Anda di halaman 1dari 18

PENANGKAL PETIR &

CCTV
GILANG AJI SUCIPTO
LULU ILMAKNUM
RAFIQ AVONA ANWAR
RAHMI SEPTI
SHANNAZ AMELIA ANJANI
PENANGKAL PETIR
PENGERTIAN

Penangkal Petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan


bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang
dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
Batang penangkal petir
Kawat konduktor
Tempat pembumian
Batang Penangkal Petir
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing
karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing.
Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di
awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
Kabel Konduktor
Kawat konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga.
Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . kabel
konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang
muatan listrik ke tanah. Kawat konduktor tersebut dipasang pada
dinding di bagian luar bangunan.
Tempat Pembumian
Grounding system adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi untuk
melepaskan arus petir ke dalam bumi, salah satu kegunaannya untuk melepas
muatan arus petir. Standar kelayakan grounding/pembumian harus bisa memiliki
nilai tahanan sebaran/resistansi maksimal 5 ohm (bila di bawah 5 ohm lebih baik).
Material grounding dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau kerucut
tembaga, semakin luas permukaan material grounding yang di tanam ke tanah
maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik. Batang pembumian
terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang
sekitar 1,8 - 3 m .
Untuk mencapai nilai grounding tersebut, tidak semua areal bisa terpenuhi, karena ada beberapa
aspek yang mempengaruhinya, yaitu :
 Kadar air, bila air tanah dangkal/penghujan maka nilai tahanan sebaran mudah didapatkan.
 Mineral/garam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan sebaran/resistansi
karena jika tanah semakin banyak mengandung logam maka arus petirsemakin mudah
menghantarkan.
 Derajat keasaman, semakin asam ph tanah maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
 Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit untuk mendapatkan
tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini air dan mineral akan mudah hanyut.
1. Single Grounding
Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam/pasak biasanya di pasang tegak lurus masuk
kedalam tanah
2. Pararel Grounding
Bila sistem single grounding masih mendapatkan hasil kurang baik, maka perlu di tambahkan
material logam arus pelepas ke dalam tanah yang jarak antara batang logam/material minimal 2
meter dan dihubungkan dengan kabel BC/BCC. Penambahan batang logam/material dapat juga di
tanam mendatar dengan kedalaman tertentu, bisa mengelilingi bangunan membentuk cincin atau
cakar ayam. Kedua teknik ini bisa di terapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan
sebaran/resistansi kurang dari 5 ohm setelah pengukuran dengan earth tester ground
3. Maksimun Grounding
Yaitu dengan memasukan material grounding berupa lempengan tembaga yang diikat
olehkabel BC, serta dengan pergantian tanah galian di titik grounding tersebut.
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di
tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor ,
menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas
atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung
penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran
listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian
sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam
bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di
bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau
ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam
bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).
BATANG PENANGKAL PETIR

KONDUKTOR

GEDUNG

BUMI

GROUNDING
CCTV
PENGERTIAN
Apa itu CCTV? Kali ini kita cenderung bisa membenarkan secara mendetail. CCTV menggunakan
kamera video untuk menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat di mana pun
perangkat dipasangkan. CCTV adalah singkatan dari closed circuit television, yang menyiratkan
viktimisasi sinyal buatan tertutup atau tersembunyi, berbeda dengan sinyal siaran TV biasa.
KOMPONEN CCTV
 Kamera Pengawas yaitu suatu alat yang diletakkan dititik tertentu yang dianggap
strategis dan memiliki jangkauan jarak pandang yang luas.
 Digital Video Recording (DVR) sebagai alat perekam dari tiap - tiap kamera yang ada dan
diletakkan pada control room.
 Monitor CCTV yaitu monitor yang menampilkan gambar dari setiap kamera yang
ada untuk diawasi oleh para pengawas di control room.
 Jaringan Kabel yaitu penghubung antara kamera, DVR unit, dan monitor CCTV.
Tips Menentukan Posisi Letak Kamera CCTV

1. Pencahayaan
2. Tempatkan kamera yang dilengkapi dengan infra merah pada ruangan yang cukup gelap atau
kurang cahaya.
3. Tempatkan kamera ditempat yang strategis dan lengkapi dengan pelindung untuk menghindari
hal-hal lain yang terjadi karena unsur kesengajaan orang lain.
4. Untuk kamera yang menggunakan kabel sebaiknya jangan terlalu jauh dari dvr untuk
menghasilkan gambar yang sempuran dan mengurangi noise gambar video.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai