Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN SMK3 KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PUPR
LATAR BELAKANG
Tingginya Angka Kecelakaan Kerja

Kecelakaan Kerja di Indonesia


200,000
180,000 173,105
160,000
140,000 123,041
120,000 103,000 104,905 110,285 105,182
94,736 96,314 98,711 99,491 101,010
100,000 83,714
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan 2018

Persentase Kelompok Kecelakaan Kerja


Lainnya, Konstruksi;
Pertambangan, 20.70% 32.00%
2.60%

Kehutanan,
3.80%
Transportasi, Manufaktur,
5.30% 31.60%
Sumber: Jurnal Nasional, 2009, hal. 18
LATAR BELAKANG
Kasus Kecelakaan Kerja pada Sektor Konstruksi

±39.374 Kecelakaan
125,000 123,041 pada Sektor Konstruksi
120,000
115,000
110,285
110,000
105,000
105,182
100,000
95,000
2015 2016 2017
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan
Sumber: Jurnal Nasional, 2009, hal. 18

Cacat Fungsi Total Tetap Meninggal


1.114 5 3.173 Jumlah Kasus
Tahun Kecelakaan Kerja
2017 (th. 2017)
Anatomi Pengobatan Sembuh 123.041
1.542 35.204 82.003
Sumber: BPJS
Ketenagakerjaan
KEJADIAN KECELAKAAN KONSTRUKSI PADA TAHUN 2017-2019

2017
Total 8 Kejadian 2018
4
Agt
Jatuhnya crane (LRT Palembang)
Kecelakaan Konstruksi Major
Total 5 Kejadian
22 JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi-
Sep Sukabumi) 4 Runtuhnya girder launcher (Proyek DDT
Feb Jatinegara)
26
Jatuhnya crane (Jalan Tol Bogor Outer
Okt Ring Road/BORR) 18 Jatuhnya besi hollow (Pembangunan Rumah
Mar Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput)
29
Okt Girder FO runtuh (Jalan Tol PASPRO) 17 Runtuhnya Pengecoran In Situ Slab Proyek
Apr
Jalan Tol Manado-Bitung
15 Beton lepas dari crane (LRT Jakarta) 30 Jatuhnya crane (Double Track Kereta Api
Nov Apr Medan-Badara Kualanamu)

16 Jatuhnya crane (Jalan Tol Jakarta- 27 Runtuhnya DPT Mix-Use Development dan
Nov Cikampek II (El.)) Des
Kelongsoran Jalan Raya Gubeng, Surabaya

9 Runtuhnya penopang (Jembatan


Des Ciputrapinggan)

30 Beton girder runtuh (Jalan Tol


Des Pemalang-Batang)
KEJADIAN KECELAKAAN KONSTRUKSI PADA TAHUN 2017-2019

2018
Kecelakaan Konstruksi Minor
Total 7 Kejadian

2 Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok-


Jan
Antasari) 2019
22 Kecelakaan Konstruksi Major
Jan Box girder runtuh (LRT Jakarta) Total 2 Kejadian

20 Jatuhnya bekisting pier head PCB 34 4 Runtuhnya Rumah Pompa pada


Feb (Proyek Tol Becakayu) Jan Pembangunan Penyediaan Air Baku Durolis

01 Longsor pada galian (Proyek Pipa Rusun 25 Runtuhnya Jembatan Gantung Banjarsari II
Mei
Penjaringan)
Jan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur
22
Mei Launcher roboh (Tol Solo Kertosono)

13
Jul Lepasnya Cross Girder (Jembatan Kali Kuto)

1 Robohnya Perancah (Proyek Jalan Tol


Agt Pandaan – Malang)
KEJADIAN KECELAKAAN KONSTRUKSI PADA TAHUN 2018

KEGAGALAN BANGUNAN
2018
Total 3 Kejadian

15
Jan Ambruknya selasar Gedung BEI, Jakarta

5 Turap longsor di Km 8+6/7


Feb Underpass Jalan Perimeter Selatan
Bandara Soetta

17 Ambruknya Jembatan Widang, Tuban


Apr
(Jawa Timur)
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
(Instruksi Menteri PUPR No. IK.01.01-Mn/248
Tanggal 21 Februari)
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan konstruksi
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

Pegawai Pengawas adalah Jumlah Perusahaan (UU No. 7 Tahun 1981)


