III. Proses perjalanan haji dan umroh Proses Perjalanan Haji Kab. ■Banyuwangi Daerah Asal – Titik Pemberangkatan Bersama di Depan Pemda Banyuwangi Asrama Haji Surabaya - Bandara Embarkasi juanda – di Pesawat – Bandara AMAA madinah - Pemondokan Madinah - Bir Ali – Pemondokan Makkah - Arofah - Muzdalifah - Mina – Pemondokan Makkah - Bandara Jeddah - di Pesawat - Bandara Debarkasi Surabaya - Asrama Haji - Kampung Halaman JADWAL PENERBANGAN EMBARKASI SURABAYA Dari hasil qur’ah jadwal pemberangkatan haji kabupaten Banyuwangi berada di Gel ombang I Awal dan Banyuwangi mendapat Kloter 3,4 dan 5
Pengisian Kloter Berdasarkan dari Jadwal Pembe
rangkatan dan Pemulangan embarkasi Surabaya
Bagi kloter Penyangga, maka pengisian seat masing-ma
sing kloter sewaktu waktu berubah, seperti surabaya , bertugas sebagai pengisi seat yang belum terpenuhi, dengan berpedoman pada permohonan Jamaah Haji dan berkoordinasi dengan tim siskohat embarkasi Surabaya. RENCANA PERJALANAN HAJI (RPH) TAHUN 2018 M/1439 H Tgl. 16 Juli 2018 / 03 Dzul Qa’dah 1439 H CJH masuk Asrama Haji Surabaya
Tgl. 20 Agustus 2018 / 09 Dzul Hijjah 1439 H
Wukuf di Arafah ( senin )
Tgl. 26 Agustus 2018 / 15 Dzul Hijjah 1439 H
Awal Kedatangan Jamaah Haji Gel. I di Tanah Air
Tgl. 25 September 2018 / 15 Muharram 1440 H
Akhir Kedatangan Jamaah Haji Gel. II di Tanah Air A. Persiapan........ 1. Pembentukan Kelompok Perjalanan a. Pemgelompokan bimbingan dan perjalanan haji didasarkan pada domisili jamaah dan keluarga. b. Setiap 11 orang Jamaah Haji dikelompokkan dalam 1 regu dan setiap 4 regu ( 44 orang ) dikelompokkan dalam satu rombongan c. Jamaah haji akan diberangkatkan dalam 1 ( satu) kelompok terbang ( Kloter ) dengan kapasitas pesawat menyesuaikan. d. Dalam setiap kloter di dampingi oleh Petugas yang terdiri dari TPHI sebagai ketua kloter, TPIHI dan TKHI 2. Pembekalan a. Mental dan Fisik Bertaubat dan banyak berdzikir, menyelesaikan tanggungan,silatrrahim dan pembiasaan pola hidup sehat tak lupa mempelajari ilmu manasik haji b. Material Menyiapkan bekal secukupnya selama perjalanan dan keluarga yang ditinggalkan , membawa pakain 5 stel, termasuk seragam batik nasional jamaah (pakaian wanita tidak transparan,ketat dan tipis ) B. Pemberangkatan...... 1. Dari daerah asal ke asrama haji a. Dianjurkan sholat sunnat safar dan memperbanyak dzikir b. Selama dalam perjalanan, sdh berlaku hukum musafir, dengan demikian boleh menjamak dan mengqoshar sholat. 2. Di Asrama Haji a. Menyerahkan SPMA dan bukti setor lunas BPIH warna biru b. Menimbang , memeriksaan barang bawaan dan memeriksakan kesehatan fisik c. Menerima layanan kamar, makan, paspor, gelang identitas, living kost 1500 riyal saudi dan layanan kesehatan Lanjutan........... 3. Dari asrama Haji ke Bandara Embarkasi a. Jangan sampai tertinggal untuk membawa tas tentengan dan tas paspor yang diberikan b. Menaiki bis dan berdoa’a scr teratur sesuai dengan regu dan rombongannya menuju bandara II.Barang Bawaan dan keselamatan 1. Barang Bawaan Jamaah tdk boleh membawa atau menerima titipan barang2 seperti : dokumen negara (selain Paspor) , benda tajam ( Pisau, gunting dan lain2) serta tidak boleh membawa kompor,minyak goreng,barang yang mudah meledak,cetakan yang bergambar/VCD porno dan lain2 , yang dapat mengganggu kelancaran dan keselamatan penerbangan Macam-macam barang bawaan Jamaah haji Barang Mubah Barang Terlarang 2. Keselamatan Penerbangan a. Mengikuti petunjuk yg disampaikan petugas ( awak kapal/ Petugas Kloter ) b. Memperbanyak dzikir dan do’a serta membaca ayat al- qur’an c. Tidak boleh merokok dan mengaktifkan Handphone d. Perhatikan tatacara penggunaan toilet. Hati-hati, dalam penggunaan air jangan sampai tercecer dilantai pesawat, karena membahayakan keselamatan penerbangan e. Apabila akan buang air kecil/besar, dilakukam dengancara duduk di atas closet dan untuk mensucikannya dengan menggunakan tissu yang ada,setelah tissu dibasahi dengan air kran yang tersedia. Apabila masih ragu jengan segan minta tolong kepada petugas. f. Apabila ada yang sakit segera hubungi petugas kesehatan IV. Ibadah Dalam Perjalan
