Anda di halaman 1dari 23

KASUS PANJANG

E, lelaki, umur 5 tahun 1 bulan


dirawat sejak tanggal 22 Agustus 2003

Keluhan utama

Kejang berulang 10 hari sebelum masuk


RSCM
Riwayat Penyakit Sekarang

3 mgg SMRS 10 hari SMRS 3 hari SMRS

-Demam  - Rawat RSU Bekasi - Rawat RS H Rujuk RSCM


-Batuk jarang 7 hr
3 hari
-Muntah D/Demam tifoid
-BAB/BAK BP
normal - Kejang 6 x,
- Kejang 1 x,tonik,
 umum, 10 menit tonik, umum,
Berobat ke  5-10 menit
PKM, dr umum LP tdk dilakukan - LP,N (-), P(-)
menyemprot
Perbaikan (-)
D/ BP, TIK 

Muntah  Gizi buruk
Perbaikan (-)
Sakit kepala Inisiatif orangtua
alih rawat RS H
 Riwayat penyakit dahulu: Campak usia 2 tahun
 Riwayat peny. keluarga: Kontak TB (-)
 Riwayat kehamilan: Normal
 Riwayat kelahiran: Spontan, BL 3500 g,

PL 49 cm
 Riwayat perkembangan: Normal
 Imunisasi dasar: Hep B (-)
 Asupan nutrisi: Kualitas cukup
kuantitas kurang
 Pasien anak pertama
 Ayah :
33 thn, Batak, Kristen, SMP, supir,
Rp. 400.000,- /bln
 Ibu :
32 thn, Batak, Kristen, SMU, IRT
 Adik :
4 bulan, sehat
 Tinggal di rumah kontrakan 36 m2
 Ventilasi dan cahaya <
 Km mandi bersama
 Hubungan antar tetangga baik
Pemeriksaan fisis saat masuk
(tanggal 22 Agustus 2003 )

 KU sakit berat, apatis-somnolen, sesak (-),


sianosis (-)
 TD 100/70 mmHg LN 132x/m, LP 36 x/m,
S 38 0C
 BB 11,5 kg (<P3NCHS), TB 97 cm (<P3NCHS)
 Antropometri:
BB/U 63,8% (gizi kurang)
TB/U 88% (gizi kurang)
BB/TB 76,6% (gizi kurang)
 Rambut hitam, lebat, tdk mudah dicabut
 Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-),
gerakan bola mata normal, pupil bulat isokor,
refleks cahaya normal, edema papil (-)
 THT : Tdk ada kelainan
 Gigi : Karies dentis
 Leher : Kaku kuduk (+)
 Jantung : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
 Paru : Vesikuler, ronki (-), mengi (-)
 Perut : Lemas, turgor cukup, H/L tt, bising usus N
 Alat gerak : Hipotrofi, normotoni, lemak subkutis ,
Brudzinski I (+), II (+), Kernig (+),
parut BCG (-)
Pemeriksaan penunjang

 Darah tepi: Hb 14,1 g/dl, Ht 40,2%, leukosit 10800/µl,


-/-/2/88/9/1, trombosit 338.000/µl
 LED: 65mm/jam
 AGD: pH 7,34, PCO2 34, PO2 129, HCO3 24,
BE – 6,9, Sat 98%
Na 124 meq/l, K 4,2 meq/l, GD 75 mg/dl
 Urine: Prot (-), red (-), Urobilin (-),urobilinogen (-)
L 1-2/LPB, E 1-2/LPB
 LCS: Jernih, N (-), P (+), sel 64/3 (S 2%, L 98%)
Na 550 meq/l, Cl 334 meq/l, gluk 28 mg/dl, prot 68,1 g/l
 Tes Mantoux (-)
 Foto thoraks:infiltrat perihiler, parakardial,
kelenjar hilus membesar
 CT Scan kepala: pelebaran sistem ventrikel

Diagnosis

Meningitis tuberkulosa
Gizi kurang
Tatalaksana

 Makanan cair 1400 kalori


 Rifampisin 1 x 150 mg
 INH 1 x 150 mg
 Pirazinamid 2 x 150 mg
 Etambutol 1 x 200 mg
 Prednison 3 x 4 mg
 Fenobarbital 2 x 25 mg
 Manitol 20% 3 x 30 ml
Pemantauan

 Selama perawatan kejang 2 x, tonik,


umum, lama 5-10 menit, pi tidak sadar
 Toleransi terhadap makanan cair baik
diare (-), kembung (-), muntah (-)
 Demam masih timbul
Pemeriksaan fisis lanjutan
(tanggal 28 Agustus 2003 )

 Kesadaran apatis-somnolen, sesak (-),


sianosis (-), kakektis
 TD 90/60 mmHg, LN 112x/m, LP 24 x/m,
S 37 0C
 BB 11 kg (<P3NCHS), TB 97 cm (<P3NCHS)
 Antropometri:
BB/U 61% (gizi kurang)
TB/U 88% (gizi kurang)
BB/TB 73,3% (gizi kurang)
 Rambut hitam, lebat, tdk mudah dicabut
 Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-),
gerakan bola mata normal, pupil bulat isokor,
refleks cahaya normal
 THT : Tdk ada kelainan
 Gigi/mulut : Karies dentis, kemerahan, kering
 Leher : Kaku kuduk (+)
 Jantung : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
 Paru : Vesikuler, ronki (-), mengi (-)
 Perut : Lemas, turgor cukup, H teraba 1 cm bac, L tt bising usus
normal
 Alat gerak : Hipotrofi, normotoni, lemak subkutis 
 Paresis (-), RF , klonus (+) Brudzinski I, II (+), Kernig (+)
 Darah tepi: Hb 14,2 g/dl, Ht 43%, leukosit 6800/µl,
-/-/-/77/15/8, trombosit 338.000/µl
 SGOT 52 mU/ml, SGPT 90 mU/ml
 Urine: Prot (+), red (-), Urobilin (-),urobilinogen(-) L 1-
2/LPB, E 1-2/LPB

Masalah

Menser TB, gizi kurang, perawakan pendek


BB 
ES obat hepatotoksik
ES kortikosteroid
Tatalaksana selanjutnya

 Makanan cair dinaikkan 1600 kalori


 OAT tetap diteruskan
Pemantauan ulang SGOT/PT 3 hari
periksa albumin serum
 Prednison 3 x 4 mg diteruskan
 Fenobarbital dihentikan
 Ranitidin 2 x 25 mg
 Piracetam 3 x 100 mg
 Rencana VP Shunt
Analisis kasus

Diagnosis meningitis tuberkulosa


 Demam lama

 Kejang

 Tanda TIK 

 Tanda rangsang meningeal

 LCS

 LED

 CT Scan, ventrikulomegali
Inhalasi basil TB Alveolus Fagositosis makrofag

Basil berkembang biak

Destruksi makrofag Destruksi basil TB

Pembentukan tuberkel

Kelenjar limfe

Penyebaran hematogen

Tuberkel di otak

Pecah Pembesaran lokal Pertusis Tidak pecah


Morbili
Trauma kepala

Meningitis Tuberkuloma Pecah Meningitis (-)

Meningitis
 Peninggian TIK pada meningitis TB karena obstruksi pada
sisterna basalis sehingga 
ventrikulomegali
Pasien sejak awal sudah terdapat gejala TIK 
 Muntah, sakit kepala, LP mnyemprot

 Manitol  edema sitotoksik, kurang tepat untuk TIK 


karena ventrikulomegali
 Terapi yang tepat VP Shunt
 Lincoln stadium meningitis tuberkulosa
I Prodormal
II Kelainan neurologis, rangsang meningeal
III Koma
 Saat masuk pasien di stadium II
Kejang, kesadaran menurun, tanda rangsang
meningeal
 Seharusnya di RSU Bekasi di LP
Demam + kejang, tanda TIK 
 Rifampisin, INH, PZA bersifat hepatotoksik
 Fenobarbital memperberat hepatotoksik karena
menginduksi sitokrom P-450

Pasien SGOT/PT  tetapi tidak sampai 5 x normal


 OAT dosis terendah

 Fenobarbital stop

 Evaluasi ulang SGOT/PT setelah 3 hari


 BB dan TB < P3NCHS, malnutrisi kronis
(stunted)
 Prediksi tinggi akhir sesuai potensi genetik
Mid parental height ± 8,5 cm
(TB ibu + 13) + TB ayah ± 8,5 cm
(150 + 13) + 155 ± 8,5 cm = 150,5 – 167,5 cm
 Familial short stature
 Kebutuhan nutrisi dinilai sesuai BB ideal pada
TB pasien
15 x 90 = ± 1400 kalori
 Kesadaran menurun  makanan cair per sonde
 Setelah evaluasi ternyata BB , sehingga kalori
dinaikkan menjadi 1600 kalori
 Pencarian kasus TB di lingkungan
 Terutama untuk mencegah penularan adik
pasien
 Imunisasi BCG pada adik  mencegah TB berat
 Rencana jangka panjang
Fisioterapi
Melengkapi imunisasi

Anda mungkin juga menyukai