Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN
GIGI SEKOLAH
Latar Belakang
 prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat
besar (Hastuti dan Andriyani, 2010). Data riskesdas tahun 2018
menunjukan sebanyak 57,6% orang Indonesia memiliki masalah
gigi dan mulut dimana salah satunya adalah gigi berlubang
atau karies.
 Tingkat karies yang terjadi pada anak usia dini mencapai 93%
yang berarti bahwa hanya 7% anak Indonesia yang bebas dari
karies gigi. Prevalensi masalah kesehatan gigi yang tinggi ini
diduga erat kaitannya dengan perilaku menyikat gigi secara
benar pada usia dini.
 Data kunjungan pada puskesmas jelbuk tentang gigi dan mulut
selama 3 bulan terakhir menunjukkan kunjungan puskesmas
dengan kode K02 yaitu karies sebesar 156 dan dan kunjungan
dengan kode K04 yaitu penyakit pulpa sebesar 161 (Laporan
Bulanan 1 Puskesmas Jelbuk).
 Salah satu upaya promotif dan preventif yang dimiliki
puskesmas adalah usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS). UKGS
sangat efektif dilakukan dengan sasaran anak sekolah dasar.
 kegiatan UKGS akan dilakukan di SDN Sucopangepok 1, SDN
Sucopangepok 2, dan MI Fatahillah
RUMUSAN MASALAH

 Bagaimanakah keadaan OHI-S siswa SDN


Sucopangepok 1, SDN Sucopangepok 2, dan MI
Fatahillah?
 Bagaimanakah indeks DMF-T dan def-t siswa SDN
Sucopangepok 1, SDN Sucopangepok 2, dan MI
Fatahillah?
TUJUAN

 Mengetahui keadaan OHI-S siswa SDN


Sucopangepok 1, SDN Sucopangepok 2, dan MI
Fatahillah
 Mengetahui indeks DMF-T dan def-t siswa SDN
Sucopangepok 1, SDN Sucopangepok 2, dan MI
Fatahillah
MANFAAT
 Bagi mahasiswa
 Melatih keterampilan bersosialisasi dan berkomunikasi
di bidang kedokteran gigi masyarakat
 Bagi Sekolah
 Meningkatkan kesadaran siswa SDN Sucopangepok 1,
SDN Sucopangepok 2, dan MI Fatahillah dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat melakukan
tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut.
 Bagi Puskesmas
 Mendapatkan data indeks kebersihan gigi dan mulut
siswa
 Mendapatkan data indeks karies siswa
 Mendapatkan informasi mengenai siswa yang
membutuhkan perawatan gigi di puskesmas.
METODE KEGIATAN

 Penyuluhan
kombinasi antara metode ceramah dengan media
poster, demonstrasi dengan media phantom, dan
tanya jawab
 Pemeriksaan OHI-s, DMF-t, def-t
 Demonstrasi sikat gigi bersama
SASARAN DAN PELAKSANAAN

 Kamis, 15 Agustus 2019


 Siswa kelas 1 - 6
 Dusun Krajan: SDN Sucopangepok 1, 140 siswa
 Dusun Gujuran: SDN Sucopangepok 2, 132 siswa
 Dusun Lenngkong: MI Fatahillah, 73 siswa
TOPIK KEGIATAN

 Upaya promotif dan preventif kesehatan gigi dan


mulut siswa-siswi SDN Sucopangepok 1, SDN
Sucopangepok 2, dan MI Fatahillah dengan
program UKGS.
HASIL KEGIATAN

 Skor rata-rata OHI-s


Nama Sekolah Skor rata-rata OHI-S Kategori OHI-S
SDN Sucopangepok 1 1,65 Sedang
SDN Sucopangepok 2 2,49 Sedang
MI Fatahillah 2,62 Sedang
Rata-rata 2,25 Sedang
 Skor rata-rata DMF-t, def-t
Nama Sekolah DMF-T def-t
D M F DMF-T Kategori d e f def-t Kategori
SDN 261 181 3 3,48 Sedang 236 18 0 1,99 Rendah
Sucopangepok 1
SDN 214 307 0 4,23 Sedang 245 22 1 2.14 Rendah
Sucopangepok 2
MI Fatahillah 70 7 0 1,79 Rendah 112 56 3 3,97 Sedang
Rata-rata 182 165 1 3,16 Sedang 198 32 1 2,7 Sedang
PEMBAHASAN
 Pemeriksaan OHI-S pada seluruh siswa dari SDN
Sucopangepok 1, SDN Sucopangepok 2, dan MI Fatahillah
menunjukkan kategori sedang.
 Katagori sedang memiliki nilai yang tinggi karena
kemungkinan siswa kurang memerhatikan kesehatan rongga
mulutnya dan kemungkinan pengetahuan siswa sendiri yang
masih kurang dalam menjaga kesehatan rongga
mulutnya.Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak-
anak memiliki hubungan dengan indeks kebersihan mulut,
dimana semakin baik tingkat pengetahuan pada anak maka
semakin baik juga indeks OHI-S.
 kelas 1-4 memiliki angka def-t yang lebih tinggi
dibandingkan dengan DMF-T dikarenakan usia
6-10 tahun adalah fase geligi pergantian
sehingga masih sedikit yang gigi permanennya
sudah erupsi.
 Nilai DMF-T yang lebih tinggi pada pemeriksaan
di kegiatan UKGS ini dapat terjadi karena
tingkat karies pada gigi permanen yang cukup
tinggi pada siswa kelas 5 dan 6
 Nilai F/f pada hasil pemeriksaan rendah
menunjukkan anak-anak cenderung
membiarkan giginya yang terserang karies bila
tidak ada rasa sakit dan tidak langsung berobat
ke dokter gigi.
KESIMPULAN

 Skor rata-rata nilai OHI-S pada siswa SDN


Sucopangepok 1, SDN Sucopangepok 2, dan MI
Fatahillah masuk dalam kategori sedang.
 Skor rata-rata DMF-T di SDN Sucopangepok 1
sebesar 3,48 dan skor rata-rata def-t di SDN
Sucopangepok 2 sebesar 1,99.
 Skor rata-rata DMF-T di SDN Sucopangepok 2
sebesar 4,23, sedangkan skor rata-rata def-t di
SDN Sucopangepok 2 sebesar 2,14.
 Skor rata-rata DMF-T di MI Fatahillah sebesar 1,79,
sedangkan skor rata-rata def-t di MI Fatahillah
sebesar 3,97.
SARAN

 Perlu dilakukan adanya penilitian selanjutnya


menggunakan plak indeks dalam menghitung skor
kebersihan rongga mulut untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai