Anda di halaman 1dari 77

BAB II

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

BALITA DAN APRAS


PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN :
 Bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan Interseluler, berarti :
Bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat.
PERKEMBANGAN :
 Bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam
bidang :
1. Motorik Kasar
2. Motorik Halus
3. Kemampuan Berbahasa
4. Sosialisasi dan Kemandirian.

Perkembangan terjadi secara simultan


dengan pertumbuhan.
 Ciri-ciri Perkembangan :
 Perkembangan menimbulkan perubahan.
 Perkembangan awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
 Perkembangan mempunyai pola yang
tetap.
 Perkembangan memiliki tahap yang
berurutan.
 Perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda.
 Perkembangan berkorelasi dengan
pertumbuhan.
 Tahap-tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan :
Masa dalam kandungan
(prenatal)
Masa Neonatal (0 – 28 hari)
Masa Bayi (< 1 tahun)
Masa Balita (< 5 tahun)
Masa Prasekolah (5-6 tahun)
Pertumbuhan fisik anak
 Perkiraan berat badan dalam kilogram
 Lahir
 3-12 bulan = umur (bulan) + 9
2
 1-6 tahun = umur (tahun) +8
 6-12 tahun = umur (tahun) x 7 -5
2
Perkiraan tinggi badan dalam
centimeter
 Lahir = 50 cm
 1 tahun = 75 cm
 2-12tahun = umur (tahun) x 6 +77
PERIODE KRITIS PERKEMBANGAN OTAK
DETEKSI
DINI
POTENSI GENETIK TUMBUH
+ KEMBANG
LINGKUNGAN OPTIMAL
STIMULASI