Tenaga teknis berkeahlian
khusus dari Kementerian 249,777 1,801,991 18,928,427
Ketenagakerjaan yang Besar Menengah Kecil & mikro
ditunjuk oleh Menteri
untuk melakukan Jumlah Pengawas Ketenagakerjaan
pengawasan terhadap UU
No. 1 Tahun 1970 dan
peraturan pelaksanaannya
1923 Pengawas
Ketenagakerjaan
Termasuk:
Pengawas Spesialis K3
383 PPNS 28 Penanggulangan Kebakaran

Pengawas Spesialis
67 Pengawas Spesialis K3 Boiler
K3 Listrik 87 dan Bejana Tekanan

Pengawas Spesialis
55 28 Pengawas Spesialis K3
K3 Lingkungan
Kesehatan Kerja
Kerja

51 Pengawas Spesialis 14 Pengawas Spesialis K3


K3 Mekanik Konstruksi

Sumber: Kementerian Ketenagakerjaan


AHLI K3

Ahli K3 adalah Jumlah Ahli K3 yang melakukan pengawasan


Tenaga teknis
berkeahlian khusus di
langsung di perusahaan
luar Kementerian
Ketenagakerjaan yang 26.547 Ahli K3 Umum Termasuk:
ditunjuk oleh Menteri
untuk melakukan Ahli K3 Bidang Pesawat
383 Uap dan Bejana Tekanan
pengawasan terhadap
UU No. 1 Tahun 1970
Ahli K3 Bidang
dan peraturan 4.716 Ahli K3 Bidang 2.193 Penanggulangan Kebakaran
pelaksanaannya Listrik

469 Ahli K3 Bidang 63 Ahli K3 Bidang Pesawat


Kimia Tenaga dan Produksi

193 Ahli K3 Bidang Ahli K3 Bidang


3.413
Pesawat Angkat dan Konstruksi
Angkut
1.050 Dokter Pemeriksa
62 Ahli K3 Bidang Elevator Kesehatan Tenaga Kerja
dan Eskalator

Sumber: Kementerian Ketenagakerjaan


DATA PETUGAS K3 KONSTRUKSI TAHUN 2016 s.d 2018
per Balai Jasa Konstruksi

BALAI JASA KONSTRUKSI BALAI JASA KONSTRUKSI


WILAYAH I ACEH WILAYAH V BANJARMASIN

Pengguna Jasa 236 Pengguna Jasa 263 BALAI JASA KONSTRUKSI


Penyedia Jasa 868 WILAYAH VI MAKASSAR BALAI JASA KONSTRUKSI
Penyedia Jasa 567 WILAYAH VII JAYAPURA
Jumlah 1131 Pengguna Jasa 305
Jumlah 803 Pengguna Jasa
Penyedia Jasa 583 351

Jumlah 888 Penyedia Jasa 819


Jumlah 1170

BALAI JASA KONSTRUKSI


WILAYAH II PALEMBANG TOTAL
Pengguna Jasa 215 KESELURUHAN
Penyedia Jasa 230 BALAI JASA KONSTRUKSI BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH III JAKARTA WILAYAH IV SURABAYA Pengguna Jasa 1.950
Jumlah 445
Pengguna Jasa 247 Pengguna Jasa 333 Penyedia Jasa 4.352
Penyedia Jasa 564 Penyedia Jasa 721
Jumlah 6.302
Jumlah 811 Jumlah 1054

Data per 26 Februari 2019


DATA PETUGAS K3 KONSTRUKSI TAHUN 2016 s.d 2018
per Provinsi

Nusa Tenggara Timur


Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan

Kalimantan Utara

Kalimantan Barat

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah

JUMLAH
Bangka Belitung
Sumatera Utara
Sumatera Barat

Kepulauan Riau

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

Maluku Utara
PROVINSI

Jawa Tengah

Papua Barat
Jawa Timur
Yogyakarta
DKI Jakarta

Jawa Barat

Gorontalo
Bengkulu
Lampung

Maluku
Banten

Papua
Jambi
NAD

Riau

Bali
PENGGUNA 66 61 31 73 0 5 41 0 0 174 56 140 51 56 11 189 23 31 23 19 76 96 22 50 145 12 60 7 41 40 211 40 67 33 1950

PENYEDIA 145 228 87 76 0 31 144 0 0 86 181 285 98 104 165 377 9 46 20 51 422 137 135 123 206 79 116 30 108 44 292 90 300 137 4352

TOTAL
PETUGAS K3 211 289 118 149 0 36 185 0 0 260 237 425 149 160 176 566 32 77 43 70 498 233 157 173 351 91 176 37 149 84 503 130 367 170 6302
KONSTRUKSI

Data per 26 Februari 2019


KEBIJAKAN

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

Jakarta, 12 Februari 2009

Butir (1): “Memastikan semua peraturan perundangan


tentang keselamatan dan kesehatan kerja ditegakkan
secara konsisten oleh semua pihak.”
ISI KEBIJAKAN

Butir (2): “Memastikan keselamatan dan kesehatan kerja


menjadi nilai utama pada setiap penyelenggaraan kegiatan.”
Butir (3): “Memastikan setiap orang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kesehatan kerja masing-masing orang yang
terkait dan orang yang berada di sekitarnya.”

