Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan 2

PASAR
TENAGA KERJA
OUTLINE

Konsep Pasar Tenaga Kerja


Pengangguran
Penentuan Upah
Tingkat Pengangguran Alamiah
Angkatan Kerja

Angkatan kerja terdiri dari mereka yang


bekerja (dipekerjakan) atau mencari
pekerjaan (menganggur)
Tingkat pengangguran merupakan rasio
jumlah orang yang menganggu terhadap
jumlah angkatan kerja
Tingkat Partisipasi merupakan rasio
angkatan kerja terhadap populasi usia
kerja
Definisi Ps. Tenaga Kerja

seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk


mempertemukan pencari kerja dengan
lowongan kerja
Para pelaku di Pasar Tenaga Kerja

Pencari Kerja Perantara Pemberi Kerja


Fungsi Pasar Tenaga Kerja

Sebagai sarana penyaluran tenaga kerja


Sebagai sarana untuk mendapatkan
informasi tentang ketenagakerjaan
Sebagai sarana untuk mempertemukan
pencari kerja dan orang atau lembaga
yang membutuhkan tenaga kerja
Konsep Upah
 Upah yaitu jumlah uang yang diterima para
pekerja dari para pengusaha sebagai
pembayaran atas tenaga mental atau fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi
 Upah riil merupakan tingkat upah pekerja yang
diukur dari sudut kemampuan upah tersebut
membeli barang-barang dan jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para
pekerja.
Penentuan Upah di Pasar Tenaga
Kerja
Persaingan Sempurna
Sifat permintaan dan penawaran TK di ps.
TK tidak berbeda dengan Ps. Barang.

Artinya, semakin tinggi/rendah upah tenaga


kerja maka semakin sedikit/banyak
permintaan TK
Pasar Monopsoni
Hanya terdapat satu pembeli akan tetapi
penjualnya banyak. Untuk menentukan
terjadinya keseimbangan penggunaan
tenaga kerja tercapai syaratnya adalah MCL
= MRP
 Pasar Monopoli
Penentuan upah di pasar ini, pihaak pekerja dibedakan
menjadi 3 yaitu
1. Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada
keseimbangan supply and demand
2. Membatasi penawaran TK
3. Menjalankan usaha yang bertujuan menaikka
permintaan TK
Penentuan upah di pasar tenaga
kerja
Upah

W1 E1

E0
W0
MRP1 = D

MRP0 = D

S Tenaga kerja
PERUBAHAN JUMLAH
TENAGA KERJA
Disebabkan :
1. Marginal physical Product (MPPL)
Merupakan tambahan output yang
diperoleh pengusaha sehubungan
dengan penambahan seorang tenaga
kerja
2. Marginal Revenue
 Merupakan jumlah uang yang akan diperoleh
pengusaha dengan tambahan hasil marjinal
tersebut.
 MR = VMPPL = MPPL x P
 Keterangan :
 MR  Marginal product
 VMPPL  Value Marginal Physical Product of
Labor
 MPPL  Marginal Physical Product of Labor
 P  Price
3. Marginal Cost
 Merupakan biaya yang dikeluarkan perush
sehubungan dengan mempekerjakan tam bahan
seorang karyawan.
 Perush akan membandingkan antara MR
dengan biaya mempekerjakan tambahan
seorang karyawan tersebut.
 MR > MC  tambahan TK menguntungkan
 Semakin banyak TK maka MPPL semakin kecil
  Law of Diminishing Returns
Wage

VMPP
D L

W1

E
W

W2

D = MPP x P
L

A N B Employment
Hubungan antara upah, MPPL , harga
barang dan jumlah karyawan atas reaksi
kenaikan upah :
 Perush menuntut peningkatan produktivitas
kerja TK sedemikian rupa sehingga
pertambahan produksi yang dihasilkan
karyawan senilai dengan pertambahan upah
yang diterimanya.
 Perush terpaksa menaikkan harga jual barang
 Perush mengurangi TK
 Perush melakukan kombinasi dari dua diantara
ketiga alternatif tersebut.
Pengangguran Alamiah
 Tingkat pengangguran alamiah:
Tingkat pengangguran rata-rata yang terjadi
sepanjang fluktuasi ekonomi.
 Pada saat resesi, tingkat pengangguran aktual
meningkat diatas tingkat rata-rata.
 Pada saat perekonomian mengalami booming,
tingkat pengangguran aktual turun dibawah
tingkat pengangguran rata-rata.
Model tingkat Penggaguran Alamiah
Notation:
L = Jumlah angkatan kerja
E = Jumlah orang yang bekerja
U = Jumlah orang yang tidak
bekerja
U/L = Tingkat pengangguran
Asumsi:
1. L adalah tetap
2. s = tenaga kerja yang berhenti bekerja
f = orang yang tidak bekerja yang
mendapatkan pekerjaan
Transisi Antara Menjadi Pekerja atau
Penganggur

f E

Orang yang Orang yang


bekerja tidak bekerja

sxU
Kondisi steady state
 Jika tingkat pengangguran tetap (pasar tenaga
kerja dalam kondisi
steady state (mapan)), maka jumlah orang yang
mendapat pekerjaan sama dengan jumlah orang
yang kehilangan pekerjaan.
 Jadi kondisi steady-state dapat dituliskan:
s E = f U
Jumlah tenaga
kerja yang Jumlah orang
kehilanagan yang tidak
pekerjaan bekerja yang
mendapatkan
pekerjaan
Tingkat Pengangguran Ekuilibrium
f U = s E
= s (L –U )
= s L – s U
jadi U/L:
(f + s)U = s L
maka, U s

L s f
Contoh:
 Setiap bulan, 1% dari orang yang bekerja
kehilangan pekerjaan (s = 0.01)
 Setiap bulan, 19% dari orang yang tidak bekerja
mendapatkan pekerjaan (f = 0.19)
 Maka tingkat penggguran alamiah adalah sbb:

U s 0.01
   0.05, or 5%
L s  f 0.01  0.19
Implikasi Kebijakan/policy
implication
 Kebijakan untuk menurunkan tingkat
pengguran alamiah akan sukses jika
menurunkan s dan atau meningkatkan
nilai f.
Kebijakan Pemerintah dan Mencari
Pekerjaan.
Program pemerintah yang mempengaruhi tingkat
penganguran
 Lembaga Ketenagakerjaan Pemerintah:
Menyebarluaskan informasi tentang lowongan
pekerjaan untuk mencocokkan pekerjaan dengan
para pekerja secara efisien.
 Program Pelatihan Kerja:
memperlancar transisi pekerja dari industri yang
sedang mengalami penurunan ke industri yang
mengalami pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai