Anda di halaman 1dari 30

MOLA HIDATIDOSA

Oleh:
Ayang Tria Putri Barawa

Pembimbing :
dr. Zulfadli, Sp.OG

SMF OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI


RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG
2016
STATUS OBSTETRI
Tanggal Masuk RSAM : 12 Juni 2016
Pukul : 16.30 WIB

Nama : Ny. CFP Suami : Tn. RD


Umur : 25 tahun Umur : 32 tahun
Suku : Lampung Suku : Lampung
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Seputih No. 27, Kec. Gunung Sugih, Lampung
Tengah
Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir
Keluhan Tambahan : Nyeri perut, mual, muntah, perut membesar

Riwayat Perjalanan Penyakit :


Sejak 3 bulan SMRS, os mengeluh keluar darah berupa flek dari kemaluan
berwarna kecoklatan diikuti darah berawarna merah segar, banyaknya 5-
6 kali ganti pembalut. Dua bulan SMRS Sempat dilakukan tindakan
kuretase namun perdarahan tidak berhenti. Riwayat keluar gumpalan
jaringan seperti ati ayam (-). Riwayat keluar gelembung seperti mata ikan
(-). Riwayat perut terasa nyeri (+). Os mengaku terlambat haid 3 bulan,
riwayat payudara tegang (+), riwayat mual muntah hebat (+), tidak
merasa ada gerakan janin (+) dan merasa perut lebih besar. Os berobat
ke RS Puti Bungsu kemudian os dianjurkan dirawat di RSAM.
R/ Haid R/ perkawinan R/ kehamilan

• Menars : 14 tahun • Menikah 1 x


• Anak ke 1: 2016,
• Siklus : 28 hari • 1. Usia 23 th: lahir di bidan,
• Jumlah : normal, Lamanya 2 th spontan, preterm,
nyeri (-) perempuan, 3100
• Lamanya : 7 hari gram, sehat
• HPHT : 25-01-2017 • 2017, hamil ini
• DM, HT, penyakit jantung, penyakit ginjal, asma (-)
RPD

• DM, penyakit jantung, penyakit ginjal, asma (-), HT (+)


RPK

• Kontrasepsi suntik 3 bulan


RK

• Selama hamil1x dilakukan kunjungan ke bidan


• Imunisasi Selama Hamil : tidak ada
RI
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Status Generaslis
•KU : TSS
•Sens : CM Gigi/mulut
mata
•TD : 100/80 mmHg
•Nadi : 100x/m thorax
kulit
•RR : 22x
•Suhu : 36,2oC mammae DBN ekstremitas
•TB : 155 cm
jantung
•BB : 50 kg abdomen

paru
STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

• Abdomen cembung, • VT : Mukosa licin,


lemas, simetris, Portio lunak, OUE
• TFU 3 jari diatas tertutup, nyeri goyang
pusat (-)
• massa (-) • Inspekulo
• ballotement (-) • Portio : Livide
• DJJ (-) • OUE : Tertutup
• Flour : (-)
• nyeri tekan pada
kuadran kiri (-) • Fluksus : Darah (+)
tidak aktif
• TCB (-)
• E/L/P : Tidak ada
Hasil Laboratorium
Hb : 4,0 gr/dl
Ht : 13 %
Leukosit : 10.300/ul
Hitung Jenis : 0/0/0/90/8/2
Trombosit : 277.000/mm3

Gula Darah Sewaktu : 146

Titer beta HCG : 653.560,0


T3 : 3,86
T4 : 254,61
TSH : <0,05

Diagnosis : Mola Hidatidosa Parsial+ Anemia Berat + Hipertiroid


Tatalaksana :
Observasi Tanda Vital Ibu dan perdarahan
IVFD RL gtt xx/menit
Cek Laboratorium DL, T3, T4, TSH, β-hCG
R/ USG Konfirmasi
R/ Evakuasi Mola

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
12/06/2016 S/ Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir 3 bulan P/
16.30 WIB SMRS  Observasi Tanda Vital Ibu
dan perdarahan
Hematologi O/ Status present  IVFD RL gtt xx/menit
(12/06/2017 jam 21.22 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Transfusi darah
WIB) Kesadaran : Compos mentis  Cek Lab DL, T3. T4, TSH,
TD : 100/80 mmHg β-hCG,
Hematologi: Nadi : 100 x/menit  R/ USG Konfirmasi
Hb : 4,0 gr/dl RR : 22 x/menit
Ht: 13 % T : 36,2 C
Leukosit : 10.300/ul
Hitung Jenis : Status Ginekologi
0/0/0/90/8/2 PL :
Trombosit : 277.000 Abdomen cembung, lemas, simetris, TFU 3 jari diatas pusat,
massa (-), ballotement (-), DJJ (-), nyeri tekan pada kuadran
Kimia darah : kiri (-), TCB (-).
GDS : 146
Inspekulo:
Imunologi dan Portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+) tidak aktif,
Serologi : E/L/P (-)
Titer -HCG: 653.560
mIU/mL VT :
T3 : 3,86 nmol/L Mukosa licin, Portio lunak, OUE tertutup, nyeri goyang (-)
T4 : 254,61 nmol/L
TSH : <0,05 µIU/ml A/ Mola hidatidosa partial + anemia berat + hipertiroid
13/06/2017 S/ perdarahan pervaginam, nyeri perut bawah P/
10.00 WIB O/ Status present  Observasi Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Ibu, Perdarahan
Hasil Lab (13/06/2017 Jam Kesadaran : Compos mentis  Perbaikan keadaan
13/06/2017 WIB) : TD : 100/70 mmHg Nadi : 81 x/menit RR : 20 umum (1 kolf WB+1 kolf
Hematologi : x/menit T : 36,6 C PRC)
Hb : 5,3 (post transfusi 2 kolf)  IVFD RL gtt xx/menit
Status Ginekologi  Cek lab DR, UR, DL,
Urinalisa: PL : KD, free T3, T4, TSH, -
Warna : kuning Abdomen cembung, lemas, simetris, TFU 3 jari hCG
Kejernihan : jernih diatas pusat, massa (-), ballotement (-), DJJ (-),  Konsul PDL
BJ : 1,005 nyeri tekan pada kuadran kiri (-), TCB (-).  Konsul jantung
pH : 6 Inspekulo:  R/ Evakuasi Mola
Leukosit : (-) Portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+)
Protein : (-) tidak aktif, E/L/P (-)
Glukosa : (-) VT : Mukosa licin, Portio lunak, OUE tertutup,
Keton : (-) nyeri goyang (-)
Urobilinogen : (-)
Bilirubin : (-) Hasil USG Konfirmasi:
Darah samar : 10 ery/µL  Ukuran uterus lebih dari normal
 Gambaran vesikuler intrauteri
Kimia darah:  Honey comb appearance (+)
SGOT : 15 Kesan : Mola Hidatidosa
SGPT : 6
Ureum : 35 A/ mola hidatidosa + anemia berat + hipertiroid
Creatinin : 0,62`
14/06/2017 S/ Perdarahan pervaginam, batuk kering P/
11.00 WIB O/ Status present  Observasi Tanda
KU : sedang Vital Ibu,
Kes : compos mentis Perdarahan
TD : 110/80 mmHg  Perbaikan KU
Nadi : 78 x/menit (Transfusi sampai
RR : 20 x/menit Hb > 8 g/dL I kolf
T : 37,5 oC WB)
 cek ulang
A/ Mola hidatidosa + anemia berat + T3,T4,TSH 1
hipertiroid minggu
 Ambroxol syr 3x1
23.50 WIB Keluhan : os mengeluh gatal-gatal setelah cth
transfusi darah  stop  Advice PDL
(10/06/2017) 
melalui poli
 Thyrozol 2x10 mg
 PTU 3x20 mg
 Konsul PDL (ulang)
 R/ Konsul anestesi
 R/ Kuretase setelah
perbaikan KU
15/06/2017 S/ perdarahan pervaginam P/
10.00 WIB O/ Status present :  Observasi Tanda Vital Ibu,
KU : sedang Perdarahan
Kes : compos mentis  Transfusi sampai Hb > 8
TD : 120/80 mmHg g/dL
Nadi : 80 x/menit  Injeksi Dexametason 2 amp
RR : 20 x/menit sebelum transfusi
T : 36,5 oC  Thyrozol 2x10 mg
 PTU 3x20 mg
A/ Mola hidatidosa + anemia berat + hipertiroid  cek ulang T3,T4,TSH 1
minggu
 Konsul PDL (ulang)
 R/ Konsul anestesi
 R/ Kuretase setelah
perbaikan KU