Butir (4): “Memastikan semua potensi bahaya di setiap tahapan


pekerjaan baik terkait dengan tempat, alat, maupun proses kerja telah
diidentifikasi, dianalis, dan dikendalikan secara efisien dan efektif guna
mencegah kecelakaan dan sakit akibat kerja.”
ISI KEBIJAKAN

Butir (5): “Memastikan penerapan sistem manajemen keselamatan dan


kesehatan kerja guna mengeliminasi, mengurangi dan menghindari risiko
kecelakaan dan sakit akibat kerja.”

Butir (6): “Memastikan peningkatan kapasitas keselamatan dan


kesehatan kerja para pejabat dan pegawai sehingga berkompeten
menerapkan SMK3 di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.”

Butir (7): “Memastikan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ini


disosialisasikan dan diterapkan oleh para pejabat, pegawai dan mitra
kerja Departem Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.”
KOMITMEN RENCANA AKSI
ISI KOMITMEN
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident,
dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;

Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

Menggunakan Teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan

Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP).

Jakarta, 29 Januari 2018


KOMITMEN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI AMAN
KEMENTERIAN PUPR
Diseminasi Kebijakan K3 Konstruksi dan Sertifikasi untuk Semua Tingkat
(Direktur Utama, General Manajer, Insinyur, Pekerja Terampil, dan Mahasiswa)
Penandatanganan Sertifikasi
Komitmen Massal
Keselamatan Tenaga
Konstruksi oleh Terampil
Direktur Utama
BUMN, disaksikan
oleh Direktur
Jenderal Bina
Konstruksi

Pelatihan SMK3 Pelatihan SMK3


Konstruksi untuk Konstruksi untuk
Mahasiswa dan General Manajer
Tenaga Kerja Kontraktor,
Pemimpin Tim,
dan Insinyur
Ahli (Konsultan
Pengawas)
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pencegahan dan Penanganan Kecelakaan Konstruksi

PRA KONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSI PEMAANFAATAN

KOMITE KESELAMATAN KEGAGALAN


1. KKB KONSTRUKSI BANGUNAN OLEH
2. KKJTJ (KOMITE K2) PENILAI AHLI (AD HOC)
3. KKBG (PERMEN PUPR NO 2-2018 & (UU NO 2-2017)
KEPMEN PUPR NO 86-2019)

KKB = Komisi Keamanan Bendungan (Permen PUPR No 27/PRT/M/2015);


KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No 41/PRT/M/2015);
KKBG = Komite Keselamatan Bangunan Gedung (Kepmen PUPR No 93/KPTS/M/2019).
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Tugas dan Wewenang

KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI


(Kepmen PUPR No. 66/KPTS/M/2018)
TUGAS KEWENANGAN
1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan 1. Memasuki tempat kerja konstruksi;
konstruksi yang diperkirakan memiliki potensi bahaya 2. Meminta keterangan dari pihak-pihak terkait;
tinggi; 3. Meminta data-data yang berhubungan dengan
2. Melaksanakan investigasi kecelakaan konstruksi; tugas Komite; dan
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri 4. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, dan/atau Keselamatan Konstruksi.
investigasi kecelakaan konstruksi dalam rangka
mewujudkan keselamatan konstruksi
Kepmen PUPR No. 86/KPTS/M/2019 tentang Perubahan Kepmen PUPR No.
66/KPTS/M/2018 tentang Komite Keselamatan Konstruksi
TUGAS KEANGGOTAAN
Penambahan tugas Komite Keselematan Konstruksi, yaitu: 1. Penambahan Dirjen Penyediaan Perumahan
1. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri sebagai Anggota Subkomite Bangunan Gedung
PENUGASAN MENTERI PUPR KEPADA KOMITE K2

27 Feb 2019
Komite Keselamatan Konstruksi ditugasi oleh Menteri
PUPR untuk melakukan pemeriksaan bangunan gedung
bertingkat di Provinsi DKI Jakarta, yang meliputi:

Gedung Apartemen dengan tinggi 8 (delapan)


lantai atau lebih, khususnya untuk apartemen
kelas menengah ke bawah

Gedung Perkantoran dengan tinggi 8


(delapan) lantai atau lebih, dan berumur
lebih dari 8 (delapan) tahun

Gedung pusat perbelanjaan yang berumur


lebih dari 10 (sepuluh) tahun
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Tugas dan Wewenang

KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN KOMITE KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG


(Permen PUPR No 27/PRT/M/2015) (Kepmen PUPR No 93/PRT/M/2019)

1. Memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai


1. Melakukan pengkajian terhadap hasil keselamatan bangunan gedung dalam hal:
evaluasi keamanan bendungan; • Percepatan pembentukan tim ahli bangunan gedung di
2. Memberikan rekomendasi mengenai daerah;
keamanan bendungan; • Penerapan persyaratan teknis bangunan gedung (building
codes) di seluruh Indonesia; dan
3. Menyelenggarakan inspeksi bendungan. • Percepatan pelaksanaan sertifikat laik fungsi di daerah.
2. Memberikan rekomendasi kepada Menteri terhadap penerapan
inovasi teknologi pada bangunan gedung;
KOMISI KEAMANAN JEMBATAN & 3. Memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai usulan tim
TEROWONGAN JALAN penilai ahli pada kejadian kegagalan bangunan gedung.
( Permen PUPR No 41 / PRT/ M/ 2015 ) 4. Menetapkan Standar Operasional Prosedur yang dianggap
penting untuk KKBG.
1. Melakukan pengkajian terhadap evaluasi 5. Memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang konsep /
keamanan jembatan dan terowongan jalan gagasan /Inovasi penyelenggaraan bangunan gedung yang
yang dilakukan oleh pembangun atau lebih andal untuk masa depan.
pengelola jembatan dan terowongan jalan; 6. Apabila diperlukan, dapat mengusulkan kepada Menteri untuk
2. Memberikan rekomendasi mengenai keamanan pembentukan KKBG di daerah.
7. Apabila diperlukan, Ketua Tim Pelaksana dapat menunjuk pakar
jembatan dan terowongan jalan; dan
bangunan gedung sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
3. Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan selain yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini.
terowongan jalan.
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI

Investigasi Kecelakaan Konstruksi serta Pemantauan & Evaluasi Proyek Konstruksi dengan
Potensi Bahaya Tinggi
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI

Pemantauan dan Evaluasi K3 pada proyek pembangunan SPAM Regional Umbulan-Takeoff Sidoarjo

Komite K2 Penerapan
mengunjungi penggunaan
salah satu proyek APD di
SPAM di Sidoarjo lingkungan
proyek

Terlihat spanduk Komite K2


besar di belakang memantau
sebagai pengingat langsung
pentingnya kondisi
memperhatikan penerapan K3
APD di lapangan
REKOMENDASI KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI (Komite K2)
Evaluasi Komite K2

Evaluasi Penyebab Kecelakaan Konstruksi

Permasalahan SDM Permasalahan Peralatan


1.Kurangnya kedisipilinan dalam Safety factor pada pelaksanaan
melaksanakan Standar Operasional masih rendah, sehingga
Prosedur mengakibatkan terjadinya kecelakaan
2.Tidak adanya konsultan pengawas
di tempat kerja pada setiap kejadian
kecelakaan kosntruksi
REKOMENDASI KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI (Komite K2)

Rekomendasi Komite K2
Perlunya perbaikan dalam sistem penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia, di antaranya
adalah dengan:
a. Meningkatkan manajemen terhadap proses yang terkait dengan:
• Standar Operasional Prosedur (SOP). Seluruh pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sesuai tahap
pelaksanaan dalam SOP dan untuk pekerjaan konstruksi layang harus disetujui oleh KKJTJ.
• Standarisasi, kalibrasi dan masa layanan peralatan. Setiap peralatan yang akan digunakan harus
memenuhi standar kalibrasi dan masa layanan sebelum pelaksanaan pekerjaan.
• Sertifikasi alat dan operator. Operator alat berat harus memiliki kompetensi sesuai bidangnya yang
dibuktikan dengan Surat Izin Operator (SIO) yang masih berlaku.
• Pemenuhan tenaga dan kualifikasi konsultan pengawas yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
proyek infrastruktur.
b. Meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan, terutama pada shift tambahan
untuk memastikan pekerja dalam kondisi prima sebelum melaksanakan pekerjaan. Pengawasan hendaknya
tidak hanya dilakukan oleh konsultan pengawas, tapi juga oleh pengguna jasa bahkan juga oleh kontraktor.
REKOMENDASI KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI (Komite K2)

Rekomendasi Komite K2

c. Memperhatikan kesejahteraan pekerja


d. Setiap pelaksanaan pekerja yang bersifat/memiliki risiko tinggi (elevated
construction) termasuk pada saat shift pekerjaan tambahan harus dihadiri
dan disetujui oleh 3 (tiga) pihak (pemilik, pelaksana, dan
konsultan)
e. K3 harus dituangkan dalam spesifikasi dan daftar kuantitas
f. BUMN karya membentuk unit kerja khusus BUMN yang menangani
QHSE (Quality Health Safety and Environment) dan bertanggungjawab
langsung kepada Direktur Utama
g. Memberikan peringatan tertulis dan/atau sanksi kepada kontraktor
dan konsultan yang bertanggungjawab dalam proyek konstruksi yang
mengalami kecelakaan
BEST PRACTICE DARI REKOMENDASI KOMITE K2
Restrukturisasi BUMN

Sesuai dengan Surat Menteri PUPR No. KJ.02.20-Mn/304, Tanggal 9 Maret 2018
Agar BUMN Karya bidang Konstruksi membentuk unit kerja khusus yang menangani QHSE
(Quality, Health, Safety, and Environment) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

STRUKTUR ORGANISASI PT. NINDYA KARYA (PERSERO)

STRUKTUR ORGANISASI PT. PP PROPERTI TBK

Biro QSHE
LAMPIRAN
RUNTUHNYA JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO)
(J ALA N TOL BOGOR-CIAWI-SUKABUMI)

WAKTU KEJADIAN
22 SEPTEMBER 2017

KORBAN
1
MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
R U N T U H N Y A G I R D E R F L Y O V ER
(JAL A N TOL PASURUAN – PROBOLINGGO )

WAKTU KEJADIAN
29 OKTOBER
2017

KORBAN
1
MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
RUNTUHNYA PENOPANG
(JEMBATAN CIPUTRAPINGGAN, KA B. PANGANDARAN, JABAR)

WAKTU KEJADIAN
9 DESEMBER 2017 Kondisi Awal
R U N T U H N Y A B E T O N G I R D ER
(FLYOVE R J ALA N TOL PEMALANG – BATAN G, JAW A TENGAH )

Kondisi Awal

WAKTU KEJADIAN
30 DESEMBER
2017
AMBRUKNYA SELASAR
(GEDUN G BUR SA EF EK INDONESIA (BEI), JAKARTA)

WAKTU KEJADIAN
15 JANUARI
2018
Kondisi Awal
R U N T U H N Y A B O X G I R D ER L R T J A K A R T A
(KORIDOR I FA SE I KELAPA GADI NG – VELODROME, JAKARTA)

WAKTU KEJADIAN
22 JANUARI
2018
Kondisi Awal
R U N T U H N Y A G I R DE R L A U N C H E R
(DOUBLE DOUB L E TR AC K J A T I N E G A R A )

WAKTU KEJADIAN
4 FEBRUARI
2018

Kondisi Awal
T U RA P L O N G S O R
UNDERPASS JAL AN PERIMETER SELATA N BANDAR A SOETTA

WAKTU KEJADIAN
5 FEBRUARI 2018

KORBAN
1
MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
J A T U H N Y A B E K I S T I N G P I ER H E AD
(PROY EK TOL BECAKAYU)

WAKTU KEJADIAN
20 FEBRUARI 2018

KORBAN
6 LUKA-
LUKA
RUNTUHNYA JEMBATAN
BABAT LAMONGAN

WAKTU KEJADIAN
17 APRIL 2018

KORBAN
2
MENINGGAL
RUNTUHNYA KONSTRUKSI OVERPASS
PADA PROYEK JALAN TOL MANADO-BITUNG

WAKTU KEJADIAN
17 APRIL 2018

KORBAN
3 MENINGGAL
18 LUKA LUKA
KEGAGALAN BANGUNAN PADA TAHUN 2018
Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass
Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta

track kereta api

Lokasi Pekerjaan Underpass Jalan Perimeter Selatan Kondisi Awal Underpass Perimeter Selatan
Bandara Soekarno-Hatta

Kesalahan dalam perencanaan yaitu dalam melakukan perhitungan desain DPT yang tidak sesuai dengan kaidah
teknis yang berlaku. Berdasarkan bagian struktur yang runtuh dan gambar kerja yang ada, dinding penahan tanah
tidak dilengkapi dengan weep hole dan penguat, serta memiliki ketebalan hanya 30cm dengan tinggi 5m.

Anda mungkin juga menyukai