DETEKSI DINI  KEMAMPUAN / BAKAT ANAK


GANGGUAN / KELAINAN
PENYAKIT
KETERBATASAN
•ORANG TUA/KELUARGA
•PETUGAS KESEHATAN
•GURU
•KMS (KARTU MENUJU SEHAT)
•MASYARAKAT
“Milestone” Perkembangan Balita
dan Anak Prasekolah :
0-3 Bulan :
 Belajar mengangkat kepala (3 bila 450 )
 Mengikuti objek dengan mata (3 bl garis tengah)
 Melihat muka orang dengan tersenyum
 Terkejut terhadap suara
 Mengenal ibunya dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran, kontak
 Mengoceh spontan dan bereaksi dengan
mengoceh
 Menahan benda yang ada dalam genggaman
3-6 bulan:
 Berbalik dari telungkup ke telentang
 Mengangkat kepala 900, mengangkat dada
dengan bertopang tangan
 Mulai belajar meraih benda yang ada
dalam jangkauannya
 Berusaha memperluas pandangan
 Mengarahkan matanya pada benda kecil
 Tertawa, menjerit karena gembira/diajak
bermain
 Tersenyum bila melihat mainan lucu,
gambar pada saat bermain sendiri
6-9 bulan:
 Duduk ( sikap tripoid-sendiri)
 Merangkak meraih mainan atau
mendekati seseorang
 Memindahkan benda dari satu tangan ke
tangan lainnya
 Memegang benda kecil dengan ibu jari
dan jari telunjuk
 Bergembira dengan melempar benda
 Mengeluarkan kata tanpa arti ma, ba
 Mengenal muka anggota keluarga, takut
pada orang asing
 Bermain tepuk tangan/ciluk ba
9-12 bulan:
 Merangkak, kadang berdiri
 Dapat berjalan dengan dituntun
 Mengulang menirukan bunyi yang
didengar
 Bicara 2-3 suku kata
 Mengeksploitasi sekitar, ingin tahu
 Ingin menyentuh apa saja, memasukkan
benda ke mulut
 Mengerti perintah sederhana,
berpartisipasi dalam permainan
12-18 bulan:
 Berjalan-lari
 Bicara 3-6 kata
 Menyusun 2-4 kubus
 Menggelindingkan bola
 Belajar makan-minum sendiri
 Membantu/menirukan pekerjaan RT,
memasukkan kubus di kotak
 Memperlihatkan rasa
cemburu/bersaing
18-24 bulan:
 Dapat menyusun kubus 3-4 buah,
menyusun letak kubus
 Dapat menjawab bila ditanya, misal:
“ini apa?”, akan dijawab: “bola”
 Dapat naik kursi tanpa pertolongan,
berjalan menuruni anak tangga
 Berdiri dengan baik walau sambil
membawa mainan
2-3 tahun :
 Dapat bermain dan menendang bola
sambil berlari
 Meminta/menunjukkan makanan-
makanan
 Meniru pekerjaan orang lain
 Alat perlengkapan makan-minum dari
plastik
 Dapat membedakan mainan: kubus
3-4 tahun:
 Berdiri 1 kaki
 Belajar berpakaian, membuka kancing
 Menggambar garis silang
 Mengenal 2-4 warna
 Bicara baik
 Menyebut nama, umur, tempat
 Mengenal sisi atas, bawah, depan
 Mendengarkan cerita
 Bermain dengan anak lain
 Berjalan sendiri ke tetangga
 Rasa sayang
4-5 tahun
 Meloncat dengan 1 (satu) kaki
 Menari
 Menggambar orang 3 (tiga) anggota
badan
 Menyebutkan 4 (empat) kegiatan,
bicara mudah dimengerti
 Menghitung jari
 Menyebut hari
 Menyebut hari
 Minat pada kata baru, bertanya
 Membedakan ukuran, bentuk
 Berpakaian, gosok gigi tanpa bantuan
5 - 6 tahun
 Berjalan lurus, naik sepeda,
menangkap bola kecil
 Lawan kata
 Mengartikan 7 (tujuh) kata
 Menyebutkan kegunaan alat, terbuat
dari apa
 Menghitung 5 - 10
 Menggambar orang lengkap
 Simpati, mengikuti aturan permainan
 Bermain lengkap sendiri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
1. Faktor Dalam (Internal)
2. Faktor Luar (Eksternal)
a. Faktor Prenatal
b. Faktor Persalinan
c. Faktor Pasca Natal
BAB III
STIMULASI TUMBUH
KEMBANG
Stimulasi adalah:
Suatu kegiatan merangsang
kemampuan dasar Balita dan Anak
Prasekolah yang dilakukan oleh
lingkungan (ibu, bapak, pengasuh
anak & anggota keluarga lain)
untuk mengoptimalkan tumbuh
kembangnya
Stimulasi utk merangsang 4 aspek
kemampuan dasar:
 Kemampuan Gerak Kasar (GK)
 Kemampuan Gerak Halus (GH)
 Kemampuan berbicara dan
bahasa
 Kemampuan bersosialisasi dan
kemandirian
Prinsip Stimulasi Perkembangan:
 Dilandasi rasa cinta dan kasih sayang
 Orang-orang terdekat dipakai sebagai
model
 Dilakukan dengan cara bermain,
bervariasi, menyenangkan, tanpa
paksaan dan hukuman
 Dilakukan setiap hari, secara bertahap
dan berkelanjutan yang mencakup 4
aspek kemampuan dasar
 Dilakukan sesuai dengan kelompok
umur anak
 Gunakan alat bantu yang sederhana,
aman dan mudah didapat
 Beri kesempatan yang sama pada
anak perempuan dan laki-laki
 Selalu beri pujian, bila perlu beri hadiah
atas keberhasilannya
Pengelompokan umur untuk stimulasi:
1. Umur 0-3 bulan
2. Umur 3-6 bulan
3. Umur 6-9 bulan
4. Umur 9-12 bulan
5. Umur 12-15 bulan
6. Umur 15-18 bulan
7. Umur 18-24 bulan
8. Umur 2-3 tahun
9. Umur 3-4 tahun
10. Umur 4-5 tahun
11. Umur 5-6 tahun
Contoh stimulasi pada kelompok umur
3-6 bulan:
Kemampuan gerak kasar
Kegiatan yang perlu dilanjutkan:
Usahakan bayi menegakkan kepalanya dan
angkat melalui bawah ketiaknya agar ia
dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya
Bab IV
DETEKSI DINI
PENYIMPANGAN TUMBANG
 Adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan penyimpangan tumbang
secara dini agar lebih mudah
diintervensi

