Anda di halaman 1dari 36

Disusun oleh :

dr. Halimatus Sya’diyah

Pembimbing :
dr. Eko Purnanto, Sp.B

Pendamping :
dr. Jose Rizal
dr. Heni Gembirawati Girsang
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. Rus Bandi


• Umur : 50 tahun
• Jenis Kelamin : Laki - laki
• Alamat : Desa Tanjung Sari, Kec.
Pugung, Kab.Tanggamus
• Agama : Islam
• Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
• Tgl. Masuk RS : 19 Juni 2019
• Nomor RM : 882913
KELUHAN UTAMA

Benjolan pada skrotum kanan.


Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD Pringsewu dengan keluhan


terdapat benjolan pada skrotum kanan, hal ini dirasakan
sejak ± 1 jam yang lalu. Benjolan sebelumnya sudah
dirasakan sejak usia muda namun benjolan dIrasakan
hilang timbul dan dapat masuk sendiri serta tidak
mengganggu akivitas. Namun, saat ini benjolan tersebut
dirasakan membesar dan menetap pada skrotum. Pasien
juga mengeluhkan nyeri pada benjolan , mual dan muntah
dengan frekuensi muntah 2x berisi apa yang dimakan dan
diminum. BAK (+) normal, BAB (+) normal. Riwayat
Merokok (+) sejak usia 20 tahun namun telah berhenti 6
bulan terakhir. Pasien merupakan seorang buruh yang
sering bekerja dan mengangkat beban yang berat.
Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada

Riwayat Alergi Obat

Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan seperti pasien

Riwayat Pengobatan
dokter puskesmas menyarankan ke RS untuk tindakan Operatif.
Namun belum mau operasi karena belum menganggu aktivitas.
Tanda Vital
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 85 x/i
• Pernapasan : 20 x/i
• Suhu : 36,50C

Pemeriksaan Fisik Umum


Kepala : Normocephal, Rambut lurus, tidak mudah dicabut, tidak rontok
Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil isokor, sklera ikterik (-/-), konjungtiva
anemis (-/-), edema palpebra (-/-)
Hidung : Tidak ada secret / bau / perdarahan / deviasi septum
Telinga : Tidak ada serumen / bau / perdarahan
Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-), stomatitis (-), faring hiperemis (-),
tonsil membesar (-)
Leher : dalam batas normal
Thorax (COR)
Thorax (Pulmo) Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Inspeksi : pergerakan nafas simetris, Palpasi : Iktus cordis teraba 1 jari
tipe pernafasan abdomino-thoracal pada 1 cm lateral ICS V linea
retraksi costae (-/-) midclavicula ..sinistra
Palpasi : Stem fremitus ka=ki Perkusi : Batas atas ICS V linea
Perkusi : Sonor pada seluruh parasternal sinistra, batas bawah
lapangan paru. kiri 1 cm ..lateral ICS V midclavicula
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (- sinistra batas bawah kanan ICS IV
/-), wheezing (-/-) Auskultasi : S1S2 tunggal regular,
murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Datar simetris
Palpasi : Nyeri tekan regio
epigastrium (+), hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : Nyeri ketok (-) timpani
Auskultasi : Soepel, Bisisng Usus (+)
normal.
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
• Kanan : Simetris, sianosis (-), • Kanan : Simetris, sianosis (-),
edema -/-, akral hangat, edema -/-, akral hangat,
deformitas (-), krepitasi (-), deformitas (-), krepitasi (-),
nyeri (-) nyeri (-)
• Kiri : Simetris, sianosis (-), • Kiri : Simetris, sianosis (-),
edema -/-, akral hangat, edema -/-, akral hangat,
deformitas (-), krepitasi (-), deformitas (-), krepitasi (-),
nyeri (-) nyeri (-)
STATUS LOKALISATA
(GENITALIA EKSTERNA)
Inspeksi : terdapat massa di skrotum dextra, berwarna
seperti warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan
tidak terdapat tanda-tanda radang.

Palpasi : teraba massa dengan diameter berukuran ± 5


cm di daerah skrotum dextra, permukaan rata, nyeri
tekan (-), massa teraba kenyal, fluktuasi (-), tidak bisa
dimasukkan kembali, testis dextra tidak teraba. Finger
tip test teraba pada ujung jari.

