Pembimbing :
dr. Eko Purnanto, Sp.B
Pendamping :
dr. Jose Rizal
dr. Heni Gembirawati Girsang
IDENTITAS PASIEN
Tidak ada
Tidak ada
Riwayat Pengobatan
dokter puskesmas menyarankan ke RS untuk tindakan Operatif.
Namun belum mau operasi karena belum menganggu aktivitas.
Tanda Vital
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 85 x/i
• Pernapasan : 20 x/i
• Suhu : 36,50C
Abdomen
Inspeksi : Datar simetris
Palpasi : Nyeri tekan regio
epigastrium (+), hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : Nyeri ketok (-) timpani
Auskultasi : Soepel, Bisisng Usus (+)
normal.
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
• Kanan : Simetris, sianosis (-), • Kanan : Simetris, sianosis (-),
edema -/-, akral hangat, edema -/-, akral hangat,
deformitas (-), krepitasi (-), deformitas (-), krepitasi (-),
nyeri (-) nyeri (-)
• Kiri : Simetris, sianosis (-), • Kiri : Simetris, sianosis (-),
edema -/-, akral hangat, edema -/-, akral hangat,
deformitas (-), krepitasi (-), deformitas (-), krepitasi (-),
nyeri (-) nyeri (-)
STATUS LOKALISATA
(GENITALIA EKSTERNA)
Inspeksi : terdapat massa di skrotum dextra, berwarna
seperti warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan
tidak terdapat tanda-tanda radang.
•P :
• Pasien diperbolehkan pulang
• Cefadroxil tab 2x500 mg
• Ranitidin tab 2x150 mg
• Asam mefenamat tab 3x500 mg
Gambar 2.1 Proses Desensus testis
STRUKTUR DINDING ANTERIOR
ABDOMEN
Kulit
Fascia superficialis,
terdiri dari fascia
camperi dan fascia
scarpae
Otot dinding anterior
abdomen, antara lain:
muskulus obliquus
externus abdominis,
muskulus obliquus
internus abdominis,
muskulus transversus
abdominis
Gambar 2.2 Lapisan-lapisan dinding abdomen Fascia transversalis
Lemak extraperitoneal
Peritoneum parietale
Gambar 2.3 Gambar 2.4
Kanalis Funikulus
inguinalis Spermatikus
Gambar 2.5
Trigonum
hesselbach
DEFINISI ETIOLOGI
HERNIA HERNIA
Hernia didefinisikan sebagai Kelemahan otot dinding
suatu penonjolan abnormal abdomen
organ atau jaringan melalui
daerah yang lemah (defek) yang
diliputi oleh dinding
Hernia •
•
Hernia Inguinalis Medialis.
Hernia Femoralis.
• Hernia Obturatoria
Hernia •
•
Hernia diafragmatika
Hernia Foramen Winslowi
Interna •
•
Hernia Ligament Treit
Lain lain.
Gambar 2.6 Hernia Gambar 2.7 Hernia
Inguinalis Lateralis Inguinalis Medialis
Berdasarkan
terjadinya
Hernia bawaan
(congenital)
Hernia didapat
(acquired)
Menurut sifatnya
Hernia reponible
Hernia irreponible
Hernia akreata
Hernia inkarserata
Hernia strangulata
1. Kantong hernia
2. Isi hernia
3. Pelapis hernia
Diakses
Gambar 2.10 Gambar 2.11
Finger Test Zieman Test
Gambar 2.12
Thumb Test
Hidrokel testis
Tumor testis
Spermatokel
Varikokel
Abses inguinal
Hematom karena trauma
Lipoma
Terjadi perlekatan
Perut kembung,
antara isi hernia
muntah dan
dengan kantong
obstipasi
hernia
NON
OPERATIF
OPERATIF
Reposisi
Herniotomy
bimanual
Reposisi
spontan pada Herniorrhapy
anak
Hernioplasty
Bassini
Shouldice
Lichtenstein
Halsted
Mc Vay
Fergusson
Kelompok 4
Laparoscopic
Kelompok 3
Tension-free
Kelompok 2 repair with
Open Mesh
Kelompok 1 Posterior
Open Repair
Anterior
Repair
Gambar 2.14 Bassini Gambar 2.15 Tension-free
technique repair with Mesh
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada
keadaan umum penderita serta
ketepatan penanganan.Tapi
pada umumnya ‘baik’ karena
kekambuhan setelah operasi
jarang terjadi
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Rumah Sakit Umum
Daerah Pringsewu dengan keluhan terdapat benjolan pada skrotum
kanan, hal ini dirasakan sejak ± 1 jam yang lalu. Benjolan tersebut
sebelumnya sudah dirasakan pasien sejak usia muda namun benjolan
tersebut dirasakan hilang timbul dan benjolan tersebut dapat masuk
sendiri serta tidak mengganggu akivitas. Namun, saat ini benjolan
tersebut dirasakan membesar dan menetap pada skrotum. Pasien
juga mengeluhkan nyeri pada benjolan tesebut, mual dan muntah
dengan frekuensi muntah 2x berisi apa yang dimakan dan diminum.
BAK (+) normal, BAB (+) normal. Riwayat Merokok (+) sejak usia 20
tahun namun telah berhenti 6 bulan terakhir. Pasien merupakan
seorang buruh yang sering bekerja dan mengangkat beban yang
berat. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik status lokalis genitalia
eksterna ditemukan massa di skrotum dextra, berwarna seperti
warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan tidak terdapat tanda-
tanda radang, teraba massa dengan diameter berukuran ± 5 cm di
daerah skrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-), massa teraba
kenyal, fluktuasi (-), tidak bisa dimasukkan kembali, testis dextra
tidak teraba. Finger tip test teraba pada ujung jari. Pada pasien
dilakukan tindakan herniorraphy dengan pemasangan mesh.
Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam.