yang jarang ditemukan di dunia. Angka kejadian di
Asia termasuk Cina, Jepang, Thailand dan India lebih tinggi dibandingkan dengan Eropa
dan Amenika Serikat.6 Insidens penyakit ini bervariasi antara 2 sampai 6 kasus tiap 1
juta populasi.
Perbandingan insidens antara laki-laki dan perempuan kira-kira 1:1
Anemia aplastik terjadi pada semua umur, dengan awitan klinis pertama terjadi pada usia
1,5 sampai 22 tahun, dengan rerata 6-8 tahun
C. Etiologi
1. Primer
kongenital
idiopatik
2. Sekunder
radiasi
obat
infeksi
D. Patofisiologi
a. Gangguan sel induk hemopoeitik
b. Gangguan lingkungan mikro sumsum tulang
c. proses imunologik
E. Manifestasi Klinis
1.Sindrom anemia :
a. Sistem kardiovaskuler
b. Susunan saraf
c. Sistem pencernaan
d. Sistem urogeniatal
e. Epitel dan kulit
2.Gejala perdarahan
3.Tanda-tanda infeksi
F. Pemeriksaan Penunjang
a. laboratorium
G.Diagnosis
Kriteria diagnosis anemia aplastik berdasarkan International Agranulocytosisand Aplastic Anemia Study Group
(IAASG) adalah1:
2. Retikulosit <30x109/L
a. Penurunan selularitas dengan hilangnya atau menurunnya semua sel hematopoeitik atau selularitas normal oleh
4. Anemia mieloptisik
I. Penatalaksanaan
J. Prognosis
a. kasus berat dan progresif, rata-rata meninggal dalam 3 bulan (10-15% kasus)
b. pasien dengan perjalanan penyakit kronik dengan remisi dan relapse dapat meninggal
c. pasien yang mengalami remisi sempurna atau parsial (sebagian kecil pasien)