16/06/2017 S/ perdarahan pervaginam P/


10.00 WIB O/ Status present :  Observasi Tanda Vital Ibu,
KU : sedang Perdarahan
Hasil Lab (16/06/2017 jam 10.06 Kes : compos mentis  Thyrozol 2x10 mg
WIB) : TD : 110/80 mmHg  PTU 3x20 mg
Nadi : 80 x/menit  Paracetamol 3x500 mg
Hb : 7,0 g/dL RR : 22 x/menit  cek ulang T3,T4,TSH 1
T : 38,4 oC minggu
 Cek ulang Hb
A/ Mola hidatidosa + anemia sedang + hipertiroid  Konsul PDL (ulang)
 R/ Konsul anestesi
 R/ Kuretase setelah
perbaikan KU
17/06/2017 S/ ibu mengeluh nyeri pada perut dan P/
08.00 WIB perdarahan aktif melalui kemaluan  Observasi Tanda Vital
O/ Status present : Ibu, Perdarahan 
KU : sedang kirim ke ruang
Kes : compos mentis tindakan
TD : 100/70mmHg  Inj. Ketorolac 1 amp
Nadi : 86 x/menit IV
RR : 22 x/menit  Transfusi ke-6  1
T : 36,8 oC kolf PRC
 cek ulang T3,T4,TSH
A/ Mola hidatidosa + anemia sedang + 1 minggu
hipertiroid  Konsul PDL (ulang) :
 PTU 4x2
 Dexametason 3x2
amp
 Lugolisiol 4x10 tetes
 R/ Kuretase 
transfusi (ke-7) 1 kolf
PRC pro kuretase
 Cek ulang Hb 6 jam
post transfusi
18/06/2017 S/ ibu mengeluh nyeri pada perut dan P/
08.00 WIB perdarahan aktif melalui kemaluan  cek ulang T3,T4,TSH
1 minggu
Hasil Lab (18/06/2017 jam O/ Status present :  PTU 4x2
07.01 WIB): KU : sedang  Dexametason 3x2
Kes : compos mentis amp
Hematologi : TD : 110/70mmHg  Lugolisiol 4x10 tetes
Hb : 9,6 gr/dl (post transfusi 7 Nadi : 84 x/menit  R/ Kuretase
kantong ) RR : 20 x/menit  Persiapan darah 2
Ht : 28 % T : 36,6 oC kolf PRC
Leukosit : 12.800/ul
Hitung Jenis : 0/0/0/90/8/2 A/ Mola hidatidosa + anemia ringan +
Trombosit : 229.000 hipertiroid

18/062017 Tindakan Kuretase


10.20 WIB dimulai
Didapatkan darah dan
jaringan ±2000 cc
Jaringan di PA kan
18/06/2017 Tindakan Kuretase selesai
10.50 WIB KU pasien baik
dipindahkan ke ruang
pulih sadar

18/06/2017 S/ ibu mengatakan nyeri post kuret dan lemas Th/ Transfusi 2 kantong
20.00 WIB WB
O/ Status present :
KU : sedang • Inj. Ketorolac
Kes : compos mentis • Dexametason 2 amp/8
TD : 110/80mmHg jam
Nadi : 80 x/menit P.O :
RR : 20 x/menit • Cefadroksil 2x1 tab
T : 36,5 oC • Asam traneksamat 3x1
tab
A/ Post Kuretase a.i. mola hidatidosa dengan • Vit B kompleks 3x1
anemia tab
• PTU 4x2
• Paracetamol 3x1 tab
• Lugol 10 tetes dalam
200 cc/6 jam

19/06/2017 A/ Post Kuretase a.i. mola hidatidosa KU pasien baik


11.00 WIB dipulangkan
DEFINISI

Berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydatisia” yang berarti tetesan air dan “mola” yang
berarti konsepsi gagal. Mola hidatidosa adalah kehamilan yang berkembang tidak wajar
(konsepsi yang patologis) dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili
korialis mengalami perubahan hidropik. Dibedakan menjadi 2  komplit dan parsial.

