Anda di halaman 1dari 39

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MODELING

Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process-AHP)

Marimin
marimin_07@yahoo.com

1
KOMPONEN KEPUTUSAN

 Alternatif Keputusan

 Kriteria Keputusan

 Bobot Kriteria

 Model Penilaian

 Model Penghitungan

 Tipe Pengambil Keputusan

2
Decision Making
We need to prioritize both tangible and intangible criteria:

 In most decisions, intangibles such as


• political factors and
• social factors
take precedence over tangibles such as
• economic factors and
• technical factors
 It is not the precision of measurement on a particular factor
that determines the validity of a decision, but the importance
we attach to the factors involved.

 How do we assign importance to all the factors and synthesize


this diverse information to make the best decision?

3
Knowing Less, Understanding More

You don’t need to know every-


thing to get to the answer.

Expert after expert missed the


revolutionary significance of
what Darwin had collected.
Darwin, who knew less,
somehow understood more.
4
Nonmonotonic Relative Nature of Absolute Scales

Good for 100 Bad for


preserving food comfort

Bad for Good for


preserving food comfort

Good for 0 Bad for


preserving food comfort

Temperature

5
MCDM SEBAGAI SALAH SATU MODEL DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tujuan yang akan dicapai


Masalah yang akan diselesaikan

Kriteria Pengambil
Kinerja Keputusan

Alternatives
alat/rencana/…

6
Linear Hierarchy
Goal

Criteria
component,
cluster
(Level)
Subcriteria
element

Alternatives
A loop indicates that each
element depends only on itself.

7
PRINSIP KERJA AHP

• Penentuan Komponen Keputusan


- Tujuan/Sasaran
- Kriteria
- Alternatif
• Penyusunan hirarki dari komponen keputusan

• Penilaian Alternatif dan Kriteria

• Pemeriksaan Konsistensi Penilaian

• Penentuan Prioritas Kriteria dan Alternatif

8
Comparison Matrix
Given: Three apples of different sizes.

Apple A Apple B Apple C

We Assess Their Relative Sizes By Forming Ratios


Size
Apple A Apple B Apple C
Comparison
Apple A S1/S1 S1/S2 S1/S3

Apple B S2 / S 1 S 2 / S2 S 2 / S3

Apple C S3 / S 1 S 3 / S2 S 3 / S3

9
Pairwise Comparisons
Size
Apple A Apple B Apple C
Size Apple A Apple B Apple C
Comparison
Resulting Relative Size
Priority of Apple
Eigenvector

Apple A 1 2 6 6/10 A

Apple B 1/2 1 3 3/10 B

Apple C 1/6 1/3 1 1/10 C

When the judgments are consistent, as they are here, any normalized
column gives the priorities.

10
Goal
Satisfaction with School

Learning Friends School Vocational College Music


Life Training Prep. Classes

School School School


A B C

11
Fundamental Scale of Absolute Numbers
for Pairwise Comparisons
1 Equal importance
3 Moderate importance of one over another
5 Strong or essential importance
7 Very strong or demonstrated importance
9 Extreme importance
2,4,6,8 Intermediate values
Use Reciprocals for Inverse Comparisons
12
School Selection

L F SL VT CP MC Weights
Learning 1 4 3 1 3 4 .32

Friends 1/4 1 7 3 1/5 1 .14

School Life 1/3 1/7 1 1/5 1/5 1/6 .03

Vocational Trng. 1 1/3 5 1 1 1/3 .13

College Prep. 1/3 5 5 1 1 3 .24

Music Classes 1/4 1 6 3 1/3 1 .14

13
Comparison of Schools with Respect
to the Six Characteristics
Learning Priorities Friends Priorities School Life Priorities
A B C A B C A B C
A 1 1/3 1/2 .16 A 1 1 1 .33 A 1 5 1 .45

