Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

20-40% wanita usia >35 thn dan menimbulkan


gejala dismenore atau menorrarghia

Merupakan tumor pelvis terbanyak pada


organ reproduksi

Di Indonesia, mioma uteri ditemukan sebanyak


2,39%-11.7% pada tahun 2012
DEFINISI
Mioma Uteri = fibromioma =
leomiofibroma = miofibroma = fibroma

Tumor jinak pada otot rahim dan


jaringan ikat di sekitarnya
EPIDEMIOLOGI

Mioma uteri terjadi pada 20-25% di usia


reproduktif.

insiden mioma uteri sekitar 20-30% dari seluruh


wanita.

60% mioma uteri berkembang pada wanita yang


tak pernah hamil atau hanya hamil 1 kali
ETIOLOGI

Sampai saat ini belum diketahui penyebab


pasti mioma uteri dan diduga merupakan
penyakit multifaktorial
FAKTOR RISIKO
27% wanita berumur 25 thn didiagnosa mioma.
sebelum menarche tidak pernah
Setelah menopause kira-kira hanya 10% mioma uteri masih
tumbuh.

Usia Menarche
Menarche dini(< 10 tahun) meningkatkan resiko mioma uteri
menarche yanglambat (> 16 tahun) menurunkan resiko mioma
uteri

resiko mioma menurun hingga 70% pada wanita yang


melahirkan 2 anak atau lebih.

BMI
risiko meningkat sebesar 21% untuk setiap kenaikan 10kg BB
dan dengan peningkatan IMT
FAKTOR RISIKO
PATOGENESIS
PERUBAHAN SEKUNDER

 Perubahan sekunder yang sering terjadi :


 Atrofi : pengecilan tumor umumnya setelah
menopause
 Degenerasi Hialin : Tumor kehilangan struktur
aslinya menjadi homogen, warnanya menjadi
kekuningan
 Degenerasi Kistik : sebagian dari degenerasi hialin
menjadi cair
PERUBAHAN SEKUNDER

 Perubahan sekunder yang sering terjadi :


 Kalsifikasi : adanya pengendapan kalsium karbonat
dan fosfat → kalsifikasi → rontgen : radioopaque
 Degenerasi Merah (carneous degeneration) : biasanya
terjadi pada kehamilan dan nifas. Trombosis →
bendungan vena dan perdarahan → perubahan warna
 Degenerasi lemak : jarang terjadi dan merupakan
kelanjutan degenerasi hialin.
KOMPLIKASI

 Degenerasi Ganas : Leiomiosarkoma 0,32 – 0,6 % dari


seluruh mioma. Pemeriksaan histologi. Curiga bila
cepat membesar dan terjadi pembesaran setelah
menopause.

 Torsi : Mioma bertangkai →torsi → gangguan sirkulasi


akut → nekrosis→ akut abdomen.
PENGARUH TERHADAP KEHAMILAN
 Infertilitas : 27-40% wanita dengan mioma uteri
mengalami infertilitas
 Bertambahnya resiko abortus

 Kelainan letak janin dalam rahim

 Hambatan pada persalinan

 Inersia atau atonia uteri

 Kesulitan pelepasan plasenta dan


PENEGAKAN DIAGNOSA - ANAMNESIS
 Pada umumnya ditemukan secara kebetulan
pada pemeriksaan ginekologik karena tidak
mengganggu. Timbulnya gejala subjektif
dipengaruhi oleh: letak, besar, perubahan dan
komplikasi.
PENEGAKAN DIAGNOSA - ANAMNESIS
 Perdarahan abnormal: pucat, pusing, cepat lelah
 Rasa nyeri : jika terjadi gangguan vaskuler →
nekrosis setempat dan peradangan
 Infertilitas

 Tanda penekanan: tergantung besar dan tempat


 Penekanan pada kandung kemih → poliuria
 pada uretra → retensio urin
 pada ureter → hidroureter dan hidronefrosis
 pada rektum → obstipasi
 pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul →
edema tungkai
PENEGAKAN DIAGNOSA - PF
Gejala objektif :
 Pemeriksaan Fisik:
 Anemis
 Uterus yang besar dapat dipalpasi pada
abdomen
 Perdarahan pervaginam
PENEGAKAN DIAGNOSA - PP
Gejala objektif :
 Pemeriksaan Penunjang:
 Ultrasonografi
 MRI
 Lab : Hitung darah lengkap dan apusan darah :
leukositosis dapat disebabkan oleh nekrosis akibat
torsi atau degenerasi. Menurunnya kadar
hemoglobin dan hematokrit menunjukan adanya
kehilangan darah yang kronik
 Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel
neoplasma tersebut.
PENCEGAHAN

Pencegahan Primer
• Penyuluhan mengenai faktor resiko
• pengawasan pemilihan KB

Pencegahan Sekunder
• bertujuan untuk menghindari
terjadinya komplikasi
• diagnosa dini dan pengobatan yang
tepat.
TATALAKSANA

Penanganan konservatif Penanganan operatif, bila :


 Observasi dengan  Ukuran tumor lebih besar
pemeriksaan pelvis dari uk. uterus 12-14 mgg
secara periodik setiap 3-  Pertumbuhan tumor cepat
6 bulan
 Mioma subserosa
 Bila anemia, Hb < 8 g% bertangkai dan torsi.
transfusi PRC.
 Hipermenorea pada
 Pemberian zat besi mioma submukosa
 GnRH agonis  Penekanan pada organ
sekitarnya
TATALAKSANA

Anda mungkin juga menyukai