Anda di halaman 1dari 10

Kegunaan air

Pada masyarakat Jawa Kuna


 Sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran manusia
seharusnya bisa menggunakan air dengan bijaksana dan
ikut menjaga dan melestarikan sumber-sumber air
 Salah satu caranya dengan tidak menggunakan air secara
sembarangan
 Pesan tersebut sudah pernah ada sejak nenek moyang
masyarakat jawa yang pada umumnya pesan tersebut di
tuliskan dalam prasasti
Prasasti Tuk Emas

 Prasasti tuk emas merupakan salah satu prasasti yang


mengajak manusia untuk mau menjaga kelestarian sumber
mata air
 Prasasti tuk emas ditemukan di lereng gunung merbabu
dan ditulis pada abad 7 M mengatakan bahwa tak jauh
dari tempat tersebut ada sumber mata air yang di
sakralkan
 “ prasasti Tuk Emas merrupakan prasasti paling tua di
Jawa Tengah yang menerangkan adanya sumber mata air
yang aliran airnya hampir sama dengan sungai gangga. Di
prasasti tersebut disebutkan juga bahwa aliran air dari
sumbernya melewati batu-batu dan pasir sehingga air yang
mengalir dari sumber air yang tempatnya tidak jauh dari
sumber air tuk mas seperti nama prasastinya”- Dwi
Cahyono
Prasasti cunggrang (929M)

 Tinggalan kerajaan mataram kuna ketika pusat kerajaannya pindah ke


jawa timur (Dinasti Isyana)
 Isinya mengenai sumber air lebih tepatnya upaya kerajaan mataram
hindu untuk memperbaiki pancuran dan petirtaan
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan
bahwa kerajaan masa jawa kuna
 Pemerintah sudah paham bahwa sumber air itu sangat penting bagi
kehidupan masyarakat umum
 Sumber air dianggap penting untuk komunitas agama hindu maupun
budha untuk penyucian diri sebelum ibadah
 Maka dari itu di pertirtaan sering ditemukan bagian tubuh yang
berhubungan dengan mulut-dada-puser-uterus-organ pembuangan
 Dari zaman prasejarah sampai saat ini manusia cenderung tinggal di
dekat sumber mata air untuk memenuhi sumber kehidupan
 Jika air melimpah dan memberikan rasa syukur maka seringkali
manusia mengadakan sedekah bumi
Beberapa upaya untuk melestarikan air
pada masyarakat jaman kuna
 Menanam pohon-pohan besar seperti ringin,lo,bambu
 Larangan menyia-nyakan air (kutukan)
 Gotong royong memelihara sumber air karena jika mata air sudah habis
gantinya adalam air mata

Anda mungkin juga menyukai