Anda di halaman 1dari 11

PROSES MANAJEMEN RESIKO

Referensi :
1. Buku Manajemen Resiko Perbankan , Ferry N. Idroes. Penerbit PT. RajaGrafindo Persada
2. Internet
PENGANTAR

Manajemen risiko adalah..


Suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko,
serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui
sumber daya yang tersedia.

Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola


risiko tersebut sehinga kita dapat memperoleh hasil
yang optimal.

http://intanispratiwi.blogspot.com/2013/11/proses-manajemen-resiko.html
Sumber from Diakses pada tanggal 24 agustus 2019
PROSES MANAJEMEN RESIKO
Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui
proses-proses berikut ini :

1. Mengidentifikasi resiko
2. Menganalisis Resiko
3. Mengevaluasi Resiko
4. Menangani Resiko
5. Memantau Resiko
6. Mengkomunikasikan Resiko
1. MENGIDENTIFIKASI RESIKO
Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam
suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan
komplet sangatlah vital dalam manajemen risiko. Salah satu
aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko
yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.

Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi risiko


antara lain:
· Brainstorming
· Survei
· Wawancara
· Informasi historis
Cara lain untuk mengidentifikasi dan pemetaan resiko :
• Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi straregi
resiko secara keseluruhan
•Menentukan definisi kerugian

•Menyusun dan melakukan Implementasi mekanisme


pengumpulan data
•Membuat pemetaan kerugian kedalam kategori resiko

yang dapat diterima dan tidak dapat diterima


2. MENGANALISIS RESIKO
Setelah seluruh resiko diidentifikasi, maka
dilakukan pengukuran tingkat kemungkinan dan
dampak resiko. Pengukuran resiko dilakukan setelah
mempertimbangkan pengendalian resiko yang ada.
Pengukuran resiko dilakukan menggunakan criteria
pengukuran resiko secara kualitatif, semi kualitatif, atau
kuantitatif tergantung pada ketersediaan data tingkat
kejadian peristiwa dan dampak kerugian yang
ditimbulkannya.
3. MENGEVALUASI RESIKO

Setelah resiko diukur tingkat kemungkinan


dan dampaknya, maka disusunlah urutan prioritas
resiko. Mulai dari resiko dengan tingkat resiko
tertinggi, sampai dengan resiko terendah. Resiko
yang tidak termasuk dalam resiko yang dapat
diterima/ditoleransi merupakan resiko yang
menjadi prioritas untuk segera ditangani.
4. MENANGANI RESIKO
Resiko yang tidak dapat diterima/ditoleransi segera dibuatkan rencana
tindakan untuk meminimalisir kemungkinan dampak terjadinya resiko dan personel
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana tindakan.

Pemilihan cara menangani resiko dilakukan dengan mempertimbangkan


biaya dan manfaat, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan rencana
tindakan lebih rendah daripada manfaat yang diperoleh dari pengurangan
dampak kerugian resiko.

Seluruh resiko yang diidentifikasi, dianalisis, dievaluasi, dan ditangani


dimasukkan ke dalam register resiko yang memuat informasi mengenai nama
resiko, uraian mengenai indikator resiko, faktor pencetus terjadinya peristiwa yang
merugikan, dampak kerugian bila resiko terjadi, pengendalian resiko yang ada,
ukuran tingkat kemungkinan/dampak terjadinya resiko setelah mempertimbangkan
pengendalian yang ada, dan rencana tindakan untuk meminimalisir tingkat
kemungkinan/dampak terjadinya resiko, serta personil yang bertanggung jawab
melakukannya.
5. MEMANTAU RESIKO
Perubahan kondisi internal dan eksternal
perusahaan menimbulkan resiko baru bagi
perusahaan, mengubah tingkat kemungkinan/dampak
terjadinya resiko, dan cara penanganan
resikonya. Sehingga setiap resiko yang teridentifikasi
masuk dalam register resiko dan peta resiko perlu
dipantau perubahannya.
6. MENGKOMUNIKASIKAN RESIKO
Setiap tahapan kegiatan identifikasi, analisis, evaluasi,
dan penanganan resiko dikomunikasikan/ dilaporkan kepada
pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas bisnis yang
dilakukan perusahaan untuk memastikan bahwa tujuan
manajemen resiko dapat tercapai sesuai dengan keinginan
pihak yang berkepentingan.

Pihak yang berkepentingan berasal dari internal


perusahaan (manajemen, karyawan) dan eksternal perusahaan
(pemasok, pemerintah daerah/pusat, masyarakat sekitar
lingkungan perusahaan, dan konsumen)
BAGAS MULYA M

DELIA IRAMADHANI

DILA HIJRIANI BALQIS S

NORA NOVITA

REFI SEPTIA

TITANIA DIANA PUTRI

YUKE ERAWATI

Semoga yang disampaikan bermanfaat. AMIN..

Anda mungkin juga menyukai