Auskultasi : bising usus (+) lemah


Pemeriksaan Laboratorium pada Pemeriksaan Laboratorium pada
tanggal 19 Juni 2019, 16:48 tanggal 19 Juni 2019, 16:48

• Darah Rutin Hasil • Clooting Time 5 menit


• Haemoglobin 15,4 g/dL • Bleeding time 1 menit
• WBC (Leucosit) 8.98 10^3/µL
• RBC (Erytrosit) 5,11 10^6/µL
• Hematokrit 45,7 %
• Fungsi Ginjal
• PLT (Thrombosit) 177 10^3/µL • Ureum 29,85 mg/dl
• MCV 89,4 fL • Kreatinin 1,06 mg/dl
• MCH 30,1 pg
• MCHC 33,7 g/dl
• Gula darah sewaktu 95 mg/dl
• Hitung Jenis Leukosit • HBsAg (+) reaktif
• Eosinofil 0,3 %
• Basofil 0,1 %
• Limfosit 12,4 %
• Monosit 5,7 %
Pemeriksaan Radiologi
Foto rontgen thorax tanggal 19 Juni 2019
• Sinus costoprenicus normal. Diafragma normal
• Jantung : Besar dan bentuk dalam batas normal
• Paru : Corakan broncho vascular normal
• Tak tampak kelainan aktif spesifik dan
patologik lainnya.

• Kesan : Jantung dan paru dalam batas normal


Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada
skrotum kanan, hal ini dirasakan sejak ± 1 jam yang lalu.
Benjolan tersebut menetap pada skrotum tidak dapat
dimasukkan kembali. Mual (+) muntah (+) frekuensi
muntah 2x berisi apa yang dimakan dan diminum. BAK
(+) normal, BAB (+) normal. Sering mengangkat beban
yang berat (+). Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik status
RESUME lokalis genitalia eksterna ditemukan massa di skrotum
dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya, tidak
tegang dan tidak terdapat tanda-tanda radang, teraba
massa dengan diameter berukuran ± 5 cm di daerah
skrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-), massa
teraba kenyal, fluktuasi (-), tidak bisa dimasukkan
kembali, testis dextra tidak teraba. Finger tip test teraba
pada ujung jari.
• Hernia Inguinalis Lateralis Dextra
DIAGNOSA Irreponible

•Pre-operasi Hernioraphy + Mesh pada


tanggal 20 Juni 2019.
•Medikamentosa :
•IVFD RL 20 gtt/menit
•Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
PENATALAKSANAAN •Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
•Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam
•Non-medikamentosa :
•Pemasangan DC
•Informed consent
•Koordinasi dengan Sp. An
FOLLOW UP POST OP H+1 Tanggal 21 FOLLOW UP POST OP H+2 Tanggal 22
Juni 2019 Juni 2019
• S : Nyeri pada luka operasi, flatus (+), • S : Nyeri pada luka operasi (+)
mobilisasi (-), mual (-) berkurang, mobilisasi (+)
•O: •O:
• Keadaan umum : baik • Keadaan umum : baik
• Kesadaran : compos mentis • Kesadaran : compos
• Tekanan darah : 120/70 mentis
mHg • Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 82 x/menit • Nadi : 80 x/menit
• RR : 22 x/menit • RR : 22
• Status Lokalisata : luka x/menit
rembesan (-) • Status Lokalisata : luka rembesan
• A : Post operasi a/i Hernia inguinalis (-)
lateralis dextra irreponible • A : Post operasi a/i Hernia inguinalis
•P : lateralis dextra irreponible
• GV tiap hari •P:
• IVFD RL 20 gtt/menit • GV tiap hari
• Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam • IVFD RL 20 gtt/menit
• Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam • Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
• Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam • Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
• Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
FOLLOW UP POST OP H+3 Tanggal
22 Juni 2019
•S : Tidak ada keluhan, klinis baik.
•O : PROGNOSIS
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : compos mentis • Quo ad Vitam : Dubia ad
• Tekanan darah : 110/70 mmHg bonam
• Nadi : 80 x/menit • Quo ad Fungsionam : Dubia
• RR : 22 x/menit ad bonam
• Status Lokalisata : luka rembesan (-) • Quo ad Sanationam : Dubia
ad bonam
•A : Post operasi a/i Hernia inguinalis
lateralis dextra irreponible

•P :
• Pasien diperbolehkan pulang
• Cefadroxil tab 2x500 mg
• Ranitidin tab 2x150 mg
• Asam mefenamat tab 3x500 mg
Gambar 2.1 Proses Desensus testis
STRUKTUR DINDING ANTERIOR
ABDOMEN

