Anda di halaman 1dari 22

Kas adalah aset yang paling likuid.

Kas
merupakan alat pertukaran dan juga digunakan
sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi.
Agar dapat dilaporkan sebagai “kas” pos
bersangkutan harus siap tersedia untuk
pembayaran kewajiban lancar dan harus bebas
dari ikatan kontraktual yang membatasi
penggunaannya dalam pemenuhan utang.
Adapun yang dapat digolongkan sebagai kas,
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau


alat tukar dalam berbagai transaksi.

 Dapat diterima oleh bank sebagai setoran


sebesar nilai nominal yang tertulis didalamnya.
2. Komposisi kas
a. Yang termasuk didalam kas adalah sebagai
berikut :
 Uang tunai berupa kertas dan uang logam yang
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia serta
atau uang asing.
 Uang kas yang tersimpan dibank dalam bentuk
rekening giro (demand deposit).
 Cek yang diterima dari pihak lain, Tetapi belum
diuangkan di bank.
 Cek dalam perjalanan (traveller’s checks).
 Cek kasir (Chasier’s checks)
 Kas kecil.
 Uang kembalian
 Wesel pos yang menurut sifatnya segera dapat
diuangkan pada waktu yang diperlukan
 Simpanan uang bank-bank luar negeri yangtidak
dikenakan pembatasan penarikannya
b. Yang tidak termasuk dalam golongan kas adalah
sebagai berikut :
 Cek mundur (post date check).
 Pembayaran-pembayaran dimuka (prepaid
expense).
 Surat berharga jangka pendek.
 Deposit berjangka (time deposit)
3. Pengendalian Intern Terhadap Kas
Pengendalian intern yang baik terhadap kas
memerlukan prosedur-prosedur yang memadai
untuk melindungi penerimaan maupun pengeluaran
kas. Kecurangan yang sering terjadi pada kas
antara lain :
 Hasil penagihan kas tidak dicatat tetapi
digunakan untuk kepentingan pribadi.
 Saldo kas tidak dilaporkan dalam keadaan yang
sebenarnya atau memanipulasi antara kas
masuk dan kas keluar
 Penukaran pencatatan penerimaan kas dari
piutang sampai pada waktu penerimaan kas dari
piutang berikutnya.
 Penggunaan cek atau uang tunai perusahaan
untuk kepentinagn pribadi, tetapi dicatat sebagai
beban perusahaan.
3.1. Pengawasan terhadap kas :
a. Penerimaan kas
 Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan,
pencatatan dan penyimpanan kas.
 Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan
kas dan segera dicatat kemudian disetorkan kebank.
 Dibedakan antara fungsi pengelolan kas dan pencatat
kas.
 Dibuatkan laporan kas setiap hari.
 Secara intern tampa pemberitahuan dilakukan
pemeriksaan kas.
b. Pengeluaran kas
 Semua pengeluaran uang yang relative cukup besar
menggunakan cek.
 Dibuat laporan kas tiap hari.
 Dipisahkan antara penulis cek, mendatangani cek,
dan yang mencatat pengeluaran perusahaan.
 Diselenggarakan kas kecil untuk pengeluaran yang
relatif kecil dan sifatnya rutin.
 Diadakan pemeriksaan secara mendadak terhadap
kas.
4. Pemeriksaan kas
Pemeriksaan terhadap kas dilakukan secara mendadak
tampa pemberitahuan terlebih dahulu dengan cara
sebagai berikut :
 Mencocokkan saldo kas perusahaan dengan
keadaan fisik yang ada pada kas perusahaan dan
benda-bemnda kas lainnya (cash opname).
 Mengadakan pengujian terhadap catatan-catatan
dengan kegiatan-kegiatan perusahaan, perusahaan
menyimpan uang dibank atau pengeluaran dengan
menggunakan cek.
5. Perhitungan kas
Perhitungan kas dapat dilakukan oleh petugas
yang tidak bersangkutan pengelolah kas dan saksi-
saksi yang telah ditunjuk. Hasil perhitungan harus
dilaporkan secara terperinci mengenai jenis
banyaknya nilai persatuan dan jumlahnya harus
sama dengan catatan pada laporan arus kas,
kemudian dibuatkan berita acara.
 Tugas
1. Jelaskan pengertian kas ?
2. Sebutkan komposisi kas?
3. Mengapa kas sering menjadi sasaran kecurangan?
4. Kecurangan apa saja yang sering terjadi pada kas?
5. Sebutkan pengawasan atau pengendalian
terhadap :
 Penerimaan kas
 Pengeluaran kas
1. Selisih kas
Selisih kas yaitu perhitungan uang kas yang menunjukkan
bahwa saldo kas menurut catatan tidak sama denagn hasil
perhitungan kas secara fisik atau ada selisih kas.
 Sebab-sebab terjadinya perbedaan atau selisih kas
tersebut adalah :
a. Kesalahan pencatatan kedalam jurnal penerimaan
kas atau pengeluaran kas.
b. Adanya penerimaan atau pengeluaran yang
dibulatkan keatas atau kebawah karena tidak ada
uang receh.
c. Adanya uang palsu.
d. Sebab-sebab yang sama sekali tidak diketahui.
Contoh 1
 Saldo rekening pada tanggal 31 januari 2004 Rp.
8.750.000,00 tetapi berdasarkan perhitungan fisik
menunjukkan jumlah Rp. 8.570.000,00 setelah dilakukan
penelitian, ternyata pembelian peralatan kantor secara tunai
pada tanggal 17 januari 2004 sebesar Rp. 1.570.000,00
dicatat Rp. 1.750.000,00 maka selisih kas yang terjadi akan
diperbaiki dengan membuat jurnal koreksi sebagai berikut :

Kas Rp. 180.000,00


Peralatan kantor Rp.180.000,00
Contoh 2
 Selisih kas yang tidak diketahui sebabnya.
Saldo kas pada tanggal 31 juli 2004 berjumlah Rp.
13.450.000,00 tetapi jumlah uang kas yang sebenarnya Rp.
13.464.500,00 setelah diteliti tidak ditemukan sebab-
sebabnya. Untuk itu selisih sebesar RP. 14.500,00 harus
dimasukkan dalam perkriaan kas dengan jurnal sebagai
berikut :
Juli 31 Kas Rp. 14.500,00
Selisih kas Rp. 14.500,00
a. Transaksi penerimaankas bank
 Bukti Kas Masuk
 Slip Setoran Ke Bank
b. Transaksi pengeluaran kas bank
 Memo Perintah Pengeluaran Cek.
 Cek
 Bukti Pengeluaran Kas.
 Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan selisih kas?
2. Apa saja penyebab terjadinya selisih kas?
3. Apa yang harus dilakukan perusahaan apabila selisih
kas tidak diketahui?
4. Dokumen apa saja yang diperlukan untuk mencatat :
 Transaksi penerimaan kas bank.
 Transaksi pengeluaran kas bank
5. Sebutkan bukti apa saja yang perlu dibuat untuk
mencatat penerimaan dan pengeluaran kas bank?

Anda mungkin juga menyukai