 Bila penyimpangan terlambat dideteksi,


maka lebih sulit diintervensi dan akan
berpengaruh pada tumbang anak
Umur Jenis deteksi yang harus dilakukan
BB/TB LK KPSP TKM TDL TDD KMME
0 bln V V V
3 bln V V V V V
6 bln V V V V V
9 bln V V V V V
12 bln V V V V
15 bln V V V
18 bln V V V V
21 bln V V V
2 th V V V V V
2 ½ th V V V V
3 th V V V V V V V
3 ½ th V V V V V V
4 th V V V V V V V
4 ½ th V V V V V V
5 th V V V V V V V
5 ½ th V V V V V V
6 th V V V V V V V
A.Kartu Menuju Sehat (KMS)

• Tujuan :
 Menentukan ada/tidaknya BGM
 Mengetahui BB naik atau tidak naik

Jadual :
 Setiap bulan
Cara menggunakan :
 Gantungkan dacin pada balok
rumah, tiang penggantung atau
cabang pohon yang kuat.
 Gantungkan sarung, celana
penimbang atau keranjang pada
dacin
– Atur posisi dacin hingga batang
timbangan mendatar
– Lihat angka pada batang
timbangan, yang menunjukkan
berat alat (celana timbang atau
keranjang)
– Kader 1/ orang tua meletakkan
anak ke dalam celana
timbang/keranjang
– Kader 2 menggeser bandul sampai
batang timbangan mendatar
– Baca angka di batang timbangan,
yang menunjukkan berat total
(berat anak + berat celana
timbang/keranjang
– BB anak = Berat total-berat alat
• Interpretasi :
 Bila BB sdi bawah garis merah
(BGM) atau tidak naik, artinya :
anak mempunyai gangguan
pertumbuhan

• Intervensi :
 Merujuk ke Puskesmas
B. Tabel BB/TB
• Tujuan :
 Menentukan status gizi anak

• Jadual :
 Setiap kali kunjungan ke
puskesmas
A. Menggunakan Tabel BB/TB
berdasarkan NCHS
Pengukuran Berat Badan, dengan
timbangan bayi dan timbangan injak

B. Pengukuran Panjang atau Tinggi


Badan dengan posisi berbaring
atau posisi berdiri
 Interpretasi :
Gizi Baik : -2 SD s/ +2 SD
Gizi Kurang : <-2 SD s/ -3 SD
Gizi Buruk : <-3 SD
Gizi Lebih : >+ 2 SD

 Intervensi :
 MTBS
 Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk
C.Pengukuran Lingkaran Kepala Anak
(PLKA)
Tujuan :
Mengetahui lingkaran Kepala Anak
dalam batas normal atau di luar
batas normal

Jadual :
Bayi (0-1 tahun) : Tiap 1 bulan
Anak (1-6 tahun) : Tiap 6 bulan
Cara Interpretasi :
Di dalam “jalur hijau” : LKA Normal
Di luar “jalur hijau” : LKA Tidak
Normal (makrosefal dan
mikrosefal)

Intervensi :
Bila Tidak Normal segera rujuk ke
Rumah Sakit
Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
• Harus dilakukan dengan teratur,
supaya penyimpangan diketahui
dini dan intervensi cepat dilakukan
sehingga tidak mengganggu
perkembangan selanjutnya.
• Dilakukan di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar
IV.2 Pelaksana dan Alat yang digunakan

Tingkat Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

1. Keluarga dan Orang tua KMS, timbanagn


masyarakat Kader Kesehatan dacin
Petugas PADU, BKB,
TPA dan guru TK

2. Puskesmas Dokter, bidan, Tabel BB/TB, PLKA,


perawat, ahli gizi dan timbangan, alat ukur
petugas lainnya tinggi badan dan pita
pengukur lingkar
kepala
I. Buku KIA
 Tujuan :
Mengetahui dini adanya penyimpangan
perkembangan anak di level keluarga
 Jadual :
Bayi 0-1 bulan : Dua kali
1 bulan s/ 1 tahun : Tiap 3 (tiga) bln
1 s/ 5 tahun : Tiap 6 (enam) bln
Cara menggunakan Buku KIA untuk Deteksi
Dini Perkembangan Balita
Umur Kemampuan perkembangan

0-1 bulan Menatap ke ibu, dll

1-3 bulan Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap, dll

3-6 bulan Meniru bunyi, dll

6-9 bulan Duduk sendiri, dll

9-12 bulan Bermain CI LUK BA, dll

1-2 tahun Menunjukkan dan menyebut nama bagian


tubuh, dll
2-3 tahun Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan, dll

3-5 tahun Melompat-lompat, dll


 Interpretasi :
Anak tidak mampu melakukan
kemampuan tersebut sesuai dengan
kelompok umur, mungkin mengalami
gangguan perkembangan.

 Intervensi :
Dirujuk ke Petugas Kesehatan/
Puskesmas
II. KPSP
 KPSP adalah daftar 9-10 pertanyaan singkat
pada orang-tua mengenai kemampuan yang
telah dicapai oleh anak yang berumur 0-5
tahun, untuk mengetahui perkembangan
anak sesuai atau menyimpang.
 Alat :
1. Lembar KPSP
2. Kertas, pensil, bola karet atau plastik
seukuran bola tenis, kerincingan, kubus
berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
benda-benda kecil seperti kismis/potongan
biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Tujuan :
Mengetahui dini adanya penyimpangan
perkembangan anak di tingkat petugas
Jadual :
Anak 0-2 tahun : Tiap 3 (tiga) bulan
Anak 2-6 tahun : Tiap 6 (enam) bulan
Cara menggunakan :
 Anak dibawa dan tentukan umur anak
(tanggal, bulan, tahun). Kelebihan 16 hari
 dibulatkan menjadi 1 bulan.
Jenis pertanyaan :
° Cukup dijawab oleh ibu/pengasuh
° Perintah untuk melaksanakan tugas sesuai
tertulis pada KPSP

 Orang tua tidak ragu-ragu atau takut


menjawab
 Tanyakan daftar pertanyaan tersebut secara
berurutan satu persatu
 Catat jawaban orang tua dan hasil
pengamatan, dengan jawaban “Ya”/”Tidak”
 Teliti bahwa semua pertanyaan telah
dijawab
Interpretasi :
 Jawaban “Ya”, bila orang tua menjawab :
anak bisa atau pernah atau sering atau
kadang-kadang.
 Hitung jumlah jawaban “Ya”
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti
perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan
(M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6,
kemungkinan ada penyimpangan (P)
Intervensi :
Hasil catatan (S), lakukan :
 Beri pujian pada ibu
 Teruskan pola asuh
 Lakukan stimulasi sesuai tahap
perpembangan berikutnya
 Ikutkan anak di Posyandu, BKB,
PADU
Hasil catatan (M), lakukan :
 Beri dukungan ibu
 Ajarkan ibu cara menstimulasi sesuai
kelompok umur
 Cari penyebab kemungkinan penyakit yang
menyebabkan penyimpangan
perkembangan
 Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan
daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak
 Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 atau 8,
maka kemungkinan ada penyimpangan (P)
Hasil catatan(P) :
Segera rujuk ke Rumah Sakit
dengan menulis jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan
 Catat jawaban orang tua dan hasil
pengamatan anak ketika
melaksanakan tugas KPSP, dengan
jawaban Ya/Tidak
 Setelah orang tua menjawab,
lanjutkan pertanyaan berikutnya
 Teliti kembali seluruh pertanyaan
IV.3 Deteksi Dini Gangguan Penglihatan

 Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan, secara


teratur agar dapat menemukan gangguan
penglihatan secara dini.
 Dilakukan pada kelompok 3-5 tahun.
 Tujuan :
1. Menilai ketajaman daya lihat
2. Menemukan kelainan mata sejak dini,
supaya dapat ditindaklanjuti
 Meliputi :
1. Test Kesehatan Mata (TKM)
2. Test Daya Lihat (TDL)
IV.3.1. Tes Kesehatan Mata (TKM)
Tujuan :
 Mengetahui secara dini kesehatan mata
anak agar dapat segera ditindaklanjuti.
Jadual :
 Mulai anak berumur 3 bulan : Tiap 3
bulan
 Mulai anak berumur 12 bln tiap 6 bulan
sd anak berumur 6 tahun
Alat :
1. Daftar pertanyaan
2. Kartu data tumbang anak untuk
pencatatan
Cara :
1. Menanyakan keluhan, perilaku dan
menemukan kelainan mata anak.
2. Mencatat kelainan yang ditemukan
pada kartu data tumbang anak
IV.3.2. Tes Daya Lihat (TDL)
Tujuan :
 Deteksi dini kelainan daya lihat pada
anak prasekolah,agarsegera
ditindaklanjuti untuk memperbaiki
daya lihat.
Jadual :
 Mulai umur 3 tahun : Tiap 6 bulan.
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
 Cara (peragakan)

 Interpretasi
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E 
gangguan daya lihat

 Intervensi  rujuk
Cara :
1. Jelaskan kepada orang tua:
• Bahwa tujuan tes ini untuk mengetahui
secara dini apakah bayi/anaknya ada
gangguan pendengaran atau tidak.
• Tidak usah ragu-ragu atau takut
menjawab, karena tidak untuk
menyalahkan orang tua
2. Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak.
3. Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan
umur anak.
2. Tes daya dengar pada anak umur
kurang dari 24 bulan:
Semua pertanyaan harus dijawab oleh
orangtua/pengasuh.
• Bacakan kepada orangtua/pengasuh
pertanyaan dengan lambat, jelas dan
nyaring, satu persatu.
• Tunggu jawaban dari
orangtua/pengasuh.
• Jawaban Ya jika:
Menurut orangtua, anak dapat
melakukanya dalam satu bulan
terakhir.
• Jawaban Tidak jika:
• Menurut orangtua anak tidak
pernah, tidak tahu atau tak
dapat melakukanya dalam satu
bulan terakhir.
Tes daya dengar pada anak berumur lebih
dari 24 bulan:
• Berupa perintah melalui
orangtua/pengasuh untuk dilakukan oleh
anak.
• Amati kemampuan anak dalam
melakukan perintah orangtua/pengasuh.
• Jawaban Ya jika:
Anak dapat melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
• Jawaban Tidak jika:
Anak tidak dapat/tidak mau melakukan
perintah orangtua/pengasuh.
Interpretasi :
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat dalam Kartu Data Tumbuh Kembang
Anak jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi :
 Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman
yang ada.
 Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
IV.5. Deteksi Dini Masalah Mental
Emosional

 Kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan dini adanya masalah
mental emosional agar lebih mudah
diintervensi.
 Bila terlambat diketahui, maka akan
lebih sulit diintervensi dan akan
berpengaruh pada tumbuhkembang
anak.
 Alat :
1. Kuesioner deteksi dini masalah mental
emosional bagi anak 3 - 5 tahun.
2. Daftar tilik untuk deteksi dini autis
(Checklist for autism in toddlers/CHAT)
bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun.
3. Kuasioner deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH) menggunakan Abreviated
Conner Rating Scale bagi anak umur 3
tahun keatas.
IV.5.1 Kuesioner Deteksi Dini Masalah
Kesehatan Mental Emosional

 Tujuan :
 Mendeteksi dini masalah mental
emosional pada anak umur 3-5
tahun.
 Jadual :
 Tiap 6 bulan.
 Cara :
1. Tanyakan satu persatu dengan
lambat, jelas dan nyaring
perilaku yang tertulis pada daftar
perilaku anak kepada
orangtua/pengasuh.
2. Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
3. Hitung jumlah jawaban “Ya”.
 Interpretasi :
Orangtua/pengasuh menjawab > 1 “Ya”, maka
kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional.
 Intervensi :
1. Ditemukan 1 masalah mental emosional :
 Lakukan konseling pada orang tua
menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh
yang mendukung perkembangan anak.
 Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada
perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas tumbuh kembang
anak/kesehatan jiwa.
2. Ditemukan 2 atau lebih masalah mental
emosional, rujuk anak ke Rumah Sakit.

 Surat rujuk harus disertai informasi


mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
 Kuesioner untuk Deteksi dini masalah
mental emosional
IV.5.2. Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)
 Tujuan :
Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
 Waktu :
1. Bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh
2. Ada kecurigaan dari petugas/masyarakat
karena adanya 1 (satu) atau lebih keadaan
di bawah ini :
1. Keterlambatan bicara.
2. Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
3. Perilaku yang berulang-ulang.
 Cara melakukan:
1. Ceklis CHAT ini ada 2 jenis:
 9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh
 5 perintah bagi anak
2. Catat jawaban
3. Teliti kembali
 Interpretasi
 Risiko tinggi menderita Autis
 Resiko rendah menderita Autis
 Kemungkinan ggn perkembangan
lain
 Normal
Intervensi
 Autis  rujuk ke RS yang memiliki
fasilitas kes. jiwa/tumbang

Anda mungkin juga menyukai