Kulit
Fascia superficialis,
terdiri dari fascia
camperi dan fascia
scarpae
Otot dinding anterior
abdomen, antara lain:
muskulus obliquus
externus abdominis,
muskulus obliquus
internus abdominis,
muskulus transversus
abdominis
Gambar 2.2 Lapisan-lapisan dinding abdomen Fascia transversalis
Lemak extraperitoneal
Peritoneum parietale
Gambar 2.3 Gambar 2.4
Kanalis Funikulus
inguinalis Spermatikus

Gambar 2.5
Trigonum
hesselbach
DEFINISI ETIOLOGI
HERNIA HERNIA
Hernia didefinisikan sebagai Kelemahan otot dinding
suatu penonjolan abnormal abdomen
organ atau jaringan melalui
daerah yang lemah (defek) yang
diliputi oleh dinding

Peningkatan tekanan intra


abdominal yang berulang
Hernia inguinalis adalah hernia
yang melalui anulus inguinalis
internus/lateralis menelusuri
kanalis inguinalis dan keluar
rongga abdomen melalui anulus Procesus vaginalis yang terbuka
inguinalis externa/medialis
• Hernia Inguinalis Lateralis.

Hernia •

Hernia Inguinalis Medialis.
Hernia Femoralis.

Eksterna • Hernia umbilikalis,


Sikatrikalis, Sciatic, Petit,
Spigelian dan Perinialis.

• Hernia Obturatoria

Hernia •

Hernia diafragmatika
Hernia Foramen Winslowi

Interna •

Hernia Ligament Treit
Lain lain.
Gambar 2.6 Hernia Gambar 2.7 Hernia
Inguinalis Lateralis Inguinalis Medialis
Berdasarkan
terjadinya
Hernia bawaan
(congenital)
Hernia didapat
(acquired)

Menurut sifatnya
Hernia reponible
Hernia irreponible
Hernia akreata
Hernia inkarserata
Hernia strangulata
1. Kantong hernia
2. Isi hernia
3. Pelapis hernia
Diakses
Gambar 2.10 Gambar 2.11
Finger Test Zieman Test

Gambar 2.12
Thumb Test
Hidrokel testis
Tumor testis
Spermatokel
Varikokel
Abses inguinal
Hematom karena trauma
Lipoma

Gambar 2.13 Diagnosa Banding Hernia Inguinalis


Terjadi hernia Terjadi hernia
Timbul edema
incarcerata strangulata

Terjadi perlekatan
Perut kembung,
antara isi hernia
muntah dan
dengan kantong
obstipasi
hernia
NON
OPERATIF
OPERATIF

Reposisi
Herniotomy
bimanual

Reposisi
spontan pada Herniorrhapy
anak

Hernioplasty
Bassini

Shouldice

Lichtenstein

Halsted

Mc Vay

Fergusson
Kelompok 4
Laparoscopic
Kelompok 3
Tension-free
Kelompok 2 repair with
Open Mesh
Kelompok 1 Posterior
Open Repair
Anterior
Repair
Gambar 2.14 Bassini Gambar 2.15 Tension-free
technique repair with Mesh
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada
keadaan umum penderita serta
ketepatan penanganan.Tapi
pada umumnya ‘baik’ karena
kekambuhan setelah operasi
jarang terjadi
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Rumah Sakit Umum
Daerah Pringsewu dengan keluhan terdapat benjolan pada skrotum
kanan, hal ini dirasakan sejak ± 1 jam yang lalu. Benjolan tersebut
sebelumnya sudah dirasakan pasien sejak usia muda namun benjolan
tersebut dirasakan hilang timbul dan benjolan tersebut dapat masuk
sendiri serta tidak mengganggu akivitas. Namun, saat ini benjolan
tersebut dirasakan membesar dan menetap pada skrotum. Pasien
juga mengeluhkan nyeri pada benjolan tesebut, mual dan muntah
dengan frekuensi muntah 2x berisi apa yang dimakan dan diminum.
BAK (+) normal, BAB (+) normal. Riwayat Merokok (+) sejak usia 20
tahun namun telah berhenti 6 bulan terakhir. Pasien merupakan
seorang buruh yang sering bekerja dan mengangkat beban yang
berat. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik status lokalis genitalia
eksterna ditemukan massa di skrotum dextra, berwarna seperti
warna kulit disekitarnya, tidak tegang dan tidak terdapat tanda-
tanda radang, teraba massa dengan diameter berukuran ± 5 cm di
daerah skrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-), massa teraba
kenyal, fluktuasi (-), tidak bisa dimasukkan kembali, testis dextra
tidak teraba. Finger tip test teraba pada ujung jari. Pada pasien
dilakukan tindakan herniorraphy dengan pemasangan mesh.
Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam.

Anda mungkin juga menyukai