B 3 1 3 .59 B 1 1 1 .33 B 1/5 1 1/5 .09

C 2 1/3 1 .25 C 1 1 1 .33 C 1 5 1 .46

Vocational Trng. Priorities College Prep. Priorities Music Classes Priorities


A B C A B C A B C
A 1 9 7 .77 A 1 1/2 1 .25 A 1 6 4 .69

B 1/9 1 1/5 .05 B 2 1 2 .50 B 1/6 1 1/3 .09

C 1/7 5 1 .17 C 1 1/2 1 .25 C 1/4 3 1 .22

14
Memilih Komputer Sasaran

Kriteria

Kompatabilita Unjuk kerja Purna jual


s

Alternatif

• IBM • IBM • IBM


• ACER • ACER • ACER
• Hp • Hp • Hp
• Compaq • Compaq • Compaq

Gambar : Hubungan sasaran, kriteria dan alternatif dalam AHP


15
Nilai Keterangan
1 Sama penting (Equal)
3 Sedikit lebih penting (Moderate)
5 Jelas lebih penting (Strong)
7 Sangat jelas penting (Very Strong)
9 Mutlak lebih penting (Extreme)
2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara 2 nilai yang berdekatan
1/(1-9) Kebalikan nilai tingkat kepentingan dari skala 1-9

Misalnya hasil perbandingan berpasangan untuk contoh diatas adalah:

E1 Kompatibilitas Unjuk kerja Purna jual


Kompatibilitas 1/1 ½ 3/1

Unjuk kerja 2/1 1/1 4/1


Purna jual 1/3 ¼ 1/1
16
Penyelesaian untuk contoh diatas (misalnya dengan syarat nilai eigen sudah
tidak berubah sampai 4 angka dibelakang koma):
• Ubah matrik menjadi bilangan desimal:

1.000 0.500 3.000


2.000 1.000 4.000
0.333 0.250 1.000
• Iterasi ke I :
Kuadratkan matrik diatas

1.000 0.500 3.000 1.000 0.500 3.000

2.000 1.000 4.000 X 2.000 1.000 4.000

0.333 0.250 1.000 0.333 0.250 1.000

17
= 3.0000 1.7500 8.0000

5.3333 3.0000 14.0000

1.1666 0.6667 3.0000

Jumlahkan nilai setiap baris matrik dan hitung nilai hasil normalisasinya:

Jml Baris Hasil Normalisasi

3.0000 1.7500 8.0000 12.7500 12.7500/39.9166 = 0.3194

5.3333 3.0000 14.0000 22.3333 22.3333/39.9166 = 0.5595

1.1666 0.6667 3.0000 4.8333 4.8333/39.9166 = 0.1211


Jumlah 39.9166 1.0000

18
• Iterasi ke II :
Kuadratkan kembali matrik diatas

3.0000 1.7500 8.0000 3.0000 1.7500 8.0000

5.3333 3.0000 14.0000 X 5.3333 3.0000 14.0000

1.1666 0.6667 3.0000 1.1666 0.6667 3.0000

= 27.6658 15.8330 72.4984

48.3311 27.6662 126.6642

10.5547 6.0414 24.6653

19
Jumlahkan nilai setiap baris matrik dan hitung nilai hasil normalisasinya:

Jml Baris Hasil Normalisasi


27.6658 15.8330 72.4984 115.9967 0.3196

48.3311 27.6662 126.6642 202.6615 0.5584

10.5547 6.0414 24.6653 44.2614 0.1210

Jumlah 362.9196 1.0000

Hitung Perbedaan nilai eigen sebelum dan sesudah nilai eigen sekarang:

0.3194 - 0.3196 = - 0.0002


0.5595 - 0.5584 = 0.0011
0.1211 - 0.1210 = - 0.0009

Terlihat bahwa perbedaan tersebut tidak terlalu besar sampai dengan 4 desimal
20
• Iterasi ke III :
Bila kita melakukan iterasi satu kali lagi, maka syarat akan terpenuhi (nilai
eigen sudah tidak berbeda sampai 4 desimal)
Jadi nilai eigen yang diperoleh adalah : 0.3196, 0.5584, 0.1220

Apakah makna dari nilai eigen di atas?


Berikut ini adalah matrik berpasangan berserta dengan nilai eigennya:

Komatibilitas Unjuk kerja Purna jual Nilai Eigen


Kompatibilitas 1.000 0.500 3.000 0.3196
Unjuk kerja 2.000 1.000 4.000 0.5584
Purna jual 0.333 0.250 1.000 0.1220

Berdasarkan nilai eigen maka kita tahu bahwa kriteria yang paling penting
adalah Unjuk kerja, kemudian Kompatibilitas dan terakhir Purna jual
21
Memilih Komputer 1.00
Sasaran

