Hernia Inguinalis
Pendahuluan
Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang bisa
ditemukan dalam kasus bedah.
Kasus kegawatdaruratan dapat terjadi apabila hernia
inguinalis bersifat strangulasi inkarserasi (ireponibel disertai
gangguan vascularisasi
Angka kejadian hernia inguinalis (medialis/direk dan
lateralis/indirek) 10 kali lebih banyak daripada hernia
femoralis dan keduanya mempunyai persentase sekitar 75-80
% dari seluruh jenis hernia, hernia insisional 10 %, hernia
ventralis 10 %, hernia umbilikalis 3 %, dan hernia lainnya
sekitar 3 %.
Angka perbandingan kejadian hernia inguinalis 13,9 % pada laki-
laki dan 2,1 % pada perempuan
Hernia inguinalis dapat diderita oleh semua umur
Hernia inguinalis lebih sering terjadi di sebelah kanan 60 %,
sebelah kiri 20-25 %, dan bilateral 15 %.
Faktor risiko yang dapat menjadi etiologi hernia inguinalis
yaitu peningkatan intra-abdomen (batuk kronis, konstipasi,
ascites, angkat beban berat dan keganasan abdomen) dan
kelemahan otot dinding perut (usia tua, kehamilan,
prematuritas, pembedahan insisi yang mengakibatkan hernia
insisional, overweight dan obesitas
Bab 2 Tinjauan pustaka
Anatomi Hernia inguinalis
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan Terjadinya
1. Hernia Kongenita
Hernia Kongenital Sempurna
Hernia Kongenital Tak Sempurna
2.Hernia Akuisita
Berdasarkan Klinis
Hernia reponibilis
Hernia irreponibilis
Hernia strangulata
Hernia Inkaserata
Berdasarkan arah hernia
1. Hernia Interna
Hernia Inguinalis
Hernia Femoralis
Hernia Umbilicalis
Hernia Epigastrica
Hernia Lumbalis
Hernia Obturaria
Hernia Semilunaris
Hernia Paretialis
Hernia Ischiadica
2. Hernia eksterna
Jika isi hernia pergi ke organ lain
Pada Cavum abdominalis
Hernia Mesenterika
Hernia retroperitoneal
Pada Cavum Thoraks
Hernia Diafraghmatika
Pengertian Hernia
Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalu defek atau
bagian lemah dari perut menonjol dari lapisa muskulo-
apeneurotik
Hernia Inguinalis ada 2
Hernia Inguinalis lateralis
Hernia inguinalis medialis
Patofisiologi Hernia
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemerikasaan fisik
Gejala/tanda Obstruksi usus pada hernia inkarserata Nekrosis/ganggren pada hernia
strangulate
Tanggal
11 – 10 – 2016
Nama : Muhammad Irawan Nasution Umur : 43 tahun
Tanggal
12 – 10– 2016
Mahummad A., 2008., Hernia Ingunalis.,
http://ababar.blogspot.com/2008/12/Hernia.html
Purnomo, Basuki B. Hernia dalam: Ilmu Dasar Bedah., Edisi
ke2. Jakarta: Sagung Seto. 2003. p. 69 – 85
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi
2. Jakarta : EGC,2004. pp. 782-786
Tanagho, Emil A ; McAninch, JhonW. Hernia Inguinalis ; at
Smith’s General Urology. 17 th edition. Mc Graw Hill :
Lange ; California.2008, p 348.
Scanlon, Valerie C. 2007. Essentials of Anatomy and
Physiology 5th Edition. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Hernia Classified, Available at
http://emedicine.medscape.com/article/437359-overview
Roehrborn CG and McConnell JD. Etiology,
pathophysiology, epidemiology, and natural history of Hernia
Ingunalis. In : LR, Novick AC, Partin AW , and Peters CA
(editor). Campbell’s urology. Phyladelphia: Saundes, 2002:
1297-1336.
Rahardjo, Djoko. Diagnosis dan Penangan Hernia Inguinalis,
Penerbit : Subbagian urologi Bagian Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.1999. 15-60.
De Jong, Wim ; Sjamsuhidajat R. Prostat; di dalam Buku Ajar
Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit EGC: Jakarta , 2004, p 782.