Epidemiologi Di berbagai daerah, kejadian mola hidatidosa  0,6-1,1 per 1000 kehamilan
sedangkan kariokarsinma 1-9,2 per 40.000 kehamilan

Amerika Serikat & Eropa  1-2 per 1000 kehamilan


Asia  2 per 1000 kehamilan
Australia  0,91-1,41 per 1000 kehamilan
Indonesia  1 per 80 kehamilan
Etnik dapat mempengaruhi kejadia mola  populasi Asian 2 kali lebih
berisiko untuk berkembang menjadi mola dibandingkan populasi kaukasian

Merupakan penyakit pada wanita dalam masa reproduksi tetapi kalau terjadi
kehamilan pada wanita yang berumur > 45 tahun, kehamilan mola 10x lebih
besar dibandingkan dengan gravida antara 20-40 tahun.
Etiologi dan Faktor Risiko

• Faktor ovum patologik  terlambat dikeluarkan, Imunoselektif dari trofoblas, Keadaan


sosioekonomi yang rendah, Malnutrisi, defisiensi protein, asam folat, karoten, vitamin, lemak
hewan, Paritas tinggi, Umur, resiko tinggi kehamilan < 20 atau > 40 tahun, Infeksi virus dan
faktor kromosom yang belum jelas, Suku bangsa (ras) dan faktor geografi yang belum jelas,
riwayat kehamilan mola sebelumnya, Pemakaian kontrasepsi oral, Riwayat keguguran.

Patogenesis dan Patofisiologi

• Teori Missed Abortion


• Teori neoplasma
KLASIFIKASI
Klasifikasi penyakit trofobalstik dari International Federation of Gynecology and
Obstetrics (FIGO)6 :
Mola hidatidiform
• Komplet
• Parsial

Neoplasia Trofoblastik Gestasional


• Mola invasive
• Koriokarsinoma
• Tumor trofoblastik tempat plasenta
• Tumor trofoblastik epitel
Tabel 1. Gambaran mola hidatidosa komplit dan parsialis
Mola Hidatidosa Komplit Mola Hidatidosa Parsial
Kariotipe Diploid (46,XX atau Triploid (69,XXX atau 69,
46,XY) XXY)
Patologi
Fetus Tidak ada Sering ada
Amnion, sel darah merah Tidak ada Sering ada
janin
Edema villa Difus Bervariasi, fokal
Proliferasi trofoblastik Bervariasi, ringan sampai Bervariasi, fokal, ringan
berat sampai sedang
Gambaran Klinis
Diagnosis Kehamilan mola Missed Abortion
Ukuran uterus 50% lebih besar u/ umur Kecil untuk umur
kehamilan kehamilan
Kista teka-lutein 25-30% Jarang
Komplikasi Sering terjadi Jarang
Penyakit trofoblastik 15-20% 1-5%
persisten
• Amenore, perdarahan pervaginam abnormal, pembesaran
Anamnesis uterus, dan hyperemesis gravidarum, keluarnya gelembung
air seperti anggur

• Inspeksi : wajah dan badan kelihatan pucat kekuning-


kuningan  mola face, keluar gelembung dari kemaluan
• Palpasi  ukuran tidak sesuai UG, tidak teraba bagian
Pemeriksaan Fisik janin, balotemen (-), fenomena harmonica
• Auskultasi  DJJ (-)
• Pemeriksaan dalam uterus lembek, terdapat
perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis

• Laboratorium (hCG, T3, T4, TSH, Hb)


• USG  gambaran snowflakes atau honeycomb
Pemeriksaan Penunjang
appearance
• Foto thorak  metastase paru
Perbaikan
keadaan
umum

Pengeluaran
Follow up Tatalaksana jaringan mola

Terapi
profilaksis
dengan
sitostatika
ANALISIS KASUS
1. Apakah anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada kasus ini sudah
tepat?
2. Apakah diagnosa pada kasus ini sudah tepat?
3. Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
Apakah anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada kasus ini sudah tepat?

Perdarahan pervaginam Perdarahan pada kehamilan muda dapat disebabkan oleh


abortus, kehamilan ektopik, mola hidatiddosa

Volume perdarahan tidak Gejala mola tidak berbeda dengan kehamilan biasa, hanya saja
menentu, nyeri perut (+), lebih berat : amenore, mual, muntah, pusing, ukuran uterus
mules (-), mual muntah hebat lebih dari umur kehamilan, perdarahan sedikit-sedikit atau
(+), gerakan janin (-), perut sekaligus banyak, dan bisa disertai keluarnya jaringan mola
terasa lebih besar
Pada kehamilan ektopik terganggu : nyeri perut, amenore,
perdarahan pervaginam yang biasanya sedikit, pembesaran
uterus biasanya lebih kecil dari usia kehamilan

Abortus : perdarahan bisa sedikit atau banyak, nyeri kontraksi


-/+, jaringan yang keluar -/+, ukuran uterus lebih kecil atau
sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Luar
Abdomen cembung,
Inspekulo
lemas, simetris, TFU 3 Portio livide, OUE VT Mola Hidatidosa :
• Pembesaran uterus abnormal
jari diatas pusat, massa tertutup, fluor (-), fluxus Mukosa licin, portio
• Perlunakan serviks dan korpus uteri
(-), ballottement (-), DJJ (+) tidak aktif, E/L/P (-) lunak, OUE tertutup, • Terdapat perdarahan dan jaringan
(-), nyeri tekan (-), TCB nyeri goyang (-) dalam kanalis servikalis
• Tidak ada tanda-tanda janin : DJJ (-),
(-)
balotemen (-)

Kehamilan ektopik  abdomen tegang,


nyeri tekan (+), nyeri goyang portio (+)

Abortus imminens  pembesaran uterus


sesuai usia kehamilan, DJJ, balotemen,
kram/nyeri perut
Pemeriksaan Penunjang

LABORATORIUM
USG
Hb : 4 gr/dl
Ht : 13% • Ukuran uterus lebih dari normal
Leukosit : 10.300/ul • Gambaran vesikuler intrauteri
Hitung Jenis : 0/0/0/90/8/2 • Honey comb appearance (+)
Trombosit : 277.000/mm3
GDS : 146
Titer -HCG : 653.560 Kesan: Mola Hidatidosa
T3 : 3,86
T4 : 254,61
TSH : <0,05

Peningkatan kadar titer Untuk menegakkan diagnosis mola dapat dilakukan pemeriksaan kadar
-hCG hCG darah atau urin. Peningkatan kadar -hCG dapat terjadi pada hari ke-
100 sangat sugestif.
Anemia dan tirotoksikosis Sifat perdarahan pada mola bisa bersifat intermitten, sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak sehingga bisa menimbulkan anemia, syok bahkan kematian. Pada mola dapat
disertai preeklamsia (eklamsia) dan tirotoksikosis.
USG Gambaran seperti badai salju (snowflakes) atau sarang lebah (honeycomb), kantung
gestasi atau fetus (-),
Apakah diagnosa pada kasus ini sudah
tepat?

Anamnesis

Pemeriksaan USG

Mola
Hidatidosa
Pemeriksaan
Rujukan Parsial + Fisik
Anemia
Berat

Mola hidatidosa
komplit + anemia
Pemeriksaan berat + hipertiroid
Penunjang
Apakah tatalaksana pada kasus ini sudah
tepat?
Penanganan Mola Hidatidosa
Penanganan pada Pasien
1. Perbaikan keadaan umum 
anemia (sedang : sulfat ferrous
600 mg/hari, berat transfusi),
syok, penyulit lain (preeklamsia 1. Perbaikan keadaan umum
atau tirotoksikosis) • Observasi tanda vital dan
2. Pengeluaran jaringan mola  perdarahan
vakum kuretase atau • Resusitasi cairan
histerektomi • Transfusi
3. Pemeriksaan tindak lanjut • Anti tiroktoksikosis (PTU dan
pemantauan hCG minimal 1 thyrozol)
tahun (normal 8 minggu post • Persiapan darah
kuretase), follow up reaksi 2. Evakuasi mola dengan Kuretase
biologis 2 minggu sekali sampai AVM
(-) kemudian 1 bulan 1 kali
sampai 2 tahun, dapat diberikan
MTX utk profilaksis

Anda mungkin juga menyukai