a. Makna Ibadah dalam Perjalanan
b. Tayammum di Dalam Pesawat c. Shalat di Perjalanan dan Pesawat a.Makna ibadah dalam perjalanan ■ Ibadah merupakan bentuk ketundukan makhluk kepada sang pencipta Allah Swt. ■ ibadah dalam islam adalah tunduk, merendahkan diri dan taat kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya melalui lisan para rasulnya. ■ Pelaksanaan ibadah dalam perjalanan memberikan arti yang sangat mendalam bagi seorang hamba karena pelaksanaannya membutuhkan perjuangan dari kendala-kendala yang di dapat dalam perjalanan ( kesulitan mendapat air, tempat tak nyaman , badan lesu dll) ■ Dalam melakukan perjalanan ke tanah suci yang panjang, tentunya suasana hati bermacam-macam ( hawatir, takut,gelisah, bahagiadan pasrah ) yang menghantarkan diri untuk semakin meningkatkan nilai ibadah kepada Allah swt. ■ Dalam melakukan perjalanan yang baik, Allah memberikan rukhshah bagi muslim untuk melaksanakan kewjiban yang ditentukan b. Tayammum di Dalam Pesawat ■ Tayammum di pesawat dapat dilakuakn dengan memilih salah satu cara sebagai berikut : ■ 1. cara Pertama ■ tayammum dengan satu kali tepukan tangan yaitu menepukkan kedua telapak tangan ke dinding pesawat atau sandaran kursi, lalu di usapkan ke wajah/muka kemudian langsung diusapkan kedua tangan mulai dari ujung jari sampai ke pergelangan tangan ( punggung dan telapak tangan ) secara merata dan tidak terputus antara usapan muka dengan usapan kedua tangan. ■ 2.Cara Kedua ■ tayammum dengan dua kali tepukan yaitu menepukkan kedua telapak tangan ke dinding pesawat atau sandaran kursi, lalu di usapkan ke wajah/muka kemudian tangan di tepukkan kembali ditempat yang lain dari tempat tepukan pertama lalu mengusapkan kedua telapak tangan kepada kedua tangan dari ujung jari sampai siku ( luar dan dalam ) c. Shalat di Perjalanan dan Pesawat ■ Shalat diperjalanan dapat dilakukan dengan cara jama’ dan qashar sebagai bentuk keringanan sejak meninggalkan rumah sampai kembali ketanah air. ■ 1. Pengertian shalat jama’ qashar ■ a. Shalat jama’ : Jama’ artinya mengumpulkan 2 shalat wajib yang dikerjakan dalam satu waktu yang sama. Shalat yang dapat dijama’ adalah shalat dhuhur dengan Ashar dan Shalat Maghrib dengan Isya’ ■ b. Shalat qashar : qashar artinya memendekkan shalat yang empat rokaat menjadi dua rokaat ( Dhuhuhur, Ashar dan Isya’) ■ c. Shalat Jama’ Qashar : artinya mengumpulkan dan memendekkan adalah dua shalat wajib dikerjakan bersamaan dengan memendekkan rokaat yang empat menjadi dua ( dhuhur dengan Ashar, Magrib dengan Isya’). Shalat jama’ qashar dapat juga menjadi taqdim atau ta’khir ■ 2. shalat Jama’ terbagi menjadi 2 (Dua) cara : ■ a. Jama’ Taqdim yaitu mengumpulkan dua sholat wajib yang dilaksanakan pada waktu yang pertama seperti shalat dhuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu dhuhur, Magrib dan Isya’ pada waktu magrib. ■ b. Jama’ Ta’khir yaitu mengumpulkan dua sholat wajib yang dilaksanakan pada waktu yang belakangan/terahir seperti shalat dhuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Ashar, Magrib dan Isya’ pada waktu Isya’ ■ 3. Tata cara Shalat Jama’ qashar ■ - Jama’ Qashar Taqdim ■ a. Dhuhur dan Ashar, maka dimulai dengan sholat dhuhur kemudian Ashar ■ b. Magrib dan isya’, dimulai dengan sholat Magrib kemudian Isya’ ■ c. Niat Jama’ ketika takbiratul ihram pada sholat pertama ■ d. Dilaksanakan dengan menggabung tanpa diselingi waktu dan amalan lain kecuali iqomah ■ - ■ Jama’ Qashar Ta’khir ■ a. Berniat jama’ ta’khir pada saat masih dalam waktu petama ■ b. Tidak harus berurutan di antara dua shalat. Misalnya, shalat Jama’ ■ Qashar ta’khir Dhuhur dan Ashar maka boleh melaksanakan ■ sholat dhuhur kemudian Ashar atau sebaliknya . ■ c. Niat jama’ ketika takbiratul ihram pada shalat yang pertama ■ d. Tidak harus niat jama’ pada saat akan melaksanakan shalat yang ■ kedua ( menurut pendapat yang shahih ) LANJUTAN……... TERIMA KASIH