Kriteria

Kompatibil. Unjuk kerja Purna jual


0.3196 0.5584 0.1220

• IBM • IBM • IBM


• ACER • ACER • ACER
• Hp • Hp • Hp
• Compaq • Compaq • Compaq

Gambar : Hasil Perhitungan Bobot Kriteria


22
PEMBOBOTAN ALTERNATIF

Susunlah matrik berpasangan untuk alternatif-alternatif bagi setiap kriteria,


misalnya untuk kriteria Kompatibilitas adalah :

Kompatibilitas IBM ACER Hp Compacq

IBM 1/1 1/4 4/1 1/6

ACER 4/1 1/1 4/1 1/4

Hp 1/4 1/4 1/1 1/5

Compaq 6/1 4/1 5/1 1/1

23
Misalnya untuk kriteria Unjuk kerja adalah :

Unjuk Kerja IBM ACER Hp Compaq

IBM 1/1 2/1 5/1 1/1

ACER 1/2 1/1 3/1 2/1

Hp 1/5 1/3 1/1 1/4

Compaq 1/1 1/2 4/1 1/1

24
Memilih Komputer 1.00

Kompatibil Unjuk kerja Purna jual 0.1220


0.5584
0.3196

• IBM (0.1160) • IBM (0.3790) • IBM (0.3010)


• ACER (0.2470) • ACER (0.2900) • ACER (0.2390)
• Hp (0.0600) • Hp (0.0740) • HP (0.2120)
• Compaq (0.5700) • Compaq (0.2570) • Compaq (0.2480)

Gambar : Hasil Akhir Seluruh Bobot


25
Dari hasil analisa di atas, maka jawaban dapat kita peroleh dengan jalan
mengalikan matrik nilai eigen dari alternatif dengan matrik bobot matrik:

Kompatibilitas Unjuk kerja Purnajual Bobot Kriteria

IBM 0.1160 0.3790 0.3010 0.3196

ACER 0.2470 0.2900 0.2390 0.5584

Hp 0.0600 0.0740 0.2120 0.1220

Compac 0.5770 0.2570 0.2480

26
Hasilnya :

IBM : 0.3060
Acer : 0.2720

Hp : 0.0940
Compaq : 0.3280

Jadi rangking yang diperoleh :

Compaq : 0.3280

IBM : 0.3060

Acer : 0.2720

Hp : 0.0940

27
Consistency Ratio (CR)
Consistency Ratio merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa
apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan kosekwen atau
tidak.
CR <= 0.1 : Konsisten

0.1 < CR <= 0.15 Agak Konsisten

CR > 0.15 Tidak Konsisten

Kasus Sensitif:

CR <= 0.1 : Konsisten

CR > 0.1 : Tidak Konsisten

28
Consistency Ration (CR)
Consistency Ratio merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa
apakah perbaikan berpasangan telah dilakukan dengan kosekwen atau
tidak. Sebagai misal untuk Kriteria Kompatibilitas

Kompatibilitas IBM ACER Hp Compaq

IBM 1/1 1/4 4/1 1/6

ACER 4/1 1/1 4/1 1/4

Hp 1/4 1/4 1/1 1/5

Compaq 6/1 4/1 5/1 1/1

29
Dari nilai faktor (nilai eigen) dari kriteria kompatibilitas adalah:

IBM : 0.1160
Acer : 0.2470

Hp : 0.0600
Compaq : 0.5770
Kita dapat Weighted Sum Vector dengan jalan mengalikan ke dua matrik tsb.

1/1 1/4 4/1 1/6 0.1160 0.5139

4/1 1/1 4/1 1/4 0.2470 1.0953

1/4 1/4 1/1 1/5 * 0.0600 = 0.2662

6/1 4/1 5/1 1/1 0.5770 2.5610

30
Kemudian kita menghitung Consistency Vector dengan menentukan nilai
rata-rata dari weighted sum vector:

0.5139 / 0.1160 4.4303


1.0953 / 0.2470 4.4342
0.2662 / 0.0600 = 4.4358

2.5610 / 0.5770 4.4385

Nilai rata-rata dari Consistency Vector adalah :


 = (4.4303 + 4.4342 + 4.4358 + 4.4385) / 4 = 4.4347
Nilai Consistency Index dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
CI = ( - n) / (n – 1) ; n : banyak alternatif
= (4.4347 – 4) / (4 – 1)
= 0.1449
31
Untuk menghitung Consistency Ratio, dibutuhkan nilai RI, yaitu indeks
random yang didapat dari tabel berikut:

n RI
2 0.00
3 0.58
4 0.90
5 1.12
6 1.24
7 1.32
8 1.41

32
PENYELESAIAN AHP DENGAN
CRITERIUM DECISION PLUS

1. Jalankan program Criterium Decision Plus : Start / Programs / Criterium


Decision Plus

2. Buat file brainstorming, dengan perintah File/New

3. Buat struktur hirarki dengan perintah View / Generate Hierarchy

4. Tentukan model AHP dengan perintah Model / Technique / AHP

5. Lakukan penilaian terhadap kriteria dengan perintah :

a. Klik kotak Goal

b. Lakukan perintah : Block/Rate subcriteria

c. Penilaian kroteria dilakukan dengan jalan melakukan perintah:


Methods/Full Pairwise
33
d. Lakukan penilaian perbandingan antara dua alternatif untuk
setiap kriteria yang tersedia

e. Setelah selesai kliklah tombol OK

6. Untuk melihat hasil akhir, gunakan perintah Result/ Decision Scores

7. Untuk melihat hasil akhir dalam bentuk tabel data, gunakan perintah
View / Result Data

34
METODE PENILAIAN DENGAN AHP

• Perbandingan Alternatif A, B, C, D
Misalnya pada kasus
Alternatif A :
Alternatif B :
Alternatif C :
Alternatif D :

A B C D
A 1 3 5 1/7
B - 1 4 7

C - - 1 3

D - - - 1
35
• Penggabungan Matrik Individu

e
NG (ij) =
√ N (ij) x N
1 2 (ij) x … x Ne(ij)

1 5 7 1 5 4
N1 (ij) = - 1 4 N2 (ij) = - 1 2
- - 1
- - 1
1 5 -
NG (ij) = - 1 -
- - 1

36
FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI

Sumberdaya Sumberdaya Sarana dan Kebijakan


Modal Pemasaran
Manusia Alam Prasarana Pemerintah
FAKTOR (16,13 %) (12,13 %)
(28,79 %) (16,52 %) (6,28 %) (20,15 %)

Pemerintah Petani Pengusaha Koperasi Perbankan Pedagang


AKTOR (17,62 %) (20,21 %) (16,94 %) (18,23 %) (13,00 %) (13,99 %)

Perluasan
Lapangan Peningkatan Peningkatan Pembangunan
Perluasan Pasar
TUJUAN Pekerjaan Daya Saing Pendapatan Daerah
(28,09 %)
(20,48 %) (14,14 %) (25,44 %) (11,85 %)

Mempertahankan dan Memperkuat industri Menciptakan suasana yang medukung


ALTERNATIF yang telah ada tumbuhnya industri Baru
(45,90 %) (54,10 %)

37
A. Struktur Hierarki dan Prioritas Penanggulangan Krisis Ekonomi
Penanggulangan Krisis Ekonomi
Level 0 : Fokus

Nilai Harga Minyak Hutang Kebijakan Kepemimpinan Penegakan


Level 1 : Faktor Pemerintah
Tukar Dunia Pemerintah Nasional Hukum
Rupiah 6.4 % 9.9 % 17.7% 22.3 % 33 %
10.7 %

Level 2 : Ketahanan Ekonomi Nasional Citra danKredibilitas


Tujuan 70.6% Internasional
29.4%

Level 3 : Privatisasi Liberalisasi Rekapitalisasi Pemberdayaan


Strategi BUMN Perdagangan Perbankan Jilid Dua Ekonomi Rakyat /
13.8 % 19.3 % 15.8 % Sektor Riil
51.1% 38
B. Struktur Hierarki dan Prioritas Manajemen Krisis Pengangguran

Level 0 : Fokus Penanggulangan Ledakan


Pengangguran

Pasar UMR Pendidikan & Regulasi Sumberdaya Sumberdaya Penegakan


Level 1 : FaktorTenaga 10.5% Keterampilan Tenaga Ketenagakerjaan Alam Finansial Hukum
Kerja Kerja & Indag 10.6 % 13.9 % 15.6%
14.4 % 24.3 % 10.7 %

Level 2 : Pertumbuhan Pemerataan


Tujuan Ekonomi Sumberdaya Ekonomi
39.9 % 60.1 %

Level 3 : Pembangunan Pemberdayaan Investasi


Strategi Infrastruktur Usaha Mikro & Kecil Swasta &
28.6 % 51.3 % PMA
20.1 % 39

Anda mungkin juga menyukai