Tugas Fungsi Dan Peran B.indo Kelompok 7-2
Tugas Fungsi Dan Peran B.indo Kelompok 7-2
Untuk membentuk karakter atau kepribadian bangsa ini, sastra diperlakukan sebagai salah satu media atau
sarana pendidikan kejiwaan. Hal itu cukup beralasan sebab sastra mengandung nilai etika dan moral yang
berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia. Sastra tidak hanya berbicara tentang diri sendiri (psikologis),
tetapi juga berkaitan dengan Tuhan (religiusitas), alam semesta (romantik), dan juga masyarakat (sosiologis).
Sastra mampu mengungkap banyak hal dari berbagai segi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:623) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak,
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak. Karakter merupakan nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma
agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karakter juga merupakan cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, maupun negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang mampu membuat suatu keputusan
dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang dibuatnya.
Genre Sastra
Genre sastra yang mengandung nilai literer-estetis adalah genre sastra yang
mengandung nilai keindahan, keelokan, kebagusan, kenikmatan, dan keterpanaan
yang dimungkinkan oleh segala unsur yang terdapat di dalam karya sastra
Dengan nilai literer-estetis yang termuat dalam sastra kanon tersebut, diharapkan
karakter atau kepribadian bangsa yang terbentuk adalah insan Indonesia yang
memiliki rasa keindahan, ketampanan, dan keanggunan dalam berpikir, berkata, dan
berperilaku sehari-hari.
Humanistis
Genre sastra yang mengandung nilai humanistis adalah genre sastra yang mengandung
nilai kemanusiaan, menjunjung harkat dan martabat manusia, serta menggambarkan
situasi dan kondisi manusia dalam menghadapi berbagai masalah.
Kehadiran karya sastra semacam itu diharapkan dapat membentuk kearifan budaya
bangsa Indonesia yang memiliki rasa perikemanusiaan yang adil, beradab, dan
bermartabat.
Etis dan moral
Genre sastra yang mengandung nilai etis dan moral dalam karya sastra mengacu pada
pengalaman manusia dalam bersikap dan bertindak, melaksanakan yang benar dan yang
salah, serta bagaimana seharusnya kewajiban dan tanggung jawab manusia dilakukan.
Simpanan dan rawatan norma etis dan moral tersebut dapat dijadikan wahana pembentukan
karakter atau kepribadian bangsa yang lebih mengutamakan etika dan moral dalam bersikap
dan bertindak sehari-hari.
Religius-sufistis-
profetis
Sastra religius-sufistis-profetis adalah genre sastra yang menyajikan pengalaman spiritual dan
transendental. Semua sastra pada awalnya digunakan sebagai sarana berpikir dan berzikir
manusia akan kekuasaan, keagungan, kebijaksanaan, dan keadilan Tuhan yang Maha Esa.
Kerinduan manusia kepada Tuhan, bahkan hubungan kedekatan manusia dengan Tuhan,
Kehadiran sastra tersebut dapat membentuk karakter atau kepribadian bangsa Indonesia
sebagai insan yang yang religius, penuh rasa berbakti, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari.