NO URAIAN NILAI
1 Kehadiran > 75 % 10
2 Problem Set 20
3 UTS 35
4 UAS 35
JUMLAH 100
By Js. Patunrangi File: Jurusan Sipil
1
SISTIM TRANSPORTASI MAKRO
2
File: Jurusan Sipil
2
1 • PENDEKATAN PERENCANAAN TRANSPORTASI PERKOTAAN
TRANSPORTASI
PERENCANAAN
3 • TRIP GENERATION
4 • TRIP DISTRIBUTION
5
• TRIP ASSIGMENT
Ad1. Setiap tata guna tanah atau sistem kegiatan (SK) memiliki tipe kegiatan
yang dapat membangkitkan pergerakan (traffic generation) dan akan menarik
pergerakan (traffic attraction). Sistem tersebut merupakan sistem kegiatan
tata guna tanah (land use) yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial,
ekonomi, kebudayaan dan lain-lain.
Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan adanya pergerakan
sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang tidak didapatkan pada tata guna
tanah tersebut. Besarnya pergerakan yang ditimbulkan sangat berkaitan erat
dengan jenis/tipe dan intensitas kegiatan yang dilakukan.
Ad3. Interaksi antara (SK) dan (SJ) akan menghasilkan suatu pergerakan manusia
dan atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan atau orang (pejalan
kaki). Sistem pergerakan (SP) yang aman, cepat, nyaman, murah dan
sesuai dengan lingkungannya akan tercipta jika pergerakan diatur oleh
suatu sistem rekayasa dan manajemen lalulintas yang baik.
SK SJ DEPHUB
(DARAT, LAUT,
UDARA) & BM
SP
BAPPENAS,
BAPPEDA, BANGDA & DLLAJR, ORGANDA,
PEMDA POLANTAS
File: Jurusan Sipil
12
Sistem Tata Guna Tanah – Transportasi
Berbagai aktifitas di perkotaan seperti : belajar, bekerja, belanja, dll. Aktifitas ini mengambil tempat pada
sepotong tanah (sekolah, kantor, pasar/swalayan, dll). Potongan tanah ini disebut tata guna tanah.
Pergerakan manusia, kendaraan dan barang akan mengakibatkan berbagai macam interaksi
seperti:
interaksi antara mahasiswa dengan tempat kuliah (kampus)
interaksi antara ibu rumah tangga dengan pasar
interaksi antara pabrik dengan lokasi bahan mentah
Hampir semua interaksi memerlukan perjalanan, dan oleh sebab itu akan menghasilkan arus
lalulintas.
Tujuan umum atau sasaran dari Perencanaan Transportasi adalah membuat interaksi
menjadi mudah dan seefisien mungkin. Salah satu cara perencana transportasi untuk
mendapatkan tujuan umum adalah membuat kebijakan atas:
Tata Guna Tanah
Perencanaan tata guna tanah yang baik (lokasi toko, sekolah, perumahan, perkantoran, dll.
yang cocok) dapat mengurangi perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi lebih
gampang.
Transport Supply
Dapat berupa teknik dan manajemen lalulintas (jangka pendek), fasilitas ang-kutan umum
yang lebih baik (jangka pendek dan menengah) atau pembangunan jalan (jangka panjang)
Perencana Kota mengatur lokasi aktifitas tata guna tanah. Sehingga aksesibilitas
pergerakan dapat berlangsung dengan baik, hal ini akan mempunyai efek terhadap
bangkitan lalulintas dan trip distribusinya.
Pengelola Angkutan Umum harus memiliki kemampuan untuk bisa mengatur Pemilihan
Moda, dengan mengatur operasi bus atau kereta api yang lebih cepat dan mempunyai
frekwensi yang lebih tinggi.
Ahli Lalulintas mencoba meningkatkan kecepatan lalulintas dalam waktu singkat dan
membuat perjalanan lebih aman dengan menyediakan beberapa sarana seperti marka,
pengaturan simpang dan lain-lain. Perubahan sistem transport ini akan mempunyai efek
baik untuk tata guna tanah (dengan merubah aksesibilitas) dan arus lalulintas.
Ahli Jalan Raya membangun jaringan jalan baru, dan harus mewaspadai terhadap pengaruh
jalan yang dibangun terhadap semua bagian dari sistem tersebut termasuk seluruh sistem
kota di masa mendatang. Karena pembangunan jalan baru akan menghasilkan perubahan
yang besar terhadap distribusi perjalanan, pemilihan moda dan rute serta tata guna tanah
(aksesibilitas).
File: Jurusan Sipil
16
1.2. AKSESIBILITAS DAN MOBILITAS
n A j dimana :
Ki
Ki = aksesibilitas dari zona i ke zona-zona lainnya (j)
Aj = ukuran aktifitas pada setiap zona j (mis: jumlah lapangan kerja)
j1 tij tjj = ukuran waktu atau biaya dari zona ike zona j