ATLAS ID 363040 – ED March 2018 Referensi: Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Updated 2015.
2
Asma
Manifestasi klinis asma meliputi1:
1. Batuk
2. Wheezing
3. Sesak napas
4. Dada tertekan yang timbul
secara kronik dan/atau berulang
5. Bersifat reversible
6. Cenderung memberat pada
malam/dini hari
7. Timbul jika ada pencetus.
1. IDAI. 2016. Panduan Nasional Asma Anak Edisi ke-2; 2. Pathology of Asthma (https://www.educationforhealth.org/asthma-pathology-of-asthma/, assessed on 20 December 2017)
Patofisiologi asma
Referensi: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7223/ Section 2, Definition, Pathophysiology and Pathogenesis of Asthma, and Natural History of Asthma.
5
Faktor Risiko Asma
Beberapa faktor risiko asma antara lain:
Atopi keluarga
Polusi udara
Asap rokok
Makanan cepat saji
Ventilasi udara tidak memadai
Faktor berat lahir
60%
positif antara tingkat
50%
51% hospitalisasi dengan
40% 45% derajat keparahan asma1
p = 0.00001
30%
20% 27% • Risiko hospitalisasi
10% meningkat pada pasien
0%
asma berat1
Asma ringan Asma sedang Asma berat
Derajat Asma
Riwayat hospitalisasi dan kunjungan ke unit gawat darurat menjadi faktor risiko
eksaserbasi & kematian terkait asma2,3
Asma ringan
Asma dapat terkontrol sepenuhnya dengan terapi Jenjang 1 atau 2
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis rendah
Asma sedang
Asma dapat terkontrol sepenuhnya dengan terapi Jenjang 3.
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis rendah/LABA
Asma berat 14
Asma yang membutukan terapi jenjang 4 atau 5.
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis sedang atau tinggi/LABA.
Pengobatan dilakukan untuk mencegah keparahan asma menjadi tidak terkontrol.
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Penanganan ASMA
GINA 2015
22
Jenis Obat Asma
Obat pengontrol (controller medication)
• Digunakan untuk maintenance secara rutin
• Mengurangi inflamasi saluran nafas
• Mengontrol gejala
• Menurunkan risiko eskaserbasi dan penurunan fungsi paru
Obat pelega (reliever medication)
• Digunakan sesuai kebutuhan pada saat gejala memburuk atau eksaserbasi
• Untuk pencegahan jangka pendek ~ bronkokonstriksi yang dipicu oleh
exercise
Terapi tambahan (add on therapies) untuk asma berat
• Dipertimbangkan untuk pasien dengan gejala yang menetap dan/atau
eksaserbasi dan terapi faktor risiko yang dapat dimodifikasi
ATLAS ID 363040 – ED March 2018 Referensi: Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Updated 2015.
23
Obat Asma
Obat Pengontrol Obat Pelega
ICS : Inhaled Corticosteroid SABA : Short Acting B2 Agonist
Theophylinne; Tiotropium
Referensi: Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Updated 2015.
24
Tata Laksana Asma - GINA 2015 Tingkat 5
Berikan terapi
tambahan, contoh :
anti-IgE Pilihan lain :
Tambahkan tiotropium
Tingkat 4 atau oral
PENGONTROL : Pilihan Pertama :
kortikosteroid dosis
rendah
ICS dosis
ICS Pilihan Pertama Tingkat 3
menengah/tinggi + LABA
Pilihan lain :
Pilihan Pertama : - Tambahkan Tiotropium**
ICS dosis rendah + LABA
- ICS dosis tinggi + LTRA
-(Atau + teofilin)
Anak 6-11 tahun : ICS dosis
sedang, teofilin tidak dianjurkan
Pilihan lain :
- ICS dosis menengah/tinggi
Tingkat 2 - ICS dosis rendah + LTRA
(atau +teofilin)
Pilihan Pertama
ICS dosis rendah
Pilihan lain : LTRA atau
Tingkat 1 teofilin dosis rendah
Pilihan lain:
Pertimbangkan ICS dosis
rendah
PELEGA : SABA sesuai kebutuhan PELEGA : sesuai kebutuhan SABA atau low dose ICS/Formoterol*
Referensi: Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Updated
2015.
PUL/004/FEB16-FEB17/SC
Bagaimana Penanganan
EKSASERBASI pada ASMA ?
26
Eksaserbasi Asma
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Faktor Risiko Eksaserbasi yang Dapat
Mengancam Nyawa
01 02 03 04
05 06 07 08
Kunjungan ke UGD atau
Penggunaan steroid sistemik Tidak teratur berobat sesuai
perawatan rumah sakit (RS) Berkurangnya persepsi
(saat ini atau baru berhenti) rencana terapi
Karena asma dalam setahun tentang sesak napas
terakhir
09 10
Penyakit psikiatrik atau masalah Alergi makanan dengan
psikososial gejala yang berat
ATLAS ID 363040 – ED March 2018 Referensi: Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Updated 2015.
29
Tatalaksana Eksaserbasi
pada Pasien Asma Dewasa
(1)
Apakah salah satu dari hal berikut ini ada?
