“Miokarditis Difteri
pada Anak”
Oleh:
Pembimbing :
dr. Meriah Sembiring, Sp.A
03 Tujuan
Definisi
Miokarditis difteri adalah suatu penyakit inflamasi dari
miokardium yang disebabkan oleh toksin
Corynebacterium diphtheria..
EPIDEMIOLOGI
± 60%
Faktor Risiko
Virulensi Kuman
Difteri Lokalisasi Kuman
01 Anamnesis:
Pucat, gelisah, lemah
Tampilan Klinis:
Radiologi 1 4 Biomarker
• Serum antitoksin difteri (ADS) Pemberian ADS intravena dalam larutan garam fisiologis
atau 100 mL glukosa 5% dalam 1-2 jam
• Antibiotik Penisilin G prokain diberikan secara IM sekali sehari (300.000 Unit/hari untuk
berat badan <10 kg dan 600.000 Unit/hari untuk berat badan >10 kg) selama 14 hari atau
eritromisin oral atau injeksi (40 mg/kg/hari dosis terbagi setiap 6 jam PO atau IV, maksimum
2 gram/ hari) selama 14 hari
• Tatalaksana suportif Pasien harus tirah baring total dan makanan disesuaikan keadaan
pasien. Evaluasi terutama status respiratorik sedikitnya setiap 3 jam oleh perawat dan 2
kali/hari oleh dokter
Tatalaksana
Terhadap miokarditis sendiri umumnya pengobatan konservatif berupa:
• Istirahat mutlak ditempat tidur yang lamanya tergantung pada berat-ringannya penyakit. Minimal 2
minggu.
• Obat penenang diperlukan terutama pada anak yang gelisah, karena membahayakan kerja jantung.
• Diet yang mudah dicerna dan tidak akan menimbulkan kesukaran defekasi.
• Bila makanan peroral tidak dapat diberikan, maka dapat diberi makanan/cairan secara intravena.
• Mencegah semua keadaan yang akan meninggikan tronus vagus, seperti mengedan sebagainya. Bila
ada obstipasi perlu segera dilakukan klisma yaitu memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan
kolon sigmoid bawah dengan menggunakan jeli.
• Bila terdapat gagal jantung, maka terapi sesuai dengan prosedural gagal jantung.
• Bila terjadi bradiaritmia, dicoba berturut-turut dengan sulfasatropin, isopril, bila gagal, perlu dilalukan
pacu jantung.
Ta t a l a k s a n a
Gagal Jantung
1.Cyclosporine
2.Prednisolone
3.Azathioprine
P e n j e g a h a n
kasus dengan kelainan EKG berupa perubahan ST-T prognosis lebih baik
Gangguan konduksi yang berat misalnya blok A-V komplet, disosiasi AV umumnya berakhir fatal
Alat pacu jantung diharapkan dapat menggantikan obat anti-aritmia dan dapat memperbaiki
Kesimpulan
• Miokarditis difteri mempunyai angka kematian
± 60%