Oleh:
Ayang Tria Putri Barawa
Pembimbing :
dr. Zulfadli, Sp.OG
paru
STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
12/06/2016 S/ Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir 3 bulan P/
16.30 WIB SMRS Observasi Tanda Vital Ibu
dan perdarahan
Hematologi O/ Status present IVFD RL gtt xx/menit
(12/06/2017 jam 21.22 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Transfusi darah
WIB) Kesadaran : Compos mentis Cek Lab DL, T3. T4, TSH,
TD : 100/80 mmHg β-hCG,
Hematologi: Nadi : 100 x/menit R/ USG Konfirmasi
Hb : 4,0 gr/dl RR : 22 x/menit
Ht: 13 % T : 36,2 C
Leukosit : 10.300/ul
Hitung Jenis : Status Ginekologi
0/0/0/90/8/2 PL :
Trombosit : 277.000 Abdomen cembung, lemas, simetris, TFU 3 jari diatas pusat,
massa (-), ballotement (-), DJJ (-), nyeri tekan pada kuadran
Kimia darah : kiri (-), TCB (-).
GDS : 146
Inspekulo:
Imunologi dan Portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+) tidak aktif,
Serologi : E/L/P (-)
Titer -HCG: 653.560
mIU/mL VT :
T3 : 3,86 nmol/L Mukosa licin, Portio lunak, OUE tertutup, nyeri goyang (-)
T4 : 254,61 nmol/L
TSH : <0,05 µIU/ml A/ Mola hidatidosa partial + anemia berat + hipertiroid
13/06/2017 S/ perdarahan pervaginam, nyeri perut bawah P/
10.00 WIB O/ Status present Observasi Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Ibu, Perdarahan
Hasil Lab (13/06/2017 Jam Kesadaran : Compos mentis Perbaikan keadaan
13/06/2017 WIB) : TD : 100/70 mmHg Nadi : 81 x/menit RR : 20 umum (1 kolf WB+1 kolf
Hematologi : x/menit T : 36,6 C PRC)
Hb : 5,3 (post transfusi 2 kolf) IVFD RL gtt xx/menit
Status Ginekologi Cek lab DR, UR, DL,
Urinalisa: PL : KD, free T3, T4, TSH, -
Warna : kuning Abdomen cembung, lemas, simetris, TFU 3 jari hCG
Kejernihan : jernih diatas pusat, massa (-), ballotement (-), DJJ (-), Konsul PDL
BJ : 1,005 nyeri tekan pada kuadran kiri (-), TCB (-). Konsul jantung
pH : 6 Inspekulo: R/ Evakuasi Mola
Leukosit : (-) Portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+)
Protein : (-) tidak aktif, E/L/P (-)
Glukosa : (-) VT : Mukosa licin, Portio lunak, OUE tertutup,
Keton : (-) nyeri goyang (-)
Urobilinogen : (-)
Bilirubin : (-) Hasil USG Konfirmasi:
Darah samar : 10 ery/µL Ukuran uterus lebih dari normal
Gambaran vesikuler intrauteri
Kimia darah: Honey comb appearance (+)
SGOT : 15 Kesan : Mola Hidatidosa
SGPT : 6
Ureum : 35 A/ mola hidatidosa + anemia berat + hipertiroid
Creatinin : 0,62`
14/06/2017 S/ Perdarahan pervaginam, batuk kering P/
11.00 WIB O/ Status present Observasi Tanda
KU : sedang Vital Ibu,
Kes : compos mentis Perdarahan
TD : 110/80 mmHg Perbaikan KU
Nadi : 78 x/menit (Transfusi sampai
RR : 20 x/menit Hb > 8 g/dL I kolf
T : 37,5 oC WB)
cek ulang
A/ Mola hidatidosa + anemia berat + T3,T4,TSH 1
hipertiroid minggu
Ambroxol syr 3x1
23.50 WIB Keluhan : os mengeluh gatal-gatal setelah cth
transfusi darah stop Advice PDL
(10/06/2017)
melalui poli
Thyrozol 2x10 mg
PTU 3x20 mg
Konsul PDL (ulang)
R/ Konsul anestesi
R/ Kuretase setelah
perbaikan KU
15/06/2017 S/ perdarahan pervaginam P/
10.00 WIB O/ Status present : Observasi Tanda Vital Ibu,
KU : sedang Perdarahan
Kes : compos mentis Transfusi sampai Hb > 8
TD : 120/80 mmHg g/dL
Nadi : 80 x/menit Injeksi Dexametason 2 amp
RR : 20 x/menit sebelum transfusi
T : 36,5 oC Thyrozol 2x10 mg
PTU 3x20 mg
A/ Mola hidatidosa + anemia berat + hipertiroid cek ulang T3,T4,TSH 1
minggu
Konsul PDL (ulang)
R/ Konsul anestesi
R/ Kuretase setelah
perbaikan KU
18/06/2017 S/ ibu mengatakan nyeri post kuret dan lemas Th/ Transfusi 2 kantong
20.00 WIB WB
O/ Status present :
KU : sedang • Inj. Ketorolac
Kes : compos mentis • Dexametason 2 amp/8
TD : 110/80mmHg jam
Nadi : 80 x/menit P.O :
RR : 20 x/menit • Cefadroksil 2x1 tab
T : 36,5 oC • Asam traneksamat 3x1
tab
A/ Post Kuretase a.i. mola hidatidosa dengan • Vit B kompleks 3x1
anemia tab
• PTU 4x2
• Paracetamol 3x1 tab
• Lugol 10 tetes dalam
200 cc/6 jam
Berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydatisia” yang berarti tetesan air dan “mola” yang
berarti konsepsi gagal. Mola hidatidosa adalah kehamilan yang berkembang tidak wajar
(konsepsi yang patologis) dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili
korialis mengalami perubahan hidropik. Dibedakan menjadi 2 komplit dan parsial.
Epidemiologi Di berbagai daerah, kejadian mola hidatidosa 0,6-1,1 per 1000 kehamilan
sedangkan kariokarsinma 1-9,2 per 40.000 kehamilan
Merupakan penyakit pada wanita dalam masa reproduksi tetapi kalau terjadi
kehamilan pada wanita yang berumur > 45 tahun, kehamilan mola 10x lebih
besar dibandingkan dengan gravida antara 20-40 tahun.
Etiologi dan Faktor Risiko
Pengeluaran
Follow up Tatalaksana jaringan mola
Terapi
profilaksis
dengan
sitostatika
ANALISIS KASUS
1. Apakah anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada kasus ini sudah
tepat?
2. Apakah diagnosa pada kasus ini sudah tepat?
3. Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
Apakah anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada kasus ini sudah tepat?
Volume perdarahan tidak Gejala mola tidak berbeda dengan kehamilan biasa, hanya saja
menentu, nyeri perut (+), lebih berat : amenore, mual, muntah, pusing, ukuran uterus
mules (-), mual muntah hebat lebih dari umur kehamilan, perdarahan sedikit-sedikit atau
(+), gerakan janin (-), perut sekaligus banyak, dan bisa disertai keluarnya jaringan mola
terasa lebih besar
Pada kehamilan ektopik terganggu : nyeri perut, amenore,
perdarahan pervaginam yang biasanya sedikit, pembesaran
uterus biasanya lebih kecil dari usia kehamilan
Pemeriksaan Luar
Abdomen cembung,
Inspekulo
lemas, simetris, TFU 3 Portio livide, OUE VT Mola Hidatidosa :
• Pembesaran uterus abnormal
jari diatas pusat, massa tertutup, fluor (-), fluxus Mukosa licin, portio
• Perlunakan serviks dan korpus uteri
(-), ballottement (-), DJJ (+) tidak aktif, E/L/P (-) lunak, OUE tertutup, • Terdapat perdarahan dan jaringan
(-), nyeri tekan (-), TCB nyeri goyang (-) dalam kanalis servikalis
• Tidak ada tanda-tanda janin : DJJ (-),
(-)
balotemen (-)
LABORATORIUM
USG
Hb : 4 gr/dl
Ht : 13% • Ukuran uterus lebih dari normal
Leukosit : 10.300/ul • Gambaran vesikuler intrauteri
Hitung Jenis : 0/0/0/90/8/2 • Honey comb appearance (+)
Trombosit : 277.000/mm3
GDS : 146
Titer -HCG : 653.560 Kesan: Mola Hidatidosa
T3 : 3,86
T4 : 254,61
TSH : <0,05
Peningkatan kadar titer Untuk menegakkan diagnosis mola dapat dilakukan pemeriksaan kadar
-hCG hCG darah atau urin. Peningkatan kadar -hCG dapat terjadi pada hari ke-
100 sangat sugestif.
Anemia dan tirotoksikosis Sifat perdarahan pada mola bisa bersifat intermitten, sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak sehingga bisa menimbulkan anemia, syok bahkan kematian. Pada mola dapat
disertai preeklamsia (eklamsia) dan tirotoksikosis.
USG Gambaran seperti badai salju (snowflakes) atau sarang lebah (honeycomb), kantung
gestasi atau fetus (-),
Apakah diagnosa pada kasus ini sudah
tepat?
Anamnesis
Pemeriksaan USG
Mola
Hidatidosa
Pemeriksaan
Rujukan Parsial + Fisik
Anemia
Berat
Mola hidatidosa
komplit + anemia
Pemeriksaan berat + hipertiroid
Penunjang
Apakah tatalaksana pada kasus ini sudah
tepat?
Penanganan Mola Hidatidosa
Penanganan pada Pasien
1. Perbaikan keadaan umum
anemia (sedang : sulfat ferrous
600 mg/hari, berat transfusi),
syok, penyulit lain (preeklamsia 1. Perbaikan keadaan umum
atau tirotoksikosis) • Observasi tanda vital dan
2. Pengeluaran jaringan mola perdarahan
vakum kuretase atau • Resusitasi cairan
histerektomi • Transfusi
3. Pemeriksaan tindak lanjut • Anti tiroktoksikosis (PTU dan
pemantauan hCG minimal 1 thyrozol)
tahun (normal 8 minggu post • Persiapan darah
kuretase), follow up reaksi 2. Evakuasi mola dengan Kuretase
biologis 2 minggu sekali sampai AVM
(-) kemudian 1 bulan 1 kali
sampai 2 tahun, dapat diberikan
MTX utk profilaksis