PENILAIAN AWAL
Mengantuk, kebingungan, Silent chest
Observasi
A: airway B: breathing C: circulation
awal
TIDAK
YA
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Tatalaksana Eksaserbasi
pada Pasien Asma Dewasa (2)
RINGAN atau SEDANG BERAT
Beta 2 agonist kerja singkat
Beta 2 agonist kerja singkat Ipratropium bromida
Pertimbangkan ipratropium bromida Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 93–
Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 93–95%
Terapi sesuai 95% (anak 94-98%)
(anak 94-98%)
dengan klasifikasi Kortikosteroid oral atau IV
Kortikosteroid oral
eksaserbasi Pertimbangkan magnesium IV
Pertimbangkan ICS dosis tinggi
Berikut adalah terapi yang biasanya diberikan pada pasien eksaserbasi untuk mencapai
perbaikan secara cepat:
Kortikosteroid sistemik
Oksigen SABA 1. Diberikan jika terapi dengan SABA tidak
Untuk mencapai saturasi menunjukan perbaikan
oksigen 93-95% pada Inhalasi SABA diberikan 2. Eksaserbasi terjadi saat pasien sedang
pasien dewasa (94-98% hingga beberapa kali pada menggunakan OCS
untuk pasien anak) pasien asma akut
3. Telah diterapi dengan OCS pada riwayat
eksaserbasi sebelumnya
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Terapi Nebulisasi Untuk Penyakit Pernapasan Kini
Semakin Komprehensif
Nebulisasi
obat inhalasi
Gardenhire, et al. A guide to Aerosol Delivery Devices for Respiratory Terapists. 2013. 3rd edition.
Keuntungan Terapi Nebulisasi
34
1. Welch, et al. Nebulization Therapy for Asthma: A Practical Guide for the Busy Pediatrician. 2008. Clinical Pediatrics: Vol. 47, No. 8, October 2008; 2. Welch, et al. Evaluation of
Inhaler Device Technique in Caregivers of Young Children with Asthma. 2010. Pediatric Allergy, Immunology, And Pulmonology Volume 23, Number 2
Short Acting β-2 Agonist (SABA)
SABA terbagi menjadi beberapa grup, antara lain:
SABA bekerja dimulai dengan aktivasi reseptor sehingga terjadi relaksasi otot polos
sehingga terjadi bronkodilatasi (pelebaran saluran napas)
Terbutaline Sulfate sebagai Rapid
Bronchodilator
Terbutaline Sulfate
mempunyai efek yang
cepat sebagai
bronkodilator
Lai CKW et al. Effect of preservative on the efficacy of terbutaline nebuliser solution in atopic asthma. Thorax; 1993; 48: 566-568
Efektif Meningkatkan PEF & FEV1
Kombinasi Terbutaline Sulfate dan ipratropium bromide efektif untuk meningkatkan nilai FEV1 dan PEF
secara signifikan
PEF
FEV1
400
2 **
350 **
1.5 * *1.6 300 317
341
1.5
* *
FEV1 (L)
250
PEF L/min
1
1.1 244
200
0.5 150
100
0
50
Sebelum 60 menit 120 menit
0
Sebelum 60 menit 120 menit
FEV1: Force Expiratory Volume in 1 second
PEF: Peak Expiratory Flow
Penelitian terdiri atas 11 pasien dengan rata-rata umur 65 tahun yang datang ke IGD dengan kasus asma akut, semua pasien diterapi dengan 5 mg terbutaline (0.05-
0.11 mg/kg) dan 0.5 mg ipratropium bromide. Terapi diberikan dengan menggunakan Nebulizer dengan volume 4 ml. Semua pasien mendapatkan terapi
betamethasone intravena dan peniliaian dilakukan sebelum terapi, 60 menit dan 120 setelah terapi
37
** p<0.01 vs sebelum terapi
Janson C, Herala M. Plasma terbutaline levels in nebulisation treatment of acute asthma. Paulmonary Pharmacology (1991) 4, 135-139
Efek Samping yang WELL-TOLERATED
Kombinasi Terbutaline Sulfate dan Ipratropium Bromide tidak meningkatkan denyut nadi dan tremor
pasien setelah terapi.
Denyut Nadi
100
Tremor
20
90
Denyut Nadi (Denyut/menit)
18
91 91 91
80 18
16 17
70 16
Tremor (mm/s)
14
60 12
50 10
40 8
30 6
20
4
10
2
0
0
Penelitian terdiri atas 11 pasien dengan rata-rata umur 65 tahun yang datang ke IGD dengan kasus asma akut, semua pasien diterapi dengan 5 mg
terbutaline (0.05-0.11 mg/kg) dan 0.5 mg ipratropium bromide. Terapi diberikan dengan menggunakan Nebulizer dengan volume 4 ml. Semua pasien
mendapatkan terapi betamethasone intravena dan peniliaian dilakukan sebelum terapi, 60 menit dan 120 setelah terapi
Janson C, Herala M. Plasma terbutaline levels in nebulisation treatment of acute asthma. Paulmonary Pharmacology (1991) 4, 135-139
Budesonide Memberikan Efikasi Setara
dengan Oral Prednisolone
Waktu (Hari)
Pemberian (budesonide) 5 hari memberikan efikasi yang setara (PEF) dengan oral
prednisolone pada pasien asma dewasa dengan eksaserbasi.
Chian CF et al. Five-day course of budesonide inhalation suspension is as effective as oral prednisolone in the treatment of mild to severe acute asthma 39
exacerbations in adults. 2011. Pulmonary Pharmacology & Therapeutics 24: 256-260
Ringkasan
1. Riwayat hospitalisasi & kunjungan ke UGD meningkat seiring keparahan gejala asma; Hal ini
meningkatkan risiko eksaserbasi dan kematian akibat asma
2. Eksaserbasi asma adalah episode peningkatan progresif dari sesak napas, batuk, mengi,
atau dada terasa berat dan penurunan progresif dari fungsi paru.
3. Terapi nebulisasi memiliki banyak keuntungan antara lain mudah digunakan, dapat
dikombinasi dengan obat asma lainnya, serta mampu menghasilkan dosis tinggi (high dose)